You are on page 1of 11

FURUNKEL

Yuliawitri
1310211063

FURUNKEL
Adalah infeksi dari kelenjar sebasea
atau folikel rambut yang melibatkan
jaringan subkutan
Furunkel = Boil atau Abscess nose

ETIOLOGI
Biasanya disebabkan oleh
Staphylococcus aureus

EPIDEMIOLOGI
Insidensi rendah
Belum ada data spesifik
menunjukkan prevalensi furunkel
Paling banyak pada anak2, remaja
sampai dewasa muda

FAKTOR RISIKO
Sosio ekonomi rendah
Higiene personal yang jelek
Rhinitis kronis, akibat iritasi dari
sekret rongga hidung
Kebiasaan mengorek-ngorek bagian
dalam hidung

HASIL ANANMNESIS
Keluhan :
- Bisul dalam hidung
- Kadang disertai rasa nyeri dan
perasaan tidak nyaman
- Kadang dapat disertai gejala rhinitis

HASIL Px.FISIK dan


PENUNJANG
Tampak furunkel pada lubang hidung
Paling sering terdapat pada lateral
vestibulum nasi yang mempunyai
vibrissae (rambut hidung)
Px.Penunjang tidak diperlukan

KOMPLIKASI
a. Infeksi dapat menyebar ke vena
fasialis, vena oftalmika, lalu ke sinus
kavernosus sehingga menyebabkan
tromboflebitis sinus kavernosus.
b. Abses.
c. Vestibulitis.

PENATALAKSANAAN
a. Kompres hangat dapat meredakan perasaan tidak
nyaman.
b. Jangan memencet atau melakukan insisi pada
furunkel.
c. Pemberian antibiotik topikal, seperti pemberian
salep antibiotik bacitrasin dan polmiksin B serta
antibiotik oral karena lokasi furunkel yang
berpotensial menjadi bahaya. Antibiotik diberikan
dalam 7-10 hari, dengan pemberian Amoxicilin 500
mg, 3x/hari, Cephalexin 250 500 mg, 4x/hari,
atau Eritromisin 250 500 mg, 4x/hari.
d. Insisi dilakukan jika sudah timbul abses.

KONSELING DAN EDUKASI


Memberitahukan individu dan keluarga
untuk:
a. Menghindari kebiasaan mengorekngorek bagian dalam hidung.
b. Tidak memencet atau melakukan
insisi pada furunkel.
c. Selalu menjaga kebersihan diri.

PROGNOSIS
Umumnya Bonam

You might also like