You are on page 1of 5

Memposisikan pasien di atas bed

Definisi
Menempatkan pasien pada posis yang baik untuk tujuan medis.
Tujuan
1.
2.
3.
4.

Memberikan kenyamanan pada pasien.


Mencegah komplikasi akibat immobilitas.
Meningkatkan sirkulasi.
Merangsang fungsi fisiolosis yang normal.

Alat
1. Ranjang yang kuat bersih dan kering
2. Berbagai jenis ranjang yang berbeda
3. Papan ranjang
4. Bantal
5. Papan kaki
6. Kantung pasir
7. Gulungan kain
8. Gulungan trokanter
9. Balok-balok ranjang
10. Meja di atas ranjang
11. Sprei tambahan
12. Batangan segitiga
(Alat digunakan sesuai kebutuhan untuk setiap posisi. Peralatan tambahan dapat digunakan
sesuai persediaan yang ada)
Prinsip umum dalam mengatur posisi
1. Menjaga posisi tubuh yang baik
2. Mintalah bantuan sesuai kebutuhan
3. Pastikan matras kuat dan ketinggian ranjang berada pada ketinggian yang sesuai untuk
kerja
4. Pastikan sprei bersih dan kering
5. Hindari meletakkan bagian tubuh yang satu diatas tubuh yang lain untuk mencegah
penekanan
6. Buat rencana prubahan posisi yang teratur untuk pasien selam 24 jam
7. Pastikan pasien merasa nyaman
8. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
A. Posisi Fowler
Tujuan
1. Meringankkan atau meminimalisasi rasa sesak
2. Meringankan tegangan pada jahitan perut
Prosedur
Tindakan Keperawatan
1. Informasikan pasien mengenai posisi yang
diberlakukan dan berikan penjelasan
2. Naikkan kepala ranjang (Fowlwer 45
sampai 90 derajat)
Semi fowler (15 sampai 45 derajat)
High fowler (90 derajar)
3. Sandarkan kepala ke ranjang dan bantal

Rasional
Pemahaman akan mengurangi kecemasan dan
merangsang relaksasi
Meningkatkan kenyamanan dan relaksasi

Mencegah kontraktur fleksi servikal

kecil
4. Gunakan bantal untuk menopang lengan

5. Letakkan bantal kecil di belakang punggung


bawah
6. Letakkan bantal / gulungan kecil kain
dibawah paha
7. Letakkan bantak kecil di bawah pergelangan
kaki
8. Posisikan papan kaki pada telapak kaki
pasien

Mencegah dislokasi bahu, meningkatkan


seirkulasi dan mencegah kontraksi fleksi
lengan dan pergelangan tangan
Menopang vertebra lumbal dan mencegah
fleksi vertebra yang berlebihan
Mencegah hiperekstensi lutut dan penyumbatan
arteri poplitea akibat tekanan berat badan
Mencegah tekanan pada tumit yang terlalu
lama
Menjaga dorsofleksi dan pencegah terjadinya
kaki turun

Masalah yang dicegah pada posisi fowler


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Posisi posterior lengkungan tulang belakang lumbal


Hiperekstensi leher
Edema tangan dan lengan
Kemungkinan dislokasi bahu
Kontraktur fleksi pergelangan tangan
Hiperekstensi lutut
Rotasi eksternal panggul
Tekanan pada tumit
Fleksi plantar kaki/kaki turun

B. Posisi Ortopneik
Posisi fowler tinggi dengan meja di atas ranjang diletakkan di depan pasien. Pasien
mengistirahatkan keduan tangannya pada meja di atas ranjang / pada bantal yang diletakkan
di atasnya serta pasien condong kedepan. Mencondongkan badan kedepan akan
memudahkan pernafasan karena memungkinkan ekspansi dada secara maksimal.
Indikasi
1. Pasien dengan sesak nafas berat
2. Pasien jantung
3. Posisi untuk torakonsentesis
4. Pasien yang terpasang selang drainase dada
C. Posisi Telentang
Masalah yang dicegah pada posisi telentang :
1. Hiperekstensi leher
2. Fleksi posterior lengkunag vertebra lumbal
3. Rotasi eksternal tungkai
4. Hiperekstensi lutut
5. Fleksi plantar
6. Tekanan pada tumit
Prosedur
Tindakan Keperawatan
1. Setelah memberika penjelasan mengenai
prosedurnya, telentangkan pasien dengan
kepala ranjang didatarkan
2. Letakkan gulungan handuk kecil di area
lumbal
3. Letakkan bantal dibawah kepala, leher,
dan bahu atas

Rasionalisasi

Memberikan topangan terhadap tulang


belakan lumbal
Menjaga kesegarisan tubuh yang benar dan
mencegah kontraktur fleksi vertebra servikal

4. Letakkan gulungan trokanter / kantung


pasir paralel terhadap permukaan lateral
bantal
5. Letakkan bantal kecil di bawah paha
6. Letakkan bantal / gulungan kain kecil
dibawah pergelangan kaki untuk
menaikkan tumit
7. Letakkan papan kaki pada telapak kaki
8. Letakkan bantal di bawah lengan yang
dipronasi untuk menjaga posisi lengan
atas paralel terhadap tubuh
9. Jika pasien lumpuh, letakkan gulunag kain
pada tangan

dan hiperekstensi leher


Mengurangi rotasi eksternal panggul

Mencegah hiperekstensi lutut


Mengurangi tekanan pada tumit

Mencegah fleksi plantar / kaki turun


Mengurangi rotasi internal bahu dan ekstensi
siku
Mengurangi ekstensi jari-jari tangan dan
abduksi ibu jari. Menjagai ibu jari pada
posisi sedikit adduksi dan aposisi

D. Posisi Telungkup
Indikasi
1. Untuk pasien dengan ulkus dekubitus, luka bakar, cedera dan operasi pada punggung
2. Untuk pasien 24 jam pasca amputasi ekstremitas bawah
3. Posisi untuk biopsi ginjal
Masalah yang dicegah pada posisi telungkup
1.
2.
3.
4.

Fleksi / hiperekstensi leher


Hiperekstensi lengkungan vertebra lumbal
Tekanan pada payudara, tumit dan alat kelamin
Kaki turun

Prosedur
Tindakan Keperawatan
1. Setelah menjelaskan prosedur tindakan,
gulingkan pasien dengan posisi lengan dekat
dengan badan dengan siku diluruskan dan
tangan di bawah pinggul. Posisikan pasien
dengan perut di tengah ranjang dengan
ranjang pada posisi datar
2. Putar kepala pasien ke satu sisi dan topang
dengan bantal kecil
3. Letakkan bantal kecil di bawah perut di
bagian diafrahma

4. Topang lengan pada posisi fleksi setinggi


bahu
5. Topang tungkai bawah dengan bantal untuk
menaikkan jari jari kaki

Rasionalisasi

Mengurangi fleksi atau hiperekstensi vertebra


servikal
Mengurangi hiperekstensi vertebra lumbal dan
renggangan pada punggung bawah.
Mengurangi tekanan pada payudara pada
wanita dan alat kelamin pada pria
Mengurangi resiko dislokasi bahu
Mencegah kaki turun dan rotasi eksternal
tungkai. Mengurangi tekanan matras pada jari
jari kaki

E. Posisi lateral / Miring


Indikasi
1. Pasien yang membutuhkan perubahan posisi secara periodik, mis : pasien tirah baring

2. Pada pasien sesaat pasca operasi untuk mencegah resiko aspirasi (kecuali pada anastesi
spinal dan epidural)
Masalah yang dicegah
1. Fleksi lateral dan kelelahan otot sternokleidomastoideus
2. Rotasi internal dan adduksi bahu serta pengembangan dada yang terbatas
3. Rotasi internal dan adduksi femur serta keseleo tulang belakang
Prosedur
Tindakan keperawatan
1. Berikan penjelasan dan persiapan pasien
untuk perubahan posisi
2. Turunkan kepala ranjang serendah mungkin
yang dapat ditoleransi pasien
3. Posisikan pasien pada tepi ranjang
4. Gulingkan pasien ke satu sisi (pada pasien
yang tidak berdaya, tukuk lutut pasien yang
akan menjauhi matras, letakkan tangan
disisi tersebut pada panggul pasien dan
tangan yang lain pada bahu, lalu gulinggkan
pasien ke samping
5. Letakkan bantal di bawah kepala dan leher
pasien

rasionalisasi

Mencegah cedera dan trauma jaringan

Menjaga kesegarisan tubuh, mengurangi fleksi


leher lateral, dan mengurangi regangan pada
otot sternokleidomastoideus
6. Tarik skapula kedepan
Mencegah tumpuan berat badan secara
langsung pada sendi bahu
7. Posisikan kedua lengan pada keadaan fleksi. Mengurangi rotasi internal dan adduksi bahu.
Bagian lengan paling atas ditopang oleh
Ventilasi ditingkatkan karena dada dapat
bantal setinggi bahu
mengembang
8. Letakkan bantal yang diselipkan di bawah
Memberi topangan untuk menjaga punggung
punggung (bnatal dilipat memanjang dan
dalam posisi miring
diselipkan di bawah punggung)
9. Letakkan bantal di bawah tungkai atas yang Mencegah hiperekstensi tungkai. Menjaga
berada dalam posisi semi fleksi setinggi
kesegarisan tubuh dan mencegah kaki turun
panggul, dari selangkangan ke kaki
10. Letakkan kantung pasir paralel terhadap
Mencegah kaki turun
permukaan plantar kaki yang tergantung
F. Posisi Sim / Posisi Semi Telungkup
Indikasi
1. Pemeriksaan vagina dan rektum
2. Pemberian enema dan supositoria
3. Memposisikan untuk sigmoidoskopis dan proktokopi
Masalah yang dicegah
1.
2.
3.
4.

Fleksi lateral leher


Rotasi internal bahu
Rotasi internal dan adduksi pinggul serta tungkai
Kaki turun

Prosedur
Tindakan keperawatan

Rasionalisasi

1. Berikan penjelasan dan persiapan pasien


untuk diposisikan
2. Datarkan kepala ranjang
3. Letakkan pasien pada posisi telentang
4. Gulingkan pasien ke posisi miring dengan
berbaring pada sebagian perut
5. Letakkan bantal kecil di bawah kepala dan
leher
6. Letakkan bantal dibawah lengan atas yang
difleksikan, menopang lengan dengan
bahu
7. Letakkan bantal di bawah tungkai atas
difleksikan, menopang tungkai dengan
panggul
8. Letakkan kantung pasir paralel terhadap
permukaan plantar kaki yang tergantung

Menjaga kesegarisan dan mencegah fleksi


leher lateral
Mencegah rotasi internal bahu

Mencegah rotasi internal panggul. Menjaga


kesegarisan
Mencegah flersi plantar

G. Posisi Litotomi
Indikasi
1. Untuk melahirkan spontan dan pemeriksaan vagina
2. Untuk operasi-operasi rektum, mis : homoroidektomi, fisurotomi
3. Untuk histerektomi vagina
Prosedur
Tindakan keperawatan
1. Posisikan pasien pada posis telentang
2. Letakkan bantal di bawah kepala dan leher
3. Posisikan kedua tungkai pada pinggul dan
lutut dalam keadaan fleksi, pada sudut 90
derajat dengan kedua tungkai diletakkan di
atas kedua pijakan

Rasionalisasi
Mencegah hiperekstensi leher

H. Posisi Trendelenburg
Posisi rangka ranjang dimiringkan dengan kepala ranjang mengarah ke bawah
Indikasi
1. Drainase postural
2. Penanganan hipotensi dan syok
3. Pasien dengan trombosis vena dalam
Prosedur
Tindakan keperawatan
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Posisikan pasien pada posisi telentang
3. Turunkan kepala ranjang dengan
menggunakan kunci ranjang. Bila ranjang
tidak dapat di stel, gunakan balok ranjang
pada kaki ranjang dan miringkan ke bawah
seluruh rangka ranjang.

Rasionalisasi

You might also like