Professional Documents
Culture Documents
(KUNB)
Jl. Ariya Banjar Getas No. 21
Lingkungan Melayu Bangsal Ampenan Tengah
( Emila )
Ketua
I. PENDAHULUAN
Pantai Ampenan Tengah merupakan bagian dari wilayah barat Propinsi Nusa
Tenggara Barat yang berada di dua wilayah kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat
luas wilayah masing – masing daerah pantai tersebut secara berturut – turut adalah 30.778
Ha dan 8. 200 Ha, penduduknya berjumlah 2.456 jiwa ( 567 KK, terdiri dari 1.211 orang
laki – laki dan 1.246 perempuan ).
Mata pencaharian penduduk 80% merupakan nelayan tradisional, dengan
peralatan yang sederhana berupa layer, dayung serta beberapa motor temple. Sebagian
mata pencaharian masyarakat lainnya adalah sebagai pegawai negri sipil/ABRI, pedagang
kecil, pertukangan dan usaha jasa lainnya.
Khusus mengenai masyarakat nelayan, di sepanjang pantai yang bermukim di
wilayah Kecamatan Ampenan, lingkungan Pondok prasi, Lingkungan bugis, Lingkungan
melayu, ( nelayan Sedang ), Karang panas, Tanjung karang, Sembalun, Mapak, Kuranji
( Kota Mataram disebelah Utara Lombok Barat ) mulai dari kecamatan Pemenang Barat,
Malimbu, Senggigi, Klui, Kecamatan Batu Layar, Mangsit Senggigi Batu Layar,
Montong Buwuh. Di selatan masih dalam wilayah Lombok Barat : Keranji, Bakong,
Pantai Cemara, Lembar, Sekotong Timur dan Sekotong Barat mereka termasuk kategori
nelayan kecil. Dari jumlah nelayan tersebut, menetap disepanjang pantai barat Pulau
Lombok yang terletak disekitar kawasan pariwisata sebaliknya keadaan masyarakat
nelayan di kawasan pariwisata ini diharapkan agar dapat memberikan dukungan positif
terhadap pemerintah dan inisiatif terkait.
Untuk maksud tersebut, Koprasi Usaha Nelayan Bersatu ( K U N B ) Nusa
Tenggara Barat, meminta bantuan dan kerjasama kepada Pemerintah dan Instansi
terkaitdalam kaitan pembangunan masyarakat nelayan. Diskripsi kerja sama ini tertuang
dalam proposal : Program Usaha Wanita Nelayan Bersatu.
II. PERMASALAHAN DAN SOLUSINAYA
A. Permasalahan :
1. Rendahnya pendapatan nelayan, yakni rata – rata perhari Rp 15.000 /orang
kadang – kadang Rp 10.000 /hari, dan sama sekali tidak memperoleh hasil.
Hal ini di sebabkan oleh sarana dan prasaran prikanan yang kurang memadai,
kondisi alam (cuaca) dan lopkasi jelajah yang sangat terbatas serta
terakumulasinya para nelayan Sepantai Barat Pulau Lombok dalam satu
kawasan tangkap.
2. Tidak tersedianya dana yang memadai untuk pengadaan sarana dan prasarana
oleh pemerintah dalam kerisis sekarang ini berdampak pada kesulitan ekonomi
nelayan. Ditambah lagi dengan naiknya BBM dan beberapa kebutuhan pokok
menambah semakin berat beban masyarakat nelayan. Olehkarna itu diperlukan
koordinasi dan kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat nelayan
dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir ( nelayan ).
B. Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi permasalahan diatas, K U N B menawarkan suatu
program masyarakat nelayan di pantai Ampenan Tengah Lingkungan Melayu Bangsal
sebagai berikut :
1. Pembentukan Kelompok Usaha Wanita Nelayan Bersatu dalam Usaha
Perdagangan Ikan.
Kelompok usaha pedagang ikan yang terdiri dari para wanita dan ibu –
ibu di bentuk atas kesepakatan masyarakat yang bermukim di Pesisir pantai
Ampenan Tengah di Lingkungan Melayu Bangsal.
Masyarakat nelayan yang sudah terkelompok akan diarahkan pada usaha
peningkatan produksi, teknik pengelolaan ikan, teknik pengawetan ikan,
pengembangan pemasaran ikan, terutama pembinaan klompok swadaya
masyarakat. Selam kegiatan dalam pembentukan kelompok nelayan ini akan
dipasilitasi oleh K U N B.
2. Pembinaan /pendampingan :
Pembinaan terhadap kelompok akan diberikan dalam bentuk pembinaan
teknis dan manajerial, berupa tiga paket pelatihan : pandalaman usaha
ekplorasi prikanan, pengelolaan hasil usaha perikanan, dan pemasaran hasil
produksi. Disamping itu, pembinaan juga dilakukan dalam bentuk
pendampingan lapangan berupa : teknis pengembangan dan pengelolaan usaha
pedagang.
III. TUJUAN
1. Meningkatkan pendapatan nelayan setempat beserta keluarganya.
2. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan teknis dan manajerial usaha
pemasaran perikanana serta usaha ekonomi rumahtangga bagi kelompok.
3. Memenuhi kebutuhan protein ikan laut bagi masyarakat setempat dan
sekitarnya dengan target minimal 450 Kg/hari
V. SUSTINABILITAS
1. Paska program, kelompok sasaran mampu mengelola dan membangun
usahanya.
2. Kelompok sasaran mampu melaksanakan kegiatan perikanan dengan pralatan
dan teknologi tradisional secara mandiri.
3. Kelompok sasaran mampu melanjutkan pengelolaan usaha perikanan dan
ekonomi rumah tangga mereka secera mandiri.
4. Kelompok sasaran semakin terapresisi terhadap keberadaan usahanya.
5. Anggota mampu mengelola kelompoknya dalam bentuk klompok swadaya
masyarakat, yang berorientasi social dan ekonomi, serta melakukan revolving
fund dalam wadah kelompok swadaya masyarakat yang mereka bentuk.
“K U N B”
PENGURUS KOPRASI USAHA NELAYAN BERSATU
Ketua Sekertaris
Mengetahui
(………………….) ( M. Nur )
Bendahara
( Eka Mayanti )
PROPOSAL
“K U N B”
KOPERASI USAHA NELAYAN BERSATU
No : 01/YSB/2010
Lamp : 1 Eks
Hal : Mohon Bantuan Modal
Kepada
Yth, Bapak Gubernur NTB
di
Mataram
Ketua Sekertaris
(………………….) ( M. Nur )
PROGRAM USAHA WANITA NELAYAN BERSATU
(KUNB)
KOPRASI USAHA NELAYAN BERSATU
Jl. Ariya Banjar Getas No. 21
Lingkungan Melayu Bangsal Ampenan Tengah
No : 01/YSB/2010
Lamp : 1 Eks
Hal : Mohon Bantuan Modal
Kepada
Yth, Bapak Walikota
di
Mataram SCQ Ekonomi
Ketua Sekertaris
(………………….) ( M. Nur )
IX RENCANA ANGGARAN BIAYA
A. BIAYA OPERASIONAL
1. 2 Buah Cool Box O 1.000.000 Rp 2.000.000,-
2. 1 BUah Timbangan Rp 750.000,-
3. 10 Buah Box plastic Rp 200.000,-
4. 2 Tabung Gas Rp 1.000.000,-
5. 2 Buah Granmbang Rp 600.000,-
6. 100 Buah Keranjang Rp 5oo.000,-
Sub Total Rp 5.000.000,-
Organisasi Kepengurusan
1. Ketua : Emiliya
2. Sekertaris : Trisna Jaya
3. Bendahara : Ekamayati
Anggota
1. haris Maulana
2. Ela Fiteriyah
3. Niya Anggraini
4. Salman
5. Marnah
6. Liya
7. Yuliana
Mengetahui
Ketua Sekertaris
(…………………..) ( M. Nur )