You are on page 1of 1

Pituitary Altered

GnRH pulse
frequency/amplitude

LH/FSH
Muscle/Adipose 1
I Insulin
resistance,

Ovary
, Activin ~
lnhibin

.
1

Insulin

menyebabkan keadaan lingkungan


lokal yang bersifat hiperandrogenik .
Keadaan lingkungan hiperandrogenik ,
normoestrogenik menyebabkan terjadinya keadaan anovulasi; dan tak
adanya progesterone yang dapat
menghentikan stimulasi estrogen terhadap endometrium. 2. ,

Diagnosa

Meskipun keadaan anovulasi, obesitas, hirsutisme dan gambaran polikisLiver


hstrogen\
tik ovarium bilateral dengan USG
IGFI & IGF II
fIGFBP-1
merupakan manifestasi klasik dari
Free
I
penyakit
sindroma ovarium polikistik.
+S~BG
estradiol
i
Penyakit sindroma ovarium polikistik
sebaiknya
dipandang
sebagai
I
Adipose
spectrum
dari
gejala,
kelainan
klinis
I
Estrone I--dan abnormalitas hasillaboratorium.
Pada tahun
Pathofisiology of polycystic ovary
Follicle stimulating hormone; IGF= Insulin 1990, National Institute of Health (NIH)
Free syndrome. (FSH =
androgens
Growth factor; IGFBP = Insulin-like growth factor- binding protein; LH= luteininzing hormone; memajukan kriteria diagnostik untuk
SHBG =sex hormone-binding globulin) 2
penyakit ini, suatu hiperandrogenism dan anovulasi kronis dengan
terlebih
dahulu menyingkirkan penye
I mengikat Insulin-like growth factor I & II (IGF-I & IGF-II) ;
SHBG mengikat steroid sex terutama androgen. Turunnya bab lain seperti hiperplasia adrenal congenital, hiperprolakikatan protein ini akan meningkatkan konsentrasi dari ligand tinemia, dan neoplasma yang mensekresi androgen.
Wanita dengan PSOP akan menunjukan gejala klinis yang
bebas yang secara biologis aktif. Keduanya IGF-I & IGF-II
mempunyai kemampuan menguatkan LH-menstimulasi pro- sangat bervariasi, tetapi mereka biasanya memperlihatkan 3
duksi androgen melalui reseptor IGF tipe I Sedangkan IGF-II kelainan utama: menstruasi yang tidak teratur, infertilitas dan
bekerja lebih dominan pad a ovarium. Konsentrasi insulin gejala yang berhubungan dengan dengan kelebihan androgen
yang tinggi juga akan mengaktifkan reseptor IGF tipe I. Pada seperti hirsutisme dan jerawat 6 (tabel 1). Kegemukan tipe
PSOP terdapat 50-65% pasien obesitas yang memperburuk android terjadi pada 40-50% pasien PSOP, yang ditandai dengan peningkatan rasio pinggang -panggul < 0.85 6.
keadaan resitensi insulin dan hiperinsulinemia. 2
I

It

t+AndrogenS /1

\,

""".-- + -t

penyakit sindroma polikistik ovari adalah hasil dari beberapa perubahan fisiologis: (1) peningkatan testoteron bebas
dal') androstenedion melalui peningkatan sekresi androgen
ovarium (dengan bantuan peningkatan IGF-II dan LH) .(2)
Penurunan kadare SHBG akibat peningkatan androgen; (3)
peningkatan kadar estradiol bebas akibat penurunan SHBG
dan peningkatan kadar estrone hasil dari perubahan
androgen yang berasal dari jaringan lemak perifer. (4)
Perubahan ferkuensi dan amplitude GnRH dimana sekresi LH
lebih banyak. (5) keadaan kadar FSH yang menetap
menghasilkan rekruitmen folikel, tetapi tak ada seleksi folikel
yang berkembang menjadi matang; (6) Peningkatan inhibin
dan penurunan produksi aktivin oleh folikel yang
menghasilkan peningkatan produksi androgen ovarium. (7)
Timbulnya beberapa folikel kecil dan peningkatan stroma
yang menghasilkan androgen,

Hiperandrogenisme
hiperandrogenisme adalah gambaran kunci dari PSOP,
meskipun kelenjar adrenal mungkin turut terlibat. Hiperandrogenisme yang berasal dari ovarium umumnya terdapat diantara wan ita dengan PSOP. Sebagian besar penderita
PSOP didapatkan kadar serum androgen yang meningkat. 1
Sebesar 70 % wan ita dengan hiperandrogenisme
menunjukan pertumbuhan rambut kasar pad a bagian tubuh
yang tergantung pad a hormon androgen. Pasien umumnya
tetap menunjukan tanda seks sekundernya dan jarang timbul
tanda virilisasi seperti klitomegali, suara yang memberat dan
atau kebotakan temporal.6 Tetapi perlu diingat bahwa
hiperandrogenisme tidak sinonim dengan hirsutisme dan
jerawat, pada beberapa ras seperti orang asia keadaan
hiperandrogenisme dapat terjadi tanpa adanya manifestasi
pada kulit1

You might also like