You are on page 1of 27

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN


DALAM RANGKA PENCAPAIAN MDGs DI INDONESIA

Dr. dr. Endang Rahayu Sedianingsih

Disampaikan pada Diskusi Publik


tentang “Prospek dan Masalah Pencapaian MDGs di Indonesia
Jakarta, 12 April 2010
PEMBAHASAN
 MDGs dan Sasaran Pembangunan Nasional
 Pencapaian MDGs Indonesia
 Kebijakan dan reformasi upaya kesehatan
dalam percepatan pencapaian MDGs
Millenium Development Goals
dan
Sasaran Pembangunan Kesehatan
8 SASARAN MDGs

a ya
Up tan
s eh a
ke
Periode 2010-2014 sangat strategis:

 Paruh waktu kedua sejak 2000 bagi upaya


pencapaian MDG 2015
Kesempatan terakhir (Last Shot) bagi
percepatan pencapaian MDG secara
sistematis
 Perlu mengarusutamaan pencapaian MDG dalam
RPJMN dengan penetapan target,
program/kegiatan, dukungan sumber daya
Sasaran MDG
MDGs2015
2015 RPJMN
RPJMN 20102010-2014
– 2014
PEPRES No: 5/2010

8 Tujuan
Meningkatnya
UHH menjadi --
72,0 thn
Menurunnya AKB
Poverty & Hunger Maternal Health
menjadi 24 per 34 per 1000 K
1000 KH (SDKI)

Menurunnya AKI
EDUCATION Comm. Diseases
menjadi 118 per 228 per 100.000
100.000 kh (SDKI)

Menurunnya
prevalensi gizi- 18,4% pada an
GENDER ENVIRONMENT
kurang pada anak balita (Riskesda
balita menjadi 15%.

CHLD HEALTH PARTNERSHIP


Pencapaian MDGs di Indonesia
Sebaran Propinsi menurut prevalensi
gizi kurang
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA 2007
(RISKESDAS 2007)

40 36.8
35
30
Prevalensi (%)

25
20 18.4

15 13.6
12.2
10
5
0
GIZI KURANG PENDEK KURUS GEMUK
Pencapaian MDG 4

Penurunan Angka Kematian Bayi dan Balita


Trend of IMR & U5MR, 1991 - 2007

• 12
• 13
Pencapaian MDG 5

Penurunan Angka Kematian Ibu


Angka Kematian Ibu (AKI) : ’Current Trend and Projection’
Coverage of Skilled birth attendance, 1990 - 2007
Indikator: Pencapaian & Target MDG
5b
INDIKATOR CAPAIAN 2007 TARGET MDGs
2015
CPR 57,4% (**) 65% (**)
ANGKA 10,39% 7,5%
PERSALINAN
REMAJA
PELAYANAN K1 = 91,23% K1 = 100%
ANTENATAL * K4 = 80,26% K4 = 95%
UNMET NEED 9,1% 5%
KB

Sumber Data : SDKI 2007, *Laporan rutin


** Metoda KB Modern
• 17
PENCAPAIAN TARGET MDGs (GOAL 6)
TUBERCULOSIS (TB)
Goal/Target Indikator Proxy
Target 8 1. Prevalensi dan kematian akibat Tuberkulosis
Dihentikannya - prevalensi TB 222 per 100.000 penduduk
penyebaran dan - kematian akibat TB : 46 per 100.000 penduduk
dikurangi insiden
Malaria dan Tuberculosis 2. Minimal 70% kasus TB yang terdeteksi dan sembuh
pada 2015 dibawah directly observed treatment short course (DOTS)
3. 85% dapat disembuhkan sampai tahun 2015

Pencapaian MDGs on track :


Pada tahun 2007, prevalensi TB sebesar 244 per 100.000
penduduk dan kematian TB sebesar 39 per 100.000
penduduk
Kebijakan dan reformasi
upaya kesehatan untuk
percepatan pencapaian MDGs
2015

• 19
RPJMN 2010 - 2014

VISI & MISI RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN


MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN
MASYARAKAT, MELALUI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT, TERMASUK SWASTA DAN

M
MASYARAKAT MADANI.

MELINDUNGI KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN

I MENJAMIN TERSEDIANYA UPAYA KESEHATAN


YANG PARIPURNA, MERATA, BERMUTU DAN
BERKEADILAN
VISI
MASYARAKAT

S
SEHAT YANG
MANDIRI DAN
BERKEADILAN
MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN DAN

I
PEMERATAAN SUMBER DAYA KESEHATAN

MENCIPTAKAN TATA KELOLA


KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

NILAI : PRO RAKYAT, INKLUSIF, RESPONSIF, EFEKTIF & BERSIH • 20


RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN
2010-2014
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam
pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global.
2. Meningkatkan yankes yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta
berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
3. Meningkatkan pembiayaan bangkes, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial
kesehatan nasional.
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM yang merata dan bermutu.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan
serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat
kesehatan dan makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan
berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung-jawab.

• 21
8 FOKUS PRIORITAS NASIONAL
BIDANG KESEHATAN
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan KB
2. Perbaikan status gizi masyarakat
3. Pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular dan
penyehatan lingkungan
4. Pemenuhan pengembangan SDM Kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan,
keamanan, mutu, penggunaan obat dan pengawasan obat
dan makanan
6. Jamkesmas
7. Pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana dan
krisis kesehatan
8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan
tersier
• 22
PRIORITAS REFORMASI KESEHATAN

1. JAMKESMAS
2. Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal
Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)
3. Ketersediaan Obat dan Alkes di setiap fasilitas
kesehatan
4. Reformasi birokrasi pembangunan kesehatan
5. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
6. Penanganan daerah bermasalah kesehatan
7. Rumah sakit Indonesia kelas dunia
• 23
REFORMASI UPAYA KESEHATAN

Revitalisasi puskesmas Meningkatnya


Penguatan dinas kesehatan derajat kesehatan
kabupaten/kota, provinsi, Kemenkes masyarakat melalui
penataan sistem dan
Penguatan RSUD kabupaten/kota, peningkatan
provinsi dan RSUP jangkauan
Tumbuh dan berkembangnya peran pemerataan dan
serta masyarakat dan swasta mutu pelayanan
kesehatan yang
Kerja sama lintas sektor
berkeadilan
Terpenuhinya kebutuhan tenaga
kesehatan

• 24
Percepatan Pencapaian MDGs 1, 4, 5 & 6
Bermitra dg semua komponen

Organisasi Pemda
Profesi
DPR/D
PL
Lintas Sarkes
Logistik
Air Bersih
Rmh Sht P2M
Sektor KIA/KB
Gizi
PMT
Imunisasi,
IMS/HIV
LSM
ASI Tb, Mal

PPJK Yanfar
Penurunan
Jamlesmas
Indikator
Fe, Vit A
Obat KIA/KB
Donor
MDGs
Swasta SDM
Yanmed
Bidan, Dokter
PONEK
SpOG, SpA
P- P Mix
UTD
Litbang
Kesmkom
Studi Promkes PONED
Data KIP/K
MPR

25
UU Kesehatan No 36 tahun 2009 terkait MDG 1, 4 & 5
Pasal 126 (1) : Upaya kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga
kesehatan ibu sehigga mampu melahirkan generasi yang sehat dan
berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu.

Pasal 142 (1) : Upaya perbaikan gizi dilakukan pada seluruh siklus
kehidupan sejak dalam kandungan sampai dengan lanjut usia dengan prioritas
kepada kelompok rawan : a. Bayi dan balita; b. Remaja perempuan; dan c. Ibu
hamil dan ibu menyusui.

Pasal 131 (1) : Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus
ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang
sehat, cerdas dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian
bayi dan anak.

Pasal 171 : 5% anggaran Pemerintah (Pusat) dan 10% anggaran


Pemerintah Provinsi & Kab/Kota
Terima kasih

• 27

You might also like