Professional Documents
Culture Documents
Penulisan mengenai metode di bawah ini tidak mengikuti suatu urutan tertentu, tetapi
dilakukan secara acak. Diungkapkan pula kapan baiknya metode tersebut dilaksanakan serta
keunggulan dan kekurangan metode tersebut.
Sebelum memutuskan metode mana yang akan dipakai dalam proses belajar mengajar, maka
seorang pengajar perlu memperhatikan beberapa pertimbangan berikut :
a. Tujuan pembelajaran.
Pertimbangan ini merupakan syarat mutlak dalam pemilihan metode yang akan
digunakan. Sebagai contoh, seorang guru kesenian menetapkan cara memainkan alat
musik dengan benar. Dalam hal ini metode yang dapat membantu adalah metode
ceramah, dimana diterangkan bagian-bagian dari masing-masing alat musik dan cara
penggunaannya. Kemudian metode demonstrasi, siswa dapat mendemonstrasikan cara
memainkan suatu alat musik dengan benar, selanjutnya metode pembagian tugas, siswa
kita tugasi, bagaimana memegang gitar, bass, drum, dan apa tugas mereka, dan
bagaimana mereka dapat bekerjasama dan memainkan suatu lagu dengan baik dan
benar.
e. Jumlah siswa
Idealnya metode yang diterapkan melalui pertimbangan rasio guru dan siswa agar
proses belajar mengajar efektif. Dalam kelas yang besar dan siswa yang banyak, metode
ceramah yang lebih efektif, akan tetapi yang perlu diingat bahwa metode ceramah
memiliki banyak kelemahan.
f. Pengalaman dan kewibawaan pengajar.
Pengalaman akan membuat seorang pengajar dapat menentukan dengan tepat metode
mana yang akan dipergunakan. Kewibawaan merupakan kelengkapan mutlak yang
bersifat abstrak karena guru akan berhadapan dan mengelola siswa dengan latar
belakang yang berbeda beda.
METODE-METODE PEMBELAJARAN
1. Metode Ceramah.
Metode ceramah adalah suatu cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama
dilaksanakan oleh para guru. Dengan penyajian materi melalui penuturan dan
penerangan lisan guru kepada siswa. Metode ini digunakan bila pelajaran tersebut
banyak mengandung hal-hal yang memerlukan penjelasan dari guru. Metode ini
hendaknya digunakan bersama-sama metode lain, seperti metode tanya-jawab. Pada
metode ceramah ini, siswa dilatih untuk menjadi pendengar yang balk. Agar siswa tetap
berperan secara aktif dalam proses belajar-mengajar yang menggunakan metode
ceramah ini, maka siswa perlu dilatih mengembangkan kemampuan untuk
mendengarkan, memahami suatu informasi, dan mencatatnya dengan baik. Siswa
hendaknya diminta mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan terhadap
informasi-informasi tertentu.
Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan
baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas
penggunaanya.
2. Metode Demonstrasi
Metode demontrasi adalah suatu cara mengajar dengan mempertunjukkan cara kerja
suatu benda. Benda itu dapat berupa benda sebenarnya atau suatu model. Hal-hal lain
yang dapat dipertunjukkan adalah cara menggunakan alat atau serangkaian percobaan.
Yang terakhir ini dilakukan bila alat-alat yang digunakan itu jumlahnya tidak memadai,
percobaan itu mengandung hal-hal yang berbahaya, atau ada alat-alat yang mudah
pecah. Dalam metode ini, antara lain dapat dikembangkan kemampuan siswa untuk
mengamati, menggolongkan, menarik kesimpulan, menerapkan konsep, prinsip atau
prosedur dan mengkomunikasikannya kepada siswa-siswa lain. Demonstrasi dapat
dilakukan oleh guru atau siswa yang sudah dilatih sebelumnya.
Pelaksanaan :
a. Manakala kegiatan pembelajaran bersifat formal, magang, atau latihan kerja.
b. Bila materi pelajaran berbentuk keterampilan gerak, petunjuk sederhana untuk
melakukan keterampilan dengan menggunakan bahasa asing, dan prosedur
melaksanakan suatu kegiatan.
c. Manakala guru, pelatih, instruktur bermaksud menyederhanakan penyelesaian
kegiatan yang panjang, baik yang menyangkut pelaksanaan suatu prosedur maupun
dasar teorinya.
d. Pengajar bermaksud menunjukkan suatu standar penampilan.
e. Untuk menumbuhkan motivasi siswa tentang latihan/praktik yang kita laksanakan.
f. Untuk dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan kegiatan
hanya mendengar ceramah atau membaca di dalam buku, karena siswa
memperoleh gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya.
g. Bila beberapa masalah yang menimbulkan pertannyaan pada siswa dapat dijawab
lebih teliti waktu proses demonstrasi atau eksperimen.
h. Bila siswa turut aktif bereksperimen, maka ia akan memperoleh pengalaman praktik
untuk mengembangkan kecakapan dan memperoleh pengakuan dan pengharapan
dari lingkungan sosial
Keterbatasan :
a. Membutuhkan waktu panjang, karena siswa harus mendapatkan kesempatan
berpraktik sampai baik.
b. Membutuhkan fasilitas dan alat khusus yang mungkin mahal, sulit diperoleh, dan
dipelihara secara terus menerus.
c. Membutuhkan pengajar yang lebih banyak, karena setiap pengajar hanya dapat
membantu sejumlah kecil siswa.
4. Metode Proyek
Metode proyek merupakan suatu cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengamati, membaca, meneliti, menghubungkan dan mengembangkan sebanyak
mungkin pengetahuan yang telah diperoleh dari berbagai mata pelajaran. Metode
proyek membahas suatu tema atau unit pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk
membuat lapran dari tugas yang diberikan kepadanya dalam bentuk makalah. Melalui
metode ini diharapkan siswa dapat dilatih baik secara individual maupun kelompok
untuk menelaah suatu materi pelajaran dengan wawasan yang lebih luas memantapkan
pengetahuan yang telah diperoleh, meningkatkan penghargaan terhadap lingkungan,
memahami dan berupaya memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari, serta menyalurkan minat yang memungkinkan baik dilihat dari segi waktu atau
bahan pelajaran dari berbagai mata pelajaran.
5. Metode Diskusi
Metode diskusi ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar
pendapat dan informasi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah
diperoleh guna memecahkan suatu masalah, memperjelas sesuatu bahan serta
pelajaran dan mencapai kesepakatan. Melalui metode ini berbagai keterampilan seperti
beratnya, berkomunikasi, menafsirkan, dan menyimpulkan dapat dikembangkan.
Demikian pula keberanian mengemukakan pendapat, sikap-sikap kritis, skeptis, toleran,
kemampuan mengendalikan emosi, dan sebagainya dapat dibina melalui penggunaan
metode ini.
Keterbatasan :
a. Menyita waktu lama dan jumlah siswa harus sedikit.
b. Mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang topik atau
masalah yang didiskusikan.
c. Tidak tepat bila digunakan pada tahap awal proses belajar bila siswa baru
diperkenalkan kepada bahan pelajaran baru.
d. Apatis bagi siswa yang tidak terbiasa berbicara dalam forum.
6. Metode Widyawisata
Metode Widyawisata ialah suatu cara penguasaan bahan pelajran dengan membawa
siswa langsung kepada objek yang akan dipelajari yang terdapat di luar kelas atau di
lingkungan kehidupan nyata. Metode widyawisata antara lain diterpakan karena obyek
yang akan dipelajari hanya terdapat di tempat tertentu. Selain itu, pengalaman langsung
dapat membuat siswa lebih tertarik kepada pelajaran yang disajikan sehinggga lebih
ingin mendalami hal yang diminatinya dengan mencari informasi dari buku-buku sumber
lainnya serla menumbuhkan rasa cinta kepada Iingkungan alam dan lingkungan budaya.
Metode widyawisata berfungsi pula memberikan variasi belajar kepada siswa. Agar
widyawisata ini dapat mencapai hasil yang optimal, maka diperlukan adanya
perencanaan yang matang, pelaksanaan yang efektif dan efisien, serta adanya kegiatan
tindak lanjut seperti evaluasi, pelaporan, diskusi, deklamasi, pameran sederhana,
pemuatan karangan siswa pada koran sekolah, majalah dinding atau media lainnya, dan
sebagainya.
Kelemahannya adlah bahwa tanya jawab bis menimbulkan penyimpangan dari pokok
persoalan. Lebih-lebih jika kelompok siswa yang memberi jawaban atau mengajukan
pertannyaan yang dapat menimbulkan masalah baru dan menyimpang dari pokok
persoalan.
9. Metode Latihan
Metode latihan merupakan suatu metode yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berlatih melakukan suatu keterampilan tertentu berdasarkan penjelasan atau
petunjuk guru. Melalui metode ini dapat dikembangkan keterampilan melalui
pembiasaan.
Kelemahan :
a. Biaya pengembangan tinggi dan perlu waktu lama
b. Fasilitas dan alat yang dibutuhkan mungkin sulit diperoleh dan harga yang mahal
dan pemeliharaan yang sulit.
c. Resiko sangat tinggi bagi siswa maupun pengajar
Metode ini hanya dapat digunakan saat siswa mampu menentukan sendiri tujuannya
dan dapat memperoleh sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Kelemahan :
a. Kurang fleksibel karena bahan pelajaran yang telah dikumpulkan dengan baik
membuat setiap siswa melalui urutan kegiatan belajar yang sama.
b. Biaya pengembangan yang tinggi
c. Siswa kurang mendapatkan interaksi sosial.
Kelemahan :
a. Terbatasnya siswa yang dapat dilatih sebagai pembimbing dalam satu periode
tertentu.
b. Kegiatan latihan harus senantiasa dikontrol secara langsung untuk memelihara
kualitas.
Metode ini dapat dilaksanakan bila siswa telah mencapai tingkat yang lebih tinggi
dengan prestasi yang tinggi pula, tetapi metode ini perlu diwaspadai karena akan
menimbulkan rasa frustasi di kalangan siswa karena tidak menemukan solusi dari proses
yang kita lakukan. Akan tetapi guru dapat menggambarkan bahwa yang diminta adalah
buah pikiran dengan alasan-alasan rasional, bukan hanya sekedar solusi.
Metode ini dapat diterapkan bila siswa telah memiliki pengetahuan awal tentang
masalah yang disampaikan.
Metode ini memiliki keunggulan dibanding studi metode kasis, siswa belajar memahami
suatu permasalahan, kemudian berusaha memecahkannya. Dalam hal ini akan
menumbuh kembangkan cara berfikir siswa sebagaimana yang dikehendaki dalam studi
mandiri, siswa berfikir kritis dan kreatif.
Seminar merupakan pembahasan yang bersifat ilmiah, topik pembicaraan adalah hal-hal
yang bertalian dengan masalah kehidupan sehari hari. Sebuah seminar adalah sebuah
kegiatan pembahasan yang mencari pedoman-pedoman atau pemecahan-pemecahan
masalah tertentu. Itulah sebabnya maka seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan dan
kesepakatan semua peserta. Malahan tidak jaran, seminar melahirkan rekomendasi dan
resolusi.
Sebuah simposium hampir menyerupai panel, karena simposium harus pula terdiri dari
beberapa pembicara, sedikitnya dua orang. Tetapi simposium berbeda dengan panel di
dalam cara pembahasan persoalan. Sifatnya lebih formal. Seorang anggota simposium
terlebih dahulu menyiapkan pembicaraannya menurut satu titik pandangan tertentu.
Terhadap sebuah persoalan yang sama diadakan pembahasan dari berbagai sudut
pandangan dan disoroti dari titik tolak yang berbeda-beda.
Bentuk pola lain metode simposium dapat dikelompokkan pada sejumlah aspek, dan
setiap aspek disoroti tersendiri dan khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.
Bagian prasana menyiapkan tulisan yang dibagi-bagikan kepada peserta dan diadakan
sanggahan dari ahli tertentu yang disebut penyanggah utama. Pendengar dapat
memberi pandangan umum dan pertanyaan sesudah penyanggah utama.
Kelemahan :
a. Pengembangan program membutuhkan biaya tinggi dan waktu yang lama.
b. Pengadaan dan pemeliharaan alat mahal.
Sumber Bacaan :
R. Ibrahim & Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta,
1996