Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
NADIA LARASATI UTAMI
A14104085
RINGKASAN
NADIA LARASATI UTAMI. A14104085. Analisis Kelayakan Usaha Serbuk
Minuman Instan Berbasis Tanaman Obat (Studi Kasus:Koleksi Taman Obat dan
Spa Kebugaran SYIFA, Bogor). Dibawah bimbingan HARIANTO.
iii
Dilihat dai aspek teknis, pasar, hukum, sosial, dan lingkungan, TAMAN
SYIFA dapat dikatakan layak untuk terus dijalankan. Namun, aspek manajemen
dan aspek finansial membuat TAMAN SYIFA dinilai tidak layak sehingga perlu
perbaikan usaha.
Berdasarkan analisis finansial usaha serbuk minuman instan berbasis
tanaman obat pada TAMAN SYIFA memperoleh NPV < 0 yaitu sebesar Rp 50.89.149 yang artinya bahwa usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman
obat pada TAMAN SYIFA ini dinilai tidak layak. Pada usaha serbuk minuman
instan berbasis tanaman obat pada TAMAN SYIFA ini diperoleh nilai Net B/C =
0 yang menyatakan bahwa usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat
pada TAMAN SYIFA dinilai tidak layak. IRR dan PBP yang diperoleh dari
analisis finansial penelitian ini tidak terdefinisi. Hal ini tentunya mendukung
keputusan bahwa keputusan investasi untuk usaha ini pada awalnya adalah
keputusan yang salah. Lebih baik menginvestasikan dana di bank daripada untuk
pengembangan usaha ini Dengan kriteria analisis ini, mengindikasikan bahwa
modal yang diinvestasikan tidak ada periode pengembalian investasinya karena
tidak menghasilkan keuntungan.
Dari hasil ananlisis switching value yang ada, diketahui bahwa usaha serbuk
minuman instan di TAMAN SYIFA dapat menjadi layak untuk dijalankan bila
TAMAN SYIFA mampu menaikkan total nilai penjualan 56 persen. Total
penjualan itu dapat dinaikkan jika TAMAN SYIFA memproduksi produk lebih
banyak atau meningkatkan harga per kemasan yang dijual.
Berdasarkan hasil pemikiran, peningkatan harga akan dirasakan tidak
masuk akal karena dianggap terlalu tinggi untuk daya beli masyarakat. Oleh sebab
itu, peningkatan penjualan bisa dilakukan dengan peningkatan jumlah produksi.
Asumsi cateris paribus, maka TAMAN SYIFA harus meningkatkan produksi
serbuk minuman instan jahe menjadi 370 persen; atau serbuk minuman instan
kunyit 800 persen; atau serbuk minuman instan kencur 900 persen; atau serbuk
minuman instan temuputih 1550 persen; atau serbuk minuman instan secang
wangi 730 persen; atau meningkatkan produksi serbuk minuman instan seluruh
komoditas serempak sebesar 130 persen.
Selain itu, TAMAN SYIFA dapat menurunkan biaya tenaga kerja.
TAMAN SYIFA dinilai memiliki kelebihan tenaga kerja. Ada karyawan yang
dirasakan tidak perlu ada apabila mengingat usaha TAMAN SYIFA yang masih
dikategorikan berskala kecil. Oleh sebab itu, usaha serbuk minuman instan di
TAMAN SYIFA dapat menjadi layak untuk dijalankan bila TAMAN SYIFA
mampu menurunkan biaya tenaga kerja sebesar 45 persen.
Total penerimaan (TR) serbuk minuman instan berbasis tanaman obat yang
dijalankan TAMAN SYIFA pada saat ini lebih kecil dari nilai total biaya
variabelnya. Kondisi ini memberikan isyarat pada TAMAN SYIFA untuk
menutup usahanya. Namun, apabila perusahaan mampu mengurangi biaya tenaga
kerja sebesar 45 persen, maka TAMAN SYIFA dapat terus membuka usahanya.
TAMAN SYIFA juga dapat terus membuka usahanya apabila biaya tenaga kerja
tidak diperhitungkan sebagai biaya variabel.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa usaha serbuk minuman instan
berbasis tanaman obat adalah usaha yang menjanjikan. Dilihat dari aspek pasar,
aspek teknis, aspek sosial, aspek lingkungan, dan aspek hukum, usaha serbuk
minuman instan berbasis tanaman obat yang dijalankan TAMAN SYIFA dinilai
iv
layak. Namun, dilihat dari aspek manajemen yang terjadi di internal TAMAN
SYIFA sendiri membuat usaha ini tidak layak.
Secara finansial, usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat yang
dijalankan oleh TAMAN SYIFA dinilai tidak layak. Proses usaha yang akan
terjadi selama kurun umur proyek akan menghasilkan kerugian. Oleh sebab itu,
perlu adanya perbaikan usaha.
Berdasarkan hasil analisis switching value, TAMAN SYIFA harus
meningkatkan penjualan dengan meningkatkan jumlah produksi atau dengan
membatasi jumlah karyawan agar usahanya dapat dinilai layak untuk terus
dilanjutkan.
Sehingga saran yang dapat diberikan adalah 1) Untuk pemilik TAMAN
SYIFA, diharapkan mampu meningkatkan omzet dengan meningkatkan
penjualan. Selain itu, perusahaan juga dapat mengurangi biaya tenaga kerja
dengan membatasi jumlah karyawan. Hal ini adalah cara perbaikan usaha agar
usaha dapat dinilai layak untuk terus dijalankan, 2) Untuk masyarakat yang
hendak menjalankan usaha ini harus memperhatikan betul biaya yang dikeluarkan;
baik biaya investasi ataupun biaya operasional. Penerimaan harus lebih besar dari
pengeluaran. Dan sebelum usaha dijalankan, lebih baik dibuat analisis kelayakan
usahanya terlebih dahulu, sehingga diperoleh masukan yang matang tentang
perencanaan usaha.
Oleh:
NADIA LARASATI UTAMI
A14104085
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL :
NAMA :
NRP
A14104085
Menyetujui,
Dosen Pembimbing,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN
KELAYAKAN
USAHA
SERBUK
MINUMAN
INSTAN
RIWAYAT HIDUP
Institut
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan berkat Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian. Penulis juga sangat berterima kasih kepada semua
pihak terutama Dosen Pembimbing skripsi penulis Dr. Ir. Harianto, MS yang telah
membimbing dan memberikan masukan kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi
yang
berjudul
ANALISIS
KELAYAKAN
USAHA
SERBUK
Penulis
xii
10. Mbak Dian, Mbak Dewi, Teh Ida, Ibu Yoyoh, Bapak Yusuf, dan staff
Departemen Agribisnis. Tanpa kalian hidup ku di kampus tidak akan seperti
ini. Because of u, I feel blessed.
11. Seluruh bagian dari kemahasiswaan IPB; Bapak Dr. Rimbawan, Bapak
Bambang Riyanto, S.Pi, M.Si, Ibu Neni Sumari, SH, Ibu Ari, Ibu Keri
Watisih, SH, Bapak Suparta. Terima kasih untuk bimbingan dan
kesempatannya selama ini.
12. Ibu Dr. Ir. Dwi Hastuti, MSc yang selama ini telah menjadi Ibu Penulis di
kampus.
13. Bapak Dr. Suryo Wiyono, MSc, M. Agr atas bimbingan selama proses
perlombaan-perlombaan yang penulis lakukan.
14. Bapak Kikin, Bapak Dwigun, Bapak Dr. Naik Sinukaban, dan Bapak Dr. Hadi
atas bantuan dan kesediannya untuk menjadi nara sumber pembuatan karya
tulis yang pernah penulis lakukan.
15. Viona Mayasari atas kesediannya menjadi pembahas pada seminar penulis.
16. Keluarga besar Sugiman dan Keluarga Besar Sidi Bachtiar atas apresiasi dan
semangat yang diberikan.
17. Seluruh guru yang pernah mengajar penulis, baik secara formal maupun
sebagai guru-guru kehidupan. Guru-guru di SD Bina Insani, Ambu, Guru-guru
SMPN 1 dan SMUN 3 Bogor.
18. Keluarga Cimanggu. Papah, Mamah, Bayu, dan Dwiki. Terima kasih atas
semua yang diberikan selama hampir 4 tahun di kehidupan penulis.
19. Randy Kelana. Terima kasih telah membuat penulis pernah merasa dicintai.
xiii
20. Seluruh kelompok perlombaan yang pernah penulis ikuti: Irfanni, SP; Andrea
Emma, SP; Dedi Purnomo, SP; Nugraha Arief; Dian Kristiyani, SP; Medina
Rachma, SP; M. Aliy Abdulloh, Ariani Dian, Tantri Dewi, Gangga, Tim
PKMP Kerabang Telur. Beruntung aku disandingkan dengan kalian.
21. Teman-teman satu Desa Langkap, Bumiayu, Kab. Brebes. Ida, Ipik, Ashar,
Piko, Tere. Terima kasih atas persahabatan di titik terlemah ku.
22. Teman-teman satu bimbingan akademik : Dika, Rangga, Anggoy, Doni, dan
Harritz.
23. Teman-teman satu bimbingan skripsi : Yustika, Adis, Evan, Opik. Semangat!
24. Fanny Sefta dan Nurhayati Zaenal atas persahabatan terutama selama
penelitian di TAMAN SYIFA.
25. Teman-teman asrama A1 lorong 3, terutama penghuni kamar 47. Ina, Neta,
dan Galih. Miz u so much..
26. Purdiyanti Pratiwi atas stimulus awal penulis, Dian Kristiyani atas
kesediannya menjadi Dika dalam hidup penulis, Kammala Afni atas
persahabatan yang unik, Nugraha Arief dan M. Aliy atas semua yang telah
dilewati. Menik, Suci, Sastro, dan Tere atas kehidupan bersama di atas loteng
Ibu Soraya, PNS and the gang, kalian semua..
27. Adik-adik praktikan Mata Kuliah Sosiologi Umum.
28. Teman-teman AGB 41, terima kasih atas kebersamaan dan kekeluargaan
selama kurang lebih 4 tahun.
29. Kakak kelas AGB 40 dan AGB 39, terutama untuk Aswab Mahasin, SP;
Yayah, SP; dan Vedy Panduwirawan, SP yang telah begitu banyak
memberikan bantuan selama penulis kuliah.
xiv
30. Adik-adik kelas AGB 42 dan AGB 43. Semangat terus untuk growing the
future...
31. Teman-teman BEM TPB 41, MISETA 2007/2008, Agriaswara, dan Gema
Almamater.
32. Teman-teman SD Bina Insani, teman-teman SMPN 1 Bogor, dan teman-teman
SMUN 3 Bogor (khususnya program akselerasi).
33. Roger, Fotokopian Prima, Bapak Satpam Fateta, Bubur Ayam Madura,
Yunani, Bang Ucok, dan semua penguni Bara yang memberikan arti tidak
sedikit untuk penulis.
34. Keluarga besar baru ku. Bapak, ibu, kakak, adik, dan saudara baru ku. Terima
kasih atas doa dan penguatannya.
35. Kak Yuli, Kak Rudie, Kak Febi, Kak Lusi, Darrel, dan Evan. Hanya TUHAN
yang mampu membalas segala kebaikan kalian.
36. Mbok ku, Ibu Tien. Terima kasih atas segalanya. Pengen banget bisa manjamanjaan terus..
37. Abang Marlon atas kesediannya menjadi abang.
38. True Worshippers, Giving My Best, Hillsong, dan Kalian Semua yang
menemani hati ini lewat karya kalian. Transfer semua yang N butuhkan
dalam tiap larutnya malam. Makasih untuk penguatan yang SELALU TEPAT.
Makasih..
39. Mas Antok. Matur nuwun sanget atas kasih dan sayangnya. Terima kasih atas
tiap omelan dan dukungan. Terima kasih untuk tiap senyum dan rengutan.
Terima kasih atas keseluruhan hidup mu. Your life is GODs Gift for me..
xv
40. Semua pihak yang telah membantu yang tak bisa disebutkan satu persatu oleh
penulis
41. The last is for
untukMU. Iam nothing without YOU, LORD.. Love you so Much. Thanks for
being my everythings. Dan makasih karena terus menjadikan N dalam pikiran
dan hati MU..luvUluvUluvUluvU
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. xix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xx
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 8
1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................................ 8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jahe................................................................................................................... 9
2.2 Kencur .............................................................................................................. 13
2.3 Kunyit............................................................................................................... 14
2.4 Temulawak....................................................................................................... 15
2.5 Temuputih ........................................................................................................ 17
2.6 Secang Wangi .................................................................................................. 19
2.7 Biofarmaka Sebagai Bahan Baku Minuman Instan ......................................... 19
2.8 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 21
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Teoritis............................................................................................. 25
3.1.1 Proyek .................................................................................................. 25
3.1.2 Studi Kelayakan ................................................................................... 25
3.1.3 Aspek Studi Kelayakan ........................................................................ 26
3.1.4 Analisis Kelayakan Investasi ............................................................... 34
3.1.5 Teori Biaya dan Manfaat...................................................................... 38
3.2 Kerangka Konseptual ....................................................................................... 39
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................... 41
4.2 Jenis dan Sumber Data ..................................................................................... 41
4.3 Metode Pengolahan Data ................................................................................. 42
4.4 Metode Analisis Data....................................................................................... 42
4.4.1 Analisis Aspek Teknis............................................................................. 43
4.4.2 Analisis Aspek Manajemen..................................................................... 44
4.4.3 Analisis Aspek Sosial.............................................................................. 44
4.4.4 Analisis Aspek Pasar............................................................................... 44
4.4.5 Analisis Aspek Hukum ........................................................................... 45
xvii
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Nilai PDB Hortikultura Tahun 2004 per Triwulan (dalam Milyar Rupiah) ...2
2. Persentase Alokasi Pengeluaran Per Tahun Masyarakat Terhadap
Produk Minuman Instan .................................................................................6
3. Perkembangan Volume Produksi Minuman Instan Berbasis
Tanaman Obat Perusahaan Jamu dan Farmasi di Indonesia ...........................6
4. Komposisi Kimia Rimpang Jahe.....................................................................12
5. Struktur Pasar Yang Mungkin Berdasarkan Karakteristik Pesaing ................59
6. Perkiraan Pangsa Pasar Berdasarkan Pesaing .................................................62
7. Keunggulan Produk Serbuk Minuman Instan Milik TAMAN SYIFA...........66
8. Produksi Jahe Menurut Provinsi di Indonesia (kg) pada Tahun 1999-2003...69
9. Kapasitas Produksi TAMAN SYIFA Dilihat dari Tingkat Penjualan pada
Tahun 2007 .....................................................................................................71
10. Deskripsi dan Spesifikasi Pekerjaan Tenaga Kerja TAMAN SYIFA ............75
11. Perkiraan Pendapatan Penjualan TAMAN SYIFA .........................................82
12. Biaya Investasi TAMAN SYIFA ....................................................................84
13. Rincian Biaya Tetap TAMAN SYIFA per Tahun (Rupiah) ...........................85
14. Komposisi Serbuk Minuman Instan Secang Wangi .......................................87
15. Hasil Analisis Finansial TAMAN SYIFA ......................................................87
16. Hasil Analisis Switching Value Usaha Serbuk Minuman Instan
TAMAN SYIFA .............................................................................................88
17. Peningkatan Penjualan yang Diperlukan Untuk Mencapai
Titik Impas Dibandingkan Dengan Kondisi Saat Ini ......................................90
18. Perbandingan TR dan TVC pada TAMAN SYIFA ........................................91
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1.
2.
3.
4.
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
BAB I
PENDAHULUAN
Tabel 1 Nilai PDB Hortikultura Tahun 2004 per Triwulan (dalam Milyar
Rupiah).
Waktu
BuahSayuran
Tanaman
Tanaman
Buahan
Hias
Biofarmaka
Triwulan I
7.200,97
5.438,29
844,09
54,92
Triwulan II
5.501,31
6.072,99
1.130,13
271,82
Triwulan III
7.250,36
4.991,32
742,18
248,26
Triwulan IV
10.811,92
4.246,10
1.892,15
147,03
Jumlah
30.746,53
20.748,70
4.608,55
722,23
Sumber : Pusdatin, Deptan, 2004.
menjadi 564,92 milyar rupiah pada tahun 2003, dan menjadi 722,23 milyar rupiah
pada tahun 2004 5 .
Indonesia kaya akan tanaman obat. Dari 40 ribu jenis flora yang tumbuh di
dunia, 30 ribu di antaranya tumbuh di Indonesia, 26 persen telah dibudidayakan
dan sisanya sekitar 74 persen masih tumbuh liar di hutan-hutan. Dari yang telah
dibudidayakan, lebih dari 940 jenis digunakan sebagai obat tradisional (Hernani
dan Syukur, 2001). Tanaman obat terdapat diseluruh pelosok tanah air dan
penggunaannya dapat dalam bentuk segar maupun sebagai ramuan obat-obatan.
Pemakaian tanaman obat dalam dekade terakhir ini cenderung meningkat
sejalan dengan berkembangnya industri jamu atau obat tradisional, farmasi,
kosmetik, makanan, dan minuman. Tanaman obat yang dipergunakan biasanya
dalam bentuk simplisia (bahan yang telah dikeringkan dan telah mengalami
pengolah apapun). Simplisia berasal dari akar, daun, bunga, biji, buah, terna, dan
kulit batang (Hernani dan Syukur, 2001).
Pemanfaatan tanaman obat Indonesia akan terus meningkat mengingat
kuatnya keterkaitan bangsa Indonesia terhadap tradisi kebudayaan memakai jamu.
Beberapa bahan baku jamu juga telah menjadi komoditas ekspor yang andal untuk
menambah devisa negara (Hernani dan Syukur, 2001).
Jahe, kunyit, kencur, temulawak, ramuan secang wangi, dan temuputih
merupakan beberapa dari jenis tanaman obat yang banyak terdapat di Indonesia
dan berpotensi sebagai penghasil devisa negara. Di Indonesia, tanaman-tanaman
ini telah dikenal oleh sebagian besar masyarakatnya. Tidak heran bila masing-
Masyarakat Terhadap
2000
(%)
65,81
34,19
2001
(%)
94,13
35,87
2002
(%)
58,48
41,52
Sumber : Berita Resmi Statistik No.7 Februari18, 2002 dan Susenan dalam Prasetiawan
(2004)
Bisnis minuman instan berbahan baku tanaman obat dari tahun ketahun
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hal ini didukung dengan adanya
pola back to nature. Produk minuman instan bukan hanya sebagai minuman
penyegar juga sebagai minuman yang memiliki aspek fungsional bagi kesehatan,
yaitu menjaga kesegaran tubuh. Adanya peningkatan ini ditandai dengan
peningkatan produk-produk minuman instan berbasis tanaman obat yang
diproduksi oleh beberapa industri jamu dan farmasi diseluruh Indonesia.
1.2
Perumusan Masalah
TAMAN SYIFA adalah perusahaan baru yang bergerak dalan usaha
pembuatan dan pemasaran produk herbal beberapa komoditas tanaman obat. Salah
satu cabang produk herbal tersebut adalah pembuatan dan pemasaran serbuk
minuman instan berbasis tanaman obat. Serbuk minuman instan tersebut terdiri
dari enam komoditas, yaitu ; serbuk minuman instan jahe, serbuk minuman instan
kunyit, serbuk minuman instan kencur, serbuk minuman instan temulawak, serbuk
minuman instan temu putih, dan serbuk minuman instan ramuan secang wangi.
Serbuk tersebut dikemas dalam bungkus menarik dan dijajakan sebagai serbuk
instan untuk minuman. Dalam menjalankan usaha tersebut, perusahaan ini belum
melakukan analisis kelayakan terhadap usaha yang dijalankannya, sehingga belum
dapat diketahui apakah usaha ini mendatangkan keuntungan atau kerugian.
Sedangkan perusahaan telah melakukan biaya investasi yang cukup besar. Untuk
itu, penulis bermaksud untuk melakukan studi kelayakan pada cabang usaha
pembuatan dan pemasaran serbuk minuman instan pada perusahaan ini.
Dari uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan yang menjadi topik
penelitian ini, yaitu:
1.
2.
3.
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan
2.
3.
1.4
Kegunaan Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi pemilik perusahaan SYIFA
guna mengetahui kelayakan usahanya dan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan
demi keberlangsungan usahanya. Selain dari itu, diharapkan penelitian ini berguna
bagi masyarakat umum dan instansi-instansi terkait yang ingin mengetahi
kelayakan usaha pembuatan serbuk minuman instan berbasis tanaman obat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jahe
Jahe atau Zingiber officinale Roxb termasuk dalam famili zingiberaceae.
Berdasarkan taksonomi tanaman, jahe termasuk divisi Pteridophyta, subdivisi
Angiospermae, kelas Monocotyledone, ordo Scitamine, Famili Zingiberaceae,
serta genus Zingiber (Rismunandar dalam Alim, 2001).
Nama lain dari jahe adalah : jae (jawa), haliya (aceh), atau ginger dalam
bahasa internasional. Berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpangnya, ada
tiga jenis jahe yang dikenal, yaitu : jahe putih/kuning besar (disebut juga jahe
badak atau jahe gajah), jahe putih kecil atau emprit, dan jahe merah. Ciri umum
tanaman jahe adalah tumbuh berumpun, batang semu, tidak bercabang, berbentuk
bulat, tegak, tersusun dari lembaran pelepah daun, berwarna hijau pucat dengan
warna pangkal batang kemerahan, dan tingginya dapat mencapai satu meter. Daun
jahe merupakan daun tunggal, yang terdiri dari upih dan helaian daun, upih daun
melekat membungkus batang, helaian daun tumbuh berselang seling, helaian daun
tipis berbentuk lanset, berwarna hijau gelap, tulang daun sangat jelas tersusun
sejajar, ujung daun meruncing, dan bagian pangkal membulat (Hernani dan
Syukur, 2001).
Bunga majemuk tersusun berupa mayang, panjang mayang 4 7 cm, lebar
1,5 2 cm, bunga berbentuk tabung, setiap bunga dilindungi oleh daun pelindung.
Buah jahe berbentuk bulat panjang seperti kapsul, dengan tiga ruang biji, masingmasing memiliki tujuh bakal biji. Biji kecil, warna hitam berselaput. Rimpang
10
bercabang tidak teratur umumnya ke arah vertikal, kulit berbentuk sisik tersusun
melingkar dan berbuku-buku, warna kuning cokelat sampai merah tergantung
jenisnya. Daging jahe berwarna kuning cerah, berserat, aromatik, mengandung
banyak metabolit sekunder, dan merupakan perubahan bentuk dari batang yang
terdapat di dalam tanah. Pembungaan tumbuh langsung dari rimpang, bunga
majemuk tersusun dalam rangkaian mayang berbentuk silinder, sedangkan warna
bunganya adalah ungu atau hijau. Rimpang jahe mempunyai bau yang spesifik,
berkisar antara bau yang tajam, pahit, langu, sampai aromatis (Hernani dan
Syukur, 2001).
Rimpang jahe banyak digunakan sebagai obat gosok untuk penyakit encok
dan sakit kepala. Selain itu, jahe juga digunakan sebagai bahan obat, bumbu
masak, penyedap, minuman penyegar, manisan, dan lain-lain. Senyawa kimia
yang menyebabkan rasa pedas pada jahe adalah gingerol, zingeron, dan shogaol
(Hernani dan Syukur, 2001).
Jahe putih besar di Jawa Barat dikenal sebagai jahe badak sedangkan di
Sumatera dikenal sebagai jahe gajah. Ukuran rimpangnya jauh lebih besar dan
bentuknya lebih gemuk daripada dua varietas lainnya. Jahe ini banyak digunakan
sebagai sayur, masakan, minuman, permen, dan rempah-rempah. Kandungan
minyak atsirinya berkisar antara 0,82 1,66 persen bobot kering. Jahe putih kecil
mempunyai ukuran rimpang lebih besar daripada jahe merah tetapi lebih kecil bila
dibandingkan dengan jahe putih besar. Bentuknya aga pipih, berwarna putih,
seratnya lembut, dan rasa pedasnya kurang tajam bila dibandingkan jahe merah.
Jahe ini banyak digunakan sebagai rempah rempah, minuman, penyedap
makanan, serta untuk produksi minyak atsiri jahe. Kandungan minyak atsiri
11
berkisar antara 1,5 3,5 persen bobot kering. Jahe merah atau sering juga disebut
jahe sunti memiliki rimpang kecil, berwarna kuning kemerahan, dan berserat
kasar. Rasa jahe ini sangat pedas dan aromanya tajam. Di jawa penggunaannya
lebih banyak untuk obat-obatan. Kandungan minyak atsirinya berkisar antara 2,58
3,90 persen bobot kering. Tanaman jahe dapat tumbuh di daerah terbuka sampai
agak ternaungi. Tanah yang disukai berbahan organik tinggi, berjenis latosol atau
andosol, dan berdrainase baik. Tanaman ini dapat tumbuh sampai pada ketinggian
900dpl, tetapi akan lebih baik tumbuhnya pada ketinggian 200 600 dpl,
sedangkan curah hujan yang dibutuhkan antara 2500 4000 mm pertahun
(Murhananto dan Paimin dalam Alim, 2001).
Komposisi kimia jahe menentukan tinggi rendahnya nilai aroma dan rasa
pedasnya rimpang jahe. Beberapa faktor yang mempengaruhi komposisi kimia
rimpang jahe adalah jenis jahe, tanah tempat tumbuh, umur panen, perlakuan pra
dan pasca panen, serta cara pengolahan rimpang jahe (Rismunandar dalam Alim,
2001)
Minyak atsiri jahe hanya terdapat pada rimpang jahe dan menyebabkan bau
harum khas jahe. Ekstrak minyak atsiri jahe berbentuk cairan kental berwarna
kehijauan sampai kuning, berbau harum, tetapi tidak memiliki komponen
pembentuk rasa pedas dan hangat (Purseglove dalam Alim, 2001). Kandungan
minyak atsiri jahe kering sekitar 1 3 persen dan komponen utamanya adalah
zingiberane sebagai bahan baku minuman ringan (ginger ale), industri farmasi
seperti parfum dan sebagai bahan penyedap (flavoring agent) serta kosmetik yang
memancarkan kesan suasana timur (Murhananto dan Paimin dalam Alim,
2001).
12
Oleoresin
adalah
suatu
gugusan
kimiawi
yang
cukup
kompleks
persenyawaannya. Kata oleoresin terdiri dari dua katayaitu oleo dan resin, yang
berarti minyak dan dammar. Oleoresin merupakan benda padat berbentuk pasta
yang merupakan campuran dari minyak atsiri pembawa aroma dan sejenis
dammar pembawa rasa (Rismunandar dalam Alim, 2001).
Jahe Kering
1424,0
9,1
6,0
70,8
116,0
148
12
184
32
1342
5
5
5,9
4,8
Rasa pedas dan pahit jahe disebabkan oleh oleoresin. Sifat pedas ini
tergantung pada umur panen. Semakin tua umurnya semakin terasa pedas dan
pahit. Selain itu jenis jahe juga menentukan kandungan oleoresin. Jahe yang rasa
pedasnya tinggi, seperti jahe sunti kandungan oleoresinnya tinggi. Sedangkan
jenis badak yang rasanya kurang pedas, kandungan oleoresinnya pun sedikit
(Murhananto dan Paimin dalam Alim, 2001).
Menurut Ketren dalam Alim 2001, secara umum oleoresin jahe tersusun oleh
komponen-komponen gingerol dan zingeron (senyawa turunan fenol dan
13
2.2 Kencur
Kencur (Kaempferia galanga, Linn.) atau yang dapat disebut dengan cendo,
tekur, kaciwer, kopuk, cakue, cokur, kencur (sumatera); kencur (jawa); kencor,
cekor (madura), terdiri dari dua tipe; jenis berdaun lebar dan jenis berdaun sempit.
Kedua tipe kencur tersebut banyak dibudidayakan di jawa.
Daun tunggal, berwarna hijau, bentuk jorong, pangkal daun membulat, ujung
daun runcing, panjang antara 8 10 cm, lebar antara 4 7 cm, dan warna tangkai
hijau sampai hijau kemerahan. Rimpang bersisik, kulit berwarna coklat, bagian
dalam berwarna putih, aroma tajam, sampai kurang tajam. Dalam skala luas
kencur banyak diusahakan, terutama di daerah Bogor, Bekasi, Cianjur, Sukabumi,
Tasikmalaya, Ciamis, Ungaran, Boyolali, dan Magelang. Dengan kedudukan
sebagai peringkat kedelapan dari simplisia yang banyak digunakan di dalam
negeri, tren permintaan selalu meningkat dengan kenaikan sebesar 18,54 persen.
Kencur banyak dimanfaatkan sebagai obat bengkak-bengkak, rematik, obat
batuk, obat sakit perut, menghilangkan keringat, penambah nafsu makan, infeksi
14
2.3
Kunyit
Kunyit yang memiliki nama latin Curcuma domestica atau Curcuma longa L.
memiliki beberapa nama daerah seperti kunyet, kuning, kunyir (sumatera); kunyir,
koneng, kunir (jawa); kunit, kunyi (sulawesi); kunyik, huni (nusa tenggara); kurlai
(maluku), dan rame (irian).
Kunyit merupakan tanaman herba, tinggi dapat mencapai 100cm, batangnya
semu, tegak, bulat, membentuk rimpang, dan berwarna hijau kekuningan. Daun
kunyit merupakan daun tunggal, lanset memanjang, helai daun berjumlah 3 8,
ujung dan pangkal meruncing, tepi rata, panjang 20 40 cm, lebar 8 12,5 cm,
pertulangan menyirip, berwarna hijau pucat. Bunga kunyit tumbuh dari ujung
batang semu, panjang 10 15 cm, bunga berwarna kuning atau kuning pucat,
mekar secara bersamaan. Rimpang induk kunyit menjorong, rimpang cabang lurus
atau sedikit melengkung, keseluruhan rimpang membentuk rumpun yang rapat,
berwarna oranye, dan tunas mudanya berwarna putih. Akar kunyit merupakan
akar serabut dan berwarna cokelat muda. Penyebaran tanaman kunyit meliputi
daerah tropis di Asia Selatan, Cina Selatan, India, Taiwan, Indonesia, dan Filipina.
15
2.4
Temulawak
Temulawak yang memiliki nama latin Curcuma xanthorrhiza Roxb. memiliki
beberapa nama daerah seperti koneng gede (Sunda), temulawak (Jawa), dan temu
labak (Madura). Temulawak merupakan tanaman berupa semak, batang semu
yang terdiri dari pelepah-pelepah daun yang terpadu, tumbuh tegak lurus
merumpun, tinggi tanaman antara 50 200 cm. Daun temulawak merupakan daun
tunggal, tiap tanaman berdaun antara 6 8 helai, bentuk seperti mata lembing
memanjang sampai lanset, berwarna hijau tua, tulang daun di bagian tengah
16
bergaris-garis cokelat keunguan terang sampai gelap selebar 1 2,5 cm, daun
permukaan bawah pudar dan berkilat, panjang antara 31 84 cm, dan lebar 10
18 cm. Bunga temulawak merupakan bunga majemuk, bulir dengan bentuk bulat
panjang, keluar langsung dari umbi, panjang 9 23 cm, dan lebar 4 6 cm,
berdaun pelindung banyak, panjangnya melebihi atau sebanding dengan mahkota
bunga; mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang 4 5 cm, berwarna
merah, ungu, atau putih, sebagian dari ujungnya berwarna ungu atau merah,
bagian pangkal bunga berwarna hijau muda atau keputihan, panjang 3 8 cm,
lebar 1,5 3,5 cm; kelopak bunga berwana putih, berambut, panjang 8 13 cm;
sedangkan benang sarinya berwarna muda, panjang 12 16 mm, lebar 10 15
mm, dan kepala sari berwarna putih. Buah temulawak berbulu, panjang sekitar 20
mm. Rimpang temulawak berbentuk sempurna, bercabang-cabang, berwarna
kuning tua hingga jingga gelap, dibedakan atas rimpang utama (induk) dan
rimpang cabang, rimpang induk berbentuk jorong atau gelondong, rimpang
cabang berupa akar yang menggembung dan pada bagian ujungnya membentuk
umbi.
Diantara tanaman obat yang termasuk suku Zingiberaceae, simplisia
temulawak merupakan bahan yang terbanyak dipakai di dalam negeri untuk
pabrik jamu atau obat tradisonal. Konsumsi rata-rata simplisia temulawak 219.973
kg/tahun, jahe 182.045 kg/tahun, dan kencur 53.904 kg/tahun. Rata-rata
kenaikkan penggunaan temulawak adalah 15,15 persen/tahun. Selain digunakan di
dalam negeri, simplisia temulawak juga diekspor ke Singapura, Jerman, dan
Taiwan. Sedangkan penyebaran tanaman temulawak di Indonesia meliputi Pulau
Sumatera, Jawa, Maluku, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Bali.
17
2.5
Temuputih
Pada umumnya, temuputih ditanam sebagai tanaman obat, dapat ditemukan
tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka yang tanahnya lembab pada ketinggian 01.000 m dpl. Tanaman ini mirip dengan temulawak dan dapat dibedakan dari
rimpangnya. Temuputih banyak ditemukan di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa
Tengah, Sumatra, Ambon, hingga Irian. Selain itu, temu putih juga dibudidayakan
di India, Banglades, Cina, Madagaskar, Filipina, dan Malaysia.
Terna tanaman tahunan ini tingginya dapat mencapai dua meter. Batangnya
merupakan batang semu yang dibentuk dari pelepah-pelepah daun yang tumbuh
dari rimpangnya. Daunya tunggal dan bertangkai panjang. Helaian daun berbentuk
runcing, tetapi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau dengan sisik kiri-kanan
ibu tulang daun terdapat semacam pita memanjang berwarna merah gelap atau
lembayaung, panjang 25-70 cm, lebar 8-15 cm.
Bunga majemuk berbentuk bulir yang tandannya keluar langsung dari
rimpang, panjang tandan 20-25 cm, bunga mekar secara bergiliran dari kantongkantong daun pelindung yang besar. Mahkota bunga berwarna putih dengan garis
tepi merah tipis. Rimpang induk bentuknya jorong membulat dan mengeluarkan
18
rimpang cabang yang cukup banyak dan tumbuh kearah samping, ukurannya lebih
kecil, bentuknya memanjang dan mudah dipatahkan. Dari rimpangnya keluar
akar-akar yang kaku dan pada ujungnya terdapat kantong air. Warna rimpangnya
putih dengan hati yang berwarna kuning muda. Bentuk buah bundar, berserat,
segitiga, kulitnya lunak dan tipis. Biji berbentuk lonjong, berselaput, dan
ujungnya bewarna putih.
Daunnya memiliki rasa seperti serai sehingga bisa digunakan untuk memasak
ikan. Rimpang muda dapat ditambahkan kedalam salad. Rimpang temuputih
rasanya sangat pahit, pedas dan sifatnya hangat, serta berbau aromatik. Temuputih
termasuk tanaman obat yang menyehatkan darah dan menghilangkan sumbatan,
melancarkan sirkulasi vital energi, dan menghilangkan nyeri. Rimpang temuputih
berkasiat antikanker, anti radang (antiflogistik), melancarkan aliran darah,
fibrinolitik, tonik pada saluran cerna, peluru haid (emenagong), dan peluru kentut.
Rimpangan temuputih mengandung 1-2,5 persen minyak menguap dengan
komposisi utama sesquiterpene. Minyak menguap tersebut mengandung lebih dari
20 komponen seperti curzerenone (zedoarin) yang merupakan komponen terbesar,
curzerene,
curcumol
pyrocurcuzerenone,
(curcumenol),
curcumin,
isocurcumenol,
curcumemone,
procurcumenol,
epicurcumenol,
dehydrocurdone,
19
2.6
Secang Wangi
Secang wangi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minuman herbal
khas Indonesia yang kaya anti-oksidan. Secang wangi dalam penelitian ini adalah
racikan dari secang, jahe, kencur, dan cengkeh. Secang wangi mampu membantu
memulihkan dan meningkatkan stamina tubuh serta membuat tubuh lebih rileks.
20
21
22
sebesar Rp 9.441.590,90 terdiri atas total investasi Rp 1.805.000 rupiah dan modal
kerja awal untuk biaya operasi selama tiga bulan adalah Rp 7.636.590,90. Total
biaya produksi Rp 31.097.823,60 terdiri atas biaya tetap Rp551.460 rupiah dan
biaya variabel Rp 30.546.363,60 rupiah. Harga pokok dihitung dengan metode
konvensional sebesar Rp 272,79 dan harga jual adalah Rp 381,90 rupiah. Analisis
kelayakan pada kondisi dengan tingkat suku bunga 30 persen menunjukkan nilai
NPV Rp 10.246.643,30; nilai IRR lebih tinggi dari suku bunga yang berlaku yaitu
sebesar 74 persen, nilai net B/C sebesar 1,18 dan PBP selama 1,46 tahun.
Sedangkan titik impas (BEP) produksi pada kapasitas penuh akan tercapai pada
volume penjualan 5054 sachet atau 4,43 persen dari total penjualan atau ada pada
nilai penjualan Rp 1.930.122,60 rupiah. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan
pada kenaikkan biaya variabel sebesar 18 persen dan penurunan harga jual sampai
13,2 persen proyek masih layak dilaksanakan.
Selain itu, ada penelitian lain yang serupa, talah dilakukan oleh Wasono
(2001) mengenai Kajian Proses Pembuatan Bubuk Kunyit (Curcuma domestica
Val) dan Analisa Finansial. Dalam penelitiannya didapatkan hasil NPV sebesar
Rp 311.480.838, 70; IRR sebesar 69,32 persen; Net B/C sebesar 6,419; PBP 0,793
tahun, dan BEP sebesar Rp 33.808.925,82 atau 25,613 persen dari produksi total.
Perbedaan penelitian yang akan dilakukan penulis dengan peneltian terdahulu
adalah bahwa penulis akan meneliti kelayakan usaha serbuk minuman instan yang
terdiri dari enam komoditas yaitu; serbuk minuman instan jahe, serbuk minuman
instan kencur, serbuk minuman instan kunyit, serbuk minuman instan temuputih,
serbuk minuman instan secang wangi, dan serbuk minuman instan temulawak.
Perbedaan lain terdapat pada aspek-aspek yang menjadi objek kajian studi
23
BAB III
KERANGKA PEMIKIRAN
Proyek
Yang
dimaksud
proyek
adalah
suatu
keseluruhan
aktivitas
yang
25
1)
Manfaat ekonomis proyek terhadap proyek itu sendiri (sering juga disebut
Manfaat proyek bagi negara tempat proyek itu dilaksanakan (disebut juga
Aspek Pasar
Aspek Teknis
Terdiri dari lokasi proyek, besaran skala oprasional untuk mencapai kondisi yang
ekonomis, kriteria pemilihan mesin dan equipment, proses produksi, serta
ketepatan penggunaan teknologi.
3)
Aspek Manajemen
Terdiri dari manajemen pada masa pembangunan yaitu pelaksana proyek, jadwal
penyelesaian proyek, dan pelaksana studi masing-masing aspek, dan manajemen
pada saat operasi yaitu bentuk organisasi, struktur organisasi, deskripsi jabatan,
personil kunci, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan.
4)
Aspek Hukum
Terdiri dari bentuk badan usaha yang akan digunakan, jaminan-jaminan yang
dapat diberikan apabila hendak meminjam dana, serta akta, sertifikat, dan izin
yang diperlukan dalam menjalankan usaha.
26
5)
Aspek Finansial
sumber
daya,
3)
memilih
alternatif
proyek
yang
paling
27
finansial, aspek manajemen, aspek hukum, aspek ekonomi, dan aspek sosial.
Namun, belum ada kesepakatan tentang aspek apa saja yang perlu diteliti. Aspekaspek yang akan diteliti terlebih dahulu harus ditentukan dalam menentukan studi
kelayakan. Dalam penelitian ini penulis akan mengkaji mengenai aspek pasar,
aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, aspek lingkungan, aspek hukum,
dan aspek finansial.
a.
Aspek pasar
Pengkajian aspek pasar penting untuk dilakukan karena tidak ada proyek
yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang atau jasa yang dihasilkan oleh
proyek tersebut. Menurut Husnan dan Suwarsono (2000) aspek pasar mempelajari
tentang :
1)
Permintaan
Permintaan adalah keinginan yang didukung oleh daya beli atau akses untuk
28
2)
Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen pada
berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor yang mempengaruhi
penawaran suatu barang atau jasa antara lain harga barang itu sendiri, harga
barang lain yang memiliki hubungan subtitusi atau komplementer, teknologi,
harga input, tujuan perusahaan, atau akses (Kashmir dan Jakfar, 2006).
3)
Program Pemasaran
Program pemasaran meliputi empat aspek bauran pemasaran (marketing mix)
yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion)
(Umar, 2003).
4)
potensial yang diharapkan dapat diraih oleh proyek yang bersangkutan. Pasar
potensial adalah keseluruhan jumlah produk atau sekelompok produk yang
mungkin dapat dijual dalam pasar tertentu pada suatu periode tertentu. Dalam hal
ini, meliputi variabel yang dapat dikontrol oleh calon investor, yaitu marketing
mix, dan kemampuan manajemen lainnya, serta variabel yang tidak dapat
dikontrol oleh calon investor (Husnan dan Suwarsono, 2000).
b.
Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses
29
30
31
c.
Aspek Manajemen
Pengkajian aspek manajemen pada dasarnya menilai para pengelola proyek
dan struktur organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila
dijalankan oleh orang-orang yang profesional mulai dari merencanakan,
melaksanakan,
sampai
dengan
mengendalikannya
agar
tidak
terjadi
32
d.
Aspek Finansial
Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya
dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama
umur proyek (Husnan dan Suwarsono, 2006). Menurut Kashmir dan Jakfar (2006)
penelitian dalam aspek finansial dilakukan untuk menilai biaya-biaya apa saja
yang akan dihitung dan seberapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan.
Kemudian juga meneliti seberapa besar pendapatan yang akan diterima jika
proyek dijalankan. Penelitian ini meliputi lama pengembalian investasi yang
ditanamkan, sumber pembiayaan proyek, dan tingkat suku bunga yang berlaku.
Sehingga jika dihitung dengan formula penilaian investasi akan sangat
menguntungkan. Hal-hal yang mendapatkan perhatian dalam penelitian aspek ini
antara lain :
1)
aset-aset yang dibutuhkan proyek tersebut. Aset-aset ini biasanya berupa aset tetap
yang dibutuhkan perusahaan mulai dari pendirian hingga dapat dioperasikan. Oleh
karena itu, dalam melakukan investasi dibutuhkan biaya kebutuhan investasi yang
digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan investasi
tersebut. Biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis proyek
yang akan dijalankan. Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi terdiri
dari biaya prainvestasi, biaya pembelian aktiva, dan biaya operasional (Kasmir
dan Jakfar, 2006).
2)
Sumber-Sumber Dana
Dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada,
33
seperti dari modal sendiri, modal pinjaman, atau gabungan keduanya. Pilihan
apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari
keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan
pengusaha (Kasmir dan Jakfar, 2006). Pada dasarnya pemilihan sumber dana
bertujuan untuk memilih sumber dana yang ada pada akhirnya bisa memberikan
kombinasi dengan biaya terendah, dan tidak menimbulkan likuiditas bagi proyek
atau perusahaan yang mensponsori proyek tersebut (artinya jangka waktu
pengembalian sesuai dengan jangka waktu penggunaan dana). Sumber-sumber
dana yang utama terdiri dari modal sendiri yang disetor oleh pemilik perusahaan,
penerbitan saham atau saham preferen di pasar modal, obligasi yang diterbitkan
oleh perusahaan dan dijual di pasar modal, kredit bank, leasing (sewa guna) dari
lembaga keuangan nonbank, dan project finance (Husnan dan Suwarsono, 2000).
3)
suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk ke
perusahaan dan jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa
uang yang keluar serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan (Kashmir dan Jakfar,
2006). Aliran kas penting digunakan dalam akuntansi karena laba dalam
pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk bersih, dan yang relevan bagi
para investor adalah kas bukan laba. Aliran kas yang berhubungan dengan suatu
proyek dapat dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu aliran kas permulaan (initial
cash flow), aliran kas operasional (operational cash flow), dan aliran kas terminal
(terminal cash flow). Pengeluaran-pengeluaran untuk investasi pada awal periode
merupkan aliran kas permulaan. Aliran kas yang timbul selama operasi proyek
34
disebut aliran kas operasional. Sedangkan aliran kas terminal adalah aliran kas
yang diperoleh ketika proyek berakhir. Pada umumnya initial cash flow bernilai
negatif, sedangkan operational dan terminal cash flow bernilai positif. Aliranaliran kas ini dinyatakan dengan dasar setelah pajak (Husnan dan Suwarsono,
2000).
35
untuk
membandingkan
arus
biaya
dan
manfaat
yang
penyebarannya dalam waktu yang tidak merata. Untuk tujuan itu, tingkat suku
bunga ditentukan melalui proses discounting.
Kriteria investasi
36
37
5) Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk meneliti kembali analisa kelayakan
proyek yang telah dilakukan. Tujuannya adalah untuk melihat pengaruh yang akan
terjadi apabila keadaan berubah. Hal ini merupakan suatu cara untuk menarik
perhatian pada masalah utama proyek yaitu proyek selalu menghadapi
ketidakpastian yang dapat terjadi pada suatu keadaan yang telah diramalkan
(Gittinger, 1986).
Semua proyek harus diamati melalui analisis sensitivitas. Pada bidang
pertanian, proyek-proyek sensitif berubah-ubah akibat empat masalah utama,
yaitu:
38
1.
2.
3.
Kenaikan biaya
4.
3.1.5
39
2. Manfaat tidak langsung yaitu manfaat yang secara nyata diperoleh dengan tidak
langsung dari proyek dan bukan merupakan tujuan utama proyek, seperti:
rekreasi.
Kriteria yang biasa digunakan sebagai dasar persetujuan atau penolakan
suatu proyek yang dilaksanakan adalah kriteria investasi. Dasar penilaian investasi
adalah perbandingan antara jumlah nilai yang diterima sebagai manfaat dari
investasi tersebut dengan manfaat-manfaat dalam situasi tanpa proyek. Nilai
perbedaannya adalah berupa tambahan manfaat bersih yang akan muncul dari
investasi dengan adanya proyek (Gittinger, 1986).
40
TAMAN SYIFA
Aspek
Pasar
Aspek
Teknis
Aspek
Hukum
Tidak Layak
Aspek
Finansial
Aspek
Lingkungan
Aspek
Manajemen
Layak
Perbaikan Usaha
Pengembangan Usaha
Aspek
Sosial
BAB IV
METODE PENELITIAN
42
Analisis yang
dilakukan selama penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Analisis kualitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang aspek pasar,
aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, aspek lingkungan, dan aspek hukum
dalam usaha pembuatan dan pemasaran serbuk minuman instan berbasis tanaman
obat. Analisa kuantitatif dilakukan dengan menganalisis kelayakan aspek finansial
dalam pembuatan dan pemasaran serbuk minuman instan berbasis tanaman obat.
Analisis kelayakan finansial menggunakan beberapa kriteria, yaitu : Analisis nilai
bersih sekarang (Net Present Value/NPV), Tingkat pengembalian investasi
(Internal Rate of Return/IRR), Masa pengembalian investasi (Payback Periode),
Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C Rasio) yang merupakan angka perbandingan
43
antara present value dari net benefit yang positif dengan present value dari net
benefit yang negatif, dan analisis sensitivitas.
Data kuantitatif yang dikumpulkan, diolah dengan menggunakan kalkulator
dan program komputer yaitu Microsoft Excel, dan ditampilkan dalam bentuk
tabulasi untuk memudahkan pembacaan dan diberikan pejelasan secara deskriptif.
4.4.1
44
4.4.2
4.4.3
4.4.4
Analisis aspek pasar dapat dilihat dari sisi keluaran yaitu terdapat suatu
permintaan efektif pada tingkat harga yang menguntungkan. Dari sudut
pandangan masukan yaitu adanya ketersediaan bahan baku, distribusi, kapasitas
kontinuitas, serta tingkat harga. Pada analisis aspek pasar ini juga akan dikaji
mengenai tataniaga yang dilakukan oleh perusahaan TAMAN SYIFA dalam
45
4.4.5
bisnis dapat dinyakatan layak atau tidak. Dalam hal ini, analisis akan dianalisis
sejauh apa TAMAN SYIFA mengikuti peraturan-peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
4.4.6
4.4.7
menyatakan apakah suatu usaha layak atau tidak untuk dijalankan. Kriteria
investasi yang digunakan tersebut adalah :
a)
kelayakan dari suatu investasi. NPV adalah nilai sekarang dari arus pendapatan
46
yang ditimbulkan oleh investasi pada tingkat bunga tertentu atau dapat dikatakan
sebagai selisih antara nilai bersih dari manfaat dan biaya pada setiap tahun
kegiatan usaha. Rumus yang digunakan dalam penghitungan NPV adalah sebagai
berikut. :
Dimana :
Bt = Penerimaan (Benefit) bruto tahun ke-t
B
Dalam metode NPV, terdapat tiga penilaian kriteria investasi. Jika NPV
suatu usaha lebih besar dari nol (NPV>0) berarti usaha tersebut layak dilakukan
atau dilanjutkan karena memiliki arti bahwa manfaat yang diperoleh lebih besar
dari biaya yang dikeluarkan. Sebaliknya, jika NPV usaha kurang dari nol
(NPV<0), maka usaha tersebut tidak layak untuk dilakukan atau dilanjutkan
karena biaya yang dikeluarkan lebih besar dari manfaat yang diterima. Sedangkan
jika NPV usaha sama dengan nol (NPV=0) manfaat yang diperoleh hanya cukup
untuk menutup biaya yang dikeluarkan, artinya proyek tersebut mampu
47
b)
mengukur tingkat efisiensi setiap rupiah yang dikeluarkan yang diperoleh dari
penerimaan. Net B/C merupakan perbandingan NPV total dari manfaat bersih
terhadap total dari biaya bersih (Gray, 1992) atau dapat dikatakan sebagai
perbandingan antara jumlah nilai bersih yang bernilai positif sebagai pembilang
dan nilai bersih yang bernilai negatif (penyebut). Dalam analisis ini akan diuji
seberapa jauh setiap nilai rupiah yang dipakai dapat memberikan sejumlah nilai
penerimaan sebagai manfaatnya.
Dimana :
Bt = Penerimaan (benefit) bruto pada tahun ke-t
Ct = Biaya (cost)bruto pada tahun ke-t
t = tahun
n = umur usaha
i = tingkat suku bunga (Discount rate)
48
c)
NPV sama dengan nol. Nilai IRR yang lebih besar atau sama dengan tingkat
diskonto yang telah ditentukan, maka usaha layak diusahakan. Rumus
perhitungannya :
Dimana:
NPV = NPV yang bernilai positif
NPV = NPV yang bernilai negatif
i = Tingkat diskonto yang menyebabkan NPV positif
i = Tingkat diskonto yang menyebabkan NPV negatif
49
Jika ternyata IRR usaha lebih besar dari tingkat diskonto yang telah
ditentukan, maka usaha layak untuk dilakukan, sedangkan jika IRR usaha lebih
kecil dari tingkat diskonto yang telah ditentukan, maka usaha tidak layak untuk
diusahakan.
d)
untuk menutupi pengeluaran awal. Kriteria ini mengukur kecepatan proyek dalam
mengembalikan biaya awal. Oleh sebab itu, kriteria ini menghitung arus kas yang
dihasilkan dan bukan besarnya keuangan akuntansi (Keown, et al., 2001).
Semakin kecil angka yang dihasilkan, maka usaha tersebut semakin baik untuk
diusahakan. Perhitungan PBP dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
I = besarnya investasi yang dibutuhkan
Ab = benefit bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya
Pada dasarnya semakin cepat Payback Period menandakan semakin kecil
resiko yang dihadapi oleh investor.
50
4.4.8
Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas merupakan suatu teknik untuk menguji secara
sistematis apa yang akan terjadi terhadap suatu keyakan suatu proyek apabila
terjadi kejadian-kejadian yang berbeda dengan perkiraan dalam perencanaa.
Analisis sensitivitas berguna untuk mengkaji sejauh mana perubahan unsur-unsur
dalam aspek finansial kegiatan usaha yang dijalankan. Analisis sensitivitas akan
melihat apa yang akan terjadi dengan kegiatan hasil usaha jika terjadi perubahanperubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya dan pendapatan. Analisis
sensitivitas dapat dilakukan dengan pendekatan skenario dan pendekatan
switching value. Dalam penelitian ini, analisis sensitivitas dilakukan
untuk
melihat sejauh mana perubahan pada volume produksi, perubahan harga output,
ataupun perubahan pada perubahan harga input dapat mengakibatkan nilai NPV
sama dengan nol (Gittinger, 1986).
Selain menggunakan pendekatan skenario, analisis sensitivitas dapat
dilakukan dengan pendekatan switching value. Analisis ini dilakukan dengan
metode uji coba sehingga mendapatkan nilai NPV sama dengan nol. Metode uji
coba dilakukan dengan mengikuti prosedur apabila nilai NPV yang dihasilkan
pada kondisi normal positif maka yang akan dilakukan adalah dengan melakukan
penurunan produksi, penurunan harga output, dan peningkatan biaya. Sebaliknya,
apabila kondisi normal usaha menghasilkan nilai NPV negatif, maka perubahan
yang dilakukan adalah dengan menaikkan haga, menaikkan produksi, dan
menurunkan biaya.
51
dan
Serbuk
Minuman
Instan
Secang
Wangi
415
kemasan/tahun.
7. Harga-harga yang digunakan adalah harga yang berlaku selama bulan Februari
2008 dan konstan selama masa penelitian. Harga-harga tersebut adalah
sebagai berikut; harga minyak tanah adalah Rp 3.000/liter; harga gula adalah
Rp 6.000/kilogram; harga jahe adalah Rp 8.000/kilogram; harga kencur
Rp4.500/kilogram, harga kunyit Rp 2.500/kilogram; harga temulawak Rp
52
Jika 50.000.000 < pendapatan < 100.000.000 maka (10% x 50.000.000) + { 15%
x (pendapatan 50.000.000)}
BAB V
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1
blok B no. 69, Tanah Baru, Bogor. 7 TAMAN SYIFA adalah perusahaan
perseorangan yang dirintis sejak tahun 2005 oleh Dr. drh. Umi Cahyaningsih, MS.
Awal mula Ibu Umi, nama panggilan pemilik TAMAN SYIFA merintis usaha ini
dimulai ketika Ibu Umi tergabung dalam ISWI (Ikatan Sarjana Wanita Indonesia)
dan mengikuti seminar mengenai pengobatan diabetes dengan tanaman obat atau
herbal. Dalam seminar tersebut, para peserta diberitahukan berbagai macam dan
jenis tanaman yang berkhasiat untuk penyembuhan penyakit atau yang berguna
bagi kesehatan. Dalam seminar itu pula, para peserta mendapatkan beberapa
contoh tanaman untuk praktek menanam. Namun pada akhir seminar tersebut,
para peserta meninggalkan tanaman praktek begitu saja. Melihat hal itu, Ibu Umi
dengan sengaja mengambil tanaman-tanaman yang tidak dibawa pulang peserta
lain. Berbekal kurang lebih delapan puluh jenis tanaman yang Ibu Umi dapatkan,
beliau menanamkan tanaman-tanaman tersebut pada sebidang tanah berukuran
kurang lebih 500
m2
tanaman tersebut sebagai koleksi beliau saja. Namun pada suatu hari, taman
koleksi tanaman obat Ibu Umi dijadikan tempat magang salah satu mahasiswa
Institut Pertanian Bogor (IPB), dan dari mahasiswa tersebutlah Ibu Umi mendapat
54
gagasan untuk membuka usaha TAMAN SYIFA sebagai taman koleksi tanaman
obat dan spa kebugaran.
5.2
Profil Perusahaan
TAMAN SYIFA termasuk bentuk usaha kecil menengah atau tergabung
dalam industri rumah tangga. TAMAN SYIFA memiliki visi yaitu dengan
keyakinan bahwa manusia diciptakan lengkap dengan sumberdaya alam untuk
kebutuhan selama hidupnya, maka manusia perlu kembali mengenali,
mempelajari, dan memanfaatkan segala sumber daya alam yang ada di
sekitarnya untu kemandirian dan interdependensi positif dalam segala aspek
kehidupannya. Sedangkan misinya adalah Mendorong proses pembelajaran untuk
mengenali, mempelajari, dan memanfaatkan sumber daya alam dan unsur-unsur
lingkungan hidup yang ada di sekitar manusia untuk mendororng sedapat
mungkin kemandirian dan serta interdependensi yang positif dalam segala aspek
kehidupan manusia.
TAMAN SYIFA belum memiliki lisensi sebagai bentuk usaha. Satu-satunya
yang TAMAN SYIFA punya hanya lisensi institusional, karena pemiliknya adalah
dosen IPB. Selain itu, TAMAN SYIFA baru memiliki izin dari Dinas kesehatan
Kota Bogor dengan No. PIRT 2.04.271.4.0554.
Namun saat ini, TAMAN SYIFA sedang mengurus perizinan lainnya di
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kehakiman). Sedangkan untuk sertifikasi
halal, TAMAN SYIFA juga sedang mengurusnya di Majelis Ulama Indonesia
(MUI).
55
5.3
kemudian berganti nama menjadi TAMAN SYIFA yang saat ini memiliki banyak
unit bisnis. Unit bisnis tersebut antara lain adalah budidaya lobster, sewa jasa
laboratorium penelitian, penjualan aneka produk herbal, dan agroedutourism
tanaman obat.
Pada unit usaha agroedutourism, Ibu Umi sebagai pemilik memiliki suatu
taman koleksi yang memiliki ratusan jenis tanaman obat. Taman tersebut dibuka
untuk umum jika masyarakat ingin melihatnya dan tentunya ada paket edukasi
(pemaparan) mengenai khasiat-khasiat tanaman obat tersebut.
Untuk bisnis unit produk herbal, ibu Umi memiliki tiga subbisnis unit, yaitu
berbentuk produk ekstrak kapsul, serbuk minuman instan, dan produk-produk
kecantikan. Produk ekstrak kapsul terdiri dari lima komoditi. Komoditi tersebut
yaitu ekstak kapsul dari sambiloto, ekstrak kapsul chireta, ekstrak kapsul
androgarphis, ekstrak kapsul pegagan, dan ekstrak kapsul dari umbi dewa. Produk
serbuk minuman instan terdiri serbuk minuman instan jahe, serbuk minuman
instan kencur, serbuk minuman instan kunyit, serbuk minuman instan temulawak,
serbuk minuman instan temuputih, dan serbuk minuman instan secang wangi
(perpaduan antara berbagai jenis tanaman obat). Sedangkan untuk produk-produk
kecantikan, TAMAN SYIFA menyediakan spa celup tanaman obat, bedak dingin,
masker wajah, sabun, pelembab bibir, shampo, lulur, minyak aromatherapi,
hairtonic, dan simplisia.
Pada awal pembuatan produk, TAMAN SYIFA hanya membuat serbuk
instan jahe saja sebanyak 150 bungkus. Setelah itu, produk baru sejenis
56
diluncurkan secara berurutan yaitu kunyit, secang wangi, kencur, temulawak, dan
temu putih.
57
BAB VI
ANALISIS ASPEK NON FINANSIAL
6.1
Aspek pasar
Dalam mengkaji aspek pasar, hal yang perlu diperhatikan adalah
kedudukan produk dalam pasar saat ini, bentuk pasar yang akan dimasuki,
komposisi, dan perkembangan permintaan produk di masa lalu dan sekarang,
proyeksi permintaan produk di masa yang akan datang, kemungkinan adanya
pesaing, dan peranan pemerintah dalam menunjang perkembangan produk.
Untuk memasuki pasar menurut Kotler (2002), perusahaan harus
memperkirakan pasar potensial agar sumber daya yang dimilikinya dapat disebar
dengan efektif. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen yang mempunyai kadar
minat tertentu pada produk tertentu.
Banyak perubahan yang terjadi pada industri barang konsumsi dipengaruhi
oleh perilaku konsumen. Orang-orang bekerja dengan waktu yang lebih lama
daripada dahulu, dan banyak wanita yang bekerja padahal telah menikah dan
mempunyai anak. Sehingga kepraktisan menjadi salah satu nilai yang paling dicari
dari barang yang hendak dibeli konsumen. Hal yang paling utama adalah nilai,
kenyamanan, dan variasi (AC Nielsen Indonesia, 2006).
6.1.1
59
60
6.1.2
61
62
6.1.3
Pangsa Pasar
Untuk menentukan pangsa pasar, perlu diketahui pangsa pasar yang akan
dimasuki serta prospek pasar yang akan dimasuki. Menurut Fellows et al dalam
Rauf (2006) besarnya pasar untuk bisnis baru harus diperhitungkan keberadaan
pesaing terhadap produk tersebut. Pengetahuan tentang pesaing ini berpengaruh
terhadap besarnya pangsa pasar yang dapat dicapai untuk bisnis baru dengan
tingkat persaingan seperti dalam Tabel 6.
Tidak
Ada
Sm
S
3050
4080
100
Dari Tabel 6 dapat dianalisis seberapa besar pangsa pasar dari produk
serbuk minuman instan yang ditawarkan TAMAN SYIFA. TAMAN SYIFA
berada dalam pasar oligopoli sehingga memiliki jumlah pesaing sedikit. Ukuran
pesaing beragam, dari yang berukuran luas hingga kecil. Dan produk yang
ditawarkan tiap-tiap pesaing dengan TAMAN SYIFA sendiri berbeda (tidak
63
homogen). Oleh sebab itu, dianalisis bahwa pangsa pasar TAMAN SYIFA cukup
besar yaitu antara 5-30 persen.
6.1.4
64
Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama daur hidup
produk.
Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian,
dan sumber daya manusia yang berebda dalam setiap tahap daur hidupnya.
Penulis menganalisis daur hidup produk serbuk minuman instan yang
ditawarkan TAMAN SYIFA masih dalam masa perkenalan. Mungkin di pasaran
produk sejenis sudah memasuki tahap pertumbuhan, atau lebih jauh lagi. Namun
dalam hal ini, penulis melihat dari pendekatan produsen. TAMAN SYIFA belum
lama menawarkan produknya kepada pasar. Selain itu, tingkat penjualan yang
belum terlalu tinggi relatif dibandingkan perusahaan lain membuat penulis
menganalisis bahwa produk serbuk minuman instan yang ditawarkan TAMAN
SYIFA masih dalam tahap pengenalan atau introducing.
6.1.5
Bauran Pemasaran
Menurut Umar (2005) terdapat berbagai kegiatan yang harus dilalui oleh
barang dan jasa sebelum sampai ke konsumen. Ruang lingkup kegiatan yang luas
itu disederhanakan menjadi empat kebijaksanaan pemasaran yang dapat dikontrol
yang biasa disebut sebagai bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran
adalah gabungan dari keempat strategi yang ada di dalamnya. Bauran pemasaran
merupakan alat yang dipergunakan oleh pengusaha untuk mempengaruhi
konsumennya untuk tertarik, senang, kemudian membeli dan akhirnya puas akan
produk yang dipasarkannya itu. Oleh karena itu, penetapan strategi bauran
pemasaran memegang peranan penting dalam strategi pemsaran. Peranan ini
dijalankan oleh perusahaan dengan mengkombinasikan bauran pemasaran yang
65
paling sesuai dengan kondisi perusahaan yang akan mendapatkan hasil yang
optimal.
Strategi Produk
Produk adalah sesuatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan keinginan
dan kebutuhan konsumen. Strategi produk didefinisikan sebagia suatu strategi
yang dilaksankan oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan produk yang
dipasarkannya.
Menurut klasifikasinya, komoditi yang ditawarkan SYIFA adalah barang
konsumsi, karena dibeli konsumen untuk langsung dikonsumsi. Konsep
pemasaran yang dilakukan menggunkan konsep produk, dimana dalam
pelaksanaannya sangat mengutamakan keunggulan produk melalui penciptaan
nilai sehingga diharapkan mampu besaing dipasaran. Beberapa keunggulan dapat
dilihat dari Tabel 7.
Strategi Harga
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat
memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan
penjual melalui tawar-menawar (Umar, 2005).
TAMAN SYIFA menggunakan sistem penetapan harga konvensional,
yaitu dengan menambahkan biaya produksi dengan tingkat keuntungan yang ingin
diperoleh. Setiap produk serbuk minuman instan di TAMAN SYIFA memiliki
harga Rp 3.000 / kemasan, kecuali serbuk minuman instan secang wangi yang
seharga Rp 6.000 / kemasan. Tiap-tiap kemasan yang ada terdiri dari dua bungkus
berisi @ 40 gram.
66
Strategi Distribusi
Selama ini, strategi distribusi yang dilakukan TAMAN SYIFA adalah
dengan melakukan konsinyiasi di beberapa tempat seperti di rumah makan,
tempat-tempat pengobatan tradisional, dan apotik di wilayah Kota Bogor. Jumlah
tempat yang menjadi saluran pemasaran TAMAN SYIFA sekitar dua puluh
tempat dan TAMAN SYIFA memasok barang sekitar dua minggu sekali dengan
pasokan rata-rata sepuluh kemasan per jenis.
Strategi Promosi
Segmen pasar yang dibidik untuk produk serbuk minuman instan adalah
segmen menengah ke atas dengan tingkat usia empat puluh tahun keatas. Oleh
karena itu, promosi dilakukan dengan mengedukasi konsumen. Selama ini,
strategi promosi yang dilakukan TAMAN SYIFA adalah dengan menggunakan
pamflet, leaflet, dan brosur yang didalamnya terdapat materi edukasi mengenai
67
manfaat tiap-tiap serbuk minuman instan. Selain itu, TAMAN SYIFA juga
melakukan promosi dengan mengadakan pameran-pameran dan pelatihanpelatihan produk herbal di berbagai tempat.
68
6.2.1
Lokasi Perusahaan
Untuk jenis perusahaan industri, lokasi pabrik umumnya dipengaruhi oleh
69
Tabel 8 Produksi Jahe Menurut Provinsi di Indonesia (kg) pada Tahun 19992003
No
1
2
3
4
Provinsi
1999
11.401.950
367.737
472.524
11.534
Sumut
Riau
Jambi
DKI
Jakarta
5
Jawa
47.231.130
Barat
6
Jawa
24.242.595
Tengah
7
DIY
740.503
8
Jawa
34.273.792
Timur
9
Banten
10
Bali
479.431
11
Kalbar
399.095
12
Kaltim
650.272
13
Sulut
15.303
14
Sulsel
564.871
15
Gorontalo
Indonesia
120.850.747
Sumber : Deptan (2004)
2000
20.780.195
336.192
672.519
15.136
Tahun
2001
37.405.640
423.635
366.419
5.985
2002
5.810.297
397.969
792.940
5.375
2003
9.940.433
391.927
486.296
4.554
40.413.572
36.058.569
35.195.177
79.819.066
24.540.058
22.930.349
38.136.819
16.081.527
1.276.753
24.598.552
780.470
22.137.296
1.093.488
34.016.558
1.357.871
13.693.460
227.434
214.165
365.586
878.461
773.152
115.091.775
4.759.144
381.776
72.922
1.638.316
219.414
1.213.872
42.749
128.436.556
801.993
514.830
76.223
76.728
369.569
1.123.140
75.275
118.496.381
507.673
770.154
665.295
513.673
722.895
338.332
43.324
125.386.480
Dari sisi kedekatan dengan pasar, lokasi TAMAN SYIFA tidak jauh
dengan pusat kota. Selain itu, mengingat bahwa Bogor tempat SYIFA berdiri
berdekatan dengan kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Hal ini membuat
produk SYIFA lebih banyak terjual pada hari Sabtu dan Minggu. Turis domestik
membelinya sebagai buah tangan.
Sedangkan dari segi fasilitas, lokasi TAMAN SYIFA sudah tersedia
sumber air dan instalasi listrik yang baik. Hal ini membuat pemilik SYIFA tidak
perlu mengeluarkan biaya untuk pemasangan instalasi air dan listrik.
Namun, dari sisi transportasi, letak lokasi TAMAN SYIFA agak sulit
dicapai. Meskipun jalan yang melaluinya baik dan sudah ada angkutan umum
yang menjangkau, hanya saja TAMAN SYIFA berada di dalam komplek
prumahan sehingga perlu jalan kaki terlebih dahulu untuk mencapai tempat
70
tersebut setelah naik angkutan umum. Sedangkan jika naik kendaraan pribadi,
lokasi SYIFA relatif sulit diingat. Kekurangan ini tidak terlalu menjadi masalah
bagi perusahaan karena penjualan yang dilakukan SYIFA lebih banyak dilakukan
di luar perusahaan. Penjualan lebih banyak dari hasil konsiyiasi dengan distributor
bukan penjualan langsung dari perusahaan ke konsumen akhir.
6.2.2
Bahan Baku
Bahan baku selama ini diperoleh perusahaan dengan membeli di pasar
setempat. Selama ini, ketersediaan bahan baku tidak pernah mengalami masalah
karena selalu dipenuhi oleh pasar tradisional setempat. Sedangkan untuk
spesifikasi dan standar untuk bahan baku, perusahaan belum menetapkannya
secara khusus.
71
digunakan. Setalah itu, bahan baku dikupas dan dipotong menjadi bentuk yang
lebih kecil. Potongan-potongan tersebut lalu dimasukkan ke dalam juicer untuk
diambil sarinya. Setelah itu, sari bahan baku tersebut ditambahkan gula dengan
perbandingan 1 : 1, dan dimasak hingga kering. Hasilnya kemudian dimasukkan
ke dalam mesin penggiling dan selanjutnya dikemas dalam bungkusan kecil
masing-masing 40 gram. Satu kemasan terdiri dari dua bungkusan kecil tersebut.
Perusahaan tidak memiliki gudang temapt bahan baku, karena bahan baku
yang dibeli langsung habis diproduksi. Namun perusahaan memiliki etalase untuk
display produk dan stok sisa diletakkan pada rak-rak di gudang.
72
Gudang
(12 m2)
Ruang
Operasi
onal
Ruang
Operasional
24 m2
W
C
Dapur
Kantor
Sauna
(9m2)
R.tamu
(12 m2)
Teras
73
74
posisi kunci, (4) merekrut dan melatih personel, (5) menjalankan operasi
(Soeharto dalam Rauf, 2006).
6.3.1
Struktur Organisasi
TAMAN SYIFA memiliki struktur organisasi yang sederhana. Gambar 4
75
76
Direktur
Sekretaris Direktur
Manajer Umum
Adiministrasi
Umum
/Penjualan
Lapangan
77
78
SYIFA
juga
melakukan
beberapa
79
6.5.1
Badan Usaha
Terdapat beberapa bentuk badan usaha yang diakui di Indonesia. Bentuk
badan usaha tersebut antara lain Perseroan terbatas (PT), Persekutuan Komanditer
(CV), Koperasi, Firma, yayasan, dan bentuk perusahaan perorangan. TAMAN
SYIFA dirintis sejak tahun 2005 memiliki bentuk badan usaha sebagai perusahaan
perseorangan.
6.5.2
Perizinan
TAMAN SYIFA belum memiliki lisensi sebagai bentuk usaha. Satu-
6.5.3
Perpajakan
Meskipun TAMAN SYIFA merupakan perusahaan perorangan, namun
80
6.5.4
layak dilihat dari aspek hukum karena memiliki perizinan-perizinan yang cukup.
Adapun perizinan-perizinan yang belum dipunyai TAMAN SYIFA seperti
sertifikasi halal akan segera direalisasikan guna kestabilan TAMAN SYIFA
sendiri dalam menjalankan usahanya.
BAB VII
ANALISIS ASPEK FINANSIAL
7.1
Analisa Inflow
Penerimaan SYIFA diterima dari hasil penjualan dan sisa nilai investasi
82
3 - 10
Pendapatan
1633
3000
4899000
756
673
3000
3000
2268000
2019000
Serbuk
Minuman
Instan
Temulawak
Serbuk
Minuman
Instan
Temuputih
Serbuk Minuman Instan Secang
Wangi
Serbuk Minuman Instan Jahe
Serbuk Minuman Instan Kunyit
Serbuk Minuman Instan Kencur
Serbuk
Minuman
Instan
Temulawak
Serbuk
Minuman
Instan
Temuputih
Serbuk Minuman Instan Secang
Wangi
Serbuk Minuman Instan Jahe
Serbuk Minuman Instan Kunyit
Serbuk Minuman Instan Kencur
Serbuk
Minuman
Instan
Temulawak
Serbuk
Minuman
Instan
Temuputih
Serbuk Minuman Instan Secang
Wangi
663
3000
1989000
389
3000
1167000
415
6000
2490000
1633
756
673
663
3000
3000
3000
3000
4899000
2268000
2019000
1989000
389
3000
1167000
415
6000
2490000
2178
1008
899
884
3000
3000
3000
3000
6534000
3024000
2697000
2652000
519
3000
1557000
553
6000
3318000
Penerimaan lain didapat dari nilai sisa atau salvage value. Nilai sisa
merupakan nilai sisa dari barang modal yang tidak habis terpakai selama umur
proyek berlangsung dan dinilai pada saat umur proyek berakhir. Barang-barang
modal yang mempunyai nilai sisa adalah tanah dan bangunan.
TAMAN SYIFA lahan dan bangunan tempat berdirinya kantor TAMAN
SYIFA. Lahan memiliki nilai Rp 750.000/m2 sedangkan nilai bangunannya Rp
250.000/m2. TAMAN SYIFA memiliki luas lahan dan bangunan 75 m2. Namun,
83
24 m2 tidak digunakan sama sekali untuk unit usaha serbuk minuman instan,
sehingga yang terpakai hanya 51 m2. Luas bangunan 51 m2 tersebut pun masih
digunakan bersama-sama menjalankan unit usaha yang lain sehingga nilai tersebut
harus dikonversikan menjadi 40 persen sesuai dengan proporsi penerimaan unit
usaha serbuk minuman instan terhadap total penerimaan perusahaan. Sehingga
nilai lahan dan bangunan yang ada adalah senilai Rp 20.400.000 rupiah. Lahan
tidak mengalami penyusutan, sehingga nilainya pada akhir proyek adalah sama
dengan nilai awalnya yaitu Rp 15.300.000 rupiah. Bangunan memiliki nilai Rp
5.100.000 rupiah dan memiliki umur ekonomis lima belas tahun. Penyusutan
bangunan per tahun adalah Rp 340.000 rupiah, sehingga pada akhir proyek, nilai
sisanya adalah Rp 1.700.000 rupiah.
7.2
Analisa Outflow
Arus pengeluaran dalam usaha ini dikelompokkan menjadi dua; biaya
84
Hal ini didasari karena inventaris kantor tersebut digunakan bersama untuk
seluruh usaha unit TAMAN SYIFA. Sedangkan proporsi penerimaan serbuk
minuman instan adalah sebesar 40 persen dari total penerimaan TAMAN SYIFA.
Tabel 12 akan memaparkan biaya investasi dari TAMAN SYIFA.
Umur
Ekonomis
15
10
5
5
5
2
5
2
10
10
10
5
10
10
10
5
85
yang dihasilkan dan nilainya sama setiap tahun. Biaya tetap TAMAN SYIFA
terdiri dari biaya transportasi, PBB, Biaya Listrik dan Air, dan Biaya
kesekretariatan. Nilai yang tertera di tabel berikut adalah nilai yang telah
dikonversikan menjadi 40 persen. Hal ini didasari bahwa biaya tetap ini
merupakan biaya bersama usaha TAMAN SYIFA secara keseluruhan. Rincian
biaya tetap TAMAN SYIFA terdapat pada Tabel 13.
86
nilai yang ada adalah nilai hasil konversi menjadi 40 persen. Hal ini didasari oleh
proporsi serbuk minuman instan terhadap usaha TAMAN SYIFA secara
keseluruhan. Rincian biaya variabel TAMAN syifa terdapat pada Tabel 14.
Biaya Variabel
Minyak
Kunyit
Temulawak
Temuputih
Jahe
Secang Wangi
Kencur
Gula
Kemasan
Biaya Tenaga
Kerja
Harga
3.000/hari
2.500/22
kemasan
5.000/22
kemasan
5.000/22
kemasan
8.000/22
kemasan
11.425/22
kemasan
4.500/22
kemasan
6.000/hari
5.000/22
kemasan
1.160.000/bul
an
TOTAL
Kuantitas
300 hari
756
kemasan
663
kemasan
389
kemasan
1633
kemasan
415
kemasan
673
kemasan
300 hari
4529
kemasan
12 bulan
Jumlah
/tahun
(1-2)
900.000
Jumlah
/tahun
(3-10)
1.200.000
85.909
114.545
150.682
200.909
88.409
117.879
593.818
791.758
215.517
287.356
137.659
1.800.000
183.545
2.400.000
1.029.318
1.372.424
13.920.000
18.921.313
18.560.000
25.228.417
87
7.3
Analisis Finansial
Kelayakan finansial usaha serbuk minuman instan dapat dilihat dari
beberapa kriteria yaitu NPV, Net B/C, IRR, dan Payback Periode. Hasil cashflow
pada usaha ini menunjukkan hasil seperti yang tertera pada Tabel 15. Rincian
lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1.
Hasil
Rp -50.89.149
0.00
88
0 yang menyatakan bahwa usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat
pada TAMAN SYIFA dinilai tidak layak.
IRR dan PBP yang diperoleh dari analisis finansial penelitian ini tidak
terdefinisi. Hal ini tentunya mendukung keputusan bahwa keputusan investasi
untuk usaha ini pada awalnya adalah keputusan yang salah. Lebih baik
menginvestasikan dana di bank daripada untuk pengembangan usaha ini Dengan
kriteria analisis ini, mengindikasikan bahwa modal yang diinvestasikan tidak ada
periode pengembalian investasinya karena tidak menghasilkan keuntungan.
910
293.753
1550
261.510
730
511.815
130
3.635.952
45
807.228
89
Dari hasil ananlisis switching value yang ada, diketahui bahwa usaha
serbuk minuman instan di TAMAN SYIFA dapat menjadi layak untuk dijalankan
bila TAMAN SYIFA mampu menaikkan total nilai penjualan 56 persen. Total
penjualan itu dapat dinaikkan jika TAMAN SYIFA memproduksi produk lebih
banyak atau meningkatkan harga per kemasan yang dijual.
Berdasarkan hasil pemikiran, peningkatan harga akan dirasakan tidak
masuk akal karena dianggap terlalu tinggi untuk daya beli masyarakat. Oleh sebab
itu, peningkatan penjualan bisa dilakukan dngan peningkatan jumlah produksi.
Asumsi cateris paribus, maka TAMAN SYIFA harus meningkatkan produksi
serbuk minuman instan jahe menjadi 370 persen; atau serbuk minuman instan
kunyit 800 persen; atau serbuk minuman instan kencur 900 persen; atau serbuk
minuman instan temuputih 1550 persen; atau serbuk minuman instan secang
wangi 730 persen; atau meningkatkan produksi serbuk minuman instan seluruh
komoditas serempak sebesar 130 persen.
Berdasarkan lampiran 1 diketahui bahwa usaha ini memiliki nilai negatif
(tidak layak) karena besarnya biaya, terutama biaya tenaga kerja, tidak mampu
tertutupi dengan kecilnya penjualan yang terjadi. Oleh sebab itu, saran yang dapat
diberikan adalah harus ada peningkatan penjualan yang dilakukan oleh
perusahaan. Perusahaan harus meningkatkan penjualan agar paling tidak titik
impas diperoleh. Peningkatan penjualan yang harus dilakukan perusahaan dapat
dilihat dari tabel 17.
90
91
Melihat Tabel 18 di atas, dapat dilihat bahwa nilai total penerimaan (TR)
serbuk minuman instan berbasis tanaman obat yang dijalankan TAMAN SYIFA
pada saat ini lebih kecil dari nilai total biaya variabelnya. Kondisi ini memberikan
isyarat pada TAMAN SYIFA untuk menutup usahanya. Ketidaklayakan usaha ini
dinilai karena besarnya biaya tenaga kerja. Sedangkan seperti pada pembahasan
aspek manajemen, TAMAN SYIFA mengalami kelebihan tenaga kerja. Terlebih
lagi, tenaga kerja tersebut tidak terlalu dibutuhkan. Namun, apabila perusahaan
mampu mengurangi biaya tenaga kerja sebesar 45 persen, maka TAMAN SYIFA
dapat terus membuka usahanya. TAMAN SYIFA juga dapat terus membuka
usahanya apabila biaya tenaga kerja tidak diperhitungkan sebagai biaya variabel.
BAB XII
KESIMPULAN DAN SARAN
12.1 Kesimpulan
1. Usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat adalah usaha yang
menjanjikan. Dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek sosial, aspek
lingkungan, dan aspek hukum, usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman
obat yang dijalankan TAMAN SYIFA dinilai layak. Namun, dilihat dari
aspek manajemen yang terjadi di internal TAMAN SYIFA sendiri membuat
usaha ini tidak layak.
2. Secara finansial, usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat yang
dijalankan oleh TAMAN SYIFA dinilai tidak layak. Proses usaha yang akan
terjadi selama kurun umur proyek akan menghasilkan kerugian. Oleh sebab
itu, perlu adanya perbaikan usaha.
3. Berdasarkan hasil analisis switching value, TAMAN SYIFA harus
meningkatkan penjualan dengan meningkatkan jumlah produksi atau dengan
membatasi jumlah karyawan agar usahanya dapat dinilai layak untuk terus
dilanjutkan.
12.2 Saran
1. Untuk pemilik TAMAN SYIFA, diharapkan mampu meningkatkan omzet
dengan meningkatkan penjualan. Selain itu, perusahaan juga dapat
mengurangi biaya tenaga kerja dengan membatasi jumlah karyawan. Hal ini
93
adalah cara perbaikan usaha agar usaha dapat dinilai layak untuk terus
dijalankan.
2. Untuk masyarakat yang hendak menjalankan usaha ini harus memperhatikan
betul biaya yang dikeluarkan; baik biaya investasi ataupun biaya operasional.
Penerimaan harus lebih besar dari pengeluaran. Dan sebelum usaha
dijalankan, lebih baik dibuat analisis kelayakan usahanya terlebih dahulu,
sehingga diperoleh masukan yang matang tentang perencanaan usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Alim, Achmad Syaiful. 2001. Kajian Proses dan Analisis Finansial Produksi
Bubuk Jahe Pada Industri Skala Rumah Tangga. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Apriani, Widia. 2007. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Minuman Instan
Berbahan Baku Biofarmaka Pada Home Industry Lisna Agung, Kabupaten
Bogor. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Arbianto, Diki. 2006. Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Tanaman
Anggrek Perusahaan Rama Orchid di Taman Anggrek Ragunan. Skripsi.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Clive, Gray. 1992. Pengantar Evaluasi Proyek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Ermin, Faisal. 2007. Analisis Kelayakan Investasi Pengusahaan Lobster Air tawar
CV. Vizan Farm Dan CV Sejahtera Lobster Farm. Skripsi. Jurusan Sosial
Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Gittinger. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. UI-Press. Jakarta
Gurusinga, Jagatnata. 2003. Kajian Agribisnis Dan Studi Kelayakan Usaha Udang
Windu Kasus Di Kec. Cimalaya, Kab Karawang. Skripsi. Jurusan Sosial
Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Husnan, Suad dan Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Unit.Penerbit dan
Pencetak AMP YKPN. Yogyakarta.
Kadariah. 2001. Evaluasi Proyek Analisis Ekonomi. Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Jakarta.
Keown, et all. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran. Indeks. Jakarta.
Nasution, Roshayani. 2002. Kajian Pengembangan Bisnis Pengusahaan Udang
Vanname Pada PT. Indonusa Yudha Prawita, Kab. Indramayu. Skripsi.
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian
Bogor.
Pertiwi, Shi Astuti. 2003. Kajian Pengembangan Bisnis Pembenihan Lobster Air
Tawar Pada Distributor Of Live Fishes Fresh water Bogor. Skripsi. Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Prasetiawan, Eko. 2004. Strategi Pengembangan Usaha Minuman Instan
Berbahan Baku Biofarmaka (Studi Kasus pada Sub Divisi Produk Pusat
Studi Biofarmaka IPB). Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian
95
Bogor.
Purnamawati, Dyah Anisa. 2007. Analisis Kelayakan Investasi Usaha Tepung
Talas Safira (Safira Powder) Pada PT. Bogor Agro Lestari. Skripsi.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Rauf, Adrin Ramdhana. 2006. Studi Kelayakan Pembangunan Pabrik Tablet
Effervescent Jahe di Kawasan PG Jatitujuh-Majalengkan. Skripsi. Fakulas
Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Indriastuti, Suci. 1998. Kajian Proses dan Finansial Produksi Minuman Bubuk
Coklat Jahe Pada Industri Rumah Tangga. Skripsi. Fakultas Teknologi
Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Syukur, Cheppy dan Hernani. 2001. Budi Daya Tanaman Obat Komersial.
Jakarta:Penebar Swadaya.
Umar, Husein. 2002. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Wasono, Rudy. 2001. Kajia Proses Pembuatan Bubuk Kunyit (Curcuma
domestica Val). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian
Bogor.
www.pdpersi.co.id [ akses tanggal 2 Mei 2008]
LAMPIRAN
96
Lampiran 1 Cashflow Usaha Serbuk Minuman Instan TAMAN SYIFA
URAIAN
1
A. Inflow
1. Penjualan
2. Nilai Sisa
TOTAL INFLOW
B. Outflow
1. Biaya Investasi
Lahan
Bangunan
Perizinan
Mesin Penggiling
Juicer
Pisau
Kompor
Panci
Pengaduk
Baskom
Timbangan
Lemari
Rak
Laptop
Sofa
Kulkas
Etalase
Meja Kursi
2. Biaya Tetap
Transportasi
PBB
Listrik dan Air
Kesekretariatan
3. Biaya Variabel
Minyak
Kunyit
Temulawak
14,832,000
2
14,832,000
0
14,832,000
3
19,776,000
0
14,832,000
15,300,000
5,100,000
150,000
625,000
180,000
30,000
375,000
210,000
30,000
45,000
40,000
200,000
160,000
1,600,000
600,000
3,200,000
400,000
200,000
4
19,776,000
0
19,776,000
TAHUN
5
19,776,000
0
19,776,000
6
19,776,000
0
19,776,000
7
19,776,000
0
19,776,000
8
19,776,000
0
19,776,000
10
19,776,000
17,000,000
36,776,000
19,776,000
0
19,776,000
19,776,000
180,000
30,000
375,000
210,000
210,000
210,000
210,000
45,000
45,000
30,000
45,000
45,000
1,600,000
200,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
900,000
85,909
150,682
900,000
85,909
150,682
1,200,000
114,545
200,909
1,200,000
114,545
200,909
1,200,000
114,545
200,909
1,200,000
114,545
200,909
1,200,000
114,545
200,909
1,200,000
114,545
200,909
1,200,000
114,545
200,909
1,200,000
114,545
200,909
97
Temuputih
Jahe
Secang Wangi
Kencur
Gula
Kemasan
Biaya Tenaga Kerja
TOTAL OUTFLOW
Net Benefit
DF 8,25%
PV DF 8,25%
NPV
Net B/C
IRR
Payback Period
pv positif
pv negatif
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
33,656,313
-18,824,313
0.9238
-17389665.13
-50,898,149
0.00
#NUM!
-5.00
0
-50,898,149
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
20,511,313
-5,679,313
0.8534
-4846631.002
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.7883
-5752881.511
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
-7,042,417
0.7283
-5128733.072
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.6728
-4909413.575
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
29,233,417
-9,457,417
0.6215
-5877668.565
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.5741
-4189612.041
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
-7,042,417
0.5304
-3735067.686
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.4899
-3575345.362
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
9,957,583
0.4526
4506868.633
98
Lampiran 2. Cashflow Usaha Serbuk Minuman Instan TAMAN SYIFA (Produksi Instan Jahe Naik 370% )
URAIAN
TAHUN
1
A. Inflow
1. Penjualan
Produk
Produksi
Serbuk
7,675
Minuman
Instan
Jahe
Harga
3,000
23,025,300
Serbuk
Minuman
Instan
Kunyit
756
3,000
2,268,000
Serbuk
Minuman
Instan
Kencur
673
3,000
2,019,000
Serbuk
Minuman
Instan
Temulawak
663
3,000
1,989,000
Serbuk
Minuman
Instan
Temuputih
389
3,000
1,167,000
Serbuk
Minuman
Instan
Secang
Wangi
415
6,000
2,490,000
2. Nilai Sisa
TOTAL INFLOW
0
32,958,300
10
23,025,300
30,700,400
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
2,268,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
2,019,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
1,989,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
1,167,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
2,490,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
17,000,000
32,958,300
43,944,400
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
36,776,000
99
B. Outflow
1. Biaya Investasi
Lahan
Bangunan
Perizinan
Mesin Penggiling
Juicer
Pisau
Kompor
Panci
Pengaduk
Baskom
Timbangan
Lemari
Rak
Laptop
Sofa
Kulkas
Etalase
Meja Kursi
2. Biaya Tetap
Transportasi
PBB
Listrik dan Air
Kesekretariatan
3. Biaya Variabel
Minyak
Kunyit
Temulawak
Temuputih
Jahe
Secang Wangi
Kencur
Gula
Kemasan
Biaya Tenaga Kerja
TOTAL OUTFLOW
15,300,000
5,100,000
150,000
625,000
180,000
30,000
375,000
210,000
30,000
45,000
40,000
200,000
160,000
1,600,000
600,000
3,200,000
400,000
200,000
180,000
30,000
375,000
210,000
210,000
210,000
210,000
45,000
45,000
30,000
45,000
45,000
1,600,000
200,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
900,000
85,909
150,682
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
33,656,313
900,000
85,909
150,682
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
20,511,313
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
29,233,417
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
100
Net Benefit
DF 8,25%
PV DF 8,25%
NPV
Net B/C
IRR
Payback Period
pv positif
pv negatif
-698,013
0.9238
-644,815
368,420
1
0
-49
28,429,075
-28,060,656
12,446,988
0.8534
10,622,052
16,870,983
0.7883
13,300,154
-7,042,417
0.7283
-5,128,733
-7,297,417
0.6728
-4,909,414
-9,457,417
0.6215
-5,877,669
-7,297,417
0.5741
-4,189,612
-7,042,417
0.5304
-3,735,068
-7,297,417
0.4899
-3,575,345
9,957,583
0.4526
4,506,869
101
Lampiran 3. Cashflow Usaha Serbuk Minuman Instan TAMAN SYIFA (Produksi Instan Kunyit Naik 800% )
URAIAN
TAHUN
1
A. Inflow
1. Penjualan
Produk
Produksi
Serbuk
1,633
Minuman
Instan
Jahe
Serbuk
6,804
Minuman
Instan
Kunyit
Harga
3,000
4,899,000
3,000
20,412,000
Serbuk
Minuman
Instan
Kencur
673
3,000
2,019,000
Serbuk
Minuman
Instan
Temulawak
663
3,000
1,989,000
Serbuk
Minuman
Instan
Temuputih
389
3,000
1,167,000
Serbuk
Minuman
Instan
Secang
Wangi
415
6,000
2,490,000
2. Nilai Sisa
TOTAL INFLOW
B. Outflow
1. Biaya Investasi
Lahan
0
32,976,000
15,300,000
10
4,899,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
20,412,000
27,216,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
2,019,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
1,989,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
1,167,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
2,490,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
17,000,000
32,976,000
43,968,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
36,776,000
102
Bangunan
Perizinan
Mesin Penggiling
Juicer
Pisau
Kompor
Panci
Pengaduk
Baskom
Timbangan
Lemari
Rak
Laptop
Sofa
Kulkas
Etalase
Meja Kursi
2. Biaya Tetap
Transportasi
PBB
Listrik dan Air
Kesekretariatan
3. Biaya Variabel
Minyak
Kunyit
Temulawak
Temuputih
Jahe
Secang Wangi
Kencur
Gula
Kemasan
Biaya Tenaga Kerja
TOTAL OUTFLOW
Net Benefit
DF 8,25%
PV DF 8,25%
5,100,000
150,000
625,000
180,000
30,000
375,000
210,000
30,000
45,000
40,000
200,000
160,000
1,600,000
600,000
3,200,000
400,000
200,000
180,000
30,000
375,000
210,000
210,000
45,000
45,000
210,000
210,000
45,000
45,000
30,000
1,600,000
200,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
900,000
85,909
150,682
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
33,656,313
-680,313
0.9238
-628,464
900,000
85,909
150,682
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
20,511,313
12,464,688
0.8534
10,637,157
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
16,894,583
0.7883
13,318,759
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
-7,042,417
0.7283
-5,128,733
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.6728
-4,909,414
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
29,233,417
-9,457,417
0.6215
-5,877,669
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.5741
-4,189,612
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
-7,042,417
0.5304
-3,735,068
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.4899
-3,575,345
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
9,957,583
0.4526
4,506,869
103
NPV
Net B/C
IRR
Payback Period
pv positif
pv negatif
418,481
1
0
-50
28,462,785
-28,044,305
104
Lampiran 4. Cashflow Usaha Serbuk Minuman Instan TAMAN SYIFA (Produksi Instan Kencur Naik 900% )
1
A. Inflow
1. Penjualan
Produk
Produksi
Serbuk
1,633
Minuman
Instan
Jahe
Serbuk
756
Minuman
Instan
Kunyit
Harga
3,000
4,899,000
3,000
2,268,000
6,730
3,000
20,190,000
Serbuk
Minuman
Instan
Temulawak
663
3,000
1,989,000
Serbuk
Minuman
Instan
Temuputih
389
3,000
1,167,000
Serbuk
Minuman
Instan
Secang
Wangi
415
6,000
2,490,000
Serbuk
Minuman
Instan
Kencur
2. Nilai Sisa
TOTAL INFLOW
B. Outflow
1. Biaya Investasi
Lahan
Bangunan
0
33,003,000
15,300,000
5,100,000
10
4,899,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
2,268,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
20,190,000
26,920,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
1,989,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
1,167,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
2,490,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
17,000,000
33,003,000
44,004,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
36,776,000
105
Perizinan
Mesin Penggiling
Juicer
Pisau
Kompor
Panci
Pengaduk
Baskom
Timbangan
Lemari
Rak
Laptop
Sofa
Kulkas
Etalase
Meja Kursi
2. Biaya Tetap
Transportasi
PBB
Listrik dan Air
Kesekretariatan
3. Biaya Variabel
Minyak
Kunyit
Temulawak
Temuputih
Jahe
Secang Wangi
Kencur
Gula
Kemasan
Biaya Tenaga Kerja
TOTAL OUTFLOW
Net Benefit
DF 8,25%
PV DF 8,25%
NPV
150,000
625,000
180,000
30,000
375,000
210,000
30,000
45,000
40,000
200,000
160,000
1,600,000
600,000
3,200,000
400,000
200,000
180,000
30,000
375,000
210,000
210,000
210,000
210,000
45,000
45,000
30,000
45,000
45,000
1,600,000
200,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
900,000
85,909
150,682
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
33,656,313
-653,313
0.9238
-603,522
494,845
900,000
85,909
150,682
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
20,511,313
12,491,688
0.8534
10,660,199
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
16,930,583
0.7883
13,347,140
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
-7,042,417
0.7283
-5,128,733
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.6728
-4,909,414
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
29,233,417
-9,457,417
0.6215
-5,877,669
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.5741
-4,189,612
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
-7,042,417
0.5304
-3,735,068
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.4899
-3,575,345
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
9,957,583
0.4526
4,506,869
106
Net B/C
IRR
Payback Period
pv positif
pv negatif
1
0
-50
28,514,207
-28,019,362
107
Lampiran 5. Cashflow Usaha Serbuk Minuman Instan TAMAN SYIFA (Produksi Instan Temulawak Naik 910% )
1
A. Inflow
1. Penjualan
Produk
Produksi
Serbuk
1,633
Minuman
Instan
Jahe
Serbuk
756
Minuman
Instan
Kunyit
Harga
3,000
4,899,000
3,000
2,268,000
673
3,000
2,019,000
Serbuk
Minuman
Instan
Temulawak
6,696
3,000
20,088,900
Serbuk
Minuman
Instan
Temuputih
389
3,000
1,167,000
Serbuk
Minuman
Instan
Secang
Wangi
415
6,000
2,490,000
Serbuk
Minuman
Instan
Kencur
2. Nilai Sisa
TOTAL INFLOW
B. Outflow
1. Biaya Investasi
Lahan
Bangunan
0
32,931,900
15,300,000
5,100,000
10
4,899,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
2,268,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
2,019,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
20,088,900
26,785,200
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
1,167,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
2,490,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
17,000,000
43,909,200
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
36,776,000
32,931,900
108
Perizinan
Mesin Penggiling
Juicer
Pisau
Kompor
Panci
Pengaduk
Baskom
Timbangan
Lemari
Rak
Laptop
Sofa
Kulkas
Etalase
Meja Kursi
2. Biaya Tetap
Transportasi
PBB
Listrik dan Air
Kesekretariatan
3. Biaya Variabel
Minyak
Kunyit
Temulawak
Temuputih
Jahe
Secang Wangi
Kencur
Gula
Kemasan
Biaya Tenaga Kerja
TOTAL OUTFLOW
Net Benefit
DF 8,25%
150,000
625,000
180,000
30,000
375,000
210,000
30,000
45,000
40,000
200,000
160,000
1,600,000
600,000
3,200,000
400,000
200,000
180,000
30,000
375,000
210,000
210,000
45,000
45,000
210,000
210,000
45,000
45,000
30,000
1,600,000
200,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
900,000
85,909
150,682
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
33,656,313
-724,413
0.9238
900,000
85,909
150,682
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
20,511,313
12,420,588
0.8534
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
16,835,783
0.7883
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
-7,042,417
0.7283
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.6728
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
29,233,417
-9,457,417
0.6215
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.5741
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
-7,042,417
0.5304
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.4899
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
9,957,583
0.4526
109
PV DF 8,25%
NPV
Net B/C
IRR
Payback Period
pv positif
pv negatif
-669,203
293,753
1
0
-49
28,378,796
-28,085,044
10,599,523
13,272,405
-5,128,733
-4,909,414
-5,877,669
-4,189,612
-3,735,068
-3,575,345
4,506,869
110
Lampiran 6. Cashflow Usaha Serbuk Minuman Instan TAMAN SYIFA (Produksi Instan Temuputih Naik 1550% )
1
A. Inflow
1. Penjualan
Produk
Produksi
Serbuk
1,633
Minuman
Instan
Jahe
Serbuk
756
Minuman
Instan
Kunyit
Harga
3,000
4,899,000
3,000
2,268,000
Serbuk
Minuman
Instan
Kencur
673
3,000
2,019,000
Serbuk
Minuman
Instan
Temulawak
663
3,000
1,989,000
Serbuk
Minuman
Instan
Temuputih
6,419
3,000
19,255,500
Serbuk
Minuman
Instan
Secang
Wangi
415
6,000
2,490,000
2. Nilai Sisa
TOTAL INFLOW
B. Outflow
1. Biaya Investasi
Lahan
Bangunan
0
32,920,500
15,300,000
5,100,000
10
4,899,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
2,268,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
2,019,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
1,989,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
19,255,500
25,674,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
2,490,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
0
3,320,000
17,000,000
32,920,500
43,894,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
19,776,000
36,776,000
111
Perizinan
Mesin Penggiling
Juicer
Pisau
Kompor
Panci
Pengaduk
Baskom
Timbangan
Lemari
Rak
Laptop
Sofa
Kulkas
Etalase
Meja Kursi
2. Biaya Tetap
Transportasi
PBB
Listrik dan Air
Kesekretariatan
3. Biaya Variabel
Minyak
Kunyit
Temulawak
Temuputih
Jahe
Secang Wangi
Kencur
Gula
Kemasan
Biaya Tenaga Kerja
TOTAL OUTFLOW
Net Benefit
DF 8,25%
150,000
625,000
180,000
30,000
375,000
210,000
30,000
45,000
40,000
200,000
160,000
1,600,000
600,000
3,200,000
400,000
200,000
180,000
30,000
375,000
210,000
210,000
45,000
45,000
210,000
210,000
45,000
45,000
30,000
1,600,000
200,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
900,000
85,909
150,682
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
33,656,313
-735,813
0.9238
900,000
85,909
150,682
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
20,511,313
12,409,188
0.8534
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
16,820,583
0.7883
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
-7,042,417
0.7283
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.6728
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
29,233,417
-9,457,417
0.6215
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.5741
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
-7,042,417
0.5304
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.4899
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
9,957,583
0.4526
112
PV DF 8,25%
NPV
Net B/C
IRR
Payback Period
pv positif
pv negatif
-679,734
261,510
1
0
-48
28,357,085
-28,095,575
10,589,795
13,260,422
-5,128,733
-4,909,414
-5,877,669
-4,189,612
-3,735,068
-3,575,345
4,506,869
113
Lampiran 7. Cashflow Usaha Serbuk Minuman Instan TAMAN SYIFA (Produksi Instan Secang Naik 730% )
1
A. Inflow
1. Penjualan
Produk
Serbuk
Minuman
Instan Jahe
Produksi
1,633
Harga
3,000
4,899,000
Serbuk
Minuman
Instan Kunyit
756
3,000
2,268,000
Serbuk
Minuman
Instan
Kencur
673
3,000
2,019,000
Serbuk
Minuman
Instan
Temulawak
663
3,000
1,989,000
Serbuk
Minuman
Instan
Temuputih
389
3,000
1,167,000
Serbuk
Minuman
Instan
Secang
Wangi
3,445
6,000
20,667,000
2. Nilai Sisa
TOTAL INFLOW
B. Outflow
1. Biaya Investasi
Lahan
Bangunan
Perizinan
Mesin Penggiling
0
33,009,000
15,300,000
5,100,000
150,000
625,000
10
4,899,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
2,268,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
2,019,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
1,989,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
1,167,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
20,667,000
0
33,009,000
27,556,000
0
44,012,000
3,320,000
0
19,776,000
3,320,000
0
19,776,000
3,320,000
0
19,776,000
3,320,000
0
19,776,000
3,320,000
0
19,776,000
3,320,000
0
19,776,000
3,320,000
17,000,000
36,776,000
114
Juicer
Pisau
Kompor
Panci
Pengaduk
Baskom
Timbangan
Lemari
Rak
Laptop
Sofa
Kulkas
Etalase
Meja Kursi
2. Biaya Tetap
Transportasi
PBB
Listrik dan Air
Kesekretariatan
3. Biaya Variabel
Minyak
Kunyit
Temulawak
Temuputih
Jahe
Secang Wangi
Kencur
Gula
Kemasan
Biaya Tenaga Kerja
TOTAL OUTFLOW
Net Benefit
DF 8,25%
PV DF 8,25%
NPV
Net B/C
IRR
180,000
30,000
375,000
210,000
30,000
45,000
40,000
200,000
160,000
1,600,000
600,000
3,200,000
400,000
200,000
180,000
30,000
375,000
210,000
210,000
210,000
210,000
45,000
45,000
30,000
45,000
45,000
1,600,000
200,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
900,000
85,909
150,682
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
33,656,313
-647,313
0.9238
-597,979
511,815
1
0
900,000
85,909
150,682
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
20,511,313
12,497,688
0.8534
10,665,319
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
16,938,583
0.7883
13,353,446
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
-7,042,417
0.7283
-5,128,733
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.6728
-4,909,414
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
29,233,417
-9,457,417
0.6215
-5,877,669
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.5741
-4,189,612
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
-7,042,417
0.5304
-3,735,068
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
-7,297,417
0.4899
-3,575,345
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
9,957,583
0.4526
4,506,869
115
Payback Period
pv positif
pv negatif
-50
28,525,634
-28,013,820
116
Lampiran 8. Cashflow Usaha Serbuk Minuman Instan TAMAN SYIFA (Peningkatan Penjualan 56%)
1
2
3
4
5
6
A. Inflow
1. Penjualan
23,137,920
23,137,920
30,850,560
30,850,560
30,850,560
30,850,560
2. Nilai Sisa
0
0
0
0
0
0
TOTAL INFLOW
23,137,920
23,137,920
30,850,560
30,850,560
30,850,560
30,850,560
B. Outflow
1. Biaya Investasi
Lahan
15,300,000
Bangunan
5,100,000
Perizinan
150,000
Mesin Penggiling
625,000
Juicer
180,000
180,000
Pisau
30,000
30,000
Kompor
375,000
375,000
Panci
210,000
210,000
210,000
Pengaduk
30,000
30,000
Baskom
45,000
45,000
45,000
Timbangan
40,000
Lemari
200,000
Rak
160,000
Laptop
1,600,000
1,600,000
Sofa
600,000
Kulkas
3,200,000
Etalase
400,000
Meja Kursi
200,000
200,000
2. Biaya Tetap
Transportasi
480,000
480,000
480,000
480,000
480,000
480,000
PBB
30,000
30,000
30,000
30,000
30,000
30,000
Listrik dan Air
600,000
600,000
600,000
600,000
600,000
600,000
Kesekretariatan
480,000
480,000
480,000
480,000
480,000
480,000
3. Biaya Variabel
Minyak
900,000
900,000
1,200,000
1,200,000
1,200,000
1,200,000
Kunyit
85,909
85,909
114,545
114,545
114,545
114,545
Temulawak
150,682
150,682
200,909
200,909
200,909
200,909
Temuputih
88,409
88,409
117,879
117,879
117,879
117,879
Jahe
593,818
593,818
791,758
791,758
791,758
791,758
10
30,850,560
0
30,850,560
30,850,560
0
30,850,560
30,850,560
0
30,850,560
30,850,560
17,000,000
47,850,560
210,000
210,000
45,000
45,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
117
Secang Wangi
Kencur
Gula
Kemasan
Biaya Tenaga Kerja
TOTAL OUTFLOW
Net Benefit
DF 8,25%
PV DF 8,25%
NPV
Net B/C
IRR
Payback Period
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
48,956,313
-25,818,393
0.924
-23,850,709
3,528,043
1
0
22
pv positif
pv negatif
27,378,752
-23,850,709
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
20,511,313
2,626,608
0.853
2,241,503
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
3,777,143
0.788
2,977,692
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
4,032,143
0.728
2,936,462
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
3,777,143
0.673
2,541,113
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
29,233,417
1,617,143
0.621
1,005,035
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
3,777,143
0.574
2,168,543
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
4,032,143
0.530
2,138,517
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
3,777,143
0.490
1,850,599
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
21,032,143
0.453
9,519,288
118
Lampiran 9. Cashflow Usaha Serbuk Minuman Instan TAMAN SYIFA (Penurunan Tenaga Kerja 45%)
1
A. Inflow
1. Penjualan
2. Nilai Sisa
TOTAL INFLOW
B. Outflow
1. Biaya Investasi
Lahan
Bangunan
Perizinan
Mesin Penggiling
Juicer
Pisau
Kompor
Panci
Pengaduk
Baskom
Timbangan
Lemari
Rak
Laptop
Sofa
Kulkas
Etalase
Meja Kursi
2. Biaya Tetap
Transportasi
PBB
Listrik dan Air
Kesekretariatan
3. Biaya Variabel
Minyak
Kunyit
Temulawak
14,832,000
0
14,832,000
2
14,832,000
0
14,832,000
15,300,000
5,100,000
150,000
625,000
180,000
30,000
375,000
210,000
30,000
45,000
40,000
200,000
160,000
1,600,000
600,000
3,200,000
400,000
200,000
3
19,776,000
0
19,776,000
4
19,776,000
0
19,776,000
5
19,776,000
0
19,776,000
6
19,776,000
0
19,776,000
7
19,776,000
0
19,776,000
8
19,776,000
0
19,776,000
10
0
19,776,000
19,776,000
17,000,000
36,776,000
19,776,000
180,000
30,000
375,000
210,000
210,000
210,000
210,000
45,000
45,000
30,000
45,000
45,000
1,600,000
200,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
900,000
85,909
150,682
900,000
85,909
150,682
1,200,000
114,545
200,909
1,200,000
114,545
200,909
1,200,000
114,545
200,909
1,200,000
114,545
200,909
1,200,000
114,545
200,909
1,200,000
114,545
200,909
1,200,000
114,545
200,909
1,200,000
114,545
200,909
119
Temuputih
Jahe
Secang Wangi
Kencur
Gula
Kemasan
Biaya Tenaga Kerja
TOTAL OUTFLOW
Net Benefit
DF 8,25%
PV DF 8,25%
NPV
Net B/C
IRR
Payback Period
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
7,656,000
27,392,313
-12,560,313
0.9238
-11,603,060
807,228
1
0
23
pv positif
pv negatif
12,410,288
-11,603,060
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
7,656,000
14,247,313
584,688
0.8534
498,963
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
10,208,000
18,721,417
1,054,583
0.7883
831,375
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
10,208,000
18,466,417
1,309,583
0.7283
953,721
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
10,208,000
18,721,417
1,054,583
0.6728
709,482
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
10,208,000
20,881,417
-1,105,417
0.6215
-687,003
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
10,208,000
18,721,417
1,054,583
0.5741
605,460
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
10,208,000
18,466,417
1,309,583
0.5304
694,560
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
10,208,000
18,721,417
1,054,583
0.4899
516,690
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
10,208,000
18,466,417
18,309,583
0.4526
8,287,040
120
Lampiran 10. Cashflow Usaha Serbuk Minuman Instan TAMAN SYIFA (Peningkatan Produksi 130%)
URAIAN
TAHUN
1
A. Inflow
1. Penjualan
Produk
Produksi
Serbuk
3,756
Minuman
Instan
Jahe
Serbuk
1,739
Minuman
Instan
Kunyit
Harga
3,000
11,267,700
3,000
5,216,400
Serbuk
Minuman
Instan
Kencur
1,548
3,000
4,643,700
Serbuk
Minuman
Instan
Temulawak
1,525
3,000
4,574,700
Serbuk
Minuman
Instan
Temuputih
895
3,000
2,684,100
Serbuk
Minuman
Instan
Secang
Wangi
955
6,000
5,727,000
2. Nilai Sisa
TOTAL INFLOW
B. Outflow
1. Biaya Investasi
0
34,113,600
10
11,267,700
15,023,600
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
6,532,000
5,216,400
6,955,200
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
3,024,000
4,643,700
6,191,600
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
2,692,000
4,574,700
6,099,600
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,652,000
2,684,100
3,578,800
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
1,556,000
5,727,000
0
34,113,600
7,636,000
0
45,484,800
3,320,000
0
19,776,000
3,320,000
0
19,776,000
3,320,000
0
19,776,000
3,320,000
0
19,776,000
3,320,000
0
19,776,000
3,320,000
0
19,776,000
3,320,000
17,000,000
36,776,000
121
Lahan
Bangunan
Perizinan
Mesin Penggiling
Juicer
Pisau
Kompor
Panci
Pengaduk
Baskom
Timbangan
Lemari
Rak
Laptop
Sofa
Kulkas
Etalase
Meja Kursi
2. Biaya Tetap
Transportasi
PBB
Listrik dan Air
Kesekretariatan
3. Biaya Variabel
Minyak
Kunyit
Temulawak
Temuputih
Jahe
Secang Wangi
Kencur
Gula
Kemasan
Biaya Tenaga Kerja
TOTAL OUTFLOW
15,300,000
5,100,000
150,000
625,000
180,000
30,000
375,000
210,000
30,000
45,000
40,000
200,000
160,000
1,600,000
600,000
3,200,000
400,000
200,000
180,000
30,000
375,000
210,000
210,000
45,000
45,000
210,000
210,000
45,000
45,000
30,000
1,600,000
200,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
480,000
30,000
600,000
480,000
900,000
85,909
150,682
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
33,656,313
900,000
85,909
150,682
88,409
593,818
215,517
137,659
1,800,000
1,029,318
13,920,000
20,511,313
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
29,233,417
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
27,073,417
1,200,000
114,545
200,909
117,879
791,758
287,356
183,545
2,400,000
1,372,424
18,560,000
26,818,417
122
Net Benefit
DF 8,25%
PV DF 8,25%
NPV
Net B/C
IRR
Payback Period
pv positif
pv negatif
457,288
0.9238
422,436
3,635,952
1
0
-87
30,629,356
-26,993,404
13,602,288
0.8534
11,607,966
18,411,383
0.7883
14,514,521
-7,042,417
0.7283
-5,128,733
-7,297,417
0.6728
-4,909,414
-9,457,417
0.6215
-5,877,669
-7,297,417
0.5741
-4,189,612
-7,042,417
0.5304
-3,735,068
-7,297,417
0.4899
-3,575,345
9,957,583
0.4526
4,506,869
123
Lampiran 11 Rincian Penjualan TAMAN SYIFA tiap-tiap Bulan pada Awal Proyek
Produk
Penjualan
6
7
10
11
12
1633
204
247
178
244
236
98
101
98
19
39
84
85
756
75
74
92
87
97
85
55
64
19
39
34
35
673
78
Serbuk
Minuman
Temulawak
Instan
Serbuk
Minuman
Temuputih
Instan
TOTAL
62
76
85
83
99
42
35
41
31
32
663
87
70
72
67
137
35
48
44
11
31
30
31
389
55
18
54
37
51
64
23
21
19
19
19
415
34
43
23
53
74
50
33
23
38
19
19