You are on page 1of 26

Bambang P Rachmadi, ST,Msi

Pengertian Activity Based Costing System

Robin Cooper (1991)


“Activity Based Costing System (ABCs) focus on activities rather
than product, which helps to prevent the distorted product costing
than can arise from the use of traditional cost systems based n
volume. Instead of the allocation bases now commonly used – direct
labor, machine hours, and material cost”

ABCs use secondary bases that trace inputs whose consumption varies
directly with the humbers of item produced and also other bases that trace
inputs whose consumption does not vary with quantity.
CAM-I
(Consorsium for Advanced
Manufacturing – International)
Suatu metode yang mengukur biaya dan kinerja
dari suatu proses yang berhubungan dengan
aktivitas dan objek-objek biaya

 Pembebanan biaya berdasarkan penggunaan


sumber-sumber daya dan pembebanan biaya
kepada objek-objek biaya seperti: produk,
pelanggan, berdasarkan aktivitas-aktivitas yang
dilakukan

 Pengakuan hubungan timbal balik antara cost


driver dan aktivitas
Menentukan Jumlah Cost Driver
Jumlah minimum cost driver yang digunakan dalam sistem biaya tergantung pada
tingkat ketepatan yang ingin dicapai dalam perhitungan biaya produksi

•Mengukur tingkat akurasi biaya


Beberapa faktor produksi
yang harus •Mengukur keragaman hasil
diperhatikan dalam produksi
menentukan jumlah
cost driver adalah: •Perbedaan biaya untuk tiap-tiap
produk.
•Mengukur volume produksi
•Menggunakan cost driver yang
relevan untuk tiap-tiap hskl
produksi
Menentukan Cost Driver yang Tepat
3 faktor yang
diperhatikan dalam
menentukan cost
driver yang sesuai
1. Cost of measurement
2. Deggree of
correlation
3. Behavioral effect
Struktur Sistem ABC
-Unit level activities

-Batch related activities

-Product sustaining
activities

- Facility sustaining
activities
Daftar Aktivitas PT. X
No. Aktivitas
1 Penanganan bahan
2 Penyiapan
3 Penggilingan
4 Penyelesaian
5 Penanganan barang jadi
6 Setup mesin
7 Pemeliharaan
8 Inspeksi & QC
9 Pengembangan produk
Data Biaya Utama PT. X Periode 1999
(Dalam Ribuan Rp)

Data Produk 1 Produk 2 Total

Produksi 72.000 Kwintal 187.000 Kwintal 259.000 Kwintal


Biaya bahan baku Rp 7.920.000 Rp 8.041.000 Rp 15.961.000
Biaya tenaga Rp 1.094.000 Rp 1.318.000 Rp 2.412.750
kerja langsung
Data Biaya Utama PT. X Periode 1999
(Dalam Ribuan Rp)

Jenis Biaya Overhead Pabrik Total Biaya


Biaya tenaga kerja tidak langsung 362.760.000
Uang lembur 173.376.000
Biaya listrik 1.109.606.400
Biaya penerangan 587.624.400
Biaya penerimaan bahan 137.670.300
Biaya pendistribusian bahan 142.941.500
Biaya penanganan barang jadi 201.881.400
Biaya pemeliharaan mesin 579.000.000
Biaya penyusutan mesin 685.720.000
Biaya pemeliharaan gedung 332.507.000
Biaya penyusutan gedung 437.856.400
Biaya asuransi 468.750.000
Biaya administrasi gedung 258.028.800
Biaya inspeksi dan QC 288.531.000
Biaya setup 330.356.000
Biaya pengembangan produk 270.756.800
Total biaya overhead 6367366000
Daftar Cost Driver Tahap Pertama
Jumlah Biaya Overhead Cost Driver Tahap Pertama
Biaya tenaga kerja tidak langsung Jumlah pegawai
Uang lembur Jam kerja mesin
Biaya listrik Jam kerja mesin
Biaya penerangan Luas tempat
Biaya penerimaan bahan Aktivitas penanganan bahan
Biaya pendistribusian bahan Aktivitas penanganan bahan
Biaya penanganan barang jadi Aktivitas penanganan barang jadi
Biaya pemeliharaan mesin Aktivitas pemeliharaan
Biaya penyusutan mesin Aktivitas pemeliharaan
Biaya pemeliharaan gedung Aktivitas pemeliharaan
Biaya penyusutan gedung Aktivitas pemeliharaan
Biaya asuransi Aktivitas pemeliharaan
Biaya administrasi gedung Luas gedung
Biaya inspeksi dan QC Aktivitas inspeksi dan QC
Biaya setup Aktivitas setup
Biaya pengembangan produk Aktivitas pengembangan produk
Data Cost Driver Tahap Pertama
Aktivitas Jam Kerja Mesin Luas Tempat Jumlah
(Jam) (M2) Pegawai
(Orang)
Penanganan bahan - 4.240 12
Penyiapan 4.140 6.206 18
Penggilingan 4.140 8.452 42
Penyelesaian 1.800 7.662 15
Penanganan barang jadi - 3.008 8
Setup mesin - - 6
Pemeliharaan - 2.808 10
Inspeksi & QC - - 4
Pengembangan produk - - 5
Aktivitas Penanganan Barang Jadi
Biaya T.K. tidak langsung = 8/120 x Rp 362.760.000 = Rp 24.184.000

Biaya penerangan = 3.008/32.376 x Rp 587.624.400 = Rp 54.595.200

Biaya penerimaan barang jadi = Rp 201.881.400

Biaya administrasi gudang = 3.008/7.248 x Rp 258.028.800 = Rp 107.084.800

4.240 + 3.008

Total Biaya Aktivitas Penanganan Barang Jadi = Rp 387.745.400


Aktivitas Penanganan Bahan
Biaya T.K. tidak langsung = 12/120 x Rp 362.760.000 = Rp 36.276.000

Biaya penerangan = 4.240/32.376 x Rp 587.624.400 = Rp 76.956.000

Biaya penerimaan barang jadi = Rp 137.670.300

Baiay pendistribusian bahan = Rp 142.941.500

Biaya administrasi gudang = 4.240/7.248 x Rp 258.028.800 = Rp 150.944.000

Total Biaya Aktivitas Penanganan Barang Jadi = Rp 544.787.800


Aktivitas Penanganan Bahan
Biaya T.K. tidak langsung = 18/120 x Rp 362.760.000 = Rp 54.414.000

Uang lembur = 4.140/10.080 x Rp 173.376.000 = Rp 71.208.000

Biaya listrik = 4.140/10.080 x Rp 1.109.606.400 = Rp 455.731.200

Biaya penerangan = 6.206/32.376 x Rp 587.624.400 = Rp 112.638.900

Total Biaya Aktivitas Penyiapan = Rp 693.992.100


Aktivitas Penggilingan
Biaya T.K. tidak langsung = 42/120 x Rp 362.760.000 = Rp 126.966.000

Uang lembur = 4.140/10.080 x Rp 173.376.000 = Rp 71.208.000

Biaya listrik = 4.140/10.080 x Rp 1.109.606.400 = Rp 455.731.200

Biaya penerangan = 8.452/32.376 x Rp 587.624.400 = Rp 153.403.800

Total Biaya Aktivitas Penyiapan = Rp 807.309.000


Aktivitas Penyelesaian
Biaya T.K. tidak langsung = 18/120 x Rp 362.760.000 = Rp 45.345.000

Uang lembur = 1.800/10.080 x Rp 173.376.000 = Rp 30.960.000

Biaya listrik = 1.800/10.080 x Rp 1.109.606.400 = Rp 198.144.000

Biaya penerangan = 7.662/32.376 x Rp 587.624.400 = Rp 139.065.300

Total Biaya Aktivitas Penyiapan = Rp 413.514.300


Aktivitas Setup
Biaya T.K. tidak langsung = 6/120 x Rp 362.760.000 = Rp 18.138.000

Biaya setup mesin = Rp 330.356.000

Total Biaya Aktivitas Setup = Rp 348.494.000


Aktivitas Pemeliharaan
Biaya T.K. tidak langsung = 10/120 x Rp 362.760.000 = Rp 30.230.000

Biaya penerangan = 2.808/32.376 x Rp 587.624.400 = Rp 50.965.200

Biaya pemeliharaan mesin = Rp 579.000.000

Biaya penyusutan mesin = Rp 685.720.000

Biaya pemeliharaan gedung = Rp 332.507.000

Biaya penyusutan gedung = Rp 437.856.400

Biaya asuransi = Rp 468.750.000

Total Biaya Aktivitas Pemeliharaan = Rp 2.585.028.600


Aktivitas Inspeksi & QC
Biaya T.K. tidak langsung = 4/120 x Rp 362.760.000 = Rp 12.092.000

Biaya setup mesin = Rp 288.531.000

Total Biaya Aktivitas Inspeksi & QC = Rp 300.623.000


Aktivitas Pengembangan Produk
Biaya T.K. tidak langsung = 5/120 x Rp 362.760.000 = Rp 15.115.000

Biaya setup mesin = Rp 270.756.800

Total Biaya Aktivitas Pengembangan Produk = Rp 285.871.800


Alokasi Biaya Overhead Ke Aktivitas
Aktivitas Biaya (Rp.)

Penanganan bahan 544.787.800


Penyiapan 693.992.100
Penggilingan 807.309.000
Penyelesaian 413.514.400
Penanganan barang jadi 387.745.400
Setup mesin 384.494.000
Pemeliharaan 2.585.028.600
Inspeksi & QC 300.623.000
Pengembangan product 285.871.800
Total 6.367.366.000
Daftar Cost Driver Tahap Kedua

Kelompok Biaya Cost Driver (Tahap Kedua)


i. Unit Level Activities Jam kerja mesin
ii. Batch Leel Activities Jumlah setup
iii. Product Level Activities Jenis produk
iv. Facilities Level Activities Kapasitas normal

Data Produk 1 Produk 2 Total


Jam kerja mesin 3.665 jam 6.415 jam 10.080 jam
Jumlah setup 100 kali 150 kali 250 kali
Jenis produk 1 jenis 1 jenis 2 jenis
Kapasitas normal 75.000 kwintal 189.000 kwintal 264.000 kwintal
Pengelompokan aktivitas Ke Pusat Biaya
Yang Homogen

Kelompok Biaya Aktivitas Biaya (Rp.)

I. Unit Level Actvities Penyiapan 693.992.100


Penggilingan 807.309.000
Penyelesaian 413.514.400
Penanganan barang jadi 387.745.400
Inspeksi & QC 300.623.000 +
Total 2.603.183.800
II. Batch Level Activites Penanganan bahan 544.787.800
Setup mesin 384.494.000 +
Total 893.281.800
III. Product Level Activities Pengembangan product 285.871.800

IV. Facility Level Activities Pemeliharaan 2.585.028.600


Tarif Biaya Overhead
Kelompok Biaya B. Overhead Cost Driver Tarif (Rp)
Pabrik (Rp)
I. Unit Level Actvities 2.603.183.800 10.080 jam 258.252
II. Batch Level Activites 893.281.800 250 kali 3.573.127
III. Product Level Activities 285.871.800 2 jenis 142.935.900
IV. Facility Level Activities 2.585.028.600 264.000 kwintal 9.791.775
Alokasi Biaya Overhead Pabrik ke Produk

Data Produk 1 (Rp) Produk 2 (Rp.)

3.665 jam x Rp 258.252 946.494.903


6.415 jam x Rp 258.252 1.656.688.897

100 kali x Rp 3.573.127 357.312.720


150 kali x Rp 3.573.127 535.969.080

1 jenis x Rp 142.935.900 142.935.900


1 jenis x Rp 142.935.900 142.935.900

75.000 kwintal x Rp 9.791.775 734.383.125


189.000 kwintal x Rp 9.791.775 1.850.645.475

Total Biaya Overhead Pabrik 2.181.126.648 4.186.238.352


Unit Produksi 75.000 kwintal 187.000 kwintal
Biaya Overhead per Unit 30.293,40 22.386,30
Harga Pokok Produksi Per Satuan
Menurut Sistem ABC (Rp)

Produk Biaya Bahan Biaya T. K. L Biaya Harga Pokok


Overhead
1 7.920.000.000 1.094.400.000 2.181.126.648 11.195.526.648
2 8.041.000.000 1.318.000.000 4.186.239.352 13.545.239.352

Produk Biaya Produksi per Kwintal Harga Pokok


Produksi Per
Kwintal
Biaya Bahan Biaya T. K. L Biaya
Overhead

1 110.000 15.200 30.239,40 155.493,40


2 43.000 7.050 22.386,30 72.436,30

You might also like