Professional Documents
Culture Documents
1406521560
DEWI SAFITRI
1406595445
FIRDA TANIA
1406521623
HERU MULYANTO
1406595533
JIMMY AGUNG P.
1406521693
MARISI SIHALOHO
1406521756
YOHANNES FEBRU N.
1406522046
Pembimbing Akademik :
Dr. dr. Muhammad Hafizurrachman Syarief, MPH
PROGRAM KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015
pemerintahan. Jika masalah kebijakan asing muncul sebagai isu tersendiri dan
keputusan ditentukan dalam satu permainan pada satu waktu, ini akan mudah. Namun
hampir semua isu muncul sedikit demi sedikit seiring waktu, satu ganjalan pada satu
konteks, ganjalan lain pada konteks lainnya. Setiap pemain dipaksa untuk
memperbaiki isu nya pada hari itu, mengatasinya menurut caranya sendiri dan segera
lanjut ke isu berikutnya. Gaya analisis Richard E. Neustadt dalam bukunya
Setiap partisipan
dipahami dengan baik jika menempatkan diri di posisi presiden. Apa yang
dilakukan dapat dipahami dengan baik jika menelaah kemampuan presiden
menganalisa permintaan, risiko dan ancaman terhadap pengaruh pribadinya
disaat ia membujuk anggota pemerintahan lain untuk bertindak sesuai
keinginannya.
5. Hubungan Intranasional dan Internasional
Neustadt menjelaskan kekuasaan terbagi dibalik konteks familiar tawar
menawar
intranasional
menjadi
hubungan
antar
Negara.
Permainan
internasional/intranasional
simultan
permainan
dua
level.
Isu yang lebih sulitnya ialah: karakteristik tertentu apa dari proses
6. Berpikir Grup
Wawasan psiko-sosial para pengambil keputusan di pemerintahan dikenal
dengan konsep groupthink, yang dikenalkan oleh Irving Jenis. Kelompok yang
membuat keputusan tentang kebijakan haruslah memiliki ikatan yang kuat
sehingga bisa memunculkan sebuah konsensus atau kesepakatan. Konflik yang
terjadi dalam kelompok ataupun konflik antar peserta bisa menyulitkan
pembuatan kesepakatan.
7. Aksi bersama yang kompleks
Aaoron wildavsky dan Jeffrey pressman menyebutnya ketika para executive
menang secara independen dari legisatif dibeberapa lembaga institusi
pemerintah, koalisi pemerintahan,disitulah terbentuk suatu aksi dan tindakan
bersama yang kompleks. Pemegang keputusan meningkat,timbul para pemain
pemain independent,dan terjadi penurunan pencapaian keputusan dasar yang
sebenarnya didasari oleh keputusan awal dari para pemegang kebijakan,agen
juga tokoh tokoh pemerintah. Wildasky dan Pressman mengembangkan suatu
konsep aksi bersama yang kompleks dari studi kasus program administrasi
pembangunan ekonomi di Oakland,California.program tersebut mencari
bagaimana membangun bandara dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi
penggangguran dengan cara sederhana.Dan mereka menemukan bahwa
dengan cara yang sederhana, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak
( minoritas) akan menghasilkan hasil yang maksimal.
II.
3. Apa yang menentukan dampak dari masing masing pemain dan apa
hasilnya.
4. Apa permainan politiknya?
A. Aksi-saluran
B. Peraturan permainan politik
C. Aksi resultan politik
III.
IV.
Rencana Umum.
1. Peraturan permainan.
2. Pentingnya keahlian, reputasi, dan karakteristik lain yang pemain
membawa ke posisi jika penting karakteristik yang dimiliki
masing-masing pemain,
3. Distribusi kartu, contoh keuntungan dan kerugian sisi-sisi tertentu,
4. Valuasi pemain pemain dari hadiah alternative, contoh apakah
masing-masing hanya ingin memaksimalkan kemenangannya atau
apakah beberapa menikmati kemenangan lebih dengan menggertak
dari pada dengan memiliki kekuatan kartu.
V.
Rencana Khusus.
a. Penggunaan Kekuatan dalam Keadaan Krisis
i. Kemungkinan pemerintah AS membuat keputusan untuk
menggunakan kekuatan militer dalam meningkatnya krisis .
Presiden jarang jika memilih tindakan tegas tanpa
dukungan solid pimpinan pimpinan lainnya.
ii. Beberpa persepsi individu terhada masalah ini akan berbeda
sama sekali. Cally radikal. Perbedaan sebagian akan
diprediksi dari tekanan posisi mereka ditambah kepribadian
mereka.
iii. Hasilnya akan dibentuk dengan cara masalah dibentuk
untuk melakukan untuk tindakan. Tindakan yang hebat
kemungkinan jika aksi dibentuk sebagai langkah tambahan,
wawancara
diskusi
peserta,
dan
dengan
pengamat
untuk
III.
Pemberlakuan Blokade Amerika Serikat Terhadap Kuba
1. Penemuan Politik
Kebijakan pemerintah Amerika Serikat untuk menjalankan blokade terhadap
Kuba merupakan suatu aksi yang muncul karena beberapa sebab. Sebab sebab ini
juga tidak dapat dipisahkan dari penjelasan kepentingan politik yang melingkari
peristiwa ini. Keterlambatan AS dalam mengetahui keberadaan pangkalan rudal di
Kuba bagian barat lewat pesawat pengintai U-2 yang diusulkan oleh The Committee
on Overhead the Reconnaissance (COMOR) , memunculkan suatu situasi yang
tumpang tindih antara perdebatan kebijakan di masa lampau dan dampak terhadap
situasi pemerintahan saat itu. Hal inilah yang menyebabkan AS memutuskan untuk
melakukan blokade terhadap Kuba.
Kuba merupakan titik kelemahan pada pemerintahan Presiden Kennedy.
Kerentanan ini bersumber dari 3 faktor. Pertama, kegagalan untuk menggulingkan
Castro pada invasi di Teluk Babi, April 1961. Kedua, musibah yang terjadi pada
invasi di Teluk Babi telah menunjukkan suatu pelajaran pahit kepada masyarakat,
bahwa Kuba memberikan ancaman serius bagi keamanan Amerika Serikat dan hal
tersebut menyerukan penggulingan komunisme Castro. Ketiga, kegagalan invasi ini
membuat Kennedy bersikap tidak tegas dan ragu ragu dalam mengambil keputusan.
Partai Republik menilai tindakan yang diambil Kennedy sebagai suatu kerentanan
baik bagi partai dan masa kepemimpinan Kennedy. Beberapa berpendapat bahwa
keputusan Kennedy untuk tidak meyerang Kuba dengan menggunakan perangkat
militer, sebagai do-nothing policy yang tidak efektif. Pendapat ini jelas berbeda
dengan pemerintahan yang memandang bahwa blokade adalah cara paling efektif.
Akhirnya blokade terhadap Kuba dijalankan pada 20 Oktober.
Di tahun sebelumnya, Kennedy telah terlibat dalam program rahasia CIA yang
bernama Operasi Mongoose. Operasi ini dijalankan secara gerilya yang memiliki
tujuan untuk merusak pengaruh Castro di Kuba. Operasi ini bahkan memiliki rencana
untuk melakukan pembunuhan pada Castro namun tidak pernah berhasil bahkan
belum mencapai suatu perkembangan yang berarti. Pada tahun 1962, The Mongoose
Operation mengalami hambatan dikarenakan masih kurangnya dukungan dari
pemerintah Amerika Serikat sehingga program ini tidak berjalan secara optimal.
Memiliki progress yang kurang signifikan, Operasi Mongoose meningkatkan
kinerjanya dengan mulai meninjau beberapa aksi yang dapat ditempuh untuk
mengahadapi Kuba pada Juli 1962. Pilihan itu memunculkan dilema, yaitu apakah
dengan menerima Kuba sebagai aliansi dari Soviet atau melakukan provokasi
serangan untuk mendukung invasi Amerika. Disatu sisi, CIA dapat saja menstimulasi
perpecahan dan pemberontakan internal di Kuba, namun disisi lain, aksi tersebut
hanya akan mengungkap peran Amerika dibalik pemberontakan itu.
2. Pilihan Politik
Bukti bahwa Soviet telah menempatkan perangkat militer dan rudal di Kuba
dari hasil pemantauan berupa gambar oleh pesawat U-2, membuat Amerika Serikat
merasa keamanan nasionalnya akan terganggu. McCone melihat hal ini sebagai suatu
hal yang dapat mengancam keamanan AS, dan harus menjadi perhatian bersama
terutama bagi pemerintah. Pihak Kuba yang diwakili oleh Kruschev sebagai perdana
menteri mengklasifikasikan supply rudal oleh Soviet sebagai suatu perangkat
denfensive dan bukan perangkat offensive.
Terdapat banyak perdebatan akan hal hal yang seharusnya dilakukan oleh AS
dalam merespon penyebaran dan penempatan beberapa misil dan rudal oleh Uni
Soviet di Kuba. Kepala Gabungan Staf AS menilai bahwa invasi merupakan hal yang
paling tepat untuk menghilangkan ancaman Kuba terhadap AS. Namun pendapat lain
dikemukakan oleh Maxwell Taylor yang menjelaskan bahwa cara yang paling efisien
ialah dengan mengambil alih ketersediaan misil, rudal, dan pesawat udara MiG-21
serta SAMs dengan serangan dari udara yang diestimasikan berlangsung selama 5
hari.
Selain itu, Dean Rusk melihat bahwa perlu dilakukan aksi diplomatik untuk
mengadakan suatu forum komunikasi diantara kedua belah pihak.
Kegiatan ini
menjelaskan mengenai pendekatan dalam aksi blokade yang telah ditetapkan tersebut,
dan setelah melakukan blokade maka akan dilakukan kegiatan negosiasi untuk
menarik rudal dari Turkey dan Italia serta menutup markas AS di Kuba. Merespon
IV.
meningkat
pada
24
Oktober. Angkatan
perang
Soviet
Tindakan ini karena adanya laporan inteligen yang melaporkan bahwa angkatan
perang Amerika meningkatkan kesiagaannya. Khrushchev juga mendapatkan laporan
dari duta besar Soviet di Kuba bahwa presiden Fidel Castro menyetujui tindakan yang
diambil Soviet untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan Amerika.
Sampai 27 Oktober, presiden Kennedy merasa tidak perlu untuk berkonsultasi
dengan seseorang di atas ExCom dalam mengambil keputusan ini. Tapi ketika
Khrushchev menghubungkan MRBMs NATO di Turki dengan misil Soviet di Kuba,
dia memperluas permainan. Seperti pernyataan Kennedy, Sejauh ini yang benarbenar terlibat adalah kita, Rusia, dan Kuba. Dimulai penawaran ke Turki lalu aliansi
mulai terlibat, karena misil Amerika ditempatkan di Turki berdasarkan keputusan
aliansi NATO. Sehingga NATO pula yang harus memutuskan jika misil-misil tersebut
akan dipindahkan.
Kennedy telah mengalami kesulitan menerima kenyataan yang disampaikan
melalui surat Khrushchev; jaminan untuk tidak meng-invasi Kuba jika misil dilucuti.
Seperti yang dia sampaikan pada Menteri Luar negeri Gromyco minggu sebelumnya.
Amerika tidak punya maksud meng-invasi Kuba tapi bagaimana menjawab proposal
sabtu untuk menukar misil NATO di Turki dengan misil Soviet di Kuba. Amerika
dapat langsung menolaknya sebagaimana desakan mayoritas ExCom. Namun
Kennedy berpendapat hal tersebut tidak dapat diterima.
Jika di sisi lain Amerika bersedia menukar misil-misil NATO di Turki dengan
misil-misil Soviet di Kuba, bagaimana dengan konsekuensi aliansi NATO dan untuk
komitmen Amerika di seluruh dunia.
Pergumulan untuk menghindari hal teesbut merupakan dilema yang
ditimbulkan dari proposal sabtu. Transkrip diskusi rahasi tersebut mengijinkan
seseorang untuk melakukan pertimbangan paling intens di antara pimpinan negaranegara super power.dalam menyusun rencana perang dalam waktu 24-48 jam ke
depan. Suatu perang yang diyakini akan cepat meningkat menjadi perang nuklir.
Ketersediaan dari bukti yang tidak lazim mengenai sebuah kejadian dengan
konsekuensi yang sedemikian besar membuat hal ini klasik untuk pelapor-pelapor,
pembuat keputusan level atas dan diplomasi. Mulai dari kulit luar pernyataan publik
hingga masuk ke dalam lapisan berikutnya berupa komunikasi rahasia di antara para
penasehat dan aliansi. Seseorang dapat membongkar boneka Natryoshka. Dalam
setiap lapisan dan di antaranya dan lainnya, seseorang dapat menemukan
percampuran yang indah dalam setiapdebat, pengungkapan, refleksi dan tawarmenawar. Sangat sulit untuk meminjam kembali catatan ini tanpa setuju dengan
wawasan Kennedy yang mengabdi sebagai prasasti buku ini. Untuk mengerti inti dari
keputusan utama ini membutuhkan analisa mendalam.
Presiden Kennedy sebagai penggerak dari debat dapat dipandang sebagai
kepala analisa. Dalam setiap masalah, ia menekan semua koleganya untuk menggali
lebih dalam setiap implikasi dan setiap pilihan, untuk mengeksplorasi cara
menghindari rintangan yang tak teratasi, untuk menghadapi secara tepat setiap
perjanjian yang tidak menguntungkan, dan untuk memegang imajinasi mereka.
Dalam diskusi Sabtu, kelompok dengan cepat setuju dalam satu fokus diskusi.
Soviet mendesak agar kesepakatan pelucutan misil secepatnya dilakukan.
Khrushchev mengirim pesan pada Amerika akan menarik misil-misilnya dari
Kuba hal yang sama dilakukan penarikan misil-misil Amerika di Turki.
Pada 27 Oktober Kuba menembak jatuh pesawat pengintai Amerika U-2 dan
membunuh pilot pesawat tersebut. Kenyataan ini memunculkan pedebatan perlu
tidaknya aksi balasan yang akan diambil Amerika.