You are on page 1of 37

PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK

DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH


(E-GOVERNMENT)

DIREKTUR E-GOVERNMENT
DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1
A. Kebijakan Nasional Pengembangan e-Government

2
Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government

Mengapa e-Government

Tujuan Strategis e-Government

Strategi Pengembangan e-Government Nasional

Rancangan Peraturan Pemerintah tentang


Penyelenggaraan Sistem Elektronik di Instansi
Pemerintah Pusat dan Daerah (E-Government)
Mengapa e-Government ?

• Dorongan terhadap diwujudkannya Pemerintahan yang demokratis,


transparan, bersih, adil, akuntabel, bertanggung-jawab, responsif,
efektif dan efisien secepat cepatnya
• Kemajuan teknologi Komunikasi dan Informasi dan pemanfaatannya
pada berbagai aspek kehidupan, termasuk di pemerintahan
• Ancaman digital divide, terkucil dari kecenderungan global
• Peningkatan daya saing
Tujuan Strategis Pengembangan e-Government

1) Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan


publik yang tidak dibatasi sekat waktu dan lokasi serta
dengan biaya yang terjangkau masyarakat (G2C)

2) Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha


(G2B)

3) Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan


semua lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog
publik, serta Pembentukan sistem manajemen dan proses
kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar
transaksi dan pelayanan antar lembaga pemerintah (G2G)
Strategi Pengembangan e-Government

• Pengembangan sistem pelayanan yang handal dan terpercaya serta


terjangkau masyarakat luas
• Penataan sistem manajemen dan proses kerja pemerintah Pusat dan
Daerah secara holistik
• Pemanfaatan teknologi informasi secara optimal
• Peningkatan peran serta dunia usaha dan pengembangan industri
telekomunikasi dan teknologi informasi
• Pengembangan SDM di pemerintahan dan peningkatan e-literacy
masyarakat
• Pelaksanaan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang
realistik dan terukur
Kerangka Arsitektur e-Government
Kebijakan Kerangka Peraturan

Akses Jaringan Telekomunikasi Internet Akses Lain-lain

Ke butuhan M as yarak at
M anajemen Perubahan
Portal Pendidikan Kesehatan Kepen-
Perpajakan
dudukan Lain-lain
Pelayanan Publik

Organisasi
pengelola dan Kepresi- Dept/Ke- Utilitas
Kemen-
Pemda Lain-lain
pengolah denan ment & Publik
Lembaga terian
Inform asi
Tools: Service: e-doc
Infrastruktur • e-proc Standard • Authentic & data
Intranet
dan aplikasi dasar • e-paym ent & Security • Pub Key mgmt
• etc • etc

Sumber : Inpres 3 tahun 2003


Menuju e-Government

Government to e-Government

Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Pemerintahan Secara TRANSFORMASI Pemerintahan
MANUAL Berbasis ICT

Transformasi Pemanfaatan ICT

 Perubahan Budaya Kerja  Penggunaan Internet


 Perubahan Proses Kerja  Penggunaan Infrastruktur Telematika
(Bisnis Proses)  Penggunaan Sistem Aplikasi
 SOP dan Kebijakan Politik  Standarisasi Metadata
 Peraturan dan Perundangan  Transaksi dan Pertukaran Data Elektronik
 Leadership  Sistem Dokumentasi Elektronik
TAHAPAN LAYANAN E-GOVERNMENT

Basis Data e-Services


Literatur
Pengetahuan
Apl Interaktif Forms
Distribusi Perbaruan
Informasi data
Cont Mgt e-Billing Tool
Kolaborasi

Virtual Office
FAKTOR KUNCI IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT
(E-Government Readiness Factor)

• Infrastruktur Jaringan
• Penetrasi Komputer
• Penetrasi Internet
• Peraturan Perundang-undangan
• Organisasi, Sistem Manajemen, dan Prosedur Kerja
• Sistem Aplikasi
• Sumber Daya Manusia TIK
• E-Leadership
• Strategi TIK
• Dana/Anggaran
• Manajemen Perubahan
Pengembangan Aplikasi e-Government
Front Office :
Aplikasi Layanan Publik Pada
Instansi Pemerintah Pusat
Pemerintah Informasi Kebijakan Publik
Pusat (UU, PP, Kepres, Inpres, Kepmen,
Kepdirjen, dll)
(Dep,
Back Office : Layanan Informasi Umum ttg Instansi
Kementr, Informasi dari Masyarakat
LPND) Untuk Pusat
dan Daerah Layanan Darurat/Bencana
Layanan Pencatatan/Pendaftaran
1. Administrasi Layanan Perijinan
Keuangan Layanan Pembayaran
2. Kekayaan / Layanan Khusus lainnya
Asset
Pengem- 1. Tupoksi Front Office :
Aspek 3. Kepegawaian Aplikasi Layanan Publik Pada
bangan 2. Tahapan 4. Pengendalian
yang Instansi Pemerintah Daerah
Aplikasi 3. Komplek- Proyek
diperhatikan Informasi Kebijakan Publik
e-Gov sitas 5. Pengadaan Informasi dari Masyarakat
Barang Dan Informasi Daerah (perekon, pariwisata,
Jasa pertanian, kependdkn, dll)
6. Sistem GIS/Mapping
Pelaporan Informasi Darurat/Bencana
7. Pengawasan Layanan Kependudukan (KTP, KK,
Pemerintah Internal Akte Lahir, Akte Nikah/Cerai/
Daerah 8. dll Kematian, dll)
(Prov, Kab/ Layanan Pendidikan
Kota) Layanan Kesehatan
Layanan Pendaftaran
Layanan Perijinan
Layanan Pembayaran
Layanan khusus kainnya
PENETAPAN BLUE-PRINT APLIKASI E-GOVERNMENT

• SEBAGAI PEDOMAN BAGI SELURUH INSTANSI (PUSAT DAN


DAERAH) DALAM MENGEMBANGKAN LAYANAN PUBLIK SECARA
ELEKTRONIK
• MENGURANGI DUPLIKASI PENGEMBANGAN APLIKASI E-
GOVERNMENT
• MENGARAH KE INTEROPERABILITAS ANTAR INSTANSI
Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan di Pemda

Blok-blok fungsi dasar umum

Pelayanan Adm & Mgmt Legislasi Pembangunan Keuangan Kepegawaian

Surat Sistem SIM Data Sistem Pengadaan


Kependudukan Elektronik Administrasi Pembangunan Anggaran PNS
DPRD
Sistim Sistem
Dokumen Sistem Kas dan Absensi dan
Perpajakan Sistem Perencanaan Perbendaharaan
dan Retribusi Elektronik Pembangunan Penggajian
Pemilu Daerah
Daerah
Sistem
Pandaftaran Pendukung Sistem Sistem
Katalog Sistem Penilaian Kinerja
dan Perijinan Keputusan Hukum, Peraturan Pengadaan Barang Akuntasi Daerah
PNS
dan Perundangan dan Jasa

Bisnis Kolaborasi Sistem


Dan Investasi dan Koordinasi Pengelolaan Pendidikan
dan dan Latihan
Monitoring Proyek
Pengaduan Manajemen
Masyarakat Pelaporan
Pemerintahan Sistem Evaluasi
dan Informasi Hasil
Pembangunan
Publikasi
Info Umum &
Kepemerintahan
Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan di Pemda
Blok-blok fungsi kedinasan dan kelembagaan

Dinas & Lembaga Dinas & Lembaga Dinas & Lembaga Dinas & Lembaga
KEWILAYAHAN SARANA &
KEPEMERINTAHAN KEMASYARAKATAN
PRASARANA

Pengelolaan Tata Ruang dan


Barang Daerah Lingkungan Hidup Kesehatan Transportasi

Katalog Potensi Jalan dan


Daerah Pendidikan Jembatan
Barang Daerah

Pengelolaan Kehutanan Ketenaga- Terminal dan


Pendapatan Daerah kerjaan Pelabuhan

Pertanian,
Pengelolaan Peternakan dan Industri dan
Perush. Daerah Perdagangan Sarana Umum
Perkebunan

Perikanan Jaring
Dan Kelautan Pengaman Sosial

Pertambangan
dan Energi

Pariwisata

IKM
KESIAPAN INSTANSI PEMERINTAH

• 564 Nama Domain go.id terdaftar


• 399 Situs Web Instansi Pemerintah telah dibangun, 69 Pemerintah Pusat dan
330 Pemerintah Daerah.
• 198 Situs Web Pemerintah Daerah dikelola secara aktif.
• Beberapa Pemda mulai menyelenggarakan layanan publik melalui internet,
seperti download dokumen-dokumen (perijinan, pendaftaran, dll) yang sangat
bermanfaat bagi masyarakat dan dunia usaha.
• Beberapa contoh Pemda yang dinilai cukup maju antara lain Pemprov DKI
Jakarta, Pemprov DI Yogyakarta, Pemprov Jawa Barat, Pemprov Jawa Timur,
Pemprov Sulawesi Utara, Pemkot Yogyakarta, Pemkot Bogor, Pemkot
Tarakan, Pemkab Kebumen, Pemkab. Kutai Timur, Pemkab. Kutai
Kartanegara, Pemkab Bantul, Pemkab Malang, dll. Apresiasi secara khusus
perlu diberikan kepada Pemkot Surabaya, yang telah melaksanakan
pengadaan barang dan jasa secara elektronik (e-procurement) pada tahun
2004.
BEBERAPA APLIKASI E-GOVERNMENT YANG TELAH
DIKEMBANGKAN DEP. KOMINFO
1. Aplikasi Pariwisata;
2. Aplikasi Pegawai;
3. Aplikasi Pendapatan Daerah;
4. Aplikasi Pendidikan;
5. Aplikasi Perikanan;
6. Aplikasi Perkebunan;
7. Aplikasi Pertanian;
8. Aplikasi Perternakan;
9. Aplikasi Hukum dan Perundangan;
10. Aplikasi Kantaya;
11. Aplikasi SePP
12. Aplikasi UKM
13. Aplikasi Kesehatan;
14. Aplikasi Perpustakaan;
15. Aplikasi CMS.
B. Dasar Hukum e-Government

17
Dasar Hukum e-Government
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan
Transaksi Elektronik.
2. Instruksi Presiden R.I. Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan
Telematika di Indonesia.
3. Instruksi Presiden R.I. Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government.
4. Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informasi Nomor : 56/KEP/M.KOMINFO/12/2003
Tentang Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik
5. Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informasi Nomor : 55/KEP/M.KOMINFO/12/2003
Tentang Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah
6. Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informasi Nomor : 57/KEP/M.KOMINFO/12/2003
Tentang Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan E-Government Lembaga
7. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor : 28 /PER/M.KOMINFO/9/2006
Tentang Penggunaan Nama Domain go.id Untuk Situs Web Resmi Pemerintahan Pusat Dan
Daerah
8. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor: 41/PER/MEN.KOMINFO/11/2007
Tentang Panduan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi Dan Komunikasi Nasional
9. Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik Di Instansi
Pemerintah Pusat Dan Daerah (E-Government)
(Terdiri dari 12 Bab dan 26 Pasal disusun berdasarkan UU No.11 Thn 2008 ttg ITE)

18
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 4
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk:
a. mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia;
b. mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
c. meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik;
d. membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap Orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang
penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi seoptimal mungkin dan bertanggung jawab; dan
e. memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi.

BAB IX
PERAN PEMERINTAH DAN PERAN MASYARAKAT
Pasal 40
(1) Pemerintah memfasilitasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
(2) Pemerintah melindungi kepentingan umum dari segala jenis gangguan sebagai akibat penyalahgunaan
Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik yang mengganggu ketertiban umum, sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
(3) Pemerintah menetapkan instansi atau institusi yang memiliki data elektronik strategis yang wajib dilindungi.
(4) Instansi atau institusi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus membuat Dokumen Elektronik dan rekam
cadang elektroniknya serta menghubungkannya ke pusat data tertentu untuk kepentingan pengamanan
data.
(5) Instansi atau institusi lain selain diatur pada ayat (3) membuat Dokumen Elektronik dan rekam cadang
elektroniknya sesuai dengan keperluan perlindungan data yang dimilikinya.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai peran Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
12 BAB Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan
Sistem Elektronik Di Instansi Pemerintah Pusat Dan Daerah (E-Government)

I KETENTUAN UMUM VII SUMBER DAYA MANUSIA

II MAKSUD DAN TUJUAN VIII KELEMBAGAAN

III KEBIJAKAN IX TATA KELOLA

IV X SANKSI
INFRASTRUKTUR

XI
V APLIKASI KETENTUAN PERALIHAN

VI DATA DAN INFORMASI XII KETENTUAN PENUTUP

10
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
Peraturan Pemerintah ini dimaksudkan untuk mengatur secara nasional
penyelenggaraan e-government.

Peraturan Pemerintah ini bertujuan untuk:


a. memberikan acuan pelaksanaan atau pedoman dalam rangka penyelenggaraan e-
government secara nasional;
b. menciptakan sinergi antar-Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah secara nasional dalam
penyelenggaraan e-government;
c. mengoptimalkan penyelenggaraan e-government dalam pelayanan publik secara nasional;
dan
d. mendorong terjadinya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB III
KEBIJAKAN
Pasal 3

(1) E-government diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah sesuai dengan
tugas dan fungsinya serta harus dikoordinasikan dengan Menteri dan pimpinan instansi lain
yang terkait.

(2) Dalam penyelenggaraan e-government sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setiap Instansi
Pemerintah Pusat dan Daerah wajib:

a. menetapkan rencana induk e-government yang mengacu pada rencana induk e-


government nasional yang ditetapkan oleh Menteri;
b. menetapkan sasaran dalam rencana induk e-government yang spesifik, terukur, dan
realistis sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;
c. menetapkan peraturan yang diperlukan untuk mendukung penyelenggaraan e-government.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB III
KEBIJAKAN

Pasal 4

Penyelenggaraan e-government dapat dilakukan melalui kemitraan antar-instansi pemerintah pusat, antara
Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Badan Usaha atau
masyarakat, antar-instansi pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 5

(1) Biaya penyelenggaraan e-government dapat diperoleh dari anggaran pendapatan dan
belanja negara (APBN), anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), atau
sumber lain sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
(2) Setiap Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah wajib mengalokasikan dana
untuk mendukung penyelenggaraan e-government.

Pasal 6

Menteri berwenang melakukan evaluasi penyelenggaraan e-government di setiap Instansi Pemerintah Pusat
dan Daerah dan melaporkan hasilnya kepada Presiden.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB IV
INFRASTRUKTUR

Pasal 7

Setiap Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah wajib menyediakan Infrastruktur yang diperlukan
dalam penyelenggaraan e-government sesuai dengan Peraturan Pemerintah ini dan peraturan
perundang-undangan lain yang terkait.

Pasal 8

(1) Infrastruktur untuk penyelenggaraan e-government pada Instansi Pemerintah Pusat dan
Daerah harus sesuai dengan standar peralatan, standar interoperabilitas, standar keamanan
sistem informasi, dan standar lainnya.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 9

(1) Setiap Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah wajib menyediakan fasilitas pusat data yang
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
(2) Fasilitas pusat data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa sarana dan prasarana
terpusat untuk pengelolaan data e-government.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB IV
INFRASTRUKTUR

Pasal 9 (lanjutan 1)

(3) Menteri menyediakan fasilitas pusat data nasional yang terintegrasi dengan
seluruh fasilitas pusat data sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
(4) Fasilitas pusat data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan fasilitas pusat data
nasional yang terintegrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib berada di
wilayah hukum Republik Indonesia.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pusat data diatur dalam peraturan Menteri.

Pasal 10

Infrastruktur untuk penyelenggaraan e-government pada Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah harus
dapat
diperiksa kesesuaian fungsinya melalui proses audit.

Pasal 11
(1) Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah dapat menyediakan media koneksi yang
khusus digunakan untuk penyelenggaraan e-government.
(2) Menteri menyediakan infrastruktur tulang punggung (backbone) jaringan nasional.
(3) Menteri mengalokasikan frekuensi radio tertentu yang digunakan untuk
penyelenggaraan e-government.
(4) Penggunaan frekuensi radio sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dikenai
biaya.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB IV
INFRASTRUKTUR

Pasal 12

(1) Setiap Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah harus mengadakan, mengembangkan, dan mengelola Situs
Web yang menggunakan Nama Domain pemerintah.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Nama Domain pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan peraturan Menteri.

Pasal 13

(1) Situs Web Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 harus
menginduk pada portal nasional www.indonesia.go.id.
(2) Portal nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh Sekretariat Negara.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB V
APLIKASI

Pasal 14

(1) Aplikasi e-government terdiri atas aplikasi umum dan aplikasi khusus.
(2) Aplikasi Umum disediakan oleh Menteri
(3) Aplikasi khusus dapat dikembangkan oleh setiap Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya dengan persetujuan Menteri.
(4) Aplikasi e-government sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus bersifat kode-sumber terbuka
(open source).
(5) Aplikasi e-government sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi:
a. dokumen kebutuhan perangkat lunak;
b. dokumen arsitektur atau desain;
c. dokumen teknis;
d. dokumen manual; dan
e. dokumen lain yang ditentukan oleh Instansi yang bersangkutan.
(6) Aplikasi e-government sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi standar
interoperabilitas, standar keamanan sistem informasi, dan standar lain yang ditetapkan oleh
Menteri.
(7) Hak cipta atas aplikasi dan kode sumber yang dibangun oleh Instansi Pemerintah Pusat dan
Daerah sebagaimana dimaksud dalam peraturan pemerintah ini menjadi milik negara.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB V
APLIKASI

Pasal 14 (lanjutan)

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai aplikasi e-government sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh
Menteri.
Pasal 15

Pembangunan dan/atau pengembangan aplikasi e-government yang melibatkan lebih dari satu Instansi
Pemerintah Pusat dan Daerah dikoordinasikan oleh Menteri.

Pasal 16

(10 Aplikasi e-government beserta kelengkapannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 wajib diserahkan
kepada Menteri untuk disimpan di dalam repositori.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan repositori diatur dalam Peraturan Menteri.

Pasal 17

Aplikasi yang digunakan untuk penyelenggaraan e-government harus dapat diperiksa kesesuaian fungsinya
melalui proses audit yang dilakukan oleh instansi yang ditunjuk Menteri.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB VI
DATA DAN INFORMASI

Pasal 18
(1) Setiap Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah wajib menyediakan data dan informasi dalam
penyelenggaraan e-government untuk keperluan internal dan eksternal sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(2) Setiap Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah wajib menjaga keamanan, kerahasiaan, keterkinian,
akurasi, serta keutuhan data dan informasi.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar dan prosedur untuk menjaga keamanan, kerahasiaan,
keterkinian, akurasi, serta keutuhan data dan informasi diatur dalam peraturan Menteri.

Pasal 19

(1) Struktur dan format data yang digunakan harus sesuai dengan standar interoperabilitas, standar
keamanan informasi, dan ketentuan lain yang diatur dalam peraturan Menteri.
(2) Menteri menetapkan data dan informasi minimal yang wajib disediakan oleh Instansi Pemerintah Pusat
dan Daerah dalam penyelenggaraan e-government.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB VI
DATA DAN INFORMASI

Pasal 20

(1) Data dan Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah ditempatkan dalam hosting milik
Pemerintah Pusat dan Daerah.

(2) Hosting sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dimiliki oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah, baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri.

(3) Hosting sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib ditempatkan dalam wilayah hukum Republik
Indonesia.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB VII
SUMBER DAYA MANUSIA

Pasal 21

(1) Setiap Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah wajib menyediakan sumber daya manusia yang sesuai
dengan standar kompetensi yang dibutuhkan.

(2) Setiap Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah harus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia
untuk mendukung penyelenggaraan e-government.

(3) Sumber daya manusia yang melaksanakan penyelenggaraan e-government pada Instansi Pemerintah
Pusat dan Daerah merupakan pegawai negeri yang mendapat tunjangan fungsional dan insentif.

(4) Tunjangan fungsional, insentif, dan gaji pegawai negeri penyelenggara e-government diatur dalam
Peraturan Presiden.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB VIII
KELEMBAGAAN

Pasal 22

(1) Setiap Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah harus memiliki lembaga yang bertanggung
jawab terhadap penyelenggaraan e-government.

(2) Lembaga yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan e-government bertanggung


jawab langsung kepada pimpinan tertinggi sesuai dengan tingkatannya.

(3) Lembaga penyelenggara e-government Pemerintah Pusat dipimpin oleh pejabat eselon I,
lembaga penyelenggara e-government pemerintah provinsi dipimpin oleh pejabat eselon IIa,
dan lembaga penyelenggara e-government pemerintah kabupaten/kota dipimpin oleh
pejabat eselon IIb.

(4) Struktur organisasi dan tata kelola lembaga penyelenggara e-government diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara atas usul Menteri.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB IX
TATA KELOLA

Pasal 23

(1) Penyelenggaraan e-government harus mengacu pada standar dan ketentuan tata kelola
teknologi informasi yang ditetapkan oleh Menteri.

(2) Pengelolaan teknologi informasi dalam penyelenggaraan e-government diaudit secara berkala
oleh tim auditor yang ditetapkan oleh Menteri.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB X
SANKSI

Pasal 24

(1) Pejabat Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah yang bertanggung jawab terhadap pelanggaran
ketentuan Pasal 3 ayat (2), Pasal 5 ayat (2), Pasal 7, Pasal 9 ayat (1) dan (4), Pasal 16 ayat (1),
Pasal 18 ayat (1) dan (2), Pasal 19 ayat (2), Pasal 20 ayat (3), dan Pasal 21 ayat (1) dikenai
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

(2) Selain sanksi yang dikenakan kepada Pejabat Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah yang
melakukan pelanggaran terhadap peraturan pemerintah ini, sanksi administratif juga
dikenakan kepada Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa peringatan tertulis oleh Presiden atau pejabat
yang ditunjuk oleh Presiden.

(3) Apabila peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak ditindaklanjuti oleh
Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, instansi tersebut dikenai sanksi pengurangan
anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 25

(1) Pada saat berlakunya peraturan pemerintah ini, semua peraturan perundang-undangan dan
kelembagaan di bidang e-government yang telah ada yang tidak bertentangan dengan
peraturan pemerintah ini dinyatakan tetap berlaku.

(2) Semua penyelenggaraan e-government yang telah ada harus disesuaikan dengan peraturan
pemerintah ini dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak ditetapkannya peraturan
pemerintah ini.
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government)

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 26

(1) Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

(2) Peraturan Menteri dan peraturan lain sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini harus
sudah ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan penempatan Peraturan Pemerintah ini


dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Direktorat e-Government
Ditjen Aplikasi Telematika
Jl. Medan Merdeka Barat No. 9
Jakarta Pusat
Telp : 021-3849366

You might also like