Professional Documents
Culture Documents
A. DEFENISI KELUARGA
Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu sama lain (Harmoko, 2012).
Menurut Departemen Kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari suatu
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Menurut Sutanto (2012) yang dikutip dari Bailon dan Maglaya (1997)
keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi
satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu
budaya.
B. STRUKTUR KELUARGA
Struktur keluarga terdiri atas:
1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam
2.
beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ayah.
Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan
ibu.
3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
dari istri.
4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari
5.
suami.
Keluarga kawinan, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian dari keluarga karena
adanya hubungan dengan suami istri.
Ciri-ciri struktur keluarga:
1.
2.
keluarga.
Ada keterbatasan, dimana setiap anggota keluarga memiliki kebebasan tetapi
mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugas
3.
masing-masing.
Ada perbedaan dan kekhususan, yaitu setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing.
Friedman, Bowden, & Jones (2003) dalam Harmoko (2012) membagi struktur
keluarga menjadi empat elemen, yaitu komunikasi, peran keluarga, nilai dan
norma keluarga, dan kekuatan keluarga.
1. Struktur komunikasi keluarga.
Komunikasi dalam keluarga dapat berupa komunikasi secara emosional,
komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi sirkular. Komunikasi emosional
memungkinkan setiap individu dalam keluarga dapat mengekspresikan
perasaan seperti bahagia, sedih, atau marah diantara para anggota keluarga.
Pada komunikasi verbal anggota keluarga dapat mengungkapkan apa yang
diinginkan melalui kata-kata yang diikuti dengan bahasa non verbal seperti
gerakan tubuh. Komunikasi sirkular mencakup sesuatu yang melingkar dua
arah dalam keluarga, misalnya pada saat istri marah pada suami, maka suami
akan mengklarifikasi kepada istri apa yang membuat istri marah.
2. Struktur peran keluarga.
Peran masing masing anggaota keluarga baik secara formal maupun informal,
model peran keluarga, konflik dalam pengaturan keluarga.
3. Struktur nilai dan norma keluarga.
Nilai merupakan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal apakah baik atau
bermanfaat bagi dirinya. Norma adalah peran-peran yang dilakukan manusia,
berasal dari nilai budaya terkait. Norma mengarah kepada nilai yang dianut
masyarakat, dimana norma-norma dipelajari sejak kecil. Nilai merupakan
prilaku motivasi diekspresikan melalui perasaan, tindakan dan pengetahuan.
Nilai memberikan makna kehidupan dan meningkatkan harga diri (Susanto,
2012, dikutip dari Delaune, 2002). Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan
kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga
dalam satu budaya. Nilai keluarga merupakan suatu pedoman perilaku dan
pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola prilaku
yang baik menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga.
4. Struktur kekuatan keluarga
Kekuatan keluarga merupakan kemampuan baik aktual maupun potensial dari
individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi perilaku orang lain berubah
kearah positif. Tipe struktur kekuatan dalam keluarga antara lain: hak untuk
mengontrol seperti
seseorang yang ditiru (referent power), pendapat, ahli dan lain-lain (resource or
expert power), pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima
(reward power), pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya (coercive
power), pengaruh yang dilalui dengan persuasi (informational power),
pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta kasih misalnya
hubungan seksual (affective power).
C.
5 TUGAS KELUARGA
Friedman (2002) membagi 5 peran kesehatan dalam keluarga yaitu:
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggotanya
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3. Menberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang
tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu
muda.
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungjan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembagalembaga kesehatan, yang menunjukan pemanfaatan dengan baik fasilitasfasilitas kesehatan yang ada.
E.
b.
a.
3.
4.
gangguan,
ancaman
atau
kondisi
yang
menimbulkan
keceriaan,
kehangatan
dan
penuh
semangat
bagi
anggotanya
7.
6. Gemetar
7. Nadi cepat setelah aktivitas
8. Sulit bernafas saat aktivitas
9. Gangguan penglihatan
10. Sering marah
11. Mimisan
12. Kaku pada leher atau bahu
D. PATOFISIOLOGI
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urinalisa: Darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada DM.
j.
c. IUP: mengidentifikasikan
penyebab
hipertensi
seperti:
Batu
ginjal,
perbaikan ginjal.
d. Menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi: Spinal tab, CAT scan.
e. (USG) untuk melihat struktur gunjal dilaksanakan sesuai kondisi klinis pasien.
F. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan non farmakologis atau perubahan gaya hidup
Pengurangan asupan garam serta upaya penurunan berat badan merupakan
langkah awal pengobatan hipertensi. Pembatasan asupan garam sampai 60
mmol/hari, berarti tidak menambahkan garam pada waktu makan. Akan sulit
dilaksanakan karena akan mengurangi asupan garam secara ketat dan akan
mempengaruhi kebiasaan makan pasien secara drastis.
Pada beberapa penyelidikan didapatkan bahwa diet rendah lemak jenuh
dapat mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler. Dengan melakukan aktivitas
fisik yang teratur dapat menurunkan tahanan perifer sehingga dapat menurunkan
tekanan darah.
Perubahan gaya hidup lain ialah menghindari faktor resiko seperti
merokok, minum alkohol, hiperlipidemia, stres. Merokok dapat meningkatkan
tekanan darah, alkohol diketahui dapat meningkatkan tekanan darah sehingga
menghindari alkohol berarti menghindari kemungkinan mendapat hipertensi.
Relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol sistem saraf
autonom dengan kemungkinan dapat pula menurunkan tekanan darah.
2. Penatalaksanaan farmakologis atau pengobatan hipertensi
Keputusan untuk mulai memberikan obat antihipertensi berdasarkan
beberapa faktor seperti derajat peninggian tekanan darah, terdapatnya kerusakan
organ target dan terdapatnya manifetasi klinis penyakit kardiovaskuler atau faktor
resiko lain. Apabila penderita hipertensi ringan berada dalam risiko tinggi(pria,
perokok) atau bila tekanan darah diastoliknya menetap, diatas 85 atau 95 mmHg
dan sistoliknya diatas 130 sampai 139 mmHg maka perlu dimulai terapi obatobatan.(Smeltzer,2001)
Jenis-jenis obat hipertensi yaitu sebagai berikut :
a.
Diuretik
Cara kerja obat ini yaitu dengan meningkatkan volume air seni dan
pengeluaran Natrium (garam) melalui air seni tersebut. Obat golongan diuretik
yang lazim diberikan adalah tiazid. Efek samping terjadinya penyakit gout dan
kadar gula pada DM sedikit meningkat.
b. Beta Bloker
Bekerja dengan menghambat kerja hormon stres yaitu adrenalin terhadap
jantung dan pembuluh darah. Efek samping rasa lelah dan lesu, kaki lemah dan
tangan (kaki) terasa dingin. Yang termasuk yaitu asebutolol, alprenolol,
propanolol, timolol, pindolol,dll.
c.
Antagonis Kalsium
Antagonis kalsium bekerja dengan cara mengurangi jumlah kalsium yang
masuk ke sel otot dinding pembuluh darah dan jantung serta mengurangi
ketegangan otot. Berkurangnya tegangan otot ini mengakibatkan tekanan darah
turun. Efek samping adalah sakit kepala, muka merah dan pembengkakan
pergelangan kaki. Golongan obat ini seperti nifedipine, diltiazim, verapamil,
amlodipin, felodipin dan nikardipin.
d.
e.
Vasodilator
Bekerja dengan melebarkan arteri secara langsung. Efek samping dari
vasodilator
sedikit
meningkatkan
denyut
jantung
dan
menyebabkan
f.
Keluhan Utama
(Menjelaskan keluhan yang paling dirasakan oleh klien saat ini)
P : Palitatif /Provokatif
(Apakah yang menyebabkan gejala, apa yang dapat memperberat dan
menguranginya)
Q : Qualitatif /Quantitatif
(Bagaimana
gejala
dirasakan,
nampak
atau
terdengar,
sejauhmana
merasakannya sekarang)
R : Region
(Dimana gejala terasa, apakah menyebar)
S : Skala
(Seberapakah keparahan dirasakan dengan skala 1 s/d 10)
T : Time
(Kapan gejala mulai timbul, berapa sering gejala terasa, apakah tiba-tiba atau
bertahap)
c.
4. Pemeriksaan Fisik
(Fokus pada struktur dan perubahan fungsi yang terjadi dengan tehnik
pemeriksaan yang digunakan Head to Toe yang diawali dengan observasi keadaan
umum klien. Dan menggunakan pedoman 4 langkah yaitu Inspeksi, Palpasi,
Perkusi, Auskultasi)
5. Data Psikologis
(Berisi tentang status emosi klien, kecemasan, pola koping, gaya komunikasi, dan
konsep diri)
6. Data Sosial
(Berisi hubungan dan pola interaksi klien dalam keluarga dan masyarakat)
7. Data Spiritual
(Mengidentifikasi tentang keyakinan hidup, optimisme terhadap kesembuhan
penyakit, gangguan dalam melaksanakan ibadah)
8. Data Penunjang
(Berisi tentang semua prosedur diagnostik dan laporan laboratorium yang dijalani
klien, dituliskan hasil pemeriksaan dan nilai normal, dituliskan hanya 3 kali
pemeriksaan terakhir secara berturut-turut. Bila hasilnya fluktuatif, buat
keterangan secara naratif)
9. Program dan Rencana Pengobatan
(Berisi tentang program pengobatan yang sedang dijalani dan yang akan dijalani
oleh klien)
Gangguan rasa nyaman nyeri (sakit kepala) b/d peningkatan tekanan vaskuler
serebral.
Tujuan
Kriteria hasil
1.
2.
3.
4.
5.
Intervensi
Pertahankan tirah baring selama fase akut 1.
Berikan tindakan nonfarmakologi untuk
menghilangkan sakit kepala, misalnya kompres
2.
dingin pada dahi, pijat punggung dan leher.
Hilangkan/minimalkan aktifitas vasokontraksi
yang dapat meningkatkan sakit kepala,
misalnya batuk panjang, mengejan saat BAB.3.
Bantu pasien dalam ambulasi sesuai
kebutuhan.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
4.
obat analgetik, anti ansietas, diazepam dll.
Rasional
Meminimalkan stimulasi dan meningkatkan
relaksasi.
Tindakan yang menurunkan tekanan
vaskuler
serebral,
efektif
dalam
menghilangkan
sakit
kepala
dan
komplikasinya.
Aktifitas yang meningkatkan vasokontraksi
menyebabkan sakit kepala pada adanya
peningkatan vaskuler serebral.
Meminimalkan penggunaan oksigen dan
aktivitas yang berlebihan yang memperberat
kondisi klien.
5.
Analgetik menurunkan nyeri dan
menurunkan rangsangan saraf simpatis.
2.
Rasional
Kaji ulang masukan kalori harian dan garam memperbanyak volume cairan intra
pilihan diet.
3.
Intruksikan dan bantu memilih makanan nutrisi yang dimakan dan kondisi emosi saat
yang
tepat,
hindari
makanan
dengan makan,
membantu
untuk
memfokuskan
kejenuhan lemak tinggi (mentega, keju, telur, perhatian pada factor mana pasien telah/dapat
es krim, daging dll) dan kolesterol (daging mengontrol perubahan.
berlemak,
kuning
telur,
produk
4.
kalengan,jeroan).
perkembangan aterogenesis.
5.
Rasional
kelelahan
berat
dan
kelemahan, untuk
Konsumsi
memajukan
perawatan diri.
4.
tingkat
aktivitas
individual.
3.
memajukan
oksigen
aktivitas
oksigen
miokardia
dapat
yang
selama
meningkatkan
ada.
Kemajuan
Berikan bantuan sesuai kebutuhan dan penggunaan energi dan sehingga membantu
anjurkan penggunaan kursi mandi, menyikat keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
gigi/rambut dengan duduk dan sebagainya. 5.
5.
aktivitas
dan
kelemahan.
DAFTAR PUSTAKA
Bare&Smeltzer, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Vol 2,
Jakarta, EGC
Mansjoer, A, dkk, 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jakarta, Media
Aesculapius FKUI
mencegah
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERTENSI
Oleh :
Nama
NIM
: 70300111044
Jurusan
: Keperawatan A2
PENGKAJIAN KELUARGA
Oleh :
Muh. Arief Falaq
70300111044
Keperawatan A2