You are on page 1of 3

2.

Rencana Asuhan Keperawatan


NO
1

DIAGNOSA KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN

& HASIL YANG DIHARAPKAN


Gangguan eliminasi urine (retensi)

a.

Anjurkan klien untuk banyak minum air putih.

berhubungan dengan pembesaran

b.

Kembangkan kembali program latihan Buli-buli

prostat(tumor).

atau pengkondisian kembali.


c.

Tujuan:

RASIONAL
a.

tidak

sempat

terbentuk

bekuan darah.
b.

Ajarkan klien meregangkan abdomen &


melakukan manuver varsava jika diindika-sikan.

Agar
Agar

kandung

ke-mih

dapat

berfungsi kembali secara nor-mal.


c.

c, d, dan e.

- Retensi urine berkurang dalam waktu 1x24 d.

Ajarkan klien manuver crede jika diindikasikan.

Untuk

jam.

Ajarkan klien manuver regangan anal jika

kandung

diindikasikan.

bertahap/sesuai teknik-teknik tertentu.

e.

Kriteria Hasil:
-

f.

Klien berkemih volunteer


g.
Residu urine kurang dari 50 cc.
Urine tidak lagi berwarna merah &

Ukur residu pasca berkemih setelah usaha

h.

mengosongkan
kemih

secara

f. Untuk mengetahui efektifitas latihan

Mengosongkan Buli-buli jika volume urine lebih

Buli-buli, bila gagal dapat segera

dari 100 cc. Jadwalkan program kateterisasi

diambil tindakan dengan kateterisasi.

intermitten.

menetes.

melatih

Observasi pemberian cairan irigasi pada


kandung kencing lewat kateter three way

i.

Observasi intake dan output cairan

j.

Lakukan perawatan kateter setiap hari

g. Observasi intake dan output untuk


mengkaji konsistensi, warna dan
obstruksi dalam kandung kencing.
h. Intake dan output untuk menentukan
balance cairan.
i. Mencegah infeksi

Cemas berhubungan dengan situasi krisis


14

2.

(kanker) & sosio ekonomi.

a. Tentukan pengalaman klien sebelumnya terhadap a.

Data-data mengenai pengalaman

penyakit yang dideritanya.

klien se-belumnya akan mem berikan


dasar untuk penyuluhan dan

Tujuan:

menghindari adanya duplikasi.

a. Klien dapat mengurangi rasa cemasnya.

b.Berikan informasi tentang prognosis secara akurat.

b.Pemberian informasi dapat membantu

b. Klien rileks & dapat melihat dirinya

klien dalam memahami proses

secara objektif.

penyakitnya.

c. Menunjukkan koping yang efektif.

c.

Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek samping. Bantu


klien mempersiapkan diri dalam pengobatan.

c. Membantu klien dalam memahami kebutuhan untuk pengobatan dan efek


sampingnya.

Kriteria Hasil:

d. Catat koping yang tidak efektif seperti kurang interaksi

a. Klien melaporkan perasaan cemasnya

sosial.

d.

koping

berkurang.
b. Klien

menyatakan

Mengetahui

dan

menggali

klien

mengatasinya/memberikan
pemahamannya

pola
serta
solusi

dalam upaya meningkatkan kekuatan

tentang penyakit.

dalam mengatasi kecemasan.


e.

Anjurkan untuk mengembangkan interaksi dengan


support sistem.

f.

e.

Agar klien memperoleh dukungan


dari orang yang terdekat/keluarga.

Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.


Cidera korda sacral

f.

Memberikan kesempatan pada klien

untuk istirahat.
PATHWAY NEUROGENICTumor
BLADDER
korda sacral, herniasi
piringan sendi korda sacral,
cidera pelvis, laminektomi
lumbal, histerektomy radikal,
reseksi abdominoperineal

15

Lesi otak / supraspinal

Lesi korda spinal

Cidera saraf perifer

Kelainan neurologis UMN


suprapontin: stroke, tumor
otak, Parkinson,
hidrosepalus, cerebral
palsy, sky-drager
syndrome

Kecelakaan lalu lintas,


menyelam, sklerosis
multipel

DM, AIDS

Hiperrefleksia detrusor /
overaktif

Disinergi spingter
detrusor dengan
hiperefleksia detrusor
(DSD-DH)

Blader spastik

Detrusor arefleksia

Sensasi penuh pada blader (-)


Frekuensi, urgensi, nokturia,
inkontinensia urgensi

Blader & spingter


eksterna spastik

Neuropati saraf
perifer
Saraf blader terkena
terkenarusak

Kontraksi blader (-)


Retensi urin

Perubahan pola
eliminasi urin

Gangguan
pola tidur

Gangguan citra
tubuh

Retensi urin kronis

Distensi blader tanpa gejala

Inkontinensia overflow

Cemas

16

You might also like