TUBERCULOSIS

KELOMPOK 8

ANGGOTA
Erika Sandra

(04011181419014)

Abdurrahman Akib

(04011181419020)

Sarah Ummah Muslimah

(04011181419004)

Aprita Nurkarima

(04011181419216)

Hilda Nadhila Hasbi

(04011281419080)

Elisabeth Stefanny

(04011281419114)

Fitria Masturah

(04011281419116)

Dena Nabilah Yasmin

(04011281419128)

Syah Fitri
Nyimas Shafira

(040112814191)
(04011281419138)

OUTLINE
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Skenario dan Identifikasi Masalah

Anatomi dan Fisiologi
Tuberculosis
Penatalaksanaan
Kerangka Konsep
Learning Issue

SKENARIO
Mr. Y, a 40-year old, truck driver, was admitted to hospital with massive hemoptoe. He complained that 6
hours ago he had a severe of coughing with fresh blood of about 2 glasses. He also said that in the
previous months, he had productive cough with a lot phlegm, mild fever, loss of appetite, rapid loss
of body weight (previous weight: 70 kg), and shortness of breath. Since a week ago, he felt his
symptoms were worsening. From further interview, Mr. Y have similar symptoms 6 years ago, he was given
medication after consulting with doctor at that time. But stop the treatment after 2 weeks because he was
feeling better.
Physical Examination :
General appearance : he looked severely sick and pale. Body height : 175 cm, body weight : 55 kg, BP :
100/70 mmHg, HR:112 x/minute, RR: 36 x/minute, temperature: 37.6 oC. There was a tatto on the chest. In
chest auscultation there was an increase of vesicular sound at the right apex lung with moderete rales.

Anatomi dan Fisiologi

TUBERCULOSIS

TUBERCULOSIS

TUBERCULOSIS
PENULARAN

TUBERCULOSE
Panjang 1-4/um
Lebar 0.3-0,6/um
Dinding sel,
asam lemak
peptidoglikan
Arabinomann
Sitoplasma makrofag
aerob

PATOGENESIS
Tuberculosis primer
Tuberculosis pasca primer

PEMERIKSAAN
Pemeriksaan fisik
konjungtiva pucat
subfebris
perkusi redup, auskultasi nafas bronkial
ronki basah,kasar, nyaring

PEMERIKSAAN
Pemeriksaan laboratorium
TB baru
-> Leukosit sedikit meninggi
limfosit masih dibawah normal
LED meningkat
TB mulai sembuh -> Leukosit kembali normal
limfosit masih tinggi
LED turun ke normal

PEMERIKSAAN
- Sputum
diagnosis
-> ditemukan kuman BTA
kuman BTA ditemukan bila bronkus yg terlibat
proses penyakit terbuka keluar
pemeriksaan -> dianjurkan minum air + 2 liter, refleks
batuk
obat mukolitik eks-pektoran
inhalasi larutan garam hipertonik selama 20-30 mnt
bronkoskopi

PEMERIKSAAN
Tes Tuberculin
- Tes Mantoux,
menyuntukkan 0,1 cc
tuberkulin P.P.D. (purified
protein derivative)
intrakutan berkekuatan 5

TATALAKSANA

TATALAKSANA

Kategori-1 : 2(HRZE) / 4(HR)3

Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru:
Pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis.
Pasien TB paru terdiagnosis klinis
Pasien TB ekstra paru
OAT KDT Kategori 1: 2(HRZE)/4(HR)3

Kategori 2: 2(SHZE) / (HRZE) /

5(HR)3E3)
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang
pernah diobati sebelumnya (pengobatan ulang):
Pasien kambuh
Pasien gagal pada pengobatan dengan paduan OAT
kategori 1 sebelumnya
Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost
to follow-up)

Kategori 2: 2(SHZE) / (HRZE) /

5(HR)3E3)

Kategori 3
Sputun BTA negatif
Kelainan paru tidak luas
Kasus ekstra pulmonal
------------------ ke Katagori 1

Kategori 4
Tuberkulosis kronik
Resistensi ganda
Sputum harus dikultur menurut uji kepekaan obat
WHO-> seumur hidup diberi H saja

KERANGKA KONSEP

Tn. Y, 40 tahun
terinfeksi M. tuberculosis

infiltrasi sel
radang di alveolus

Pelepasan angiogenesis
growth factor

kerusakan membran
mukosa saluran
napas

hipervaskularisasi dan dilatasi

pembuluh darah pulmoner

sekresi sputum

pirogen endogen
set point di
hipotalamus

sekresi
hormon leptin

demam ringan

nafsu makan

asupan nutrisi
kurang

berat badan

refleks batuk
ruptur pembuluh darah
Hb

takikardi
BP sedikit menurun

hemoptoe

saluran napas
terhalang

suara vesikular

gambaran foto toraks

akumulasi cairan
di alveoulus

moderate rales

gangguan difusi
O2 dan CO2
takipneu

KESIMPULAN DAN SARAN

 Mr. Y 40 tahun, merupakan pasien

kasus baru tuberkulosis paru dengan
tatalaksana pemberian OAT kategori I.

TERIMA KASIH