You are on page 1of 28

Laporan Jaga Bangsal

Penyakit Dalam
M. Chalid Asshadiqy
Neneng Nurlaila Uspuriyah

Pembimbing :
dr. Martha
Iskandar, SpPD

Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Tempat, tanggal lahir : Jakarta,
30/11/1995
Usia : 15 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Pesanggrahan
Status Perkawinan : belum menikah
Pembiayaan : JKN - Umum

Riwayat Penyakit Selama masuk bangsal

Tanggal 22/06/2014 keluhan sesak


yang memberat sejak 1 hari SMRS.

4 hari SMRS pasien selesai HD on cimino.


HD dapat 4 jam.
3 hari SMRS pasien mulai merasa sesak,
PND (+), OP (+), lemas memberat,
makan < porasi, minum tidak dibatasi
oleh pasien. Urin keluar sedikit. Saat ini
pasien merasa sesak, demam (-), batuk
(+), pasien didiagnosa sindroma nefrotik
sejak 2012. bengkak
HT (-), DM (-), Asma (-), Alergi (-), sakit
ginjal sejak 2012. HD rutin senin dan kab

Riwayat selama di bangsal


Tanggal 23/06/14
S : edema berkurang
O : TD : 100/60, N: 90x/m, RR : 20x/m
Mata : KA +/+, SI-/ Leher : JVP 5-2 cmH2O
Paru : ves +/+, RH basah kasar +/+, Wh -/ Jantung : Bj I-II reg, M-, G Abd : datar, BU (+)N, H/L ttb
Extremitas : akral hangat, edema minimal
USG : CKD bilateral, asites, efusi pleura
bilateral, hepatomegali lobus dextra
A : sepsis perbaikan ec. CAD
CAP dd/ TB paru + infeksi sekunder
CKD stage V on HD kronik +
anemia+asidosis metabolik+overload
perbaikan
Congestive liver diseases
CHF FC II
Diare akut perbaikan
Hipoalbuminemia (2,7)
Candidiasis oral

P : vemflon
Diet ginjal 1500 kkal
Ceftriaxon 2x2 gr
Levofloxacin 1x500 mg
Fluimucyl 3xc1
Caco3 3x500
Furosemid 2x40 mg
Bicnat 3x1000
Omeprazole 1x40 mg
Ondansetron 3x4mg
Candistin drops 4xc1
Fenofibrate 1x300

Riwayat selama di bangsal


Tanggal 24/06/14 (09.10 WIB)
S : edema berkurang
O : TD : 100/60, N: 90x/m, RR : 20x/m
Mata : KA +/+, SI-/ Leher : JVP 5-2 cmH2O
Paru : ves +/+, RH basah kasar +/+, Wh
-/ Jantung : Bj I-II reg, M-, G Abd : datar, BU (+)N, H teraba 3 jari BAC,
L ttb
Extremitas : akral hangat, edema minimal
A : sepsis perbaikan ec. CAD
CAP dd/ TB paru + infeksi sekunder
CKD stage V on HD kronik +
anemia+asidosis metabolik+overload
perbaikan
Congestive liver diseases
CHF FC II
Diare akut perbaikan
Hipoalbuminemia (2,7)
Candidiasis oral

P:
Diet ginjal 1500 kkal
Ceftriaxon 2x2 gr
Levofloxacin 1x500 mg
Fluimucyl 3xc1
Caco3 3x500
Furosemid 2x40 mg
Bicnat 3x1000
Omeprazole 1x40 mg
Ondansetron 3x4mg
Candistin drops 4xc1
Fenofibrate 1x300
Simvastatin 1x20 mg
Ascardia 1x80 mg

Riwayat selama di bangsal


Tanggal 24/06/14 (pukul ???)
S : pasien mengeluh
sesak
O:
Leher : JVP meningkat
Paru : ves +/+, RH
basah kasar +/+, Wh
-/ Jantung : Bj I-II reg, M-,
GA : UAP dd NSTEMI

P:
cek enzim jantung
Cek PT/APTT/12 jam target
APTT 1,5x-2,5x
Rawat HCU
Aspilet 320 mg (kunyah)
Plavix 300 mg
Laxadin 3x15
Heparinisasi 1000 u/24 jam
titrasi naikan 1 cc/jam,
turunkan 0,5 cc/jam
Simvastatin 1x20 mg

Riwayat selama di HCU


P ukul ??
Tanggal 25/06/14
Pukul ?
S : pasien mengeluh
nyeri dada vas 7-8
Sikap : MST tablet extra
1x

S : pasien mengeluh
spenurunan kesadaran
O : sopor , RR : 20 x/m
Pupil tidak pin point
Paru : ves +/+, RH basah
kasar +/+, Wh -/ Jantung : Bj I-II reg, M-, GSikap :
konsul neurologi
Konsul Jantung
Pasang NGT/ diet per NGT

Riwayat selama di HCU


Tanggal 25/06/14
Pukul 08.00
S : penurunan kesadaran
O : TD :105/70 N : 112x/m RR : 11x/m
Sikap konsul anestesi acc pemebrian
naloxon

Pukul 09.05
Naloxon masuk 1 cc
Pukul 09.20
TD :105/70 N : 104x/m RR : 12x/m
Pasien sadar bollus naloxo 2x 1cc

Pukul 10.20
TD :105/70 N : 104x/m RR : 2x/m
Pasien mulai tertidur lagi sikap
naloxon bolus 1 cc
Drip naloxon 1 amp dlm NS 500 /24 jam
Pukul 10.30
pasang naloxon drip 1 amp dlm ns 500 cc/24 jam
Kcl 50 meq /2m4 j

Pukul 11.30
TD :105/75 N : 100x/m RR : 13x/m
ISDN 3x5mg dr dokter jantung

Pukul 12.30
Naloxon 1 cc bolus

Riwayat selama di HCU


Tanggal 25/06/14
S : pasca bolus yang kedua kontak mulai
adekuat
O : TSS, somnolen
TD : 105/80, N: 100x/m, RR : 13x/m
Mata : agak puca
Leher : JVP 5-2 cmH2O
Paru : ves +/+, RH basah kasar +/+,
Wh -/ Jantung : Bj I-II reg, M-, G Abd : datar, BU (+)N,
Extremitas : akral hangat, edema
minimal

P:
O2 NK 4 Lpm
Bollus naloxon 10 ml dalam NS, 1 ml
pelan selama 3x bollus ke 4
masuk 6 ml
Ivfd naloxon drip 1 amp + Nacl
500 cc/ 24 jam
Drip heparin 10000 u/ 24 jam
Kcl 50 meq + NS 500/24 jam
Aspilet 1x80 mg
Plavix 1x 75
A:
Simvastatin 1x20 mg
Penurunan kesadaran ec. Morfin tablet
ISDN 5 m (K/P)
Unsyable angina pectoris H2 TIMI 3
Laxadine 3x15 ml
Hipokalemia
Bicnat 3x1000
CKD stage V + anemia+ hipokalemia

I : 0,08 Caco3 3x500


Congestive liver diseases

CHF FC II

II : 0,08
III : 0,08
IV : 0,36 sdh masuk naloxon 0,6 mg

Riwayat selama di HCU


Tanggal 25/06/14 (21.00)
S : penurunan kesadaran ec. MSt
Sikap : 1 amp dlm spuit 10n
2 cc cc naloxon 0,8 mg bolus 6 cc
(0,4 mg) obs jam kemudian bila
masih belum CM bolus naloxon 0,4 mg

Riwayat selama di HCU


Tanggal 26/06/14
S : penurunan kesadaran perbaiakan
O : TSS, somnolen
TD : 105/80, N: 100x/m, RR : 13x/m
Mata : agak pucat
Leher : JVP 5-2 cmH2O
Paru : ves +/+, RH basah kasar +/+,
Wh -/ Jantung : Bj I-II reg, M-, G Abd : datar, BU (+)N, H/L ttb
Extremitas : akral hangat, edema
tidak ada
A:
Penurunan kesadaran ec. Iatrogenik
(Morfin induce ) perbaikan
UAP
Hipokalemia perbaikan
CKD stage V
Congestive liver diseases
CHF FC II

Riwayat selama di bangsal


Tanggal 27/06/14
S : kontak (+), keluhan mencret
berkurang
O : TSS, CM
TD : 130/90, N: 94x/m, RR : 15x/m
Mata : agak pucat
Leher : JVP 5-2 cmH2O
Paru : ves +/+, RH -/-, Wh -/ Jantung : Bj I-II reg, M-, G Abd : datar, BU (+)N, H/L ttb
Extremitas : akral hangat, edema tidak
ada
A:
Penurunan kesadaran ec. Iatrogenik
(Morfin induce ) perbaikan
UAP
Hipokalemia post koreksi selesai
CKD stage V on HD rutin dengan
anemia
Congestive liver diseases
CHF FC II

P:
Cek PT/APTT
Diet nephnsol 6x 100 ml per NGT
Vit k 3 x 10 m iv
Aspilet 1x 80 mg
Plavix 1x75 mg
Simvastatin 1x 10 mg
ISDN 5mg
Omz 1 x40 mg
Heparin 5000 u/ 24 jam 1 cc/
jam
Laxadine 3 x15 ml
Caco3 3 x500 mg
Bicnat 3 x1000
HD rutin senin-kamis

Riwayat selama di bangsal


Tanggal 30/06/14
S : keluhan BAB cair
O : TSS, CM
TD : 140/90, N: 98x/m, RR : 18x/m
Mata : agak pucat
Leher : JVP 5-2 cmH2O
Paru : ves +/+, RH -/-, Wh -/ Jantung : Bj I-II reg, M-, G Abd : datar, BU (+)N, H/L ttb
Extremitas : akral hangat, edema
tidak ada
A:
Penurunan kesadaran ec. Iatrogenik
(Morfin induce ) perbaikan
UAP
Hipokalemia post koreksi selesai
CKD stage V on HD rutin dengan
anemia
Congestive liver diseases
CHF FC II

P:
Echocardiografi
R/ konsul vaskular
Diet nephnsol 6x 100 ml per NGT
Vit k 3 x 10 m iv
Aspilet 1x 80 mg
Plavix 1x75 mg
Simvastatin 1x 10 mg
ISDN 5mg
Omz 1 x40 mg
Heparin 5000 u/ 24 jam 1 cc/ jam
Laxadine 3 x15 ml
Caco3 3 x500 mg
Bicnat 3 x1000
HD rutin senin-kamis

Pemeriksaan Penunjang
17/06/2014
Pemerik
saan
Hematolo
gi
Hb
Ht
Leukosit
Trombosit
Eritrosit

VER
HER
KHER
RDW
GDS
Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida
Ca ion
Magnesiu
m
fosfor

Nilai
rujukan

10/0
6/14

13,2-17,3
g/dl
33-45 %
5-10 rb/ul
150-400
rb/ul
4,40 5.90
juta/uL

9,3
31
7,7
82
2,93

80-100 fl
26-34 pg
32-36g/dl
11,5-14,5
70-140
135-147
3.10-5.10
95-108

13/
06/1
4

16/
06/1
4

18/
06/1
4

129
2,53
111
0,72

128
3,0
7
144
8,1

140
3,47
115

104,
3
31,9
30,6
19,2
63
128
2.76
107

132
2,96
105
0,90
1,35
2,2

Mfungsi hati

Pemeriksaan feses
23

Rujukan

SGOT

63

0-34

SGPT

39

0-40

56
3,6

20-40
0,6-1,5

Fungsi Ginjal
Ureum
Creatinin
Protein Total
Albumin
Globulin
Che

10

105
5,6

20

62
4,3

5,6
2,70 2,4
3,2
2,23
0

6-8
3,4-4,8
2,5-3
4,900-11,900

Simtomatologi obat

Golongan opiat : morpin, petidin,heroin,kodein,


Sedatif : narkotika, barbiturat, benzodiazepin,meprebamat,
etanol
Tanda dan gejala : koma, depresi napas, miosis, hipotensi,
bradikardi, hipotermi, edema paru, bising usus menurun,
hiporeflesi, kejang (pada kasus berat

Prinsip penatalaksanaan kasus


keracunan
Penatalaksanaaan kegawatan C,A,B
Penilaian klinis anamnesis dan pemeriksaan fisik
(kesadaran, TD, nadi, RR, denyut jantung, pupil,
keringat, air liur,)
Dekontaminasi racun minimalisir absorbsi bahan
yang tertelan (pemberian arang aktif, pencahar,obat
perangsang muntah, bilas/kumbah lambung)
Pemberian antidotum tidak seua keracunan ada
antidotumnya
Terapi suportif
Observasi dan konsultasi
Rehabilitasi

Prinsip penatalaksanaan kasus


keracunan
Penatalaksanaaan kegawatan C,A,B
Penilaian klinis anamnesis dan pemeriksaan fisik
(kesadaran, TD, nadi, RR, denyut jantung, pupil,
keringat, air liur,)
Dekontaminasi racun minimalisir absorbsi bahan
yang tertelan (pemberian arang aktif, pencahar,obat
perangsang muntah, bilas/kumbah lambung)
Pemberian antidotum tidak seua keracunan ada
antidotumnya
Terapi suportif
Observasi dan konsultasi
Rehabilitasi

Mekanisme toksisitas

Diagnosis

Gejala khas : pin point, depresi


napas, dan membaik setelah
pemberian nalokson

Gambaran klinik
Gol. Narkotik : penurunan kesadaran, depresi
napas, dilatasi pupil, anoksia berat, nadi lemah,
kematian karena gagal napas 2-4 jam setelah
pemakaian oran ataupun subkutan, hipertermi,
aritmia, hipertensi, bronkospasme, parkinson like
syndrome, nekrosis tubular akut, mioglobinuria,
gagal ginjal.

Penatalaksanaan intoksikasi

Tindakan

Penanganan keawatan : C, A , B pasang dextrose 5% atau Nacl 0,9%,


koloid bila diperlukan
Pemberian antidotum nalokson :
tanpa hipoventilasi 0,4 mg iv,
dengan hipoventilasi 1-2 mg iv
Bila tidak ada respon 5 menit 1-2 mg hingga hilang gejala atau sampai
dosis maksimal 10 mg
Efek nalokson berkurang 20-40 menit dan pasien dapat jatuh kembali
kedalam keadaan OD perlu pemantauan Tanda vital/24 jam.
Untuk pencegahan dapat diberikan nalokson 1 ampul dalam 500 cc D5%
atau Nacl 0,9 % selama 4-6 jam
Simpan sampel urin untuk pemeriksaan dan lakukan foto dada
Pertimbangkan pemasangan ETT bila:

Pernapasan inadekuat
Oksigenasi kurang
Hipoventilasi menetap setelah peberian nalokson kedua

Pasien dipuasakan agar tidak terjadi aspirasi akibat spasme pilorik

Pengobatan
Nalokson digunakan sebagai antidotum opiat baik untuk dewasa
atau anak-anak
dosis dewasa 0,4-2,0, dapat diulang paa kasus berat
Dapat dipertimbangkan naloksn drip jika ada kecurigaan intoksikasi
dengan obat narkotik kerja panjang
Efek naloksosn sekitar 2-3 jam
Bila tidak ada respon setelah dosis maksimal 10 mg diagnosis
intoksikasi akibat opiat harus dikaji ulang.
Edema paru diobati sesuai antidotumya
Hipotensi diberikan cairan iv adekuat, dapat diberikan dopamin
dosis 2-5 mcg/kgbb/menit dapat dititrai jika diperlukan
Pasien janagan dicoba untuk muntah
Kumbah lambung
Activated charcoal dapat diberikan pada intoksikasi peroral
dengan : 240 ml cairan dengan 30 g charcoal. Dapat diberikan
sampai : 100 mg.
Bila terjadi kejang dapat diberikan diazepam iv 5-10 mg dan dapat
diulang. Monitor tanda vital

Terima Kasih...

You might also like