You are on page 1of 2

45

V SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan
Selama dilakukannya Praktek Kerja Lapang (PKL) di Balai Layanan Usaha

Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang dari tanggal 20 Januari


hingga 15 Februari 2014, didapatkan simpulan :
1)

Teknik budidaya ikan sidat di BLUPPB Karawang terdiri dari


pendederan dan pembesaran. Benih ikan sidat didapat dari Pelabuhan Ratu,
Sukabumi. Kegiatan budidaya meliputi persiapan kolam, penebaran benih,
pengaturan dan pemberian pakan, sampling, pengelolaan kualitas air,
pengendalian hama dan penyakit, pemanenan dan pemasaran. Persiapan
kolam pendederan diantaranya pembersihan dinding kolam, pemberian
kaporit, pengeringan dan pengairan. Persiapan kolam pembesaran
diantaranya pembuangan lumpur hitam, pengeringan, pengapuran dan
pengairan. Pakan diberikan satu kali sehari berupa pakan alami dan pakan
buatan. Parameter kualitas air meliputi suhu, salinitas, pH, DO dan amoniak.
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan selama berlangsungnya
budidaya. Lama budidaya ikan sidat yaitu sembilan bulan. Hasil pemanenan
pertama sebanyak 805,2 kg dengan harga penjualan Rp. 150.000,- per
kilogram.

2)

Permasalahan yang diperoleh diantaranya benih ikan sidat masih


berasal dari penangkapan alami dan adanya mortalitas benih ikan sidat yang
tinggi pada saat pendederan.

46

3)

Informasi yang didapat antara lain harga jual ikan sidat relatif tinggi
dan peluang pasar yang terbuka. Hal tersebut dilihat dari hasil analisis biaya
budidaya ikan sidat di BLUPPB Karawang yang mendapat keuntungan
sebanyak Rp. 38.159.500,-, PP (Payback Period) didapatkan ketika usaha
telah berumur 0,346 tahun (125 hari) dan R/C (Return Cost Ratio) 1,462,
serta BEP (Break Even Point) tercapai bila produksi ikan sidat sebesar
537,47 kg dan seharga Rp. 100.124,- per kilogram. Peluang pasar sangat
luas karena ikan sidat diminati konsumen pasar domestik hingga pasar
internasional, salah satunya yaitu Jepang.

5.2

Saran
Praktek Kerja Lapang (PKL) yang dilakukan di Balai Layanan Usaha

Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang mengenai teknik budidaya


ikan sidat perlu adanya beberapa saran, diantaranya pengembangan teknologi
pembenihan ikan sidat supaya ketersediaan benih ikan tidak mengandalkan dari
penangkapan alami. Pemberian anco dengan jumlah seharusnya pada kolam
pembesaran supaya pakan dapat diberikan secara merata dan menunjang
keseragaman pertumbuhan ikan sidat yang optimal. Kegiatan membersihkan
kolam pendederan ikan sidat lebih diperhatikan untuk meminimalisir kematian
benih ikan saat kegiatan berlangsung. Penggunaan air yang efisien pada kolam
pendederan supaya tidak menambah biaya operasional budidaya. Pemeliharaan
ikan sidat pada salinitas yang tepat ketika mencapai stadia silver eel supaya
pertumbuhan ikan tetap optimal dan tidak terhambat oleh ketidaksesuaian salinitas
air pemeliharaan.

You might also like