Professional Documents
Culture Documents
generasi). Liem Bwan Tjie adalah orang Indonesia pertama yang belajar di
Universitas Teknik di Delft, Belanda pada tahun 1920 dan Sekolah Seni
dan Arsitektur di Eropa paling bergengsi pada waktu itu Ecole des Beaux
Arts pada tahun 1924.
(Sumber : http://semarangkota.com/07/liem-bwan-tjie-arsitekmodern-indonesia/10/5/2015/21:28)
1. Lingkungan dan Pendidikan
Menyelesaikan MTS (Middelbare Technische School) di Jl. Dr
Cipto.
HBS di Harleem (1911 1915)
Magang di Amstredam (1916 1920)
Sekolah di Delft (1920 1924)
Paris Ecole des Beaux Arts (1924 1926)
Harvard Yeuching di Beijing (1926 1929)
Kembali ke Semarang (1929)
2. Setelah kembali ke Indonesia
Semarang 1930
Jakarta
(Sumber : https://www.scribd.com/doc/176812262/ArsitekturHijau-Liem-Bwan-Tjie/10/5/2015/21:40)
B. Pendahuluan
Perkembangan arsitektur di Nusantara dimulai pada abad ke-20, yang
diperkenalkan oleh arsitek swasta Belanda, yaitu : P.A.J Moojen, Henri
Macline Pont, Thomas Karsten dan sebagainya serta arsitek yang bekerja
pada Kementrian Pekerjaan Umum(Burgelijki Openbare Werken) di
Batavia, yaitu F.L. Wiemans, Snuyf, Gerber, Von Essen dkk. Pada
umumnya mereka semua berpendidikan di Sekolah Tinggi Delft, Belanda.
Dari dominasi nama-nama arsitek Belanda tersebut, munculah sebuah
nama seorang arsitek kelahiran Semarang, yaitu Liem Bwan Tjie. Arsitek
ini
adalah
lulusan
dari
Sekolah
Teknik
Menengah (Middelbaare
tetapi
pilihannya
untuk
masuk
ke
Sekolah
Teknik
dengan
lingkungannya,
Liem
Bwan
Tjie
juga
sangat
(Sumber : http://fportfolio.petra.ac.id/user)
Banyak sekali karya-karya yang telah dirancang oleh Beliau dengan
berbagai macam fungsi yang diselaraskan dengan faktor iklim dan
lingkungan sekitarnya. Dari hasil rancangan tahun ke tahun seperti yang
digambarkan pada tabel diatas, dibwah ini akan dijelaskan salah satu dari
beberapa rancangan yang didesain mengenai karakteristik rancangan
Beliau lebih mendetail, jelas dan dalam bentuk visual, yaitu sebagai berikut
:
Gambar 2. Foto sebelah kiri adalah kantor pusat Oei Tiong Ham
Concern yang lama di Semarang. Sedangkan foto yang ada disebelah
kanan adalah kantor Oei Tiong Ham Concern yang baru dirancang oleh
arsitek Liem Bwan Tjie pada th. 1930-31
Gambar 3. Rumah tinggal The Bo Djwan, Ma- lang. Rumah tinggal ini
dirancang oleh Liem Bwan Tjie pada tahun 1934. Rumah ini mendapat
julukan rumah yang terbaik di Malang pada jamannya. Terakhir rumah ini
men- jadi outlet produksi Batik Semar, yang terletak di depan Museum
Brawijaya. Penggunaan garis-garis horizontal yang dominan dan sejajar
dengan tanah.
Gambar 7. Bentuk detail interior ruang tamu karya Liem Bwan Tjie
Sumber : Dikken, 2002