You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan

: NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif)

Sub Pokok Bahasan

: Cara Pencegahan dan Penanganan pada remaja

Sasaran

: Siswa SMP dan SMA

Waktu

Tempat

I. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberi penyuluhan siswa-siswi SMP dan SMA dapat memahami
tentang Penanganan dan Pencegahan Zat Adiktif.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberi penyuluahn selama 30 menit siswa-siswi mampu:
1) Menyebutkan pengertian NAPZA(Narkotika Psikotropika dan Zat
Adiktif)
2) Menyebutkan

mekanisme

terjadinya

penyalahgunaan

dan

ketergantungan NAPZA
3) Menyebutkan etiologi penyalahgunaan NAPZA
4) Menyebutkan tanda dan gejala penyalahgunaan NAPZA
5) Menyebutkan upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA
6) Menyebutkan upaya penanganan penyalahgunaan NAPZA
7) Menyebutkan penanganan penyalahgunaan NAPZA
8) Menyebutkan pengobatan pecandu NAPZA
II.

Pokok Materi
1) Pengertian NAPZA(Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif)
2) Mekanisme terjadinya penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA
3) Etiologi penyalahgunaan NAPZA
4) Tanda dan Gejala Penyalahgunaan NAPZA
5) Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA
6) Upaya penanganan penyalahgunaan NAPZA

7) Penanganan penyalahgunaan NAPZA


8) Pengobatan pecandu NAPZA

III.

Sistem Belajar mengajar


1.Metode : Diskusi dan Tanya jawab
2.Langkah langkah kegiatan
a. Pra Kegiatan Pembelajaran
1) Mempersiapkan materi dan tempat
2) Kontrak waktu
b. Kegiatan Pembelajaran
1) Memberi salam
2) Perkenalan
3) Menjelaskan pokok bahasan
4) Menjelaskan tujuan
5) Apersepsi
c. Kegiatan Inti
1) Penyuluh menyampaikan materi
2) Sasaran menyimak materi
3) Sasaran mengajukan pertanyaan
4) Penyuluh menjawab pertanyaan
5) Penyuluh menyimpulan jawaban
d. Kegiatan Penutup
1) Penyuluh memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi
2) Menyimpulkan secara bersama- sama hasil penyuluhan
3) Menutup penyuluhan
4) Memberi salam

IV.

Media: Leaflet, Laptop, LCD

V.

Evaluasi:
1) Peserta

dapat

menyebutkan

pengertian

NAPZA(Narkotika

Psikotropika dan Zat Adiktif


2) Mekanisme terjadinya penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA

3) Etiologi penyalahgunaan NAPZA


4) Tanda dan Gejala Penyalahgunaan NAPZA
5) Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA
6) Upaya penanganan penyalahgunaan NAPZA
7) Penanganan penyalahgunaan NAPZA
8) Pengobatan pecandu NAPZA

LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian
NAPZA atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat
menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA
adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
2. Mekanisme terjadinya penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA
a. Organobiologik
Dari sudut pandang organobiologik ( susunan saraf pusat atau otak)
mekanisme terjadinya adiksi (ketagihan) hinggs dependensi ( ketergantungan
NAPZA dikenal dua istilah, yaitu gangguan mental organic akibat NAPZA :
kegaduhan, gelisahan dan kekacauan dalam fungsi kognitif ( alam pikiran),
afektif ( alam perasaan/ emosi ) dan psikomotor ( perikaku ), yang disebabkan
oleh efek langsung NAPZA terhadap susunan saraf pusat atau otak.
b. Psikodinamik
1) Faktor Predisposisi
Seseorang dengan gangguan kepribadiaan yaitu gangguan kejiwaan atau
anti sosial, kecemasan dan depresi. Selain daripada itu, yang bersangkutan
tidak mampu untuk berkomunikasi secara wajar dan efektif dirumah,
sekolah atau di dalam pergaulan sosialnya.
2) Faktor Kontribusi
Seseorang dalam kondisi lingkungan yang tidak baik akan merasa tertekan
dan ketertekananya itu dapat merupakan faktor pendorong bagi dirinya
terlibat dalam penyalangunaan atau ketergantungan NAPZA. Kondisi
lingkungan yang tidak baik meliputi faktor keluarga, lingkungan teman
sebaya, sekolah dan masyarakat.
3) Faktor Pencetus
Merupakan faktor Interaksi antar Ketiga faktor di atas.Faktor pencetus
mengakibatkan seseorang mempuyai resiko jauh lebih besar terlibat

penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA di bandingkan dengan satu


dua faktor saja.
3. Penyebab
Penyalahgunaan NAPZA sangatlah kompleks, tetepi selalu merupakan interaksi
tiga faktor, yaitu :
1) Faktor NAPZA
2) Faktor individual
3) Faktor lingkungan yang berkontribusi penyalahgunaan NAPZA
a) Lingkungan Keluarga
b) Lingkungan Sekolah
c) Lingkungan Teman sebaya
4. Tanda dan gejala
1. Perubahan Fisik
Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel),
apatis ( acuh tak atuh ), mengantuk, agresif.. Saat sedang ketagihan ( sakau ) :
mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh,
malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap
kesehatan dan kebersihan , gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku :
a. Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering
membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
b. Pola tidur berubah, bergadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk
di kelas.
c. Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar,
bermusuhan, pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.
5. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA
1)

Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan


NAPZA dan melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk
mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk penyalahgunaan
NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak

menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia


dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat
diatasi dengan baik.
2)

Pencegahan Sekunder : Mengobati dan intervensi agar tidak lagi


menggunakan NAPZA

3)

Pencegahan Tersier : Merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.

6. Upaya penanganan penyalahgunaan NAPZA


1. Upaya pre-emtif
a. Memberikan bimbingan dan penyuluhan tentang NAPZA
b. Melaksanakan kegiatan masyarakat terutama generasi muda yang ada
kepada kegiatan positif seperti olahraga, kesenian dan lain-lain
c. Melaksanakan kegiatan edukatif dengan sasaran menghilangkan faktorfaktor peluang, pola hidup bebas NAPZA dan penerangan secara dini
terhadap penyalahgunaan NAPZA.
2. Upaya preventif
a. Melaksanakan pengawasan secara berjenjang oleh orang tua maupun
tenaga pendidik terhadap putra-putri dan keluarga baik di lingkungan
urmah sampai lingkungan yang lebih luas.
b. Mengadakan penertiban/lokalisir pengguna minuman keras pada tempat
keramaian termasuk pada ijin penjualan.
c. Memperketat pengawasan, patroli pada tempat rawan penyalahgunaan dan
peredaran gelap NAPZA, penanaman/pengolahan serta jalur peredaran
secara ilegal ke wilayah Indonesi khususnya wilayah NTT.
3. Upaya penegakan hukum
a. Melakukan penyelidikan dan menindak dengan melibatkan instansi terkait
dan partisipasi masyarakat secara swakarsa dan terkoordinasi.
b. Melakukan proses hukum bagi pelaku penyalahgunaan danperedaran gelap
NAPZA secara obyektif, transparan, cepat, tepat tuntas dan adil oleh
penegak hukum yang profesional dan bertanggung jawab.
c. Memutuskan jalur peredaran gelap NAPZA diwilayah NTT
d. Mengungkapkan jaringan peredaran gelap NAPZA

7. Penanganan penyalahgunaan NAPZA


1) Supply Control
Adalah

upaya

yang

dilakukan

untuk

menekan

atau

menurunkan

ketersediaan NAPZA di pasar gelap atau ditengah-tengah masyarakat.


Kegiatan yang dilakukan seperti :
a. Pengawasan cultivasi/penanaman NAPZA ilegal
b. Pengawasan masuknya bahan-bahan prekusor dari luar negeri
c. Pencegahan terhadap upaya penyelundupan
d. Razia atau opeasi kepolisian untuk mencegah peredaran NAPZA dalam
masyarakat
e. Penindakan terhadap laboratorium gelap
f. Penindakan terhadap pelaku penanaman, pengedar, Bandar
2) Demand Reduction
Adalah upaya yang dilakukan guna menekan atau menurunkan permintaan
pasar sehingga memiliki daya tangkal untuk menolak keberadaan NAPZA.
Kegiatan yang dilakukan seperti :
a. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) baik secara langsung, brosur,
iklan, bill board atau melalui media cetak dan media elektronik kepada
masyarakat.
b. Penyuluhan kepada masyarakat (keluarga, sekolah dan kelompok
masyarakat lainnya)
c. Promosi kesehatan secara umum
d. Seminar/diskusi
e. Dialog interaktif di radio/TV
f. Pembatasan dan pengawasan ijin diskotik, pub, karaoke dan tempat
hiburan lain yang sering dijadikan sebagai tempat penyalahgunaan
NAPZA.
3) Harm Reduction
Adalah upaya yang dilakukan terhadap pengguna atau korban dengan
maksud untuk menekan atau menurunkan dampak yang lebih buruk akibat
penggunaan dan ketergantungan terhadap NAPZA. Kegiatan yang dilakukan
seperti :

a. Memberikan terapi dan pengobatan medis agar pengguna/ korban


tersebut dapat lepas dari keracunan, overdosis dan terbebas dari penyakit
fisik lainnya.
b.

Memberikan rehabilitasi agar pengguna tersebut dapat lepas dari


ketergantungan dan dapat hidup produktif kembali dalam masyarakat.

c. Memberikan konseling guna mencegah kekambuhan dan mencegah


penularan penyakit berbahaya seperti penularan HIV/AIDS, Hepatitis C,
penyakit kulit dan kela-min dan lain-lain.
8. Pengobatan pecandu NAPZA
Rehabilitatif, yaitu membantu korban atau pengguna untuk keluar dari
ketergantungan terhadap NAPZA untuk dapat hidup produktif kembali dalam
masyarakat. Saat ini perannya yang baru pada tingkat memberikan back up
kepada fungsi operasional, seperti pemberian informasi kepada fungsi Reserse
dalam menentukan tanda-tanda ketergantungan/ sebagai pengguna atau dalam
pembuatan Visum/BAP test urine tersang-ka dan kepada fungsi Binamitra dalam
memberikan materi penyuluhan terhadap masyarakat.

You might also like