You are on page 1of 31

{

BIDANG USAHA EKONOMI MASYARAKAT PADA BPMPD


KABUPATEN GUNUNG MAS
TAHUN 2015

Sejak dikonsepkannya (2001), bertahun-tahun BUMDes


disosialisasikan
secara
nasional
dan
bahkan
diimplementasikan di tingkat daerah, hingga saat ini
belum tampak semarak dan gaung keberhasilannya
sebagai bagian perekonomian desa yang strategis.
Sejak krisis ekonomi (1997/98) hingga sekarang isu
penanggulangan kemiskinan (diperdesaan) masih
menjadi isu utama pembangunan Indonesia.
Regulasi BUMDes dari UU 32/2004 hingga
Permendagri 39/2010, UU No. 6 Tahun 2014 Tentang
Desa Dan terakhir Permendes PDTT No 04 Tahun 2015
semakin menguatkan keberadaan BUMDesa di
perdesaan Indonesia.

Badan usaha yang seluruh atau


sebagian besar modalnya dimiliki
oleh Desa melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari
kekayaan desa yang dipisahkan
guna
mengelola
aset,
jasa
pelayanan, untuk sebesar besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa

1.
2.
3.
4.

UU NO. 1 TAHUN 2013 TENTANG LKM


UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
PP. 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN
PELAKSANA UU NOMOR 6 TAHUN 2014
PERMENDES PDTT NO 4 TAHUN 2015 TENTANG
PENDIRIAN, PENGAWASAAN DAN
PEMBUBARAN BUMDES

Tujuan Utama BUM Desa


1. Meningkatkan perekonomian desa;
2. Meningkatkan pendapatan asli desa;
Dalam
hal ini,pengolahan
pembentukan
3.
Meningkatkan
potensi dan
desa
sesuai dengan
kebutuhan
masyarakat;
pendirian
BUMDes
adalah
salah
4.
Meningkatkan
Pembangunan Desa,
satu
urusan pemerintahanan
desa.
Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Sedangkan
peningkatan
Pemberian bantuan U/ Masya. Miskin
pendapatan
masyarakat
melalui hibah, bantuan
sosial, Keg dan
dana
pemerintahan
desa dalam
hal
bergulir yang ditetapakan
melalui APB
Desadimaknai
& Optimalitas Pemanfaatan Aset
dapat
Desa

PRINSIP DASAR

PEMBENTUKAN & PENDIRIAN BUMDes

Pembentukan BUM Desa didasarkan pada asas kebutuhan,


potensi, dan kapasitas desa, sebagai upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Pendirian dan pembentukan BUMDesa didasarkan atas
prakarsa (inisiasi) pemerintah desa dan masyarakatnya
melalui musyawarah Desa,

Kebutuhan & Potensi Desa


Dinyatakan di dalam undang-undang bahwa BUMDesa
dapat didirikan sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa.
Apa yang dimaksud dengan kebutuhan dan potensi
desa adalah:
- Kebutuhan masyarakat terutama dalam pemenuhan
kebutuhan pokok;
- Tersedia sumberdaya desa yang belum dimanfaatkan
secara optimal terutama kekayaan desa dan terdapat
permintaan di pasar;
- Tersedia sumberdaya manusia yang mampu
mengelola badan usaha sebagai aset penggerak
perekonomian masyarakat;
- Adanya unit-unit usaha yang merupakan kegiatan
ekonomi warga masyarakat yang dikelola secara
parsial dan kurang terakomodasi;

Klasifikasi Jenis Usaha BUMDesa


Klasifikasi Jenis- Jenis Usaha BUMDes Seperti :
a. Bisnis Sosial ( Serving);
b. Bisnis Uang ( Banking);
c. Bisnis Penyewaan ( Renting);
d. Bisnis Lembaga Perentara( Brokering);
e. Bisnis Usaha Produksi/Dagang (Trading) &
f. Bisnis Usaha Bersama (Holding)

Kelembagaan BUMDes
Organisasi Kepengurusan

Susunan Organisasi Kepengurusan BUMDes


terdiri: Kepala Desa sebagai Komisaris
(Penasehat) dan unsur masyarakat sebagai
Direksi (Pelaksana Operasional). Serta
Pengawas ( Ketua, Wkl Ketua, Sekret dan
Anggota). Pertimbangan kepengurusan
sebagaimana dijelaskan pasal 10 -16
Permendes PDTT No 4 Tahun 2015 adalah
sebagai berikut :

Lanjutan. . . .
.

Komisaris
Komisaris (penasehat) secara ex officio
dijabat
oleh
Kepala
Desa
yang
bersangkutan;
Pengawas
Pengawas merupakan organ yang mewakili
kepentingan masyarakat dan dibentuk
dengan ketentuan :

Lanjutan
a. Apabila BUMDes dimaksud dimiliki hanya satu desa sendiri atau
satu desa bersama dengan masyarakat, maka pembentukan
Pengawas dilakukan dengan Keputusan Desa yang
bersangkutan;
b. Apabila BUMDes dimaksud dimiliki lebih dari satu desa atau oleh
beberapa desa bersama dengan masyarakat, maka
pembentukan Badan Pengawas dilakukan dengan Keputusan
Bersama Antar Desa.
c. Susunan Pengawas terdiri atas seorang Ketua yaitu orang yang
mempunyai kemampuan dan cakap dalam melaksanakan
pengawasan sekaligus merangkap anggota, seorang Wakil
Ketua merangkap anggota, dan seorang Sekretaris merangkap
anggota, serta para anggota, yang secara keseluruhan harus
berjumlah ganjil.
d. Masa bakti Pengawas dievaluasi setiap 4 (empat) tahun sekali,
atau sewaktu-waktu apabila dipandang perlu atas permintaan dari
sebagian besar warga desa yang bersangkutan.

Direksi
Direksi adalah orang yang bertanggung jawab
atas kegiatan operasional usaha desa. Dalam
suatu Desa dapat terjadi kemungkinan terdiri dari
beberapa usaha desa sesuai dengan potensi
desa itu sendiri. Dengan demikian Dewan Direksi
akan terdiri dari seorang ketua dan sejumlah
orang yang merupakan anggota pengurus.
Dewan direksi ini ditunjuk untuk menduduki
jabatannya sesuai bidang dan karakteristik
usahanya.

Lanjuta
Lanjutan
n

Direksi dapat dipilih dan ditunjuk oleh


masyarakat
setempat
berdasarkan
musyawarah yang dituangkan dalam Berita
Acara
Syarat menjadi Direksi :

Warga setempat yang menetap minimal dalam 2 (dua)


tahun serta berjiwa Wirausaha;
Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa dan
penuh perhatian terhadap perekonomian desa;
Pendidikan yang memadai (minimal SLTA);
Masa bakti Direksi disesuaikan dengan situasi dan
kondisi masyarakat setempat yang diatur dalam
Anggaran Dasar (AD).

Lanjutan

Pemberhentian Direksi disebabkan :


Telah selesai masa baktinya;

Meninggal dunia;
Mengundurkan diri;
Tidak dapat melaksanakan tugas dengan
baik sehingga menghambat
pertumbuhan dan perkembangan usaha;
Tersangkut tindak pidana dan atau kasus
perdata.

Struktur Organisasi
BUMDes
KOMISARIS
PENGAWAS
DIREKSI
BENDAHARA

SEKRETARIS

UNIT

UNIT

UNIT

USAHA

USAHA

USAHA

KEWAJIBAN & KEWENANGAN

Pengawas
Kewajiban
Memberikan Nasehat
kepada Direksi,
memberikan
saran&pendapat serta
mengendalikan
pelaksanaan dlm
pengelolaan BUMDes

Kewajiban
Mengadakan Rapat
sekurangnya sekali
dalam satu tahun untuk
membahas kinerja
BUMDes serta
melaksanakan
pengawasan terhadap
BUMDes.

Kewajiban
Mengembangkan&
Membina ekonomi
masy, adil&merata,
memupuk kerjasama
dgn lembaga lain serta
menggali potensi
untuk meningkatkan
PaDes.

Kewenangan
Mendapat penjelasan
dari pengurus dalam
segala persoalan serta
melindungi usaha desa
terhadap hal-hal yang
dapat merusak
kelangsungan dan citra
BUMDesa.

Kewenangan
Mengadakan Rapat
Umum pengawas
untuk pemilihan dan
pengangkatan
pengurus dalam
melakukakan
pengawasan, serta
penetapan kebijakan
pelaksanaan
pemeriksaan

Kewenangan
Membuat laporan
keuangan bulanan,
progres keg dlm bulan
berjalan, serta
menyampaikan laporan
kpd Komisaris per
triwulan dan
memberikan laporan
perkembangan kepada
masy. melalui forum
musyawarah

PERMODALAN

BUM Desa mendapatkan modal awal untuk


melaksanakan kegiatannya dari kekayaan Desa
yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa, serta dari lembaga keuangan
yang ada di desa dan sudah diserahkan kepada
masyarakat

BUM Desa dapat memperoleh modal dari


bantuan Pemerintah dan Pemerintah Daerah
dan penyertaan modal pihak ketiga serta
sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

BUMDes didirikan berdasarkan inisiatif


Pemerintah Desa atau Masyarakat berdasarkan
musyawarah dgn pertimbangan :
Potensi Usaha Masyarakat;
terdapat unit kegiatan usaha ekonomi
masyarakat yang dikelola secara kooperatif,
seperti: UED-SP.
2. Pendirian BUMDes diatur berdasarkan Perdes;
1.

1.

Identifikasi Potensi
Tujuan dari kegiatan ini untuk menelusuri potensi
yang berkembangnya di wilayah desa serta
pendekatan terhadap tokoh masyarakat. serta
penentuan layak tidaknya BUMDes didirikan:
Konsultasi dengan tokoh-tokoh masyarakat serta
Kepala Desa atau Camat setempat;
Mendatangi dan bermusyawarah dengan Aparat
Pemerintah Desa dan tokoh-tokoh masyarakat;
Meminta dukungan secara sosial dan ekonomi dari
Pemerintah Desa dan tokoh formal maupun non
formal masyarakat setempat.

2. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja panitia


yang meliputi :
Sosialisasi BUMDes
Menggalang
Modal Awal ;
;
Mendesain Struktur Organisasi ;
Menyusun Job Deskripsi (gambaran Pekerjaan) ;
Menetapkan Sistem Koordinasi ;
Menyusun Bentuk Aturan kerjasama dengan Pihak 3;
Menyusun Pedoman Kerja Organisasi BUMDes ;
Menyusun Rencana Usaha (Business Plan) ;
Menyusun Sistem Administrasi dan Pembukuan ;
Menetapkan Sistem Penggajian dan Pengupahan;
Membentuk Struktur Organisasi ;
Mengurus Legalitas Hukum BUMDes.

ANGGARAN DASAR (AD)


dan
Anggaran Rumah Tangga
(ART)

peraturan tertulis memuat dan terdiri dari


aturan-aturan pokok dalam organisasi
yang berfungsi sebagai pedoman dan
kebijakan untuk mencapai tujuan serta
menyusun aturan-aturan lain.
Biasanya disusun sebelum kepengurusan
terbentuk.

Langkah penyusunan Anggaran Dasar


(AD):
Pemdes mengundang masyarakat,

desa, dan tokoh masyarakat.

lembaga-lembaga masyarakat

Membentuk Tim Perumus (dengan melibatkan golongan


miskin/kurang mampu dan perempuan dalam tim).
Tim Perumus menggali aspirasi masyarakat dan
merumuskan pokok-pokok aturannya dalam bentuk draf
AD.

Pertemuan desa untuk membahas draf AD.

Dibuat Berita Acara Pengesahan draf AD menjadi AD.

Penyusunan dan Pembentukan Pengelola BUMDes.

Dibuat Berita Acara


Pengelola BUMDes.

Pembentukan

dan

Pemilihan

Unsur-unsur yang ada dalam AD diantaranya memuat:


Nama, Tempat Kedudukan dan Lingkup Kerja; memuat nama, tempat
kedudukan dan cakupan luas kerja BUMDes;
Azas, Tujuan dan Sifat; memuat azas, tujuan dan sifat yang diemban oleh
BUMDes dalam menjalankan kegiatannya;
Kegiatan Usaha; memuat jenis-jenis kegiatan usaha yang dilakukan oleh BUMDes;
Sumber Dana; memuat sumber dana yang diperoleh BUMDes dalam menjalankan
kegiatannya;
Keuntungan; memuat pembagian keuntungan yang diperoleh dari hasil usaha;
Keanggotaan; memuat siapa yang berhak menjadi anggota, syarat-syarat menjadi
anggota. Anggota BUMDes bisa terdiri dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) atau
Usaha Mikro Perorangan;
Hak dan Kewajiban Anggota; memuat hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang
dimiliki oleh anggota BUMDes;
Kepengurusan; memuat syarat-syarat menjadi pengurus, mekanisme pemilihan
kepengurusan, masa jabatan, hak dan kewajiban pengurus BUMDes;
Rapat Anggota; memuat hal-hal yang berkaitan dengan Rapat Anggota, seperti
mekanisme Rapat Anggota, hal-hal yang dihasilkan dari rapat anggota dan lain
sebamekanisme perubahan anggaran dasar BUMDes.gainya;
Perubahan Anggaran Dasar; memuat mekanisme perubahan anggaran dasar
BUM Desa

Anggaran
(ART)

Rumah

Tangga

Adalah aturan tertulis, sebagai bentuk operasional


yang lebih terinci dari aturan-aturan pokok dalam
anggaran dasar (AD) dalam melaksanakan tata
kegiatan organisasi.
ART adalah Rincian dari anggaran dasar (AD)
Biasanya disusun setelah pengelola terbentuk, dan
disahkan melalui musyawarah desa.

Langkah Penyusunan ART:


Pengelola
mengundang
masyarakat
pemanfaat, kelembagaan desa, pemerintah desa
dan tokoh masyarakat.
Membentuk tim perumus (sebisa mungkin
golongan miskin dan perempuan dilibatkan).
Tim perumus menggali aspirasi masyarakat
dan merumuskan pokok-pokok aturannya dalam
bentuk draft ART.
Rembug Desa untuk membahas draft ART
Dibuat berita acara pengesahan draft ART
menjadi ART.

Unsur-unsur yang ada dalam ART diantaranya memuat:


Keanggotaan; memuat penjabaran dari persyaratan menjadi anggota BUM Desa;
Hak dan Kewajiban Anggota; memuat tentang hak dan kewajiban para anggota
BUM Desa;
Kepengurusan; memuat tentang penjabaran hak dan kewajiban, mekanisme
pengambilan keputusan pengurus dan beberapa hal lainnya yang berkaitan
kepengurusan BUM Desa;
Pemilihan Pengurus; memuat tentang mekanisme pemilihan pengurus dan syaratsyarat untuk menjadi pengurus BUM Desa;
Jabatan Dalam Kepengurusan; berisi tentang penjabaran dari struktur organisasi
pengurus dan Fungsi dan Tugas masing-masing fungsi dari pengurus BUM Desa;
Pengelola; memuat tentang persyaratan pengelola, mekanisme pemilihan serta
Fungsi dan Tugas pengelola BUM Desa;
Kegiatan Usaha; meliputi penjabaran tentang kegiatan usaha yang dilakukan oleh
BUM Desa;
Modal; memuat tentang sumber-sumber permodalan BUM Desa;
Simpanan Anggota (jika dalam hal pengelolaan LKM; memuat tentang jenis-jenis
simpanan anggota LKM;
Pembiayaan; memuat tentang jenis-jenis pembiayaan yang diberikan oleh BUM
Desa;
Pembinaan dan Pengawasan; memuat tentang maksud dan tujuan pembinaan serta
mekanisme pembinaan dan pengawasan;
Sisa Hasil Usaha; memuat secara rinci tentang pembagian sisa usaha BUMDes;
Perubahan Anggaran Rumah Tangga; memuat tentang mekanisme perubahan ART
BUM Desa.

PENDIRIAN DAN PERSIAPAN BUM-DESA (BARU)


TAHAP PENDIRIAN BARU

MUSYAWARA
H1
BA. Rencana
Usaha

TAHAP PERSIAPAN
USAHA
PELATIHAN
ADMISNISTRASI,
PEMBUKUAN dan
PERTANGGUNGJAWAB
AN/ PELAPORAN

PENYUSUNAN
RENCANA USAHA
Dok. RENCANA
USAHA

MUSYAWARAH 1
1.
Penyepakatan
Dok. Rencana
Usaha
2. Kepemilikan
Saham
3. Penunjukan
dan penetapan
Pengurus/
Direksi

PENYUSUNAN DAN
PENETAPAN PERDES
PERDES
TENTANG
BUMDESA

PENDIRIAN DAN PERSIAPAN BUM-DESA


(AKUISISI/PENGGABUNGAN LKM)
TAHAP PENGGABUNGAN/AKUISISI

MUSYAWARA
H1
1. Sosialisasi
UU LKM
2. Kesepakatan
Pilihan BU

Tidak
Bumdesa

TAHAP PERSIAPAN
USAHA

1. PT
2. Koperasi

Ya Bumdesa

PENGHITUNGAN
ASET/MODAL LKM

MUSYAWARA
H2

PELATIHAN
ADMISNISTRASI,
PEMBUKUAN dan
PERTANGGUNGJAWAB
AN/ PELAPORAN

1.
Penyepakatan
Besaran Saham
Desa
2. Penunjukan
dan penetapan
Pengurus/
Direksi

PENYUSUNAN DAN
PENETAPAN PERDES

PERDES
TENTANG
BUMDESA

PENDIRIAN DAN PERSIAPAN BUM-DESA


(AKUISISI/PENGGABUNGAN NON-LKM)
TAHAP PENGGABUNGAN/AKUISISI

MUSYAWARA
H1
Kesepakatan
Penggabungan
Usaha

TAHAP PERSIAPAN
USAHA

PENGHITUNGAN
ASET/MODAL

MUSYAWARAH
1.
2
Penyepakatan
Besaran Saham
Desa
2. Penunjukan
dan penetapan
Pengurus/
Direksi

PELATIHAN
ADMISNISTRASI,
PEMBUKUAN dan
PERTANGGUNGJAWAB
AN/ PELAPORAN

PENYUSUNAN DAN
PENETAPAN PERDES
PERDES
TENTANG
BUMDESA

TERIMA KASIH

You might also like