You are on page 1of 206
KATA PENGANTAR anggaran 1991/1992 Departemen. Kesehatan menerbitkan ulang Buku Kerja Puskesmas untuk memenuhi kebutuhan Puskesmas Pembantu dan pendidikan Departemen Kesehatan. Penerbitan ulang ini didasarkan atas Permintaan dari berbagai aparat kesehatan maupun di luar kesehatan yang menggufakan buku hanya dilakukan terhadap salah cetak serta penyesuaian terhadap perkem- program. an/kekurangan mungkin masih ada, sehingga saran perbaikan dari para peng- Buku Pedoman Puskesmas ini tetap diharapkan. kasih kepada semua pihak yang telah membantu diterbitkannya Buku Pedoman as ini serta para penggunanya. Tim Revisi Buku Pedoman Kerja Puskesmas * Edisi 1991/1992 Daftar Isi Prakata JILID BABA : BABB : JILID It BABC : BABD : BABE : JILID Itt BABF : BABG : BABH : JILID IV BABI BABJ BABK BABL BABM BABN BABO BABP BABQ BABR BABS BABT Kata Pengantar Kebijaksanaan Nasional Tentang Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Dan Wilayah Kerjanya Kesehatan tbu dan Anak Kelvarga Berencana Gizi Pengobatan PPMPLP Kesehatan Lingkungan : Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat : Upaya Kesehatan Sekolah Upaya Kesehatan Usia Lanjut : Upaya Kesehatan Kerja : Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut : Upaya Kesehatan Jiwa Upaya Kesehatan Mata dan Pencegahan Kebutaan Upaya Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Pembinaan Peran Serta Masyarakat : Upaya Kesehatan Olah Raga Laboratorium Sederhana Upaya Kesehatan Lain PRAKATA Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat yang sekaligus merupakan pos terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Untuk maksud tersebut, Puskesmas berfungs! melaksanakan tugas teknis dan administra ‘Agar Puskesmas dapat melaksanakan tugas dengan balk dan seragam, maka sejak tahun 1974 telah diterbitkan buku Pedoman Kerja yang terdiri dari 4 (empat) jild yang dapat digunakan oleh semua petugas Gi Puskesmas. Karena itu keberadaan buku ini di Puskesmas, hendaknya diletakkan di tempat ‘yang mudah dijangkau, agar setiap saat dapat dipelajari oleh seluruh staf. Pedoman Kerja tersebut telah beberapa kali mengalami perbalkan dan penambahan, dan yang terakhir adalah terbitan tahun 1984, yaitu awal Pelita IV. Dalam menyongsong era tinggal landas dan Kesehatan untuk Serua di tahun 2000 (HFA 2000), serta sejalan dengan perkembangan limu dan teknologi, maka’ untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang semakin ‘meningkat, Pedoman Kerja Puskesmasharus disusun kemball, melalul penyempumaan materibaru yang ipertukan. i samping penyempumaan terhadap materi teknis yang sudah ada dan masih relevan, telah citambahkan materi teknis yang baru, serta materi manajemen Puskesmas, baik yang menyangkut aspek perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pembimbingan dan penilaian termasuk materi keuangan dan ketenagaan. Pendekatan penyusunan kembali Pedoman ini tidak didasarkan atas program unit teknis yang ada i Departemen Kesehatan tetapi lebih diarahkan pada keglatan pokok Puskesmes. ‘Untuk mempermudah pemahaman materi, maka sistematika penulisan materi dimulal dengan pengertian, dikut!tujuan dan kegiatan. Sedangkan penyajian materi teknis diguniakan alur pikir adanya ‘dua kegiatan yang dilakukan Puskesmas, yaitu kegiatan dl dalam gedung dan di luar gedung. Kegiatan didalam gedung lebih diarahkan kepada keglatan yang sifatnya profesional, sedangkan kegiatan di uar gedung selain keglatan yang bersifat profesional, terdapat pula kegiatan non profesional yang dapat diiakukan oleh masyarakat, termasuk kader dan keluarga maupun individu dalam rangka mewujudkan, peranserta aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan, — ~ Pedoman lebin rinci yang telah dikeluarkan masing-masing unit teknis Departemen Kesehatan dalam bentuk Pedoman Teknis, hendaknya tetap menjadi acuan pelaksanaan operasional di lapangan. Dengan selesainya penyusunan kembali buku Pedoman Kerja ini maka dinarapkan dapat mening- katkan mutu pelayanan Puskesmas, ketrampllan, pengetahuan serta gairah kerja dari petugas Puskes- ‘mas, sesual dengan perkembangan kebijaksanaan terakhir saat ini KEBIJAKSANAAN NASIONAL TENTANG UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KEBIJAKSANAAN NASIONAL TENTANG UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT 1. Kebijaksanaan Nasional BerdasarkanGBHN .. 2. Sistem Kesehatan Nasional... . Tujuan Pembangunan Kesehatan b. Dasar-dasar Pembangunan Kesehatan . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (APIPK) 1) Panca Karsa Husada (tujuan jangka panjang) .. 2) Panca Karya Husada (kebijaksanaan operasional) 3, Kebljaksanaan Tentang Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan fa. Jenjang Tirigket-tingkat Pelayanan Kesehatan b. 8 Unsur Pelaksanaan Primary Health Care ¢c, Mekanisme Pengembangan dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat 4. Kerjasama Lintas Sektoral BABA KEBIJAKSANAAN NASIONAL TENTANG UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT 1. Kebljaksanaan berdasar GBHN ‘Sesual dengan tahap-tahap pembangundin nasional 5 tahunan, maka pada setiap awal Repelita, sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat, menetapkan Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai kebijaksanaan nasional yang dipakai sebagal pedoman pelaksanaan pembangunan 5 tahunan. [si GBHN berubah setiap 5 tahun sekall disesuaikan dengan laju perkembangan pemban- ‘gunan nasional. Didalam GBHN tersebut antaratiain ada komponen tentang Kesehatan. Sebagalicontoh komponen kesehatan dari Ketetapan MPR No. II 1988 tentang Garls-Garis Besar Haluan Negara berbunyi ‘sebagai berikut: ‘8. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajatkesehatan termasuk keadaan gizi masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas dan taraf hidup serta Kecerdasan dan kesejah- teraan rakyat pada umumnya. Pembangunan kesehatan dilakukan dengan memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat dan keluarga serta pencegahan penyakit, disam- ing upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Sehubungan dengan itu peru dikembangkan sistem Kesehatan nasional yang terpadu yang dapat mendorong partsipast masyarakat termasuk swasta. . Pembangunan kesehatan terutama ditujukan pada golongan masyarakat yang berpenghasitan ‘endah, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Perhatian khusus perlu diberikan kepada daerah ‘erpenci, Kelompok masyarakat terasing, daerah pemukiman baru termasuk daerah transmigrasi, dan daerah perbatasan. Sehubungan dengan tu, perlu terus ditingkatkan upaya untuk memperiuas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang lebih baik dan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. . Upaya perbaikan kesehatan rakyat ditingkatkan antara lain melalui pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi, penyediaan air bersih, kebersihan dan kesehatan lingkungan, sorta Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana. Perhatian khusus perlu diberikan pada perlindungan rakyat terhadap polusi, limbah industri, bahaya narkotika dan penyalahgunaan obat, serta peningkatan pengawasan Kesehatan lingkungan, obat, makanan dan ‘minuman. Periu juga ditingkatkan pencegahan penggunaan narkotika dan penyalahgunaan obat dikalangan generas! muda. Selanjutnya penyuluhan kesehatan perlu diperiuas untuk menumbuh- kan kesadaran dan membudayakan perilaku hiduo sehat sedini’ mungkin di seluruh lapisan ‘masyarekat. Upaya-upaya tersebut dlakukan melalui pusat-pusatkesehatan masyarakat, pos-pos pelayanan terpadu serta berbagal kegiatan masyarakat lainnya. . Dalam rangka lebin meningkatkan pelayanan kesehatan, perlu terus ditingkatkan mutu pelayanan rumah-rumah sakit, lembaga-lembaga pemulinan kesehatan, pusat-pusat kesehatan masyarakat serta lembaga-lembaga kesehatan lainnya. Selanjutnya perlu ditingkatkan pula penyediaan dan pemerataan tenaga medis, para medis dan tenaga kesehatan lainnya, serta penyediaan obat yang ‘makin merata dan terjangkau oleh rakyat. Disamping tu pertu torus ditingkatkan pengadaan dan pemantaatan sarana dan prasarana kesehatan lainnya. . Pelayanan Kesehatan, balk oleh pemerintah maupun swasta, harus selalu memperhatikan aspek- aspek kemanusiaan dalam pelaksanaannya. Disamping tu pertu dikembangkan cara pembiayaan kesehatan olen masyarakat sendiri berdasarkan prinsip asuransi. 1. Dalam rangka meningkatkan pelayanan Kesehatan secara lebih luas dan merata sekaligus memelihara dan mengembangkan warisan budaya bangsa, penguiian obat-obatan serta cara pengobatan tradisional. Disamping itu perlu terus didorong langkah-langkah pengembangan ‘budidaya tanaman obat-obatan tradisional yang secara medis dapat dipertanggungjawabkan. AA 2, Sistim Kesehatan Nasional ‘Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia Untuk meningkatkan kemampuan untuk mencapal derajat kesehatan yang optimal sebagai per- ‘wujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu Pemikiran Dasar Sistim Kesehatan Nasional pada hakekainya menentukan arah, ‘tujuan dan dasar-dasar pembangunan kesehatan sebagal kesatuan yang menyeluruh, terpadu serta berkesinambungan sebagal bagian dari Pembangunan Nasional, Dengan memperhatikan faktor-faktor Sistem Ketahanan Nasional, jelas bahwa Sistem Ketahanan Nasional adalah suprasistim darl’Sistem’ Kesehatan Nasional. Pada dasamya Sistem Kesehatan Nasional merupakan pencerminan dari sistem Ketahanan Nasional ditinjau dari kebutuhan pen- kesehatan, a. Tujuan Pembangunah Kesehatan ‘Tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan ‘masyarakat yang optimal ‘sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari Tujuan Nasional. b. Dasar-Dasar Pembangunan ‘Kesehatan: 1) Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal, agar dapat bekerja dan hidup layak sesual dengan martabat manusia. 2) Pemerintah dan masyarakat bertanggung-jawab dalam memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat. '3) Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan masyarakat serta dilaksanakan ‘terutama melalui upaya peningkatan dan pencegahan yang dilakukan secara terpadu dengan upaya penyembuhan yang diperukan. 4) Setiap heniiik Upaya' Kesehatan tiarus berasaskan perikemanusiaan’ yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dengan mengutamakan kepentingan nasional, rakyat banyak dan bukan semata-mata untuk | kepentingan golongan atau perorangan. 5) Sikep, suasana kekeluargaan, kagotong-royongan serta semua potens! yang ada diarahkan dan dimantaatkan sejauh mungkin untuk pembangunan di bidang kesehatan. 6) Sesuai dengan ases adil dan merata, hhasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan kesehatan harus dapat dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk. 7) Semua warga negara sama kedudukannya dalam hukum dan wajiy menjunjung tinggi dan mentaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan dalam bidang kesehatan. 8) Pembangunan Kesehatan Nasional harus berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan ddan kekuatan gendi, sexta bersendikan kepribadian bangsa. c. Rencana. Pembangunan, Jangka, rang aang Kesehatan (RPSPK) mempunyalsasaran dan kebijaksanaan operasional sebagai 1) Panca Kore ede un gear 2) Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya dalam bidang kesehatan. ) Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan, ¢) Peningkatan status gizl masyarakat. 6) Pengurangan kesakitan dan kematian, €) Pengembangan keluarga sehat sejahtera dengan makin diterimanya norma keluarga kecil bahagia sejahtera. 2) Panca Karya Husada (Kebjaksanaan operasional) A Peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan. kesehatan. 3 Pengendallan, pengawasan dan pengadaan obat serta makanan dan bahan berbahaya bagi kesehatan. Ae 0) Perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan lingkungar a! ) Peningkatan dan pemantapan manajemen dan hukum. & Kebljaksanaan tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan ‘Sepert diketahui behwa Indonesia ikut menanda tangani “Dektarasi Alma Ata", maka sesuai dengan deklarasi tersebut yang berbunyi “Untuk mencapai kesehatan bagi semua dalam tahun 2000, Primary Health Care adalah kuncinya, di Indonesia Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) merupakan bentuk operasional dari Primary Health Care."» Kebijaksanaan pelaksanaan pelayanan kesehatan dengan pendekatan Primary Health Care adalah sebagai berikut: f. Jenjang tingkattingkat pelayanan kesehatan sehubungan dengan komponen atau unsur-unsur pelayanan kesehatan menurut Sistem Kesehatan ‘Nasional seperti berikut: TABELA.1. JENJANG TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN Jenjang (hirarkhi) komponen/unsur pelayanan kesehatan Tingkat Rumah Tangga Pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarga-| nya sendiri : Tingkat Masyarakat Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong mereka| sendiri Tingkat Fasilitas Pelayanan Kesehat-| Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas| anPertama Kelling ‘Tingkat Rujukan Pertama Rumah Sakit Kabupaten dan satuan pelayanan kese- hatan lainnya “Tingkat Rujukan yang lebih tinggi | Rumah Sakit Klas B dan Klas A serta satuan organisasi pelayanan lainnya b. Pelaksanaan Primary Health Care paling sedikit mencakup 8 unsur sebagai berikut: 1) Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta pengendaliannya. 2) Peningkatan persediaan makanan dan perbaikan gizi. 3) Pengadaan air bersih dan sanitasi dasar yang memadai. 4) Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana. 5) Imunisasi terhadap penyakit infeksi yang utama, 6) Pencegahan dan penanagulangan penyakit endemis setempat. 7) Pengobatan penyakit umum dan luka-luka.° 8) Penyediaan obat esensial. + Primary Health Care Is essential health care based on practical, scientiially sound and socially acceptable ‘methods dan technology made universally accessible to ‘and families in the community through their {ul participation at a cast that the comunity and country aintain every stage of their development inthe spirt of selt-rellance and selt-determination. it forms: both of the country’s health system, of \which itis the central function and main focus, of the overal ‘economic development of the country it lft level of contact of individuals, the family and commu national health system bringing health care as close as possible to where people live and work, and constitutes the first element of a continuing health care process.” AS c. Mekanisme Pengem| dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat: Puskesmas bel 1a dengan sektor-sektor yang bersangkutan memberi bimbingan dan motivasi kepada masyarakat wilayah kerjanya untuk mengenal masalah dan kebutuhan masyarakat Send, kemudian memberi petunjuk untuk menggali dan memanfaatkan sumber dan Potensi yang ada setempat untuk menolong mereka sendiri dalam menanggulangi masalah dan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat. TABEL A.2. MEKANISME PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT ‘mongonal massian ~ Teebianan Porrangan|_masjraat vend tmeroawendsi | Momacatkan| | Meselah can Kota | kebutunon Masataka Saad Specahkan ‘bimbingan i Enotvent f ‘Bantuan teknolog| + mater yang’ TI ile ‘menimbuikan kelerganiungan’ Lo egiatan dari masyarakat oleh masyarakat untuk masyarakat Yeruchetn sonar gos todas seas ia sistom| | Sor xeohtan PD . psn | Upaya masyarakat mungkin berhasil menanggulangi masalah dan memenuhi kebutuhannya, ‘mungkin juga hanya sebagian saja dari masalahnya bisa ditanggulangi dan masih membutuhkan bbantuan, atau masyarakat sama sekal tidak mampu mengatasi masalahnya, Dalam hal masyarakat hanya berhasil menanggulangi sebagian dari masalahnya dan mem- butuhkan bantuan, maka Puskesmas bekerja sama’ dengan sektor-sektor yang terkait untuk ‘memberikan teknologi dan materi yang tidak menimbuikan ketergantungan. Dalam hal masyarakat sama sekali tidak mampu mengatasi masalahnya, maka Puskesmas ‘bekerja sama dengan sektor terkait untuk memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. 4. Kerjasama Lintas Sektoral: ‘Masalah dan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat tidak hanya dalam bidang kesehatan, maka dengan sendirinya dalam membina peran serta masyarakat diperiukan kerjasama lintas seltoral. J Derajat kesehatan tidak hanya dapat diperbaiki dengan upaya pelayanan kesehatan saja, akan ‘etapi terutama dipengaruhi-olefy keadaan lingkungan hidup yang terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan biologis dan’lingkungan ‘kemasyarakatan termasuk keadaan ipoleksosbudhankam. Faktor lain yang besar pengaruhnya adalah perilaku masyarakat tentang kesehatan dan cara-cara hidup yang sehat.” PUSKESMAS DENGAN WILAYAH KERJANYA BABB PUSKESMAS DENGAN WILAYAH:KERJANYA Pengertian . ,, Kegiatan Pokok Puskesmas FungsiPuskesmas .. Bd. Kedudukan .. ge. Program Berdasarkan Asas Bantuan . Wi" Upaya Kesehatan Darurat ......6.esseseeeeeree g. Jangkauan Pelayanan Kesehatan <;. -h. Memetiara Citra Puskesmas ........-..++ .. Organisas! dan Tenaga Kerja <....... sitas Penunjang Sila. Puskesmas Pembantu = ©b. Puskesmas Kelling ¢. Bidan yang Bertugas di Desa ........ Dukungan Rujukan ‘& Sistem Rujukan Upaya Kesehatan . b, Jenis Rujukan’ . : ¢. Tujuan Sistem Rujukan Upaya Kesehatan d. Jenjang Tingkat Pelayanan Kesehatan . e. Jalur Rujukan . {. Contoh Formulir Rujukan . g. Upaya Kesehatan Rujukan ..... Pengelolaan Puskesmas Pola Ketenagaan .. Peraturan Kepegawaian Pedoman Pembagian Tugas Peranan Dokter Puskesmas Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) ....... Penggerakan Pelaksanaan (Minilokakarya) .......0....++ Pemantauan Pelaksanaan (SP2TP) Pembimbingan/Supervisi . Evaluasi (Stratiikasi Puskesmas) Administrasi Keuangan dan Barang Surat menyurat ......++eeeee0 Pengelolaan Obat dan Peralatan Medis eee 1m, Standar Gedung di Wilayah Kerja Puskesmas ............ 1 Standar Perlehgkapan Medis Puskesmas ©. Dattar Obat Esensial Puskesmas B01 8-107 B-133 B-134 B75 cer reve rpanee BABB PUSKESMAS DENGAN WILAYAH KERJANYA ‘Suaty kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang mefupakah puiséit;Befigembangan kese- ‘fietan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping merfiberikan pelayanan ‘{Secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah keijanya dilam Bantuk kegiatan ‘Dengan lain perkataan Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliha- “rman kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya:--- 2 : 1) Wilayah Puskesmas : Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu Kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaaninfrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat pemerintah Daerah Tingkat 'l,"sehingga pembagian wilayah kerja Puskesmas ditetapkan oleh Bupati KDH, dengan saran teknis dari Kepala Kantor Departemen Kesehatan Kabupaten/Kodya yang telah disetujul oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinst. ‘Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk setiap Puskesmas. : = Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Kelling. aa Khusus untuk Kota Besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah kerja Puskesmas bisa meliputi satu Kelurahan. Puskesmas dl ibukotaikecamatan dengan jumlah Penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan “Puskesmas Pembina’ yang berfungsi sebagai Pusat rujukan bagi Puskesmas kelurahan dan juga mempuriyal funge! Koordinasi. 2) Pelayanan Kesehatan Menyeluruh . Pelayanan Kesehatan yang diberikan di Puskesmas lalah pe pelayanan: : = kuratit (pengobatan) ~ preventif (spaya pencegahan) = promotit (peningkatan kesehatan) = rehabilitatf (pemulinan kesehatan) ‘yang ditujukan kepada semua penduduk dan tidak dibedakan jenis kelamin dan golongan umur, ‘sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usie 3) Pelayanan Kesehatan Integrasi (Terpadu) ‘Sebelum ada Puskesmas, pelayanan kesehatan di dalam satu Kecamatan terdiri dari Balai Pengobatan, Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak, Usaha Hygiene Sanitasi Lingkungan, Pemberan- tasan Penyakit Menular dan lain sebagainya. : ES : Usaha-usaha tersebut masing-masing bekerja sendiri dan langsung melapor kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati Il. Me Petugas Balai Pengobatan tidak tahu menahu apa yang terjadi di BKIA, begitu juga | petugas BKIA tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh Petugas Hygiene Sanitasi dan sebaliknya. Dengan adanya sistem pelayanan kesehatan thelalul Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskes- mas), maka berbagai kegiatan pokok Puskesmas dilaksaniakan bersama dibawah satu koordinasi dan satu pimpinan. Kesehatan yang mefiputi Ba b. Kegiatan Pokok Puskesmas Sesuai dengan kamampuan tengga maupun fasiitas yang berbeda-beda, maka kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh Sebuah-Puskesmas akan berbeda pula. Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut: KIA 2) Keluarga Berencana 3) Usaha Peningkatan Gizi 4) Kesehatan Lingkungan 5) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakt Menular 6) Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Karena Kecelakaan 7) Penyulunan Kesehatan Masyarakat 8) Kesehatan Sekolah... « 9) Kesehatai Olah Raga’ 10) Perawatart Kesehatan Masyarakat" 11) Kesehatan Ker ae 12) Kesehatan Gil dan Mut 13) Kesetiatan diva 14) Kesehatan Mata 15) Laboratorium Sederhana 16) Pencatatar dan Pelaporan dalam rangka Sistem Informasi Kesehatan 17) Kesehatan Usia Lanjut 18) Pembinaan Pengobatan Tradisional Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Dengan lain perkataan keglatan pokok Puskesmas ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat wilayah kerjanya. laksanakan dengan pendekaian Pembangunan Kesehatan 1) Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah hinges. 2) Membina péran’serta'masyé ae ‘wilayah Kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan UPI NIGP SORA oe! no nts 3) Menbarkanplayaran eset secara menyeluruh dan terpads hepa masyarakat wiayan keoranyasc: “= ! gsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakartkegiatandatamn rangka menol- ‘ong dirinya send. Memberikan k kepada masyarakat tentang, bagaimane::menggalt [eeiberieye yong tt secara efektif dan efisieriy4 Ha 7 AgeR yet tem! ‘Member! bantuan yang bersifat bitnbingan tells" iateri dan rujukart" i ‘maupun rujukan kesehatan kepada ‘masyarakat dengan ketentuah bahtuan tereebil dak ménimbulkan ketergan- ftungan. ‘Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada iasyaialit: sien i) Bakojasama dengan seltor-seer yang bercergtin dala riaksanakan rogrin Puskesmas. [ Kedudukan: 1) Kedudukan secara administratit: Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II dan bbertariggung-jawab lang- sung baik teknis maupun administra kepada Kepala Dinas kesehatan Dati I. 2) Kedudukan dalam hirarkhi pelayanan kesehatan: Dalam urutan hirarkhi pelayanan kesehatan, sesuai SKN maka Puskesmas berkedudukan pada Tingkat Fasiitas Pelayanan Kesettatan Pertaima: **"” dan menggunakan inta untuk melaksanakan program Kesehatan tertentu oleh _Pemerintah Pusat. Dalam hal demikian, baik petunjuk pelaksangan teknis maupun perbekalan akan aberikan. MARE ig te se 1 26 Upaya Kesehatan Darurat. Keadaan darurat mengenai kesehatan mungkin saja dapat terjadi, misainya karena timbulnya wabah penyakit menular atau bencana alam. Kejadian-kejadian-semacam,ini mungkin memerlukan penun- daan atau pengurangan kegiatan-kegiatan lain sampal keadaan darurat dapat diatasi. vea>R Dinkes. Dati 1 Z>4>zE>0mx >omo RWRT + Rawat inap Bidan’ (Basa Wisma] [Desa Wier] e ‘alu rjukan dapat beriangsong sebage bert: Rujukan Medik: 1 seen Intern antara petugas Puskesmas. Antara Puskesmas Pembantu dengan Puskesmas. ‘Antara masyardkat dengan Puskesmas. Antara satu Puskesmas dengan Puskesmas yang lain. Antara Puskesmas dengan Rumah Sakit, Laboratorium, atau fasiltas kesehatan lainnya. 9. Upaya Kesehatan Rujukan v 2) Langkah-tangkah dalam meningkatkan rujukan : @) Meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas dalam menampung rujukan dari Puskesmas Pembantu dan Pos kesehatan dari masyarakat. b) Mengadakan “Pusat Rujukan Antara” dengan mengadakan ruangan tambahan untuk 10 tempat tidur perawatan penderita gawat darurat pada lokasi yang strategis, ©). Meningkatkan sarana komunikasi antara unit-unit pelayanan kesehatan dengan perantaraan telpon atau radio komunikasi pada setiap unit pelayanan kesehatan. 4) Menyediakan Puskesmas Kelling pada setiap kecamatan dalam bentuk kendaraan roda 4 atau perahu bermotor yang cilengkapi dengan radio komunikast, @) Menyediakan sarana pencatatan dan pelaporan yang memé rujukan medik maupun rujukan kesehatan. 1) Meningkatkairi upaya dana sehat masyarakat untuk menunjang pelayanan rujukan. Puskesmas Perawatan Pengertian : Puskesmas yang diberitambahan ruangan dan fasiitas untuk menolong penderita gawat darurat bbaik berupa tindakan operat terbatas maupun rawat inap sementara. @) Kriteria : ~ Puskesmas terietak kurang lebih 20 km. dari Rumah Sakit, ~ Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan bermotor dari Puskesmas sekitamya. — Puskesmas dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai tenaga yang memadai. — Jumiah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per hari rata-rata: — Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk wilayah 3 Puskesmas di sekellingnya minimat rata-rata 20.000/Puskesmas. — Pemerintah Daerah bersedia untuk menyediakan anggaran rutin yang memadai. b) Fungsi : Merupakan ‘Pusat Rujukan Antara” melayani penderita gawat darurat sebelum dapat dibawa ke Rumah Sakit. ©) Kegiatan : . (1) Melakukan tindakan operatifterbatas terhadap penderita gawat darurat antara lain : = kecelakaan falulintas — persalinan dengan penyulit = _penyakit lain yang mendadak dan gawat (@) Merawat sementare‘penderita gawat darurat atau untuk observasi penderita dalam ‘angka diagnostik dengan rata-rata hari perawatan 3 hari atau maksimal 7 hari. (@) Melakukan pertolongan sementara untuk mempersiapkan pengiriman penderita lebih lanjut ke Rumah Sakit. (4) Memberi pertolongan persalinan bagi kehamilan dengan resiko tinggi dan persalinan penyult. dengan (6) Melakukan metoda operasi pria dan metoda operasi wanita untuk keluarga berencana. ) Ketenagaan: (1) Doktor kedua di‘Puskesmas yang telah mendapatkan latihan Klinis di Rumah Sakit 6 (2) Seorang perawat yang telah dilatin selama 6 bulan dalam bidang perawatan bedah, kebidanan, pediatri dan penyakit dalam. (S) 3 orang perawat kesehatan/perawat/bidan yang diberi tugas sacara bergilr. (4) 1 orang pekarya kesehatan SMA+. | sistem rujukan, baik B42 + JDiombet tar lodiap coromn pein rT ‘Aiat-slat Komunikasi berupa : = Tipon atau radio komunikas! jorak sedang | * a — 1 bush ambulance: * B13 4. PENGELOLAAN PUSKESMAS, a. Pola Ketenagaair PELITAV —— 4 oo [saree wet | wit | wicw [Penououx|. wc | wicu | wi hanfpenharaes noel sam foul er poole 0 @ elololelal@| o [aolanfealaslaslas 1 [bowen see «a [el[slslelefe 2 | DonTER aot ee ee 2 | PRAWATKESEATAN elele(7lele]| « fefolelel7fe + [rmrcsournnn sow Lalee[stels| « [sfelsiels{s| & | Pemawar ot A eee etfs | SANTARUN ERIBO + vit beans key a fats 7 PORUCH HEATH RSE el-l-l-l-l-| - eed * tebe bht - Poppa . rd 2 rn ee) rif et ee a dete |) et ees 1 [reonarcsourm. wha fs]1[+}-|-| - |+t+l+[+|-|- 2 [roamancsourn eat -(-[-|-|1{+] - |-|-[-|-|+ [+ J | 13 | TENAGA Fo eee E See. 14 | PENGATUR CONTA tee bbe? - Phe aah TEUGA TERATHL -f-1-1-l-1-..-_1-|-|----L- thes [s fs thet ie[e teh (Cabatan: — Jumiahy abs Biden sucdah trmaouk yang ctompatkan di deca ~ Tenge Pence Pear de: 1 Ptoat KnaatanP ere enon Mati Biden dn PS 4 Pekanja Kesehatan (SMAW) Wljab I an t ata Pokarya Kenshuten (SMPs) Wlayah i eemrbabet By scl Eameweh Ini dluraikan secara singkat beberapa peraturan képegawalan yang bertaku : [Sutus Kepegawaian suirecenn neg Doktor dan dokter gigi Selak periode 1987/1088 stitisriya Gfubah *énjadi Pegawal Negeri Sipil Pusat Dipekerjakan (0.P.K). Soi 8 f Tenaga para medis dan non medis Puskesmas statusnya adalah Pegawai Negeri Sipil Pusat Diperbantukan (D.P.B. ‘ 'Kewajiban dan Hak Kepegawalan Negeri Sipil, " a) Kewaliban Pegawai Negeri tukan sebagal berikut : he a (1) Menurut Pasal 4 dari Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974, Pegawai Negeri wajib Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancalla:"Unddng-Uiidang Dasdr 1945, Negara dan Pemerintah. . ‘ wel (2) Menurut Pasal 5 dari Undang-Undang Nomior é ‘Tahurt 1974,'setiap Pegawai Negeri Hite ip (1) Jenis hukuman disiplin yang berupa tegorah lisan, dinyetakan oleh pejabat yang ber- wenang menghukum kepada Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran disiptin dalam suatu ruangan. (@) Dalam menyatakan jenés hukuman disiptin tegoran lisan, pejabat yang berwenang meng- hukum memberitahukan kepada Pegawal Negeri Sipil yang dijatuhi hukuman disiplin tentang pelanggaran disiplin yang dilakukan. e Catatan’: Apabila seorang pejabat yang berwenang.menghukym menegor bawahan- ‘ya, tetapl tidak dinyatakan secara tegas. sebagai hukuman disiplin, maka tegoran yang demikian bukan hukuman disipiin.: (@) Setiap jenis hukuman disiplin tegoran lisan yang dijatuhkan kepada’ seorang Pegawai Negeri Sipil, wajib dibertahukan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang meng- hukum yang bersangkutan kepada pejabat yang mengurus kepegawaian. Bay b) Tegoran Tertulis. « (1) Jenis hukuman disiplin yang berupa tegoran tertulis ditetapkan dengan surat keputusan. (2) Dalam surat hukuman tegoran tertuis itu, harus disebutkan pelanggran disiplin yang dilakukan oleh PegawaidNeger Sipil yang bersangkutan. ¢) Pemyatadn Tidak Puas Secara Tertulis (1) denis hukuman disiplin yang berupa pemyataan tidak puas secara tertulis ditetapkan dengan surat keputusan. (2) Dalam suret: hukuman pemyataan tidak puas secara tertulis itu, harus disebutkan elanggaran isiplin yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan. 9) Penundaan Kenaikan Gaji Berkala (1)-Jenis hukuman disipin yarig berupa penundaan kenalkan gajbérkala ctetapkan dengan Surat kepotusan. (2) Jenis hukuman disiplin yang berupa penundaan kenaikan gaji berkala ditetapkan untuk ‘masa sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan do untuk masa paling lama 1 (satu) tahun. (@) Dalam surat kepitissin hukuman disiplin penundaan kenaikan gaji berkala harus disebut- kan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan. (4) Masa penundaan kenaikan gaj berkala cihitung penuh untuk masa kenaikan gaji berkala berikutnya. e) Penurunan Gaji (1) Jenis hukuman disiplin yang berupa penurunan gali sebesar 1 kali kenaikan gaji berkala Dokter Pembina Muda Utama. * Pembina Utama Muda 9 Golongan IVic h Dokter Pembina Madya Utama. Pembina Utama Madya Golongan IV/d 1 | Poktor Utama Pembina Utama Golongan IV/e (2) Tenaga Dokter Gigi No. Unut Jabatan Tenaga Dokter Pangkat Golongan Ruang in 2 3 a | Dokter Gigi Pratama Muda Penata Muda reapers Golongan tiv *Dokter Gigi Pratama Madya Penata Muda Tk. Golongan ti ¢___ | Doktor Gigi Pratama Penata Sih pee Golongan tive _. :,| Deiter Gigi Pembina Muda Penata Tk. | Hal sds Golongan iid @ | Dokter'Gigi Pembina Madya Pembina - Golongan 1Via “4 ‘Dokter Gigi Pembina Pembina Tk. | . Golongan Vio Dokter Gigi Pembina Muda Utama | Pembina Utama Muda 9 : Golongan IVic n° Dokter Gigi Pembina Madya Pembina Utama Madya Utama. Golongan Ivid 1 | Dokter Gigi Utama Pembina Utama Golongan Vie : (8). Tenaga Perawatan ayetigi ha Jabatan Tenaga Perawatan i i!" PangketGolongan Ruang 2 for wee koe Perawat Pratama Muda + Penigatir Made . = [@olongan wa’: Perawat Pratama Madya Pengatur Muda Tk. | Golongan vb Perawat Pratama Pengatur . Golongan Ic. Perawat Pratama Kepala Pengatur Tk. !-@okonigan Wd» Perawat Muda “Penata Muda ww] Golongan tlva ; . Perawat Madya Penata Muda'Tk. 1 ‘Golongan tlifo"* Perawat Kepala Penata Golongan lil/c « Perawat Pembina Muda Perawat Pembina Madya Perawat Pembina Perawat Utama Muda Pejibiria Utama Muda “[@éténgan Vie ©) ‘Kenaikan pangkat melalui jabatan fungsional eaitan Pangkat tenaga fungsional doktor, dolter gigi dan tenaga perawatan dilakukan ‘melalui pengumpulan angka kredit. arg simaksud dengan angka kredt adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan Peniiaian alas prestasi yang telah dicapal oleh seorang dokter, dokier Gigi dan tenaga ; erawatan dalam mengerjakan butir perincian kegiatan yang digunakan sebagai salah satu dan tera Bengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan tonaga doktor Gan gigi dan tenaga perawatan, {fegiatan jabatan fungsional tonaga dokter, dokter gigi dan tenaga perawatan terdiri atas Ungur utama dan unsur penunjang yaitu: (1) Tenaga dokter ‘ Unsur uiama Besamya angka krect sekurang-kurangnya 80% yatu: =" Pendidikan ~ Pelayanan Kesahatan ~ _ Pengabdian Masyarakat Unsur periunjang Besamya angka kre sobanyak-banyaknya 20% yetu (@) Duduk dalam keanggotaan organisasi profesi dan atau organisa vecial kesehatan/ Kesehatan lainnya; (©) Mengikuti sominar/okakarya di bidang kesehatan; (6) Menjadi delegasi imi (@) Mengajar/melatin dalam bidang kesehat (6) Memborikan'bimbingan bidang kesehatan di lapangan; (9 Menilai/mengujibidang kesehatan, (9) Memperojeh gelar kesarjanaan lain ‘yang erat kaitannya dengan bidang kesehatan; (1) Malakukan kegiatanlintas sektoral yang berkaltan dengan bidang Keschance (2) Tenaga perawatan’ ae Unsur utama angka kredit sekurang-kurangnya 80% yaitu: ~ Pendidikan: » = Pelayanan kesehatan =. , Pengembangan profesi = Pengabdlan masyarakat Unsur penunjang ngka kredit sebanyak-banyaknya 20% ya (@) Puduk dalam keanggotaan organisasi profesi dan atau organisasi sosial a o ‘gan lll/a sid Vie), () Kepala Kantor Wilayah Dep. Kes. Prop. bagi Pegawal Negeri Sipil mulal dari kepangh Pratama_ wat Muda s/d Pembina Muda (Golongan lila s/d IV). (@) Kepala Kandep. Kab /Kodya bagi Pegawai Nageri Sipil mulal dar kepangkatan Prat ‘Muda sampal dengan Pratama Kepala (Golongan IVa 8/d lid) atan’ tan; sial an; 3igi ipil on ‘an na 2 Untuk penjelasan lebin Janjut supaya mengacu kepada: > (1) Surat Edaran bersama Menterl Kesehatan dan Kepala BAKN No, 614/Menkes/EVIV 1987,No. 16/SE/1987 tanggal 25. ‘Agustus 1987 beserta petunjuk pelaksanaan butir-butir Kogiatan abatan tenaga dokter. saicgiin ia (2) Surat Edaran bersama Menkes. dan Kopala. BARN,No,,615/Menkes/E/ViU1987, No. oi SE/1967 tanggal 25 Agustus 1987 beserta pelunjuk peleksanaan but-butr kegiatan jabatan tenaga perawatan. 1an Pembagian Tugas Antara Staf Puskesmas ini peru disesuaikan dengan keadaan lingkungan, jumlah dan jenis tenaga serta fasiitas sada dl masing-masing Puskesmaé yang umuminya berbedi-bed. Sébagal contoh, bilamana itenaga yang ada ialah: 1 dokter, 2 perawat, 2 bidan, 2perawat kesehatan, 1 ‘sanitarian, 1 perawat 1 pengatur obat, 1 juru obat, 1 ‘dolter gigi, 1 tenaga tata usaha, maka pembagian tugas dapat sebagai berikut : Dokter ‘ ‘Tugas Pokok: : ‘ Mengusahakan agar fungsi Puskesmas dapet dlselenggarakan dengan balk. Fungst: — sebagai seorang dokter - sebagai seorang manager wt ¥ Keglatan pokok: ‘ * =. Melaksanakan fungsi-fungsi management = Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderta. Dalam rangka rujukan menerima onsuttasi. pete = Mengkoordinir kegiatan penyuiuhan kesehatan masyarakat.. = Mengkoordinir pembinaan peran serta masyarakat metalul pendekatan .PKMD.. Kegiatan lain: "7 ae — Menerima konsultas! dari semua kegiatan Puskesmass. Perawat Senior | Tugas pokok: Melaksanakan pelayanan pengobatan jalan. Fungsi: 3e taddt Membantu dokter kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan di Puskesmas. Kegiatan pokok: tothe -_Memeriksa dan mengobati penderita penyakit menular secara | pasit. Kegiatan tain: newdata 6k ‘Memeriksa dan mengobati penderita penyakit mienilar Sécara past. ‘Memberikan pengobatan darurat pada penderita sakit git (kemudia dirujuk). Mengadakan surveillance penyakit menular, = °°". 00 Me Penyuluhan kesehatan pada penderita. Fi Mengadakan kunjungan tindak lanjut pada keluarga;penderta yang dipandang pertu. ‘Mengunjungi sebagian dari sekolah yang ada dl wilayah kerjanya dalam membantu perawat lain yang mempunyai kegiatan pokok US." 0°" * sementara penderta jwa dan penyuluhan kesehatan jiwa. = Membentu melatih kader késehatar/Prokesa. kukan imunisasi pada bayl, anak sekolah. APTI teh B25 3) 4) ~ Membantu dokter kepala Puskesmas melakukan kegiatan fungsi manajemen Puskesmas dalam bidang pengobatan, Keterangan: ~ Dalam melakukan kegiatan-kegiatan di lapangan, seperti kunjungan rumah, UKS dan ‘sebagainya, dapat diadakan pembagian wilayah kerja dengan perawat lain. ~ Dalam tugas Puskesmas Kelling diadakan gilan dengan perawat lain. Perawat Senior ‘Tugas pakok: As Molaksanakan palayanan kes, Sekolah di wilayah kerjanya. Fungsi: oh ‘Sama dengan Perawat |. Kegiatan pokok: Melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah tormasuk UKGS dengan cara mengunjungi Sekolah-sekolah di wilayah kerjanya secara berkala untuk: = Diagnosa dini dan pengobatan secara rujukan bila perlu (lermasuk diagnosa penyakit gigiimulut). = Imunisasi = PKM = Kesehatan lingkunigan dan air bersih = Kebun sekolah, temak, ikan darat. Kegiatan tain: Membantis perigobatan di Puiskesmas. Membantu surveillance pada penderita dan keluarganya di waktu kunjungan rumah. i Pencatatan dan pelaporan kegiatannya. ‘Membanti penyuluhal kesehatan gigl. a ‘Membantu penyuluhan kesehatan jiwa di rumah, gi ‘Membantu dokter melaksanakan fungsi manajemen Puskesmas dalam bidang UKS khususnya., 5 " — Akt ikut serta mengembangkan dan membina peran serta masyarakat melalui pendekatan PKMD dan.latihan bagi kader kesehatan. Bidan | Melaksanakan pelayanan KIA dan KB. Fungst: ak. ‘Membantu dokter kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di Puskesmas. Kegiatan pokok: ~ Melaksanakan pemeriksaan berkala kepada Ibu hamil, bu menyusui, bayi dan anak-anak i Puskesmas serta member pelayanan kontraseptip pada akseptor KB. ~ Menyampaikan cara pemberian makanan tambahan bagi yang membutuhkan dan penyuluhan kesehatan dalam bidang KIA/KB dan Gizi. ~ Melakukan imunisasi pada-ibu hamil dan bayi. — Melatih dukun bayi. Kegiatan lain: . — Memberikan pengobatan ‘ingan bagi ibu, bayi dan anak yang berkunjung ke bagian KIA di Puskesmas. ~ Diagnosa dini penyakit mulut dan gigi serta pengobatan sementara. B26 surveillance penyakit menular. ie rumat-rumah penderta yang ipandang peru untuk mendapatkan Kesehatan keluarga. “Pencatatan dan pelaporan kegiatannya. ‘Pengamatah perkembangan mental bayi dan anak. ‘Membantu dokter melaksanakan fungs! manajemen Puskesmes.. {ut serta aktif dalam pengembangan PKMD di wilayah kerjanya dan kerjasama lintas sseldoral. ves = Secara bergilran ikut serta dalam pelayanan Puskesmas Kelling. Metakukan rujukan (referral) bilamana periu. keglatan perbaikan git ol wilayah ketjanya. dolter kepala Puskesmas melaksanakan kegiatar-keplatan Puskesmas. ou .Keaiatan pokok: ; "=. Penyuluhan gizi dan melatih kader gizi dan menggerakkan masyarakat untuk mengadakan taman gizi. ‘= Demonstrasi makanan sehat. = Cara pemberian makanan tambahan. ~ Pemberian Vit. A konsentrasi tinggi pada anak-anak balita. Pengisian dan penggunaan KMS oleh ibu-ibu PKK dan kader gizi Pemberian suntikan Lipiodol bila perlu. Kegiatan tain: Membantu KIAKB khususnya dalam kunjungan rumah untuk perawatan kesehatan keluarga. Diagnosa din penyakit mulut/gigiserta pengobatan sementara. Membantu survelance penyakit menular dan imunisash Pencatatan dan pelaporan kegiatannya. rr Membantu pengemetan peckembangan mental anak, dan folow-up penderta, Membantu dokter kepala Puskesmas melaksanakan fungsi manajemen Puskesmas. Mengembangkan PKMD dan membina Prokesa/kader gizi. = Secara bergiir ikut serta Puskesmas Kelling. Melakukan rujukan (referral) bila peru. eeu eee ‘Tenaga Bidan di Desa Bidan di desa adalah tenaga bidan yang ditempatkan dan bertugas di desa, mempunyai wilayan kerja 1 sampal 2 desa. Dalam melaksanakan tugas pelayanan medik baik di dalam maupun di Juar jam kerjanya, bidan harus bertanggung-jawab langsung kepada kepala:Puskesmas. ‘Tugas pokok: = Melaksanakan kegiatan Puskesmas di desa di wilayah kerjanya berdasarkan urutan priortas masalah kesehatan yang dihadapi, sesual dengan kewenangan yang dimitki dan derikan. = Menggerakkan dan membina masyarakat desa di wilayah kerjanya agar tumbuh kesadaran untuk dapat berperilaku hidup sehat. Fungsi bidan di wilayah kerjanya: ~ Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah-rumah, menangani persalinan, pemberian kontrasepsi dan pengayoman medis keluarga berencana. B27 Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan setempat. ‘Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta dukun bayi. Membina kelompok dasa wisma di bidang kesehatan. Membina kerjasama lintas program, lintas sektoral dan lembaga swadaya masyarakat. ‘Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan ke Puskesmas atau bilamana dalam keadaan darurat dapat merujuk ke fasiltas kesehatan lainnya. Mendeteks! sécara.dinl adanya efek samping dan komplikasi pemakaian kontrasepsi serta ‘adanya penyakt-penyakt lain, dan berusaha untuk mengatasi sesuai dengan kemampuannya. Asad eres i 7) Sanitarian Tugas pokok: ‘Merubah; mengendalikan atau menghilangkan semua unsur fisik dan lingkungan yang memberi ‘Pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat. Fungsi: ‘Membantu dokter kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan di Puskesmas. Kegiatan pokok: ~ Penyuluhan kepada masyarakat tentang penggunaan air bersih, jamban keluarga, rumah Saki, Kebersihan lingkungan serta penanaman pekarangan. ~ Membantu masyarakat dalam pembuatan sumur, perlindungan mata air, penampungan air hujan dan sebagainya secta melatin pembuatan leher angsa untuk jamban keluarga. — Pengawasan hygiene 'penisahaan dan ‘tempat-tempat umum. Kegiatan — Membant dokter kapala Puskesmas memimpin rogu pemberantasan| Penyakit menular. — Membantu/mengembangkan PKMD, melatih Prokesa. ~ Pencatatan dan pelaporan kegiatannya, — Pengamatan kesehatan jingkangan di sekolah serta memberi saran-saran teknis perbaikan. ~ Membanty penyuluhan gizi. * ~ Membanty dokter kepals Puskesmas dalam melaksanakan fungsi manajemen. ~ Ikut serta dalam Puskesmas Keliling.. . Aktif. ‘Tugas pokok; ‘Melakukan pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas Fungst Membantu menegakkan diagnosa penyakit, knususnya penyakit malaria dan TBC. Kegiatan pokok: : ~~ Melaksainake eriksiaan spesimen penderita dan ibu hamil untuk pemeriksaan darah, turin rutin in pomeyiksaanSodiaan malaria dan dahak untuk basil tahan asam. ssdhatan pada penderita atau keluarganya. " 9 jah dalam rangka perawatan kesehatan Keluarga. . kégiatannya. ; Membantu dokter kepala Puskesmas dalam melaksanakan fungsi manajemen. Meribantu pangembangan PKMD. a7 Membantu referral, en, Bila dipertukan ikut Puskesmas Kelling. Pencegehan dan pémberantasan penyakit menular. | Fungst: tess Membentu dokter kepala Puskesmas dalam melaksanakan Keglatan Puskesmas. Kegiatan pokok: F — Melaksanakan kegiatan imunisasi di lapangan. Melaksanakan active case finding dengan bantuan prokese-prokesa. Mengadakan pusat-pusat rehydrasi. Memberi presumptive treatment malaria, Lain-lain tindakan pemberantasan penyakit menular. Menyelenggarakan dan memonitor cold chain untuk imunisasi dan mereacanakan persediaan vaksin secara teratur. Kegiatan lain: ‘Membantu pengobatan penderita khususnya perder BTA posit. Penyuluhan Kesehatan khususnya mengenal penyakit menular dan imunisasi. Membantu kunjungan rumah dalam rangka perawatan kesehatan keluarga. Pencatatan dan pelaporan kegiatannya. ‘Membantu surveillance gizi. ‘Membantu penyuluhan Kesehatan gig Membantu dokterkepala Puskesmas dalam meiakganiaken fungs! manajemen. ‘Membantu pengembangan PKMD, melatih prokesa. Merujuk penderita penyakit menular. Bila pertu ikut Puskesmas Kelling. tikan. E10) Dokter gigi, ‘Tugas pokok: Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan imuiat'dl ‘aja Kerja Puskesmas dapat berjalan dengan baik. Fungsi: Mengawasi pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas. Kegiatan pokok: — Memberi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam wilayah kerja Puskesmas secara teratur. Supervisi dan bimbingan teknis pada perawat gigi dl Puskesmas. . Kegiatan lain:. — Memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada penderita dan-masyarakat di wilayah kerjanya. — Membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsi manajemen. — Membantu pembinaan kerjasama lintas sektordl daar;pengembangen peran serta masyarakat melalui pendeketan PKMD. 11) Perawat gigi ‘Tugas pokok: Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas. Fungsi: Membantu dokter gigi dalam melaksanakan kegiatan di Puskesmas. 8-20 Kegiatan pokok: - Memeriksa gigi geligh Mengobati gig yang sakit. Menambal gigi yang berlubang. Membersinkan karang gigi Penyuluhan kesehatan gi Merujuk kasus yang perlu diambil tindakan oleh seorang dokter gigi. Kegiatan lain: Memeriksa gigi bu hamil dan anak-anak. Melaksanakan usaha kesehatan gigi sekolan ‘Membantu melaksanakan fungsi manajemen. Membantu mengembangkan peran serta masyarakat melalui pendekatan PKMD. Melaksanakan rujukan bagi penderita yang periu tindak lanjut dari dokter khusus. ‘Membantu imunisasi bayi dan ibu hamil setelah mendapat latihan. cruel 12) Pengatur obat Tugas pokok: * Mengelola obat-obatan yang ada di Puskesmas. Fungsi: Membantu dokter untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di Puskesmas. Kegiatan pokok: ‘Mempersiapkan pengadaan obat di Puskesmas. Mengatur penyimpanan obat dan alat kesehatan di Puskesmas. mengatur administrasi obat di Puskesmas. Meracik obat-obatan untuk diberikan kepada penderita sesuai perintah dokter. Membuat zat reagens untuk laboratorium. Mengatur distribusi obat sederhana untuk UKS dan KIA/KB. Menyediakan obat untuk Puskesmas Keliling dan Puskesmas Pembantu. Kegiatan lain: - Penyuluhan kesehatan terutama dalam bidang penggunaan obat keras dan bahaya narkotika. — Pencatatan dan pelaporan kegiatan yang dilakukan. — Membantu melaksanakan fungsi manajemen. — Pemegang inventaris peralatan medis Puskesmas. peeuunn 19) Juru Obat ‘Tugas pokok: Membantu mefaicik obat dan membungkusnya. Fungsi: * Membantu melaksanakan kegiatan Pengatur Obat. Kegiatan pokok: = Membantu dalam menyimpan obat dan administrasi obat. — Membantu meracik dan membungkus obat dalam kemasan yang sesuai. = Membantu kegiatan distribusi obat untuk kader UKS serta menyediakan obat untuk Puskesmas Kelling. — Membantu administrasi obat-obat yang bersumber khusus, antara lain : obat Askes, obat PSM, Vaksin, Obat KB dan lainain. wh ane ‘Rébersinan dan kerapinan kama? obWt aan ‘menyimpan dan administrasi makita tl tu inventarisasi semua peralatan medis Puskosmes. if CHGY 8 = Mengumpuikan laporan berkala setiap petogas Puskesmas untuk disusun menjadi laporan Puskesmas sesual dengan form yang telah ditentukain:** "+774" — Membuat surat-surat dan menyimpan arsip/surat masuk.: v2 Tata Usaha Rumah Tangga Puskesinas. ~ Tata Usaha Kepegawaian Puskesmas. ‘ ‘Tata Usaha Keuangan Puskesmas. ‘Menerima pembayaran uang karcis di lokat: 1-1: 3 Mempersiapkan/m kartu-kartu penderttat 151: Pengetikan laporan maupun surat. thi ite in Doktor Pliskesinas eae A Dokter Kepala Puskesmas sebagai seorang dokdet. 3.4 Pendapat umum mengenai seorang dokter biasaniya te ery \berilmu untuk menyem- ‘orang sakit. Demikian’pula masyarakat mengharapkin f seoréng doktor Kepala Puskes- mas untuk melakukan pemeriksaan dan Pengobatan ofaing ane Namun demiklan, dalam kenyetaan tanggung jawab seorang.doktet Kepala Puskesmas tidak ‘hanya mengobati orang sakit saja akan tetap! jauh leblh besar, al empl radan meningkat- kan kesehatan dari masyarakat di dalam wilayah kerjanya. Disamping itu ia bertungsi juga sebagai Seorang pemimpin dan seorang manager pula.“ "°"" = (leh arenanya dalam kegiaian pemerksaan dan pangobatan perder setiar-arl pada waktu- waktu tertentu, dimana dokter Puskesmas sedang melakukan tugas-tugas manajemen Puskes- mas dan tugas-tugas kemasyarakatannya, ia-dapat’ a See wewenangnya kepada ‘seorang Perawat dan seorang Bidan. Dokter Puskesmas memeriksa dan mengobati penderita ‘kan referral da Perawat atau Biden) sla, Akai. tap mabye masyarakat biasanya kurang puas ae ere a gan ob! soorang Persist E Te a seonase Dore Oleh arena itu kiranya waktunya diatur sedemikian ee puas dan pekerjaan lain dapat terlaksana dengan baik. Misainya peri ‘oléh dokter dilakukan pada hari-hari ‘ertontu saja dalam satu minggu, sedangkan pada! ‘hanya memeriksa rujukan, sehingga masih ada waktu untuk melakukan tugal ‘perlu diumumkan kepada * masyarakat Sécdira jelas sehingga tidak terjadi salah fahiam. " Penting kicahya seorang dokter, Puskesmas, dl enderita, pandangan dan cara berfikir dalam iid semata-mata difujukan kepada penderita sebagai individu, akan tétap! padangan ditujukan opade keluarga penderita dan dihubungkan pula dengan ert lingkungan penderita 2) Dalam melaksanakan pemeriksaan dan tindakan pengobatan pergunakaniah semua fasiltas yang ada dan kemampuan yang dimilki sebalk-baiknya. Hal ini sangat penting untuk memupuk. { kepercayaan masyarakat dan para pejabat dilingkungan kecamatan kepada dokter Puskesmas yang bersangkutan. Bilamana ada penderita yang tidak dapat diatasi dengan fasiltas dan kemampuan yang ada, maka penderita perlu dikrim kepada Rumah Sakit yang diperkirakan memilki kemampuan untuk mengatasi penderita tersebut, tentunya dengan persetujuan penderita setelah cukup diberi motivasi. limu pengetahuan terus berkembang, maka perlu kiranya diusahakan kesempatan untuk men- gikuti ceramah Kiinik yang diselenggarakan oleh |.D.| bila ada, atau membaca majalah-majalah bidang Klinik maupun: dalam bidang kesehatan masyaraket. Bila masih ada kesempatan untuk ‘molakukan praktek di luer Jam kerja tentunya bisa cilakukan tanpa mengabaikan tugas. La east Hubs arnt Dokter Kepala.Puskesmas sebagai seorang manager (2) Organisasi dan tatalaksanac Puskesmas mempunyal wilayah kerja satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan yang langsurig bertanggung-jawab dalam bidang tehnis kesehatan maupun administratit kepada Kepala Dinas Kesehatan Tingkat Il (Ookabu). Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa di dalam wilayan kerja Puskesmas merupakan agian integral dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu melaksanakan sebagian tugas-tugas Puskesmas sesual dengan kemampuan tenaga dan fasiitas yang ada dalam wilayah kerja tertentu yang merupakan sebagian dari wilayah kerja Puskesmas. Jenis dan jumiah tenaga Puskesmas yang sebenamya tidak perlu sama untuk setiap Puskesmas, tetapl disesuaikan dengan jumlah penduduk dan luas daerah yang dicakup serta keadaan geografis dan perhubungan di wilayah kerjanya. in demikian jumlah tenaga yang tersedia belum dapat memenuhi kebutuhan pada waktu ‘Sekarang, maka untuk samentara diadakan pola tenaga yang seragam bagi setiap Puskes- mas INPRES, Yang penting tenaga tersebut bekerja dalam suatu Team, berarti pekerjaan tenaga yang satu mengisi kekurangan dari tenaga yang lain dan sebaliknya. Walaupun pekerjaan yang dilakukan berbeda-beda akan tetapi semuanya dengan satu tujuan, ialah ‘meningkatkani Kesehatan dari masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dan di bawah satu pimpinan, ialah Kepala Puskesmas. Tidak ada pengkotakan struktur dalam Puskesmas. Kepala Puskesmas peru melakukan pembagian tugas bersama-sama stafnya disesuaikan Gengan jenis dan jumiah tenaga serta kegiatan yang pertu dilakukan. Dalam hal ini perlu elaksana necat vatan, dan kan untuk agan gam- desa yang mengatasi aupun Tim angpaling — Menyusun rencana pembinaan untuk tribulan yang akan datang, dan sebagai penutup rencana kerja dari semua sektor diserahkan oleh Camat kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan. Pelaksanaan : Pengarah : Camat Peserta : Undangan rapat ditanda tanganl olen Camat dan disampaikan kepada: = Tim Pembina PosyandwKkB-Kes Dat H = Tim Penggerak PKK Kecamatan Puskesmas di wilayah Kecamatan = BKKBN Kecamatan Bangdes Kecamatan = sektor lain yang dianggap periu a ‘Waktu : Pertemuan sebaiknya diadakan pada hari Sabtu akhir tibulan antara jam 09.00 - 12.90 dengan acara sebagal berikut : JAM ACARA PENGARAH 09.00-09.15 | 1. Pembukaan Camat 09.15- 09.35 | 2, Laporan keglatan Posyandu Ketua PKK 09.35- 10.35 | 3. Laporan dan hambatan dari Ka. Puskesmas sektor-sektor 10.35- 10.45 | 4. Tanggapan dan kebijaksanaan Tim Dati It dari Tim Dati tl 10.45-11.05 | 5. Analisa masalah Ka. Puskesmas 11.05- 11.45 | 6. Pemecahan masalah Ka, Puskesmas dan Tim Dati Il 11.45- 12.35 | 7. Rencana kerja dari sektor-sektor Ketua PKK 12.35-13.30 | 8. Kesepakatan pembinaan Ketua PKK dan sect Camat ‘Tempat: Kecamatan atau tempat lain yang dlahggap sesuai. Persiapan: : ‘= Pendekatan kepada Tim Pembina Dati |! sambil memberikan undangan. = Pendekatan kepada sektor lain agar menyajikan laporan pembinaan, terutama kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan. = Persiapan tempat, alattulis, menulls dant-formulir rencana kerja. = Pendekatan kepada BKKBN untuk memperoleh dana Rakor KB sebagai bantuan pembiayaan. = Puskesmas membuat/menghitung cakupan pelayanan Posyandu secara kumulatif dari desa-desa. = Catatan-catatan hasil kesepakatan yang lalu, arsip surat-surat instruksi yang berkaitan dengan peran Serta, masyarakat, Posyandu, dan lintas sektoral. = Pendekatan kepada Camat agar mau memimpin rapat/pertemuan dengan menyerahkan bahan-bahannya. ‘Menunjuk salah satu staf Puskesmas untuk membuat notulen rapat. 9. Pemantauan Pelaksanaan (Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Terpadu Puskesmas SP2TP) 1) Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup a) Pengertian: Dalam manajemen dipertukan adanya data yang akurat, tepat waktu dan kontinu serta ‘mutakhir secara periodik. Berdasar S.K, Mentari Kesehatan nomor 63/Menkes/II/1981, ber- ‘aku sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). ‘SP2TP adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang langkap untuk pengelolaan Puskes- ‘mas, meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh Puskesmas. Dengan melakukan SP2TP sebalk-baiknya, akan didapat data dan informasi yang diperlukan untuk perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pemantauan, pengawasan, pengendalian dan penilaian penampilan Puskesmas serta situasi kesehatan masyarakat umumnya. b) Tojuan: (1) Umum: : Tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara periodik/ ‘eratur untuk pengelolaan program kesehatan masyarakat melalui Puskesmas di ber- bagai tingkat administrasi.° (2) Knusus: (@) Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok Puskesmas yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara toratur. () Terfaksananya pelaporan data tersebut secara teratur di berbagai jenjang ad- mministrasi, sesuai dengan peraturan yang beriaku. (©) Termanfaatkannya data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam rangka pen- gelolaan program Kesehatan masyarakat melalui Puskesmas di berbagai tingkat administrasi. ©) Ruang Lingkup: (1) SP2TP dilakukan oleh semua Puskesmas (termasuk Puskesmas dengan Perawatan, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Kelling). (2) Pencatatan dan Pelaporan mencakup: (6), data umum.dan fl wilayah kerja Puskesmas () oat atnagaated octonas (6) data sarana yang dimilki Puskesmas 4 (d)"daté'kegiatanpokok Puskésmas yang dilakukan baik di dalam | maupun di luar gedung + Puskesmas.2"! 9850 ° (8) Pelaporan dilakukan secaraperiodik (bulanan, tribulanan, semester dan tahunan), de- ‘ngan mengguriakain formlir yang baku. Seyogyanya berjenjang dari Puskesmas ke Dati \, dari Dati ke Dati 1; dan:Dati | ke Pusat. Namun sementara ini dapat dilakukan dari Dati Il langsung ke Pusat, dengan tindasan ke Propinsi. 2) Beberapa Batasan Dalam pelaksanaan SP2TP ada beberapa batasan tentang istilah yang digunakan untuk men- dapatkan kesamaan pengertian, ‘sehingga pencatatan dilakukan dengan benar dan sama di ‘seluruh Puskesmas. a) Kunjungan: ; ‘Ada 2 (dua) macam kunjungan: (1) Kunjungan seseorang ke Puskesmas, Puskesmas Pembantu, baik untuk mendapat Relayanan kesehatan maupun sekedar mendapat keterangan sehat-sakit. B52 Untuk ini dibedakan 2 (dua) kategori: (@) Kunjungan baru, jalah seseorang yang pertama Kall datang ke Puskesmas/Puskes- mas Pembantu, sehingga seumiur hidupnya hanya dicatat sebagai satu kunjungan baru. (0) Kunjungan lama, jalah seseorang yang datang Puskesmas/Puskesmas Pembanty ‘yang kedua kali dan seterusnya untuk mendapat pelayanan kesehatan. Perkecualian kedua kategori tersebut pada Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Balita: (@) Kunjungan tbu Hamil pada setiap kehamilan dianggap sebagai kunjungan baru, sedangkan kunjungan kedua kali dan seterusnya untuk memeriksakan kehar ddianggap sebagai kunjungan lama. : Dengan demikian penetapan kunjungan Ibu Hamil tidak ditentukan dengan tahiun/periode, tetapi diberlakukan sebagal “episode of illness”. (&) Kunjungan tbu Menyusui, termasuk Ibu yarig'mefiyelesaikan kehamilannya karena ‘abortus, selama periode menyusul yang 2 tahun, dihitung sebaigal 2 kunjungan baru. Dengan kata iain setiap Ibu Menyusul setelah saat melahirkarVabortus dihitung kembali sebagal kunjungan baru, Sedangkai kahjurigan selanjutnya dinitung sebagai kunjungan lama. otis {6) Kunjungian Balita setiap tahun (setelah hari ulang tahun) dianggap sebagal kunjungan baru. Jadi setiap Balita mempunyal 4x kunjungan baru. Sedangkan kunjungan kedua ddan seterusnya dari tahun yang bersangkutan, dicatat sebagal kunjungan lama. (2) Kunjungan Sebagai Kasus Kunjungan kasus adalah kasus baru + kasus lama + kunjungan baru + kunjungan lama suatu penyakit. Kasus ‘Ada 2 macam kasus: (1) Kasus baru, adalah ‘new episode of ilness’, yaltu pemyataan pertama kali seseorang ‘menderita penyakit tertentu sebagai hasil diagnosa dokter atau tenaga paramedis. (2) Kasus lama adalah kunjungan Kedua dan seterusnya, dari kasus baru yang belum 100% dalam hal ini angka maksimum untuk cakupan = 125% ian Manajemen Puskesmas (a) Dalam kelompok variabel manajemen Puskesmas (Proses) terdiri dari beberapa variabel yaitu ~ Perencanaan = Pelaksanaan = Penilaian (0) Untuk penilaian keadaan manajemen Puskesmas digunakan suatu skala sebagai berikut: ‘Skala 1 = Tidak ada sama sekali ‘Skala 2 = Sebagian kecil ada ‘Skala 3 = Sebagian kecil ada sebagian tidak ada ‘Skala 4 = Sebagian besar ada ‘Skala 5 = Semua ada (¢) Dari masing-masing variabel dilakukan penilaian untuk melihat sampai seberapa jauh (dalam skala) Puskesmas telah menjalankan fungsi manajemen Puskesmas. (6) Untuk mendapatkan suatu hasil data yang dapat dipercaya, maka dalam pengisian skala ini dilakukan oleh 2 (dua) pihak yaitu oleh Puskesmas sendiri maupun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kandep Kabupaten’Kodya. (@) Bilamana hasil penilaian tersebut berbeda, penilaian akhir diambil nila tengah. (9. Nilai dasar yang ditentukan untuk Kelompok variabel manajemen Puskesmas adalah 8,000 yang terbagi dalam 3 variabel. (@) Nilai ap variabel dari keadaan manajemen Puskesmas (Perencanaan, Pelaksanaan dan Penilaian). (V1+V24V34V0) 1 hilai tertinggi x5 *8.000 jul Sxn)

sub- ‘Untuk setiap variabel diberikan penilalan dengan penggunaan skala sebagai berikut: ‘Skala 1 = kurang sekall ‘Skala 2 = kurang Skala 3 = sedang Skala 4 = baik ‘Skala 5 = baik sekali Dari masing-masing variabel clakukan penilaian untuk melihat sampai seberapa jauh Puskesmas mempunyai sarana yang dapat digunakan untuk melaksanakan fungsinya. Perhitungan 2 (nilai seluruh Sarana fisik) Visv24V04V44...Vm) 1 S2 = ~Angka tertinggi=(@ xn) *p* 4000 ‘$2 = Nilai variabel sarana fisik Puskesmas p= Jumlah variabel dari kelompok variabel Sumber daya Puskesmas = 4 V_ =Nilai keadaan tiap sub-variabel sarana 1 = Banyaknya sub-variabel yang dinilai (banyaknya Jonis sarana fisik x 3 jenis, penilaian) = 5x3= 15 Keadaan perlengkapan medis (S3): Variabel sarana perlengkapan medis dibagi dalam beberapa sub-variabel yang umumnya setiap sub-variabel dilhat dari segi jumlah, macam, kelengkapan dan keadaannya. Untuk setiap sub-variabel digunakan peni ‘Skala 1 = kurang sekali ‘Skala 2 = kurang ‘Skala 3 = sedang Skala 4 = baik ‘Skala 5 = baik sekali Dari masing-masing sub-variabel dilakukan penilaian untuk melihat sampai seberapa jauh Puskesmas mempunyai sarana perlengkapan medis untuk digunakan dalam melaksanakan fungsiny Rumus perhitungan nilai sarana medis ($3): dengan skala sebagai berikut: UAE V2 EVI + VAS Vay 1 SS =" Angka teringgi= Sxn *p*4000 S93 = Nilai keadaan sarana medis P= Jumiah variabel dari kelompok variabel Sumber Daya Puskesmas = 4 V__ = Nilai keadaan tiap sub-variabel sarana medis n= Banyaknya variabel yang dinital (banyaknya jonis sarana medis = 14) Keadaan Obat-obatan ($4) Variabel keadaan obat-obatan dibagi sesuai macam obat menurut khasiat yang harus tersedia di Puskesmas menurut daftar obat esensial Puskesmas dan manajemen obat Puskesmas, ‘Setiap macam obat dilihat dari keadaan persediaan, pemakaiannya dan penyim- panannya, Untuk setiap variabel dil ukan skala perhitungan. en Dari ketiga daftar tersebut dilakukan penilaian dengan skala sebagai berikut Persediaan Pemakaian Penyimpanan ‘| ‘Skala 1 = kurang Skala 1 = jarang dipakai_| Skala 1 = tidak baik ‘Skala 2 = cukup ‘Skala 2 = kadang” ‘Skala 2 = cukup | dipakai ‘Skala 3 = banyak Skala 3 = sering dipakai_| Skala 3 = balk | Masing-masing obat mendapatkan 3 jenis skala yang kemudian ketiga jenis skala tersebut dijumlah menjadi nilai skala dari obat tersebut. Fumus perhitungan nilai sarana obat (S4) sebagai berikut: 4 = Nilai keadaan sarana obat p= Jumlah variabel dari kelompok variabel Sumber daya Puskesmas = 4 V_ = Nilai keadaan tiap sub-variabel jenis obat n= Banyaknya sub-variabel (banyaknya janis obat) = 122 (5) Keadaan Lingkungan Puskesmas (L) Kelompok variabel keadaan lingkungan Puskesmas dibagi dalam variabel keadaan Lingkungan Fisik (L1) dan keadaan Lingkungan Sosial Ekonomi dan Budaya (L2). Nilai dasar keadaan lingkungan ditentukan sebesar 2.000 yang terdiri dari 2 variabel (Lt +12): Lali+l2 Dari masing-masing variabel dibagi dalam beberapa sub-variabel yang masing-masing diberi nilai sama. Tiap sub-varlabel dinilal dalam 5 skala menurut besar kecilnya pengaruh terhadap hasi pelayanan kesehatan sebagai berikut: ‘Skala 1 = kurang sekali ‘Skala 2 = kurang Skala 3 = sedang Skala 4 = baik ‘Skala 5 = baik sekali Masing-masing sub-variabel dinilai skalanya, dan dihitung sesuai dengan rumus untuk ‘masing-masing variabel sebagai berikut: _ W1+V2+V3+V4+ ~~~ Angka tertinggi Li = Nilai keadaan lingkungan fisik p= dumiah kelompok variabel ingkungan = 2 V_ = Nilai keadaan tiap sub-variabel ingkungan fisik n= Banyaknya sub-variabel lingkungan fisik = 11 u Lz = M1+V2+VS4V4+ ‘Angka tertings L2 = Nilai keadaan lingkungan sosial ekonomi budaya p= Jumiah kelompok variabel lingkungan = 2 V__=Nilai keadaan tiap sub-variabel sosial ekonomi budaya n= Banyaknya sub-variabel sosial ekonomi budaya = 11 B72 ©) Pembagian Strata Puskesmas/Penilaian Akhir Stratifkasi Puskesmas. Pengukuran Stratifikasi Puskesmas dilakukan dengan mengukur penampilan kerja yaitu pencapaian cakupan Kegiatan pokok dibandingkan dengan apa yang diharapkan dicapai pada akhir Pelita yang bersangkutan dan mengukur proses manajemen yang dilakukan oleh ‘tenaga Puskesmas cibandingkan dengan ketentuan sesual dengan pedoman yang ada. Nila dari kedua variabel tersebut dikoreksi dengan Keadaan Sumber daya dan Keadaan Lingkungan yang mempenganihi keberhasilan Puskesmas dalam melakukan kegiatan, Hasil perhitungan nilai penampilan kerja Puskesmas dikelompokkan dalam 3 Strata yaitu: Stata! = penampilan balk Strata Il = penampitan sedang Strata Ill = penampilan kurang baik Berdasarkan hasil pengolahan data seperti tersebut di atas, tungan sebagai berikut: Hs = Nila hasil cakupan kegiatan pokok Puskesmas, P= Nilai pelaksanaan proses manajemen Puskesmas = Nilai keadaan sumber daya Puskesmas L_ = Nilai keadaan lingkungan Puskesmas skala kan didapatkan hasil perhi- (1) cara menghitung nilai penampilan kerja Puskesmas: St= (Hs +P) xK, dimana St = Nilai standard penampilan kerja Puskesmas Hs = Nilai hasil kegiatan Puskesmas P = Nilai pelaksanaan manajemen Puskesmas. K = Faktor koreksi (2) Nilai faktor koreksi adalah sebagai berikut : Ka[t+ 2(KS+KL)] ¥2, dimana KS = Faktor koreksi karena keadaan sumber daya KS = (SstSk), dimana ‘Sst = Sumber daya standard = 4.000 ‘Sk = Sumber daya menurut kenyataan = < 4.000 KL = Faktor koreksi karena keadaan lingkungan KL = (Ls¥/LK), dimana Lt = Keadaan lingkungan standard = 2.000 Uk = Keadaan lingkungan menurut kenyataan = <2.000 Bila Sst = Sk maka KS = 1 dan Lst = Lk maka KL = 1 Maka faktor koreksi K = 1 berarti pengaruh dari sumber daya dan lingkungan tidak ada, Namun demikian dalam kenyataan Sst tidak pernah sama dengan Sk, begitu pula Lst tidak sama dengan Lk. (3) Maka Rumus Perhitungan Nilai Strata menjadi : Jaan ur sing rasil tuk St= (Hs +P) x[ 1+ (KS +KL)]x 2 atau Sta (Hs + P)x(1 + He SEs ty x ve atau St= Va(Hs + P) + V4 (Hs +P) St HS B73 (4) Perhitungan Nilai Stata Standar Bila rata-rata Sk dan Lk bernilai 50% dari standar maka perhitungan Nilai Strata Standar menjadk: St = (12.000 + 3.000) V2 + (12.000 + 8,000) va (4000, 2000) = 7.500 + 15,000 x Vax (2 + 2) = 22.500 (6) Pembagian Strata: Stratal => 75% nilai standard => 16.875 Strata ll = > 50% — <75% nilal standard (11.250 ~< 16.875) Strata It! =< 50% nilai standard (<11.250) Dengan faktor koreksi yang sangat menentukan nilai penampilan kerja Puskesmas tersebut, maka tidak peru dibedakan cara perhitungan untuk Region |, Region Il dan Region lit, B74 Penyajian/Penggunaan Data dan Laporan juk Umum 9) Analisa data merupakan kegiatan untuk mengambil kesimpulan dari data yang sudah diolah, yang selanjutnya akan menjadi masukan dalam pengambilan keputusan. (@) Anaisa data dapat dilakukan di semua tingkat administrasi mulai dar tingkat Puskesmas, Dinas Kesehatan Dati, Kandep Kesehatan Kabupaten/Kodya, Dinas Kesehatan Propin- siKanwil, sampai tingkat Pusat. Dengan sendirinya jenis data yang dianalisa pun akan berbeda untuk setiap tingkat administrasi. 6) Pada dasamya jenis data yang diperlukan di Puskesmas dan Dinas Ke banyak bersifat khusus dan terperinci sehingga dapat lebih mengetahi kelurangan guna meningkatkan pembinaan dan pengelolaannya. ‘Sedangkan jenis data yang diperlukan bagi tingkat Propinsi dan Pusat pada dasamya lebih bersifat umum, karena akan lebih banyak dipergunakan untuk pemberian masukan dalam ‘menentukan kebjaksanaan dan langkah-langkah. (4) Sesuai dengan tujuan dari Stratiikas! maka analisa data dan pengambilan kesimpulan akan > ebih citujukan untuk memberikan masukan bagi perencanaan, monitoring, bimbingan dan pengendalian fungsi Puskesmas. (© Untuk melakukan analisa data di tingkat Puskesmas dan, Dinkes Dati ll, analisa bisa ‘memerlukan angka cakupan tiap kegiatar/keadaan Puskesmas baik untuk hasil kegiatan pokok Puskesmas, hasil manajemen, keadaan sumber daya maupun keadaan lingkungan kerja Puskesmas. ‘Sedangkan untuk melakukan analisa data ditingkat propinsi diperlukan data mengenai tingkat perkembangan Puskesmas yang ada di masing-masing kabupaten yang berada pada propin- ‘i tersebut. Data ini diperoleh dari laporan para Kadinkes Dati |! yang sudah merupakan ‘gambaran yang menyeluruh berdasarkan data yang diperoleh dari masing-masing Puskes- mas di dalam wilayahnya. (6) Penyajian data merupakan kegiatan lanjutan dari analisa data dan dapat dilakukan dengan cara pengisian tabel, pembuatan gratik, penafsiran dan rekomendasi yang ditulis dalam bentuk narasi. Pada tingkat Puskesmas penyaiian data/gambaran tentang masing-masing kegiatan pokok Puskesmas dapat dipergunakan oleh pimpinan Puskesmas sebagai bahan pembinaan dan pengarahan staf Puskesmas atau sebagai bahan untuk mawas dri, b) Analisa, Penyajian dan Penggunaan Data ingkat Puskesmas: Untuk melakukan analisa data pada tingkat Puskesmas bisa digunakan data yang terkumpul pada Form A seperti contoh di bawah Puskesmas Kecamatan Kabupaten Ds Data Tahun ec dJumlah Penduduk : ... - LAPORAN STRATIFIKAS! PUSKESMAS KE DINAS KESEHATAN KABUPATEN FORM RINCIAN VARIABEL NILAI PENCAPAIAN | NILAI STANDARD | % PENCAPAIAN = KIA (termasuk imunisasi) 4.500 2.189 68,5 | - Pam 1.300 1.536 64,6 ~ Kesehatan Lingkungan 1.200 1.498 802 z|- PHN 450 1.212 374 zE|- Pm 750 977 76,7 28|- 860 992 96,4 aul- 700 812 86,2 2 a\- 695 797 873 a2] 710 791 89,7 le 350 479 73,0 = Kes. Jiwa 250 439 56,9 = Laboratorium 130 380 342 SUB TOTAL 8.895 12.000 744 % | ~ Perencanaan 650 1.000 65,0 = | ~ Pelaksanaan 750 1.000 75,0 2 (|< Penilaian 500 4.000 50,0 z SUB TOTAL 1.900 3.000 63,3 < 800 1.000 80,0 x 850 1.000 85,0 & | ~ Perlengkapan Medis 600 1.000 60,0 3 = Sarana Obat 750 1.000 75,0 i 3B ‘SUB TOTAL 3.000 4.000 75.0 | ~ Unokungan Fisik 780 1.000 78,0 & S| - Ling. Ekonomi-Sosial- 221" suave 560 1.000 56,0 * SUB TOTAL 1.340 2.000 67.0 NILAI STRATA 13.016 ‘STRATA Il 20 Februari 1990 Kepala Puskesmas B76 FORT Perhitungan Nilai Strata: 4.000 Ya (€.895 + 1.900) + 14(8.898 + 1.000) (Soy + F305) 5.307,5 + 7.618,6 = 13.016 termasuk dalam Strata Il Dari Form A ini perhatikanlah nilai pencapaian hasil kegiatan yang masih kurang memuaskan, mmisalnya kegiatan KIA, PHN dan Laboratorium. = Dari contoh pada Form A kita inelihat bahwa untuk kegiatan KIA nilai pencapaiannya 1500, dan nilai standardnya 2189, maka % pencapaian menjadi 1500 FAGB « 100% = 68,5% (-masin cukup memuaskan) Untuk kegiatan PHN nilai pencapaiannya 450, dan nila standardnya 1212, maka % pencapaianaya menjadi: A82 x 100% = 97% (=kurang memuaskan) Tata 1 Untuk kegiatan Laboratorium nilal pencapaiannya 130, dan rilal standardnya 380, maka % pencapaiannya menjadi: 328 «100% = 94,246 (ekurang memuaskan) Untuk mencari penyebab permasalahan tersebut di atas maka perlu dilakukan 1 Penelaahan kembali, formulir pengumpulan data kegiatan KIA, PHN, dan Laboratorium untuk itelii lebih lanjut nial dari masing-masing variabel. Dengan demikian dapat diketahui variabel kegiatan mana yang menyebabkan nilai tu menjadi memuaskan atau menjadi kurang memuaskan, misalnya dithat dari segi: (1) Manajemen : (@) Apakah perencanaan kurang baik? (b) Apakah pengorganisasian kurang baik? (6) Apakah kurang monitoring/pemantauan? (d) Apakah kerjasama antar tenaga kurang?- (€) Apakah kerjasama dengan pamong setempat kurang? (0) Apakah kerjasama lintas sektoral kurang? (@) Apakah pedoman kerja belum ada? (6) dan sebagainya. ‘Sumber daya (a) Apakah jumiah tenaga kurang? (0) Apakah tenaga kurang pengetanuan dan ketrampilan? (c) Apakah tenaga kurang motivasi? (@) Apakah fasilitas kerja kurang? (e) Apakah fasiltas transport kurang? () Apakah supply kurang? (g) Apakah dana kurang? (hy dan lain sebagainya. Lingkungan: Keadaan lingkungan biasanya sukar diperbalki dalam waktu singkat, namun demikian pada dasarya Puskesmas dapat membantu perbaikan beberapa aspek lingkungan misalnya apabila (a) Masyarakat kurang pengetahuan tentang kesehatan (b) Masyarakat buta aksara (©) Masyarakat berpenghasilan rendah (@) dan sebagainya. 5.3975 + 2.698,75 x (1.333 + 1,49) = 3APAIAN Q ° Penilaian keadaan proses manajemen Puskesmas dan kebenaran pengisiannya ke dalam format isian untuk manajemen Puskesmas. — Mengundang rapat semua kepala Puskesmas untuk diberi bimbingan cara peman- faatan hasil stratiikasi Puskesmas oleh Puskesmas. = Setelah menerima hasil stratifikasi Puskesmas, maka: Diadakan kompilasi data stratifkasi Puskesmas di seluruh Puskesmas di wilayah kerjanya untuk dimasukkan dalam Form B. ari FORMB ‘suri KOMPILAS! HASIL KEGIATAN PUSKESMAS, MANAJEMEN, SUMBER DAYA DAN LINGKUNGAN gan eee DAERAHTINGKATIT : 2.2... Bs NILAL HASIL | 7 NAMAPUSKESMAS | NOMORKODE |] 5 |g L_STRATA setem- in ua 2 3 4 5 6 z 8 ole pada thakhal th Dati daten, andan osmas Dianalisa masalah-masalah yang dilaporkan masing-masing Puskesmas dan irumuskan alternatif cara penanggulangannya. Hasil stratifikasi tersebut dapat dipergunakan oleh Dati! untuk 8 Pelaksanaan perencanaan kegiatan (POA) dalam tahun yang sedang ber- jalan dengan cara realokasi atau mobilisasi sumber daya. = Dalam kaitannya dengan penyusunan rencana tahunan, hasil stratifikasi dapat merupakan masukan untuk perencanaan kegiatan tahun yang akan datang. 8 Mendapatkan gambaran perkembangan fungsi Puskesmas untuk upaya pe- ngendalian dan pembinaan pelaksanaan upaya Puskesmas. — Hasil stratifikasi yang telah dikompilasi di Dati Il, dikirimkan ke Dati | dan Kanwil, dengan tembusan ke Kandepkes dan umpan balik kepada semua Puskesmas, selambat-lambatnya pada akhir bulan Mei, leh karena itu apabila cakupan kegiatan yang rendah tersebut disebabkan oleh keadaan lingkungan yang tidak mendukung, hanya beberapa aspek sajalah yang bisa dilakukan intervensi untuk perbaikannya, Setelah ditemukan penyebabnya dari ketiga aspek tersebut, Kemudian dicari alternati ‘cara pemecahannya. Cara pemecahan ini dapat dimasukkan dalam rencana tahunan untuk dilaksanakan pada tahun depan. Bila masalah ini tidak dapat dipecahkan setempat ‘maka periu dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi untuk dimasukkan dalam rencana tahunan Dati, Dati | atau Pusat. Hasil Stratifikasi Puskesmas di tingkat Puskesmas dapat dipakai untuk mencari sebab musababnya Puskesmas tersebut mendapat nila strata tertentu, dengan menelusurilebin ‘mendalam nila kegiatan yang pencapaiannya rendah untuk dicari sebab musabab- nya. Analisa yang lebin mendalam dapat dilakukan dalam lokakarya mini, dengan cara mendiskusikan kelemahan-kelamahannya dengan staf yang bersangkutan, yang meng; hadapipekerjaan sehari-hari, sehingga tahu betul dimana letak kelemahannya. Kemucian

You might also like