Professional Documents
Culture Documents
ATRESIA ANI
disusun oleh:
Wahyu Desriana Putri
Nurul Maulina Rahmi
Pembimbing:
dr.Muntadhar, Sp.B, Sp. BA
Definisi
Atresia ani yang dikenal dengan istilah imperforasi ani
merupakan kelainan kongenital dimana tidak terbentuk
anus secara sempurna dengan atau tanpa fistula.
Epidemiologi
Etiologi
1.
Faktor Penyebab
2. Faktor Predisposisi
Sindrom vactrel (sindrom dimana terjadi abnormalitas pada
vertebral, anal, jantung, trachea, esofagus, ginjal, dan kelenjar
limfe).
Kelainan sistem pencernaan.
Kelainan sistem pekemihan.
Kelainan tulang belakang
Klasifikasi
1. Secara Fungsional
2. Berdasarkan Letak
Anomali rendah
Anomali intermediet
Anomali tinggi
3. Klasifikasi Wingspread
Jenis Kelamin Laki-laki
Golongan I : Kelainan fistel urin, Atresia rektum, perineum
datar, Fistel tidak ada
Golongan II : Kelainan fistel perineum, Membran anal,
Stenosis anus, Fistel tidak ada
Patofisiologi
Atresia ani terjadi akibat kegagalan penurunan septum
anorektal pada kehidupan embrional. Manifestasi klinis diakibatkan
adanya obstruksi dan adanya fistula. Obstruksi ini mengakibatkan
distensi abdomen, sekuestrasi cairan, muntah dengan segala
akibatnya. Apabila urin mengalir melalui fistel menuju rektum, maka
urin akan diabsorbsi sehingga terjadi asidosis hiperkloremia,
sebaliknya feses mengalir kearah traktus urinarius menyebabkan
infeksi berulang. Pada keadaan ini biasanya akan terbentuk fistula
antara rektum dengan organ sekitarnya. Pada perempuan, 90%
dengan fistula ke vagina (rektovagina) atau perineum
(rektovestibuler). Pada laki-laki umumnya fistula menuju ke vesika
urinaria atau ke prostat (rektovesika) bila kelainan merupakan letak
tinggi, pada letak rendah fistula menuju ke uretra (rektouretralis)
Manifestasi Klinis
Bayi cepat kembung antara 4-8 jam
setelah lahir.
Tidak ditemukan anus, kemungkinan juga
ditemukan adanya fistula.
Bila ada fistula pada perineum maka
mekoneum (+) dan kemungkinan kelainan
adalah letak rendah.
Pemeriksaan Penunjang
Foto polos abdomen
fistulografi
Penatalaksanaan
LAPORAN KASUS
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Berat Badan
Alamat
Agama
Suku
No RM
Tgl MRS
Tgl Periksa
: M. Yanis
: 7 tahun
: laki-laki
: kg
: Drien Puntong, Meurah Mulia
Aceh Utara
: Islam
: Aceh
: 1-06-78-85
: 18 Oktober 2015
: 25 November 2015
15
16
17
Riwayat Kehamilan
Pasien merupakan anak ke-3 dari kehamilan
pertama, dari ibu berusia 35 tahun dan tidak
ada riwayat keguguran sebelumnya. Selama
hamil, ibu rutin memeriksakan kehamilannya
ke bidan
Riwayat kelahiran
Bayi lahir spontan di rumah ditolong oleh
bidan, BBL 3600 gram pada usia kehamilan
sekitar 9 bulan. BAB hijau keluar beberapa
jam setelah lahir. Disusul dengan BAK. Tali
pusat dirawat oleh bidan, bayi tidak kuning,
dan tidak mendapat imunisasi. Bayi juga
tidak disuntik vitamin K di kaki kirinya.
18
PEMERIKSAAN FISIK
(Dilakukan pada tanggal 25 November 2015)
Keadaan Umum
: lemah
Kesadaran
: Compos mentis
Vital sign:
HR : 89 x/menit
RR : 28 x/menit
T : 36,8C
19
Vital Sign
100/70
mmHg
Status generalis:
Kepala:
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher:
KGB
Tiroid
Thoraks:
Cor:
I: ictus cordis tidak tampak
P: ictus cordis teraba di ICS IV MCLS
P: batas jantung ICS IV PSL dekstra sampai ICS V
MCL sinistra
A: S1S2 tunggal, ekstrasistol (-), gallop (-), murmur (-)
Pulmo:
I: Simetris, tidak ada retraksi
P: Fremitus raba normal
P: Sonor
A: Vesikuler +/+, Ronkhi:-/- Wheezing : -/-
22
Abdomen:
I: Distended, darm contour (-), darm steivung (-) , stoma (+)
A: Bising usus (+), methalic sound (-)
P: Timpani
P: distended, H/L tidak ada nyeri tekan, turgor kulit 2 detik
Ekstremitas:
Akral hangat + +
+ +
Oedem
- - -
23
Pemeriksaan Laboratorium
25 November 2015
Hasil
Nilai Normal
Hb
12600
12,0-14,5 gr/dl
Ht
38
45-55 %
Leukosit
14200
6000-17500/mm3
Eritrosit
5,2
4,4-5,8jt/L
Trombosit
678
150000-450000/mm3
Diftell
5/0/0/49/36/10
0-6/0-2/2-6/50-70/20-40/2-8 %
Ureum
16
13-43 mg/dl
Creatinin
0,30
0,67-1,17 mg/dl
Cl
102
90-110 mmol/L
4,2
3,5-4,5 mmol/L
Na
147
135-145 mmol/L
CT
5-15 menit
BT
1-7 menit
24
ASSESMENT
Diagnosis primer
PLANNING
25
Terapi:
IVFD RL 2:1 20 gtt/menit
Inj. Meropenem 1 gr/12 jaam
Inj. Antrain 1 amp/8 jam
Metronidazole drip 250 mg/8 jam
26