You are on page 1of 24

1.

Tujuan
Berikut ini adalah tujuan kami melakukan analisa logging sumur
SABAR-1:

Menentukan zona interest yang dianggap sebagai zona reservoir


Menentukan Porositas zona interest
Menentukan volume shale (Vshale) pada zona interest
Menentukan Saturasi Air dalam Zona Interest
Menentukan gross thickness
Mennentukan net thickness
Menentukan net pay

2. Informasi Umum Sumur


Informasi umum mengenai sumur mencakup hal dibawah ini
a. Informasi umum sumur
Berikut ini adalah informasi umum sumur yang bisa didapat dari
header logging
Tabel 1. Informasi Umum Sumur
Star Depth
Stop Depth
Company

99 ft
5694 ft
DEVON ENEEGY

Well
Letak Sumur

JABUNG LTD
SABAR-1
South Sumatera,

Nama Rig
Driller Casing #1

Indonesia
ODE RIG-37
4241 ft

Depth
Casing #1 Diameter
Ambient
Temperature

b. Daftar kurva dan logging yang dipakai

9.675
75oF

Tabel 2. Informasi Daftar Kurva & Logging yang Dipakai

No

Nama

Satu

Kurva

an

Keterangan Kurva
Uranium-Free Gamma

1
2

CGR
CLI

API
inch

Ray
Resistivity Caliper
Compensated Neutron

3
4
5
6

CNL
GRI
GRN
LDL

fraksi
API
API
g/cc
ohm-

Porosity
Gamma ray Induction
Gamma Ray NGS
LithoDensity

LLD

m
ohm-

Deep Laterolog

8
9

LLS
LSS

m
us/ft
ohm-

Medium Laterolog
Long Spaced Sonic
Micro-Spherically

10
11
12
13
14

MSF
PEF
POT
SP
THO

m
c.u
%
mV
ppm

Focused
Photoelectric
Pottasium
Spontaneous Potential
Thorium
Uranium-Free Gamma

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

URA
C1
C2
C3
C5
IC4
LHR
MWI
MWO
NC4
OCQ
ROP
RPM
TG
WOB

ppm
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm

Ray
Methane
Ethane
Prophane
Pentane
Iso-Buthane
Light to Heavy Ratio
Mud Weight In
Mud Weight Out
N-Butane
Oil Character Qualifier
rate Of Penetration
Revolution Per Minute
Total Gas
Weight on bit

ppg
ppg
ppm
ft/hr
rpm
unit
Klbs

c. Data Tambahan yang dipakai dari analisa petrophysics Sabar-1

Number of Well

: 4 (Four Wells)

Lithology Model

: SS/LS/DOL

Porosity Model

Water Saturation Model : Shaly-sand from Indonesian Equation

Shale Indicator

: Gamma Ray Log

Textural Parameters

: a = 1; m = 1.74; n = 1.78

Water Resistivity

: Neutron - Density Log

UTAF & LTAF : 0.3835 ohm-m @77 0F or 14,850 ppm NaCl


(water sample)-cofirmed by Picket Plot
INT GUF: 0.33 ohm-m @77 0F (Picket Plot)
GUF: 0.373 ohm-m @77 0F (Picket Plot)

d. Informasi parameter
Tabel 3. Informasi Parameter
Logging Hole Size
Fluid Density
Mud Resistivity @
Surface
Med Resistivity
Temperature
Filtrate Resistivity @
Surface
Filtrate Resistivity
Temperature
Mud Cake Reseistivity @
Surface
Mud Cake Resistivity
Temperature

8.5 insch
9.4 ppg
ohm0.189 m
75

F
ohm-

0.198 m
75

F
ohm-

0.13 m
75

Temperature at @5650

250

3. Koreksi yang Dipakai dalam Perhitungan


Koreksi dalam data wellog perlu dilakukan agar data yang dipakai
dalam perhitungan merupakan data sebenarnya yang akurat dan
representative.
Berikut ini adalah koreksi yang dipakai dalam perhitungan, mmmm
a. Gamma ray borehole correction
b. Environmental Induction log correction (borehole dan invasi)
Hasil koreksi yang didapat akan menjad inputan log untuk interpretasi
lanjutan.
4. Prosedur Pengerjaan
Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Loading input data yaitu file SABAR_1.LAS
Loading dilakukan dengan langkah menu Input/Output_Load Data_LAS/LBS
Load
b. Input Data Gradien temperature
Hal ini dilakukan karena data temperatur belum ada dalam default file
SABAR_1.las.Oleh karena itu perlu dilakukan input manual berdasarkan data

well log header.Berikut langkah input yg dilakukan:

Gambar 1. Perhitungan Gradien Temperatur


c. Environmental Correction
Koreksi dilakukan terhadap data log dengan menggunakan Submenu
Schlumberger correction.
Koreksi dilakukan terhdap gamma ray log,Laterolog (DLL/MSFL/MLL) dan DLL
invasion.
Koreksi gamma ray log
Koreksi ini dilakukan dengan memasukkan input data log GRN untuk
dikoreksi menjadi default corrected berupa variabel baru GrC.
Sumur SABAR ini adalah open hole sehingga koreksi terhadap casing
tidak perlu dilakukan.
Berdasarkan data komplesi :

Tool position dipilih asumsi centered karena tidak diberitahukan

pada data
Mud type adalah Barite
Hole type berupa cased hole
Mud weight = 9.4 lbs/gal
Tool diameter = 3.625 inches

Gambar 2. Koreksi Gamma Ray Log


Koreksi Laterolog (DLL/MSFL/MLL)
Koreksi ini dilakukan dengan memasukkan input data laterolog untuk
dikoreksi menjadi default corrected berupa variabel baru.

Input Curve berupa LLD (Deep Laterolog),LLS (Shallow


Laterolog),MSF(Micro Resistivity),CLI (Caliper Input) menjadi :
LLDC(LLD corrected),LLSC(LLS corrected),MSFLC (MFSL corrected).
Input dari data formation test :
o Mud resistivity = 0.189 ohm.m
o Mudcake Resistivity = 0.13 ohm.m
o Mud Resistivity temperature = 75 F
o Mudcake resistivity temperature = 75 F
Data laterolog tool
o Dual Laterolog Tool Type = DLT-B
o DLL Tool Position = centered
o Micro-resistivity Tool type = MSFL (Regular)
Bit size = 8.5 inches

Gambar 3. Koreksi Laterolog Terhadap Borehole


Koreksi DLL Invasion
Koreksi ini dilakukan dengan memasukkan input data hasil koreksi
borehole laterolog untuk lebih lanjut dikoreksi terhadap diameter
invasi lumpur pemboran. Output koreksi yg dihasilkan adalah berupa
True Resistivity (Rt).Berikut gambar input yg lebih jelas :

Gambar 4. Koreksi Laterolog Terhadap Invasi


d. Interpretasi Data Log
Interpretasi yang dilakukan adalah :
Interpretasi Clay Volume
Interpretasi Porosity and Water Saturation
Interpretasi Cut-off and Summation
1. Interpretasi Clay Volume
Interpretasi yang dilakukan adalah Single Clay Indicators dengan
inputan log Gamma Ray dan Resistivity.Output Clay volume yang
diinginkan adalah : VCLGR,VCLN,VCLR,VCLSP.
Berikut capture yang lebih jelas :

Gambar 5. Interpretasi Volume Clay


2. Interpretasi Porosity and Water Saturation
Berdasarkan data deskripsi sumur,Initial Porosity Model yang
digunakan adalah Neutron Density dengan memilih default saturation
equation berupa Indonesia.
Input yang digunakan lebih jelas dapat dilihat berikut ini :

Gambar 6. Interpretasi Porositas dan Saturasi Air


3. Interpretasi Cut-of dan Summation
Interpretasi ini dilakukan dengan memasukkan input data yang
dihasilkan dari output interpretasi clay volume dan output interpretasi
water saturation yang dilakukan pada poin sebelumnya yaitu poin 1
dan 2.
Input lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 7. Interpretasi Cutofs & Summation

5. Hasil dan Analisa


Berikut Plot data log sebelum koreksi dan setelah koreksi terhadap Borehole:

Gambar 8. Plot Data Log Setelah Koreksi Terhadap Borehole


Analisis:
Dari log gamma ray kita bisa menentukan zona mana yang shale dan zona mana
yang bukan shale. Zona yang bukan shale dapat kita masukkan menjadi zona calon
reservoir. Dari plot gamma ray diatas memang zona shale dan bukan shale tidak
terlalu jelas kelihatan. Tapi kita bisa mengambil intepretasi bahwa untuk zona 2
dengan interval 5400 ft-5600 ft adalah kemungkinan besar shale. Sedangkan zona
1 dengan interval 4000 ft-5400 ft adalah shaly-sandstone atau shaly-limestone.
Sehingga kita bisa memgasumsikan untuk saat ini zona 1 adalah zona calon
reservoir kita.
Sedangkan untuk borehole correction dari lateralog perlu dilakukan karena kita
perlu mengoreksi hasil log dengan resistivity drilling mud, resistivity mud cake, dan
juga stand-of dari logging tool yang kita pakai. Logging diatas dilakukan dalam
kondisi open hole.

Dari hasil plot log setelah koreksi dari resistivity lateralog diatas kita bisa lihat
adanya perbedaan antara log sebelum dikoreksi (LLD, LLS, MSF) dengan setelah
dikoreksi (MSFLC, LLDC, LLSC). Hasil koreksi terhadap borehole ini akan kita pakai
selanjutnya untuk perhitungan koreksi terhadap invasi.

Berikut Plot data log hasil koreksi invasi :

Gambar 9. Plot Data Log Hasil Koreksi Invasi


Dari koreksi terhadap invasi kita bisa dapat Rxo, Rt dan juga diameter of
invasion(Di). Dari plot RT diatas kita bisa memperkirakan kandungan fluida dalam
formasi. Bisa dilihat zona yang memiliki nilai Rt tinggi kemungkinan mengandung
hidrokarbon. Zona yang memiliki nilai Rt tinggi adalah pada interval 4600 ft -4700ft
dan juga pada interval 5200 ft-5400 ft. dan juga pada interval 5450 ft-5700ft.
Koreksi terhadap environment diperlukan agar data yang dipakai dalam
perhitungan lebih akurat. Karena data dari gamma ray corrected diperlukan untuk
menentukan volume clay dari zona interest kita. Sedangkan data dari koreksi
resistivity(borehole dan invasi) akan diperlukan untuk perhitungn saturasi air
(archies law).
Dalam perhitungan rumus archie yang diperlukan dari data setelah koreksi adalah
Rt, sedangkan untuk a, m, dan n didapatkan dari data petrophysic batuan dengan
nilai, a=1, m=1,74 dan n=1,78.

Berikut adalah log plot hasil interpretasi,clay volume,porosity &water saturation dan
Cut-off parameter:

Hasil interpretasi clay volume

Gambar 10. Hasil Interpretasi Volume Clay


Analisis

Untuk perhitungan volume clay kita mencoba melakukan dengan data


gamma ray corrected dan dari Rt. Tetapi bisa dilihat dari plot diatas bahwa
hasilnya sangat jauh antara hasil dari Grc dan Rt. Tetapi hasil dari GrC
hasilnya tidak terlalu kelihatan karena osilasi pergerakannya hampir sama.
Justru hasil Rt yang diinterpretasikan menjadi volume clay lebih kelihatan.
Yaitu zona yang kandungan clay-nya rendah adalah pada interval 4550 ft4650 ft dan juga pada interval 5250 ft-5700ft.
Untuk zona yang sudah kita masukkan dalam daftar calon reservoir
berdasarkan volume clay sebenarnya kualitasnya masih kurang bagus.
Karena kandungan clay-nya masih lumayan tinggi yaitu sekitr 20% - 30%.
Sehingga reservoir yang kita miliki adalah shally reservoir.

Hasil interpretasi porosity & water saturation

Gambar 11. Hasil Interpretasi Porositas dan Saturasi Air


Dengan header yg lebih jelas :
Gambar 12. Header Hasil Interpretasi Porositas dan Saturasi Air

Zona Reservoir Sand stone

Dapat dilihat bahwa memang terbukti bahwa zona reservoir kita terletak
pada kedalaman 4618ft 4636 ft. ditunjukkan juga dengan nilai Rt yang
tinggi dan juga saturasi air yang cukup rendah.

Terlihat dari plot di atas bahwa litologi batuan nya didominasi oleh sandstone
untuk sepanjang interval kedalaman.Persentasi clay cukup besar sehingga
reservoir tersebut bisa digolongkan sebagai shaly sand.
Dari log porosity terlihat sepanjang kedalaman formasi mengandung
hydrocarbon

yang

ditandai

dengan

arsiran

hijau.Namun

sepanjang

kedalaman formasi ini tidak bisa dikatakan sebagai reservoir ,sebab


konsiderasi reservoir harus memiliki permeabilitas yg cukup mengalirkan
fluida.Sehingga interval yg cukup merepresentasikan reservoir adalah pada 2
interval reservoir yang dipilih .Lebih lanjut daerah ini mengandung movable
hydrocarbon yang menyatakan potensi reservoir ini sebagai pay zone.

Hasil interpretasi parameter cut-off

Gambar 13. Hasil Interpretasi Cutofs & Summation


Arsiran bewarna merah pada log plot di atas menyatakan ketebalan pay
zone. Arsiran hijau menyatakan net thickness, sedangkan rentang ketebalan
keseluruhan formasi dinamakan gross thickness.
Gambar di atas sudah merupakan hasil akhir konfigurasi setelah di berikan
nilai cut off untuk masing masing parameter baik parameter water
saturation,Porosity,dan Clay volume.
Cut-off Clay volume dan porosity akan mempengaruhi ketebalan net

thickness.Sementara,cut off water saturation akan mempengaruhi ketebalan


pay zone.

Gambar 14. Penggunaan Nilai Rule of Thumb dari Cutofs


Plot log di atas dihasilkan dengan konsiderasi yg mana parameter cut-off
yang kita gunakan adalah rule of thumb yang biasa dipakai dalam lapangan
(sesuai diktat mas Hernan) yaitu untuk porosity sandstone 8%, saturasi air
60% yg masih dan juga clay volume adalah 20%.
Cut-off porosity yg digunakan untuk sandstone cukup representative
berhubung lithology formasi sepanjang kedalaman plot mengggambarkan
dominasi sand.Sebenarnya nilai cut off saturasi yg lebih kecil daripada 60 %
bisa saja dilakukan.Hanya saja ketebaln pay zone yang dihasilkan akan
menghasilkan rentang yg semakin kecil.Tentunya,penurunan ketebalan pay
zone ini akan merugikan kita dalam hal jumlah perolehan Hidrocarbon in
Place.
Dari 5 zona yg didefinisikan di atas,zona 2 dan zona 4 lah yang menjadi
sasaran pay zone yang direncanakan untuk pengolahan lapangan produksi
lanjutan apabila diperlukan.Zona 1 ,3 dan 5 tidak dipilih berhubunng nilai
netpay to gross ratio lumayan kecil sementara zona 2 dan 4 memiliki net pay
to gross ratio yang sangat besar.Namun, kedepannya apabila zona 2 dan 4
telah mengalami declining production dalam arti tidak produktif lagi, sumur
1,3, dan 5 bisa dilirik.Secara tidak langsung,bisa dikatakan bahwa zona 2 dan
4 lah yang menjadi zona pay zone prioritas kita.

Lebih jelas nya,berikut capture hasil perhitungan cut-off untuk parameterparameter: kedalaman zona, reservoir cutofs, pay cutofs, reservoir results, pay
results.

Gambar 15. Kedalaman Zona

Gambar 16. Reservoir Cutofs

Gambar 17. Pay Cutofs

Gambar 18. Reservoir Results

Gambar 19. Pay Results


Terlihat dari gambar Pay Results di atas bahwa benar urutan netpay to gross
ratio (netpay/gross) zona 4 dan 2 lah yang paling besar,masing masing 0.984
dan 0.794 yg kemudian disusul oleh zona 5 ,zona 3 dan zona 1 yg paling
kecil.
Oleh karena itu, zona yang menjadi zona interest kita adalah zona 2 dan 4

6. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami ambil dari pengolahan data dari software
integrated petrophysic diatas adalah,

Zona interest(calon reservoir) adalah sebagai berikut:


Tabel 4. Zona Interest (Calon Reservoir)
Zona
Interval
2
4555.5 ft 4641.5 ft
4
5211 ft -5559.5 ft
Porositas rata rata dari zona interest kita adalah sebagai
berikut:
Tabel 5. Porositas Rata-Rata Zona Interest

Zona
Porositas
2
0.212
4
0.204
Volume shale (Vshale) pada zona interest adalah sebagai
berikut:
Tabel 6. Volume Shale Zona Interest

Zona
Vshale
2
12,9 %
4
0.104 %
Saturasi Air dalam zona interest adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Saturasi Air dalam Zona Interest
Zona
2
4

Saturasi Air
31,1 %
36,8 %

Gross thickness yang didapatkan dari hasil perhitungan


adalah pada interval 4600 ft sampai 5450 ft yaitu sebesar
850 ft.

Net thickness yang didapatkan dari hasil perhitungan adalah


sebagai berikut:
Tabel 8. Net Thickness
Zona

Net Thickness

2
86 ft
4
348 ft
Net Pay yang didapatkan dari hasil perhitungan adalah
sebagai berikut:
Tabel 9. Net Pay
Zona
2
4

Net Pay
16 ft
40 ft

7. Saran

Untuk perhitungan volume clay perlu dibandingkan juga data dari


SP log dengan gamma ray. Karena pembacaan dari gamma ray

kurang bagus.
Walaupun hasil koreksi dengan sebelum koreksi tidak terlalu jauh

tetap usahakan pakai yang setelah dikoreksi.


Untuk kedalaman 5300 ft-5340 ft masih cukup mengandung
moveble hidrokarbon. Bisa diekploitasi untuk pengembangan
lapangan lanjut bila dari analisa keekonomian dinggap layak.

You might also like