Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Mega Sukma Mentari
(15013152)
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan
berbahaya
adalah
bahan-bahan
yang
pembuatan,
pengolahan,
Bahaya
Contoh
Keamanan
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya explosive dapat
meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala
lain. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi
dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat.
Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for
Explosive Substances di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat
dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak .
Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan
beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja
dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman praktis
maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut
kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun
persediaan/cadangan. Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3.
Bahan kimia bersifat dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api,
guncangan atau gesekan. Misal KClO3, NH4NO3, C6H2(NO2)3CH3.
2. Oxidizing (pengoksidasi)
Bahaya
Keamanan
Bahaya
: mudah terbakar
Meliputi
bahaya
flammable
dibagi
menjadi
dua
yaitu Extremely
flammable (amat sangat mudah terbakar) dan Highly flammable (sangat mudah
terbakar). Untuk Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya
extremely flammable merupakan liquid yang memiliki titik nyala sangat rendah
(di bawah 0oC) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35C).
Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk
suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Frase-R untuk
bahan amat sangat mudah terbakar adalah R12.
Sedangkan untuk Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya highly
flammable adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi
atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC).
Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat
mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi
panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan
akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai highly flammable. Frase-R untuk
bahan sangat mudah terbakar yaitu R11.
4. Toxic (beracun)
Bahaya
Kemanana
: 0,25 1 mg/L
: 0,50 2 mg/L
Kode Xn (Harmful)
Bahaya
Contoh
: peridin
Kemanan
Contoh
Keamanan
Ada sedikit perbedaan pada symbol ini yaitu dibedakan dengan kode Xn dan
Xi. Untuk Bahan dan formulasi yang ditandai dengan kode Xn memiliki resiko
merusak kesehatan sedangkan jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut
(ingestion), atau kontak dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi kriteria berikut:
a. LD50 oral (tikus)
: 1 5 mg/L
: 2 20 mg/L
6. Corrosive (korosif)
Bahaya
Contoh
Keamanan
Bahaya
Contoh
Keamanan
Bahan dan formulasi dengan notasi dangerous for environment adalah dapat
menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu
kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma)
mulut
ke
saluran
pencernaan), skin
BAB II
ALAT & BAHAN
Pada praktikum tentang Pengenalan dan Penggolongan Bahan Kimia
berdasarkan Tanda Bahaya dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan
sebagai berikut :
No.
Nama Bahan
1.
Kalium Nitrat
2.
Dibutyl Phthalate
3.
N-Heksan
4.
Natrium Nitrat
5.
6.
Kalium Hidroksida
7.
Ethyl Asetat
8.
Tatrat Hydrat
9.
Barium Nitrat
10.
11.
12.
Hydrogen Piroksida
13.
14.
Barium Klorida
15.
Ammonium Klorida
16.
Methanol
BAB III
METODE KERJA
Tahapan tahapan kerja yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu,
sebagai berikut :
1. Memakai APD (Alat Perlindungan Diri)
2. Membaca label yang tertera pada wadah bahan yang sudah disediakan diatas
meja laboratorium
3. Mencatat pada tabel pengamatan (Nama Bahan, Rumus Kimia,Tanda Bahaya
dan Bentuk Bahan)
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
No.
Nama Bahan
1.
Kalium Nitrat
2.
Dibutyl Phthalate
Rumus Kimia
KNO3
C16H22O4
Tanda Bahaya
Bentuk Bahan
Oxiding agent
Kristal putih
Cair
the environment
3.
N-Heksan
C6H14
Highly, harmful
Cair
4.
Natrium Nitrat
NaNO3
Oxiding agent
Hablur, granul
putih
5.
AS2O3
Toxic
6.
Kalium Hidroksida
KOH
Korosif
7.
Ethyl Asetat
C4H8O2
Highly flammble
Cair
8.
Tatrat Hydrat
C4H4O6
Iritan
Serbuk putih
9.
Barium Nitrat
Ba(NO3)2
Harmful
Kristal putih
HgI2
Toxic
Serbuk merah
Harmful, dangerous
Kristal putih
NH2O2*HCl
Klorida
H2O2
CuOS*5H2O
Pentahydrate
14. Barium Klorida
Serbuk putih
Harmful
Cair
Harmful, dangerous
Serbuk biru
Toxic
Kristal putih
NH4Cl
Harmful
Serbuk putih
16. Methanol
CH4O
Toxic, karsiogenik,
Cair
Oxiding
4.2 Pembahasan
Bahan kimia beracun didefinisikan sebagai bahan kimia dalam jumlah
kecil menimbulkan keracuan pada manusia atau makhluk hidup lainnya. Bahan
dinyatakan sebagai bahan beracun jika pernafasan melalui mulut LD50>25 atau
200 mg/Kg berat badan, atau pernafasan melalui kulit LD50>25 atau 400 mg/Kg
berat badan, atau melalui pernafasan LD50>0,5 mg/L atau 2 mg/L. Kekuatan
racun didasarkan pada LD50 (letal dose 50) yang artinya berapa banyak zat
tersebut yang diberikan kepada binatang percobaan dan membuat kematian
sebanyak 50% dari binatang percobaan tersebut. Semakin kecil angka LD50
berarti semakin toxic suatu bahan tersebut atau sebaliknya. Pada umumnya zat
toxic masuk melalui permafasan kemudian beredar ke seluruh tubuh atau menuju
organ-organ tubuh tertetu yang dapat mengganggu organ tersebut, seperti hati,
paru-paru dan lain-lain. Tetapi juga berakumulasi dalam tulang, darah, hati, ginjal,
atau cairan limfa dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang.
Pengeluaran zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran
pencernaan, sel epitel dan keringat. (Cahyono, 2004)
BAB V
KESIMPULAN
diambil
kesimpulan
bahwa
dalam
melakukan
praktikum
yang
mengharuskan kita menggunakan bahan kimia harus berhati-hati terhadap bahanbahan kimia yang digunakan. Mahasiswa harus bisa membaca dan memahami
tanda pada label yang tertera pada bahan kimia karena bahan kimia memiliki
tingkat berbahaya yang berbeda-beda yang dapat diketahui dari symbol-simbol
yang tertera pada label kimia. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja
praktikan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (ADP) yaitu sarung tangan,
masker, jas laboratorium, sepatu yang tertutup dan APD yang lainnya (sesuai
dengan sifat bahan yang akan digunakan)
Potensi bahaya di tempat kerja atau laboratorium yang berhubungan
langsung dengan bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan gangguan
kesehatan dapat dikelompokkan antara lain potensi Potensi bahaya fisik, Potensi
bahaya kimia, Potensi bahaya biologis, Potensi bahaya fisiologis, Potensi bahaya
Psiko-sosial dan Potensi bahaya dari proses produksi,
DAFTAR PUSTAKA
Wijayanto.2012.Mengenal
Bahan
Kimia
dan
Simbol
Bahaya.http://Chemistry6623.blogspot.com: Jakarta.
Doni,Apri.2012.Simbol
atau
Tanda
Bahaya
pada
Pekerja.http://kesehatankerjaapridoni.blogspot.com/2012/09/simbol-atau-tandabahaya-pada-pekrja_28.html.
Rosalina,Hilda.2012.Label
atau
Simbol
Bahaya. http://hilda-
rosalina.blogspot.com/2012/08/label-atau-simbol-bahaya.html.
Sfiw.2012.Arti
dari
simbol
bahan
kimia
berbahaya.http://blogsfiw.blogspot.com/2012/09/arti-dari-simbol-bahan-kimiaberbahaya.html.
Imafa.2012.Klasifikasi
Bahan
Kimia
Berbahaya.http://industri17imafa.blog.mercubuana.ac.id/tag/klasifikasi-bahankimia-berbahaya/