You are on page 1of 36

Anatomi dan Fisiologi

Hidung dan Sinus


Paranasal

Adrian Erindra dan Ferdy Azman

Anatomi Hidung
Hidung luar dari atas ke bawah:
1. Bridge
2. Dorsum nasi
3. Puncak hidung(Tip)
4. Ala nasi
5. Kolumela
6. Lubang hidung (nares anterior)

Anatomy

Anatomi septum :
Quadrangular Cartilage: septal cartilage
Perpendicular Plate of the Ethmoid: projects from
cribiform plate to septal cartilage
Vomer: posterior and inferior to perpendicular plate
Maxillary Crest (Palatine Bone): trough of bone that
supports the septal cartilage
Anterior Nasal Spine: bony projection

Konka Nasal:
1. Konka inferior
2. Konka media
3. Konka Superior

Anatomi SinusParanasal

Sinus Maksila
a. Muara : meatus nasi media
b. Inervasi : nervus infraorbital
c. Vaskularisasi : arteri infraorbital
d. Sistem Limfatikus : lnn submandibulla

Sinus frontal
a. Muara : meatus nasi media
b. Inervasi : nervus supraorbital
c. Vaskularisasi : arteri ethmoidalis
anterior
d. Sistem Limfatikus : lnn Retropharynx

Sinus Etmoid
a. Muara :
Cellulae ethmoidalis anterior dan media :
meatus nasi media
Cellulae ethmoidalis posterior : meatus nasi
superior
b. Inervasi : nervus ethmoidalis anterior et
posterior
c. Vaskularisasi : arteri ethmoidalis anterior
d. Sistem Limfatikus : ?

Sinus Sphenoid
a. Muara : recessus sphenoethmoidalis
b. Inervasi : nervus ethmoidalis posterior
c. Vaskularisasi : arteri ethmoidalis posterior
d. Sistem Limfatikus : lnn Retropharynx

Kompleks Osteomeatal

Perdarahan Hidung
Arteri Carotis Externa
- Arteri Fasialis (Maxilaris Eksterna)
Arteri Labialis Superior Menyuplai darah ke ala nasi
dan septum nasi
Arteri nasal lateral
Arteri Angular
.

Perdarahan Hidung

Arteri Maxillaris Interna (melewati Foramen


Sphenopalatina)
Cabang Arteri Sphenopalatina

Menyuplai darah untuk mukosa konka, meatus


dan bagian posteroinferior dari septum
Cabang Arteri Palatina Mayor
Menyuplai darah untuk bagian meatus inferior,
ujungnya beranastomose di daerah Kiesselbach.

Perdarahan Hidung

Arteri Carotis Interna


Cabang Arteri Opthalmika
Arteri Etmoidalis Anterior
Menyuplai darah dinding nasal lateral dan septum.
Arteri Etmoidalis Posterior
menyuplai darah untuk septum dan konka superior
Arteri nasal Dorsalis Hidung luar

Persarafan Hidung
Hidung mendapat persarafan dari :
Bagian Luar hidung:
N. supratrochlear dan N.infratrochlear (cabang N.V1) ->
dorsum nasal
Cabang external nasal ethmoid anterior (cabang N.V1)
-> Tip Nasal
N.infraorbital (cabang N.V2) -> Lateral hidung, dan
regio subnasal

Bagian Dalam Hidung


Cabang saraf internal nasal dari ethmoid anterior ->
anterosuperior nasal cavity
N. Ethmoid Superior (cabang N.V1) -> Posterior nasal
cavity
N. Sphenopalatina (cabang N.V2) -> Posterior dan
inferior nasal cavity
N. Alveolar Superior (cabang N.V2) -> Inferior

Persarafan Hidung

Fisiologi Hidung
Fungsi Hidung
Utama, penyedia udara hangat yang
dilembabkan untuk paru-paru.
Organ-organ dihidung menyaring partikel
udara yang diinspirasi.
Pertahanan pertama imunologi udara
kontak dengan lapisan mukus
( Mengandung IgA)

Saluran nafas atas dan bawah


Suatu
kesatuan dan saling mempengaruhi.
Apabila sal. Nafas atas bermasalah, maka
sal nafas bawah akan terganggu, begitu
juga sebaliknya.

FUNGSI HIDUNG
1. Saluran Pernafasan
. Saluran utama masuknya udara ke
sistem pernafasan
. Saluran alamiah untuk sistem pernafasan
. Udara masuk dan keluar melalui sistem
inspirasi dan ekspirasi

Resistensi dan obstruksi aliran udara


Anatomis sempit di meatus media
Deviasi septum, polip, hiperplasia
mukosa, penyebab lain Obstruksi
saluran nafas
Resistensi dan obstruksi perubahan
mukosa hidung
resistensi mukosa
terhadap bakteri

2. Fungsi Pengaturan Suhu

Menghangatkan dan melembabkan udara


inspirasi
Melindungi epitel alveolus paru
Pelembaban udara penting untuk
mencegah terjadinya deplesi lapisan
mukus (berfungsi melindungi silia)

3. Filtrasi
Pembersih udara inspirasi dari partikel
yang berbahaya, mikroorganisme dan
lain-lain
Partikel yg masuk diikat dan diendapkan
tergantung dari massa, densitas dan
bentuk partikel.

Alur silia ( Mukus Clearence )

Dari meatus media dan meatus inferior


Dari meatus superior
Dari sinus sphenoid

Faktor yang mempengaruhi aktivitas silia

Temperatur udara dengan kelembaban rendah


Larutan isotonis
Perubahan pH
Obat-obatan

Pengaturan aksi silia


Gerakan silia merupakan peranan penting sel silia
Gerakan ditimbulkan oleh pemendekan dan pemanjangan
dari filamen perifer.
Tidak dipengaruhi oleh sistem saraf.

4. Penciuman
Fungsi dasar dari penciuman berkaitan dengan
Proses makan
Reproduksi
Komunikasi

5. Resonansi Suara
Suara yang dihasilkan oleh aliran udara menyebabkan
vibrasi pada plika vokalis.
Nada laring akan ditransmisikan ke faring, mulut dan
hidung

6. Fungsi Bicara
Hidung berfungsi sebagai resonator.
Terdapat beberapa ucapan yang membutuhkan hidung
sebagai resonator.

7. Reflek Nasal
Temperatur mukosa tergantung pada jumlah aliran darah
yang mengalir pada pembuluh di permukaan
Aliran ini diatur oleh tekanan pd arteriola
Peningkatan temperatur meyebabkan dilatasi arteriola dan
penurunan temperatur menyebabkan konstriksi

Samb..
Warna mukosa ditentukan oleh volume darah di kapiler dan
vena superfisial.
Warna normal mukosa tergantung pd usia, warna kulit,
temperatur dan kelembaban udara inspirasi, postur, latihan,
temperatur tubuh, menstruasi dan kehamilan
Faktor yang mempengaruhi aliran darah hidung2,3,4
Faktor lokal
Temperatur dan kelembaban
Obat-obat vasokonstriktor dan vasodilator
Trauma dan infeksi
Faktor umum
Endokrin
Emosional stress

SINUS PARANASAL
Arti fisiologinya belum jelas, banyak
hipotesa tentang fungsi sinus paranasal.
Aspek yang paling penting, karena cikal
bakal sinus sama dengan hidung dan
indra penciuman.
Hubungan sinus dengan penyakit hidung
sangat erat.

Fungsi sinus paranasal


Pengaturan suhu udara
Resonansi vocal
Organ vestigial olfactory
Insulator panas
Pembentukan sekunder dari penyesuaian
pertumbuhan tulang
Pengganti tulang yg tidak berfungsi
Membantu keseimbangan kepala

Fungsi mukosa sinus


Dilakukan oleh propulsi silia yang ada di dalam sinus

TERIMA KASIH

You might also like