You are on page 1of 3

Nama

:Luh Destri Neviyalita

Npm

:13140022

Sejarah Penemuan Benua Australia


Pelayaran-pelayaran bangsa portugis, sepanyol, kearah penemuan benua australia
meskipun benua australia sudah ditempati oleh penduduk aslinya lebih dari 30. 000 tahun
yang lalu namun menurut bangsa eropa keberadaan benua ini masih dalam tahap spekulasi,
hipotesis samapai akhir bad 15, dimana orang eropa masih bersebrangan pendapat dengan
bentuk bumi bulat. Dimana bumi terbagi dua secara seimbang yaitu belahan bumi utara dan
belahan bumi selatan. Sebagaimana dikemukakan oleh ptolemy seorang ahli matematika dan
geografi di iskandariyah, salah satu pusat hellenisme pada masa itu abad ke-2 ptolemy
mengemukakan bahwa disebelah selatan katulistiwa ada daratan yang luas untuk
mengimbangi daratan disebelah utara, sedangkan mengenai letaknya secara persis dan seperti
apa bentuknya serta bagaimana bentuknya belum diketahui secara pasti oleh karena itu maka
ia menyebutnya sebagai terrra australis incognita atau daratan dari selatan yang belum
dikenal. hal serupa juga dikemukakan oleh hughes, pomponius mela, ahli geografi abad
pertama masehi namun pernyataan-pernyataan tersebut mendapat sangkalan dan penentangan
dari kaum agama yang hanya bercokol pada kitab suci, dan mereka berpendapat bahwa bumi
berbentuk datar seperti tikar, dan tokoh-tokoh agama ini menolak adanya antipodes. Diantara
tokoh tokoh tersebut ada 3 tokoh yaitu lactantius, santha aghustus, dari hippo dan cosmas
indicopleustes, mereka beranggapan tidak mungkin ada manusia berjalan lebih tinggi dari
kepalanya ( terbalik ) dan pepohonan tumbuh terbalik, dengan ini maka teori antipodes
dianggap sebagai bidah karena tidak disebutkan dalam kitab suci ( bible) yang kemudian
sangkalan itu dituliskan dalam buku cosmas indicopleutes mengatakan idieas about
antipodes to be nothing better than old wives fables perbedaan pendapat ini sangat
mempengaruhi keberadaan benua australia. perbedaan ini sangatlah kontras dengan adanya 4
peta yang di beri nama terra ausralis.
Banyak pedagang Eropa bersing untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan
barang-barang seperti rempah-rempah, emas, sutera dan sebagainya yang dibutuhkan oleh
orang-orang Eropa. Termasuk juga Bangsa Portugis dan Spanyol yang dari dahulu identik
dengan kesuksesan pelautnya dalam mengarungi samudra dan menemukan daerah baru.
Bartholomeus Diaz adalah pelaut Portugis yang mampu mencapai sebuah tanjung yang

kemudian dikenal sebagai tanjung pengharapan baik. Ada lagi Vasco De Gama yang
mencapai India sekitar abad 15. Mereka yang memberikan kesempatan bagi bangsanya untuk
mendapatkan barang dagangan dengan melakukan pelayaran sesuai jalur yang telah dilalui
sebelumnya. Sehingga pelaut Portugislah yang telah membuka jalan bagi pelaut bangsa Eropa
lain untuk menemukan Benua Australia.
Setelah jalan menuju Daerah Timur telah ditemukan ada tokoh bernama
Christopher Columbus yang mempunyai tujuan pelayaran mempersingkat jalan menuju
daerah Timur. Dia bekerja untuk kedinasan Spanyol dengan berlayar ke arah barat Eropa
karena menganggap jika bumi itu bulat maka pelayaran terus ke arah barat akan sampai di
Daerah Timur. Namun Columbus belum pernah sampai ke tempat tujunnya, dia memang
sampai di sebuah daratan yang di anggap Daerah Asia namun tanpa disadari daratan tersebut
aslinya adalah Amerika pada saat ini. Dari pengalaman tersebut pelaut lainnya terus bekerja
keras mencari jalan lain menuju Timur. Banyak yang gagal dalam melakukannya tetapi tanpa
usaha apapun maka tidak akan ada hasilnya pula.
Selanjutnya ada perwira dari Portugis yang bekerja di Spanyol bernama Pedro
Fernandes De Quiros yang melakukan ekspedisi berlayar menuju Timur untuk setidaknya
mengetahui adanya Benua Australia. Dalam ekspedisinya itu dia menuliskan hasil
pelayarannya selama bertahun-tahun sampai akhirnya menemukan daratan yang dicari-cari
atau Terra Australis Incognita. Setelah ditindak lanjuti tulisan tersebut, pada kenyataannya
dia belum pernah menumukan Daerah Australia bahkan melihatnya dari kejauhan pun belum
pernah. Tetapi dengan pelayaran dari Bangsa Portugis dan Spanyol ini memberikan jalan
mudah kepada Bangsa Eropa lain untuk menemukan Terra Australis Incognita Kemudian
pelayaran pelayaran itu di ikuti oleh bangsa belanda.
Pelayaran dan Penemuan yang Dilakukan oleh Bangsa Inggris
Setelah ekspedisi Tasman II gagal menemukan daerah passage, daratan Australia jarang
dikunjungi lagi oleh pelaut Eropa. Selama masa vakum tersebut Bangsa Inggris mulai
berpikir untuk menjelajah Australia. Orang Inggris yang melakukan penjelajahan itu
adalah William Dampier. Sebenarnya dia adalah seorang bajak laut, tetapi dia mampu
menuliskan hasil pelayarannya untuk diserahkan kembali di Inggris supaya bisa menjadi
referensi daratan yang bisa dikuasai. Akhirnya untuk menindak lanjuti laporan William
Dampier, Bangsa Inggris melakukan ekspedisi ke Australia dengan dipimpin oleh James
Cook. Dari James Cook inilah berbagai daerah-daerah penting yang tidak bisa terpecahkan
Belanda mampu dengan baik diselesaikan olehnya.

pada tanggal 16 Agustus 1768 dengan tujuan pertama pelayaran adalah Tahiti. Dimana ia
akan melakukan tugasnya pertama yaitu mengamati Transit Of Venus pada bulan April
1769.Setelah tugas pertamanya selesai Cook mulai bergerak untuk menemukan daratan
disana, karena cuaca yang buruk sehingga Cook memutuskan untuk menyelidiki New
Zealand yang sudah ditemukan Tasman pada bulan Oktober 1769, Cook berhasil mencapai
New Zealand. Ia mendarat di pantai North Island kemudian melanjutkan pelayarannya ke
arah Utara dan berhenti di sebuah Teluk.
Penemuan Cook sangat berarti, laporan demi laporan mereka tentang daerah New South
Wales menimbulkan kesan yang sangat berbeda dengan kesan pemimpin VOC setelah
menerima laporan ekspedisi Tasman.Dengan begitu, laporan Cook beserta rombongan yang
akhirnnya mendorong pemerintah Inggris untuk melakukan kolonisasi di Australia. Setelah
James Cook berhasil menemukan benua Australia maka ia mendapatkan julukan Columbus
Australia.

You might also like