Professional Documents
Culture Documents
BAB I
GAMBAR
Etiologi
Patogenesi
s
Diagnosis
Terapi
RADIOLOGI PANORAMIK
ANODONTIA
2. IMPACTED TEETH
ETIOLOGI
Kausa lokal
Posisi abnormal
Tekanan gigi tetangga
Penebalan tulang yg mengelilingi gigi
Kekurangan tempat
Persistensi gigi desidui
Pencabutan prematur
Inflamasi kronik (penebalan mukosa)
Kausa umur
Prenatal: keturunan
Postnatal
Pertumbuhan
Diagnosis
Pemeriksaan:
Ekstra oral: bengkak, pembesaran
KGB, parestesi.
Intra oral: gigi erupsi, karies,
perikondritis, parestesi, warna
mukosa, labial, gingival, abses, posisi
dan hubungan dengan gigi tetangga,
ruang antara gigi dan ramus.
Pemeriksaan radiografik panoramik
Terapi
Odontektomi
3. MALOCCLUSSION
Bentuk oklusi yang menyimpang dari bentuk
standar yang diterima sebagai bentuk normal.
Crossbite
Crowded
Overbite
Spacing
Prostusi
Etiologi
Diagnosi
s
Terapi
Etiologi
Diagnosi
s
Terapi
Micrognatia
Etiologi
BAB II
1. DEBRIS
Debris
Index:
Kriteria
Terapi
0,0-0,6 = Baik
0,7-1,8 =
Sedang
1,9-3,0 = Buruk
Menjaga
kebersihan
gigi
Dental floss
OHIS
Kriteria
Baik
= 0,0-1,2;
Sedang = 1,3-3,0;
Buruk
= 3,1-6,0.
Terapi
Scaling : hilangkan plaque, calculus, noda
Root planing : hilangkan calculus,
3. PLAQUE
Diagnosis
:
Terapi:
4. DENTAL DECAY
Patogenesis:
Substrat (gula) + Plak (bakteri) + Gigi (email/dentin)
dimetabolisme oleh bakteri
Karies (demineralisasi)
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
Karies email
tanpa cavitas
Karies email
dengan cavitas
Anamnesis
Ekstra oral
Tidak ada
kelainan
Kavitas (-), lesi
putih (+)
Pembersihan
gigi, diulas
dengan fluor,
edukasi
Intra oral
Terapi
Karies dentin
terbuka/
hipersensitif
Kadang ngilu saat
makan, minum air
dingin, ngilu
hilang setelah
rangsang
dihilangkan, sakit
spontan (-)
Kavitas mengenai
email
Tumpatan
DIAGNOSIS
Pulpitis
Reversible
Anamnesis
-Nyeri
Ekstra oral
Intra oral
-Kedalaman
-Sondasi
-Chlor etil
-Palpasi
-Perkusi
Terapi
Pulpitis Irreversibel
Akut
Kronis
Nyeri bila
minum panas,
dingin, asam
Tajam singkat,
(-) spontan, (-)
terus menerus
Tidak bisa
menunjukkan
yang sakit
Tajam spontan,
terus menerus
(-) bengkak
normal
Karies
Profunda,
dentin/profunda tertutup sisa
makanan
(+)
(+)
(+)
(+)
(-)
Tumpatan
(+) / (-)
PSA
Bisa
menunjukkan
yang sakit
Hilang timbul
spontan, tajam
menyengat
(-) bengkak
Nekrosis Pulpa
Karies profunda
Dalam
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
PSA dan
restorasi
6. PERIODONTITIS
Diagnosi
s
Terapi
Fase I: inisial
Fase 2: korektif
Fase 3: pemeliharaan
Terapi
Scaling
Root planning
Antibiotik
7. GINGIVITIS
Proses inflamasi pada penyakit
periodontal dan mempengaruhi
jaringan lunak yg mengelilingi
gigi tanpa kerusakan tulang.
Etiologi
Plaque, calculus
Diagnosis
Gejala dan hasil pemeriksaan
fisik.
Gusi yang meradang tampak
merah, membengkak dan
Terapi
Menjaga
kebersihan gigi dan
mulut
Sikat gigi
Flossing
Scaling calculus
Antibiotik
8. CANDIDIASIS ORAL
ETIOLOGI
Faktor
Lokal
Faktor
Sistemik
Faktor
Iatrogenik
Perubahan epitel
barier mukosa
Immunocompremise
d
Terapi antibiotik
Kondisi saliva
Gangguan nutrisi
Terapi kortikosteroid
Penurunan sistem
fagosit
Radioterapi dan
kemoterapi
Morfogenesis
mikroorganisme
Merokok
DIAGNOSIS CANDIDIASIS
Anamnesis:
Rasa tidak
nyaman pada
mulut, panas,
nyeri
Pemeriksaan
Klinis:
Oral thrush
Pemeriksaan
Penunjang:
Sitologi
eksfoliatif,
metode kultur
swab, uji saliva,
dan biopsi)
TERAPI
Lokal :
Sistemik
Suspensi oral
nystatin
100.000 unit/ml
Tablet hisap
clotrimazol 10
mg
Ketokonazol
200 mg
Flukonazol 100
mg
Itrakonazol 100
mg
9. MOUTH ULCER
ETIOLOGI
Gejal
a
Terapi
Self-limiting
disease
10. GLOSSITIS
ETIOLOGI
DIAGNOSIS
TERAPI
Infeksi
Trauma: faktor mekanis/kimia
Alergi
Kekurangan vitamin dan mineral
Penyakit kulit
Bakteri antibiotik.
Defisiensi gizi supplement.
Kortikosteroid jika bengkak parah.
Menjaga kebersihan rongga mulut.
BAB III
1. NONCANCEROUS
GROWTH
2. LEUKOPLAKIA
KLASIFIKASI
Homogenous leukoplakia (leukoplakia kompleks): Suatu lesi
setempat atau bercak putih yang luas.
Anamnesis
DIAGNOSIS
Usia, jenis kelamin, pekerjaan, kesehatan umum, kebiasaan seharihari misalnya merokok, minum alkohol, mengunyah sirih dan
menyuntil tembakau.
Gambaran Klinis.
Pada keadaan awal, lesi tidak terasa pada perabaan, agak bening dan
putih keruh.
Selanjutnya plaque meninggi dengan tipe yang berkembang tidak
teratur menjadi berwarna putih kabur.
Kemudian lesi menjadi tebal, berwarna putih, menunjukkan adanya
pengerasan, membentuk fisura-fisura dan terakhir adalah
pembentukan ulser.
Pemeriksaan histopatologi.
Pemeriksaan morfologi sel atau jaringan pada sediaan mikroskop
dengan pewarnaan rutin Hematoksilin-Eosin (HE).
Pemeriksaan sitologik eksfoliatif.
Digunakan untuk menegakkan diagnosis keganasan.
Terapi
Mengurangi atau menjauhi faktor-faktor
penyebabnya, seperti berhenti merokok atau
konsumsi alkohol.
Ketika ini cara itu sudah ditempuh dan tidak
efektif atau menunjukkan tanda-tanda awal
kanker, kemungkinan untuk menyembuhkannya
dengan operasi atau laser untuk menghancurkan
sel-sel kanker
Etiologi
Tembakau
Alkohol
Faktor pendukung lain: penyakit kronis, faktor gigi dan mulut,
defisiensi nutrisi, jamur, virus, faktor lingkungan
Gejala:
Biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh
dengan pengobatan yang adekuat, mudah berdarah, nyeri local, nyeri
yang menjalar ke telinga, nyeri menelan, sulit menelan, dan
pergerakan lidah menjadi sangat terbatas.
Diagnosis:
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang: rontgen foto, laboratorium, patologi
Terapi:
Tergantung stadium
BAB IV
1. XEROSTOMIA
Etiologi
Faktor fisiologis: usia, hormon,
puasa.
Faktor patologis: penyakit
sistemik, defisiensi gizi
DIAGNOSIS
Anamnesis.
Rasa tidak enak pada mulut, halitosis (bau mulut), sakit pada lidah,
sulit berbicara, sulit untuk memakai gigi tiruan, sulit mengunyah, sulit
menelan, dan hilang pengecapan.
Gejala dan tanda klinis :
Lidah dan bibir kering dan pecah-pecah, pipi kering, lidah berlapis,
gingivitis, candidiasis dan merah pada mukosa bibir, lidah dan pipi,
adanya karies.
Pemeriksaan tambahan.
Saliva yang kental yang menempel pada kaca mulut jika ditarik.
Terapi:
Pengendalian faktor penyebab: obat, gangguan sekresi
saliva, gangguan organ terkait
Obat perangsang saliva
TEMUAN
KASUS
DI
RSDM
Nama
KELUHAN UTAMA
PEMERIKSAAN FISIK
Kondisi umum: Compos
mentis,
tampak
sakit
sedang, gizi kesan cukup
Vital Sign: TD 110/80
mmHg, Nadi 84x/m, RR
24x/m, T : 37,10C
warna sawo matang, pucat
(-), ikterik (-), petechie (-)
simetris, trachea di tengah,
JVP tidak meningkat, KGB
servikal membesar (-), tiroid
membesar (-), nyeri tekan (-)
suara dasar vesikuler (+/+), RBK (+/+)
Batas jantung kesan tidak
melebar,
BJ I-II intensitas normal, reguler,
bising (-), gallop (-)
oedem (-/-), akral dingin (-/-), luka (-/-).
Laboratorium Darah
TERAPI