You are on page 1of 9
Hal. 265.274 PENGARUH PENAMBAHAN Mg** TERHADAP PRODUKTIFITAS DAN KOMPOSISI ASAM LEMAK MICROALGAE SCENEDESMUS SEBAGAI BAHAN BIODIESEL EFFECT OF Mg* SUPPLEMENTATION TO THE PRODUCTIVITY AND FATTY ACID COMPOSITION OF MICROALGAE SCENEDESMUS AS BIODIESEL SOURCE J. Tri Astuti, Lies Sriwuryandari & T. Sembiring Pusat Penelitian Fisika-LIPI Jalan Cisitu Sangiuriang, Bandung 40135, {tr1001@bipi.go ia jtriastuti@yahoo.co.id ABSTRAK Mikroalga erpotensi sebaga! bahan vlodiesel Karena berkadar lpi tingpl. Efsiensi fotosintesanyapun tinggl sehingya meniad metada yang menark untuk mitgasi gas COs Di dalam fotosintesi, Khioroti-a (ha) adalan Ssenyawa aktt yang berperen menyerap enefgi matahan, dan Mg™ muti digerioken untuk produkt khlorof Ketersedian Mg al datam medum, balk pada kondisi detsiens! maupun surplus berpengarun negati temadap pertumbuhan sel, Diperukan konsentrasi Mg™ yang tepat. Peneltan bertyuan untuk melinat pengarun Benambahan Mg® terhadap produlcitas dan tarakerisk Scenedesmus sp sebagai Vata biodiesel. Dalam penaivan, digunakan mega kultvas! yang dtamban Ma” pada dosis bervanas| yao (SM-0},0.1(SM-1}. and 1.0 mg (SN-2) secars batch pads Kons! alami. Pengamatan diakukan tethadep oH. Khi-a, Densitas Optik (00), berat Kering sel (BKS), kadar lipid dan Komposisi asam lemak Data menunjukkan Seenedesmus sp mampu beradapiasi tethadap suhw ingkungan (22-97%C). Kadar Khia berhisar aniara 78-193mgL" BKS ‘mencapai 760. 690, 600mg" dengan kadar tpid 14 26: 21-50, dan 23.50% untuk SM-0, SM-1; dan SM-2 Penamuanan Mg” menfigkatken kadar lipid tetap. tidak Derpengarun temadap kompasisl asam_lemak Produitfitas lipid mencapai 128 (SM-1), 117.5 (SM-2) dan 106.7) akan terjadi hidrolisis Khka yang menyebabkan cincin cyclopentanone terbuka dan gugus metil_dan_ phytyl ester diganti oleh lon sodium (Na") atau kalium (K") membentuk garam sodium-magnesium Khlorophylin (CocHs;NasMg N,O; Substitusi ion Mg” di dalam struktur molekul Kha oleh logam berat akan mengganggu proses fotosintesis (Kupper et a/., 1996). 5 8] 2 ates e SS eee $s 3’ Jam pengamatan = Maksiurn —e-Minirurm Rater Gambar 4. Flukiuasi suhu kultur mikroalga pada kondisi alami (°C) Walaupun bersifat spesifik tergantung kepada spesies mikroalga, suhu lingkungan berpengaruh tethadap kendungan Khka (Hodaifa, et al., 2009). Datam penelitian ini, Scenedesmus sp dikultivasi pada kondisi alami, dan oleh karena itu suhu kultur sangat ditentukan oleh suhu lingkungan. Berdasarken hasil pengukuran, suhu kultur media berkisar antara 22-37°C dengan fluktuasi seperti pada Gambar 4. Kisaran tersebut lebin Iuas dan lebih tinggi dibanding suhu optimal untuk sistesis Khl-a (26-30°C). 269 th Penambahan Mg?” Terhad Te Astull Diduga, tingginya suhu media kultivasi i dalam penelitian ini menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya konsentrasi Khba. seperti dikatakan oleh(Lubian et a/ 2000) bahwa kecepatan sistesis Khka menurun dengan meningkatnya suhu media Namun demikian, mikroalga Scenedesmus Sp bersifat adaftif terhadap lingkungan. Nilai DOcsonm merupakan refleksi dari konsentrasi sel di dalam media. Oleh karena itu, pengukuran nilal DOssonm dapat digunakan sebagai indikator kualitatif untuk estimasi laju pertumbuhan sel mikroalga. Deane o 5 me me Kuttivasi thar) [Sako set | KS (mg.b") Kumasi (han) } Gambar 5. DOgzom (A) dan BKS (B) ‘Scenedesmus sp pada Mg" bervariasi. Paralel dengan sintesis Khla, data menunjukkan bahwa DOcas,,, dan BKS meningket perlahan hingga umur lima hari. Kondisi tersebut dapat difahami karena produksi biomasa mikroalga _tergantung kepada ketersediaan Kha di dalam sel (Hodaifa et al., 2008) yang dalam periode tersebut belum optimal pembentukannya. Rata-rata nilai DOseom meningkat sejalan dengan umur kultur, yaitu dari 0.021 (kondisi awal) menjadi 1440 pada saat dipanen (umur 24 hari) atau meningket 68-89 kali dibanding awal. Nilai DOs, mencapai 270 1.645; 1.472; dan 1.331 untuk SM-0; SNE1; dan SM-2 (Gambar 5-A). Selaras dengan DOssonn, nilai BKS juga meningkat dengan bertambahnya umur kultur. Produksi biomasa sel mencapai 750; 600; dan 500mg.L" masing-masing untuk perlakuan ‘SM-0; SM-1; dan SM-2 (Gambar 5-8). Hasil yang diperoleh pada penelitian ini sedikit iebih rendah dibanding laporan sebelumnya, yaitu 900mg.L" (Gouveia & Oliveira, 2009); 4200mg.L" (Mandal & Mallick, 2009) Data menunjukkan penambahan ion Mg” ke dalam media kultivasi Justru menurunkan produksi biomasa sel. Konsentrasi_ Mg” yang berlebih pada SM-1 dan SM-2 diduga menjadi penyebab terjadinya stress. Seperti dikatakan Becker (1994), respon negatif dapat terjadi pada kondisi media defisiensi atau surplus Mg” Dikatakan bahwa kadar lipid mikroalga bervariasi tergantung kepada kondisi lingkungan (Griffiths & Harrison, 2009). Dalam kondisi normal, kadar lipid spesies mikroalga berkisar 10-30%. Hasil analisis menunjukkan kadar lipid Scenedesmus sp meningkat dengan adanya _penambahan Mg", yaltu dari 14.25% (SM-0) menjadi 21.50% (SM-) dan 23.50% (SM-2). Kader lipid dalam peneliian ini lebih tinggl dibanding hasil penelitian sebelumnya yang hanya mencapai 12.7% (Mandal & Mallick (2009); 17.7% (Gouvela & Oliveira, 2009). Tingginya kadar lipid pada perlakuan SM-1 dan SM-2 diduga disebabkan oleh kondisi kultur sel yang stress akibat surplus Mg” Kadar yang tinggi pada mikroalga biasanya diperoleh pada kondisi stress yang terjadi bersamaan dengan penurunan laju perkembangbiakan sel. Akumulasi lipid di dalam sel mikroalga umumnya terjadi pada fase stasioner (Lubian et al., 2000). Berdasarkan tingkat produksi BKS dan nilai kadar lipid dalam penelitian dapat dihitung nilai produktifitas lipid. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai produkiifitas tertinggi diperoleh dari perlakuan SM-1 (128mg.L"), disusul SM-2 dan SM-O (117.5 dan 106.5mg.L"). Tabel 2 dan Gambar 5 menunjukkan komposisi asam lemak Scenedesmus sp tidak dipengaruhi_ oleh konsentrasi ion Mg” Lipid mikroalga Scenedesmus sp disusun oleh asam lemak jenuh, yaitu asam paimitat (C16:0), laurat (C12:0), dan miristat (C14:0) dengan nilal rata-rata 66.92: 37.61; dan 11.60%. Asam stearat (C18:0) dihasikan oleh SM-1 dengan konsentrasi 7.40%. ‘Sebagal pembanding, Scenedesmus oblkquus memiliki komposisi berbeda, yaitu asam Jumal Riset Indust Vol. V, No.3, 2011, Hal. 265-274 palmitat (C16:0); leat (C18:1); _linoleat (C18:2): dan_finolenat (C18:3), berurut-turut sebesar 38.8%: 35.4%: 10.8%: dan 15.0% (Mandal & Mallick, 2009). Perbedaan komposisi asam lemak tersebut disebabkan antara lain oleh Kondisi kuttivas|_ berbeda (Christi, 2007) Tabel 2. Komposisi asam lemak sel mikroalga Scenedesmus sp (% total asam lemak) Asam Lemak Formule Konsentrasi (% total asam lemak) Nama Umum SM Asam Laural™ Dodecanoic acid | CaHasO2 Asam Miristat” | Tetradecanoic acid | CietiaaO2 | C140 | 1157 | 1049 [ 12.78 Asam Paimitat” | Hexadecanoicaad | CietaO2 | 16.0 | 7421 | 56.16 | 70.40 Asam Stoarat Ocadecanoic acid | Cetx02 | creo [= [740 = * © = jumlah atom karbon Leak IR = jumlah ikatan rangkap Gambar 5. Khromatogram GC-MS hasil analisis asam lemak Scenedesmus sp. 2m Pengaruh Penambahan Mig Terhadap a... Je TH Ast di) Tabel 3. Standar biodiesel (EN 14214, 2003) Parameter Satuan Minimal _[ Maksimal radar FAME % min 98.5 . Densitas pada (15°C) kg/m? 860 900 Viskositas (40°C) mm/s 35 5.0 Kedar Sulturt mghkg : 10 Angka Catan st ‘Angka lod = = 420 ‘Asam Linoleat metil ester % mim = 412 Poliunsaturated (>4 double bonds) % mim = 1 Dari hasil andlisis dapat disimpulkan Scenedesmus sp cocok sebagal bahan baku biodiesel Karena sekitar 75% dari asam lemaknya merupakan asam palmitat (C16:0), miristat (C14:0) dan laurat (C12:0). Disamping itu, lipid Scenedesmus sp mempunyal Angka lod (69) yang memenuhi standar kualitas biodiesel (Tabel 3). Dilihat dari nilai_produktiftas lipid dan komposisi asam lemak yang diperoleh dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa perlakuan SIM-1 memberikan hasil terbaik. Namun demikian, untuk meningkatkan produksi biomasa perlu dilakukan optimasi kondisi kultivasi, terutama pengaturan pasokan zat nutrisi (C, N. P) sesual dengan target yang diharapkan. KESIMPULAN Scenedesmus sp bersifat adaptif terhadap suhu lingkungan yang berkisar antara 22- 37°C. Kadar Khia tertinggi dicapai oleh perlakuan SMO (133mgL"). pH kultur stabil menjadi 7.0 pada hari ke 11 dan selanjuinya cenderung naik (*7). DOsiiny meningkat 68-89 Kall lebih tinggi dibanding awal. Nilai DOssonn tertinggi dicapai oleh SM-0, diikutl SM-1 dan SM-2, masing- masing 1.645; 1.472; dan 1.331. Produksi biomasa sel mencapai 750; 600; 500mg.L” untuk SM-0; SM-1; dan SM-2. Kadar lipid terlinggi dihasikkan oleh SML2 (23.50%). Produktifitas lipid tertinggi diperoleh SM-1 (129mg.L"), disusul SM-2 dan SM-O (117.5 dan 106.5mg.L"). Komposisi asam lemak Scenedesmus sp tidak dipengaruhi oleh penambahan Mg”. Asam lemak mikroalga 272 Scenedesmus sp palmitat (C'16:0). laurat (C12:0). dan miristat (C14:0) dengan konsentrasi 66.92; 37.61; dan 11.60%. ACKNOWLEDMENT Penelitian diblayal dari Kegletan Program Kompetitif — LIPI, Sub Program Energi Baru dan Terbarukan Tahun 2009. DAFTAR PUSTAKA 1. Anonym. The European Standard tor biodiesel EN 14274, 2003 2. Astuti, J T., Srwuryandati, L., Sembiring T, Yusiash, R, “Growth and. lipid content of Nannochloropsis with different sourcesof nitrogen in natural environment” Teknologi Indonesia (31) 2008:121-127 3. Becker, EW ,“Developmant of — Spirulina research in @ developing country India’ Bullotin. de Institute Oceanographique (12) 1993; 65-75, 4 Behrens, PW end Kyle, Ou “Microalgae as a source of fatty acids’ J. Food Lipids. (3) 1996: 259-272 Bligh, EG. and Dyer, W. J, “A rapid mathod for total lipid extraction and purification. Can. J. Biochem. Physiology (37) 1959: 917-917 6. Budavari, S., © Nell, M, J., Smith, A Hackelman, P.E., The Merck Index. An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals. 11" Ed, Merck & CO, inc 10 " 12 8 4 15 16 iz Rahway, New York, USA 333, Christi, Y, “Biodiesel from microalgae” Biotechnology Adv. (25) 2007: 294-306 Demain, AL, "Biosolution to the eneray problem’. J Industrial Microbiol Etotechnol (36) 2009 319-339 Fujita, Y, Oki, K, and Murakami, A Actlimation of photosynthetic light energy conversion to the light environments. in Rai LC. Gaur JP (eds) Algal adaption to environmental stresses. Springer. 2001 Gouveia, Land Oliveira, AC, "Microalgae as @ raw material for biofuels production’. J On Microbiol Biotechnol (36) 2009: 269-274 Griffiths, MJ. and Harrison , ST.L., “Lipid productivity as a key characteristic for choosing algal species for biodiesel production”. J Appl Phycol. (21) 2008 493-507 Grobbelaar, JU. and Kurano, N., ‘Use of photo acclimation in the dasign of 2 novel photo bioreactor to achieve high yields in algel mess cultivation”, Journal of Applied Phycology. (15) 2003. 121- 128 Hodaifa, G, Martinez, ME. and Sanches, 3, "Influence of pH on the Culture of Scenedesmus obliquus in Olive-mill Wastewater". Biotechnol & Bioprocess Eng. (14) 2009: 854.860. Hoek, C.V.D., Mann, D.G. and Jahns 4989. 332- HM. Algae’ An introduction to phycology". Cambridge University Press (7-8) 2002: 131-133 Hu, Q, Milton, SM. end Jarvis, & “Microalgae Thacylglycerols as Feedstock for Biofuel Production: Perspectives and Advances’ Plant J,(54)2008.621 -839 Huppe, H.C. and Turpin, DH “integration of carbon and nitrogen metabolism in plant and algal cells’ Annu Rev Plant Physiol Plant Mol Bio (45) 1994: 577-607 Kupper, Z., Oquist, G., and Spiller, M. “Environmental elevance on photosynthesis of Phaseolus vulgaris fluorescence analysis’. Physiol Plants. J Exp Bot. (47: 295) 1996: 259-268. 26. Stanier, 27. Su CH Juma Riset industt Vol. V, No.3, 2041, Hal. 255-27 18. Li, Q., Ou, W. and Liu, D,, Perspectives of microbial oilsfor biodiesel produ ction” App! Micro.Biotechno! 80 (2008).749- 756. 19. Liang, X.A., Dong, W.B., Miao, XJ. Dai C.Production technology & influencing factors of microorganism grease”. Food Res Dev.(27:3) 2006:46.47 20. Lubian, LM., Montero, ©., Garrida, 1M Huertas, |E, Sobrino, C., Gonzales, M. and Parés, G. " Naennochloropsis (Evstigmatophyceas) as @ source of commercially valuable —_ pigments’ Journal of Applied Phycol., (12) 2000. 249-255, 24. Macintyre, HL., Kana, TM, Anning, T and Gelder, RJ, "Photo acclimation of photosynthesis radiance response curves and photosynthetic pigments in microalgae and cyanobacteria’. J Phyeol., (38) 2002:17-38 22. Maeda, K., Owada, M, Kimura N Ometa K end Kerabe, J "CO — 2fixation from the flue gas on coal-rad thermal powsr plant by microalgae’. Energy Convers Manage., (38) 1995:717-729. 23, Mandal, Sand Mallick, N., "Microalga Scenedesmus obliquus as a potential source for biodiesel production”. Appl Microbiol Biotechnol. (84) 2009 281- 291 24. Menendez, M., Herrera, J. and Comin FA, “Effect of nitrogen and phosphorous supply on growth, Chlorophyll content and tissue composition of macro alga Chastomorpha finum (OF Mull) Kutz in a Mediterranean Coastal Lagon’. Sci Mar., (88) 2002: 355-354 25. Minova, T., Yokoyama S.¥., Kashimoto M. and Okekurai T,, Oil production from algal ells of Dunaliella tertiolecta by direct thermo chemical liquefaction” Fuel., (74) 1995:1735-1738 RY. Adelberg, EA and Ingrahem, J.L., General microbiology. 4” Ed. Macmillan Press Ltd. Hongkong. 1983: 28-29. Fu, ©.C., Chang, Y.C., Nair, GR, Ye, JL., Chu, IM. and Wu. WT., “gmultaneous estimation of Chlorophyll a and lipid content in microalgae by 273 Pengaruh Penambahan Ma?” Terhadep......{ d TH Astut dk three-coler analysis" Biotechnology and «29. Wagner, L. Biodiesel from Algae Oil Bioengineering, (99:4) 2008: 1034-1039 Research Report. MORA. 2007 28. Vasudevan, PT. and Briggs, M, 30. Xu, H., Miao, XL and Wu, 2Y,, “High “Biodiesel production -current state of the Quality Biodiesel Production trom a art_and challenges’. J. Ind Microbiol Microaigae Chlorella protothecoides by Biotechnol., (35) 2008: 421-430 Heterotrophic Growth in Fermenters’. J Biotechnol, (126) 2008: 499-507 274

You might also like