MEFUROSAN

MEFUROSAN

Mometasone Furoate

Mometasone Furoate

Krim

Cream

Tiap gram mengandung:

Mometason Furoat ..................................................... 1 mg

Each gram contains:

Mometasone Furoate ................................................. 1 mg

FARMAKOLOGI
Mometason Furoat adalah kortikosteroid sintetik dengan
aktivitas antiinflamasi. Seperti kortikosteroid lain,
Mometason Furoat bekerja dengan menginduksi protein penghambat fosfolipase A 2 yang disebut
dengan lipokortin. Lipokortin bekerja menghambat
pelepasan asam arakidonat yang merupakan prekursor dari mediator inflamasi seperti prostaglandin dan
leukotrien.

PHARMACOLOGY
Mometasone Furoate is a synthetic corticosteroid with
antiinflammatory activity. Like other topical corticosteroids, Mometasone Furoate is thought to act by the
induction of phospholipase A 2 inhibitory proteins,
collectively called lipocortins. Lipocortins inhibit the
release of arachidonic acid, the precursor of inflammation mediators such as prostaglandins and
leukotrienes.

INDIKASI
Untuk meringankan manifestasi inflamasi dan pruritus
dari dermatosis yang responsif terhadap kortikosteroid
seperti psoriasis dan dermatitis atopik.

INDICATIONS
Indicated for the relief of the inflammatory and pruritic manifestations of corticosteroid-responsive dermatoses such as psoriasis and atopic dermatitis.

KONTRA-INDIKASI
- Hipersensitivitas terhadap komponen obat ini.
- Facial rosacea, acne vulgaris (jerawat), perioral
dermatitis, pruritus perianal dan genital, napkin
eruptions, infeksi bakteri (misal impetigo), infeksi virus
(misal herpes simpleks, herpes zoster dan chickenpox)
dan infeksi jamur (misal candida atau dermatofit),
varisela, tuberkulosis, sifilis atau reaksi-reaksi pasca
imunisasi.

CONTRA-INDICATIONS
- Hypersensitivity to any of the components in the
preparation.
- Facial rosacea, acne vulgaris, perioral dermatitis,
perianal and genital pruritus, napkin eruptions, bacterial (e.g. impetigo), viral (e.g. herpes simplex, herpes
zoster and chickenpox) and fungal (e.g. candida or
dermatophyte) infections, varicella, tuberculosis,
syphilis or post-vaccine reactions.

EFEK SAMPING
Rasa terbakar, atrofi kulit, rasa menyengat, iritasi, kekeringan pada kulit, folikulitis, hipertrikosis, erupsi akneiformis, hipopigmentasi, dermatitis perioral, infeksi
sekunder, stria, miliaria.

ADVERSE REACTIONS
Burning, skin atrophy, stinging, irritation, dryness, folliculitis, hypertrichosis, acneiform eruptions, hypopigmentation, perioral dermatitis, secondary infection,
striae, miliaria.

PERHATIAN
- Absorpsi sistemik dari kortikosteroid topikal dapat
menyebabkan penekanan aksis hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) yang bersifat sementara. Bila
terjadi, kurangi frekuensi pemakaian atau ganti
dengan kortikosteroid lain yang kurang potensial.
- Bila terjadi infeksi kulit, gunakan antijamur atau antibiotika yang sesuai. Bila respons yang diinginkan tidak
segera terjadi, kortikosteroid harus dihentikan sampai
infeksi teratasi dengan baik.
- Jangan tutupi bagian kulit yang diobati dengan perban.
- Tidak dianjurkan penggunaan pada wajah, ketiak,
atau lipatan paha kecuali atas petunjuk dokter.
- Seperti kortikosteroid lain, hentikan pengobatan segera setelah ada perbaikan. Bila lebih dari 2 minggu
tidak ada perbaikan, hubungi dokter.
- Hindari kontak dengan mata.
- Tidak dianjurkan penggunaan untuk anak-anak di
bawah 2 tahun.

PRECAUTIONS
- Systemic absorption of topical corticosteroids can
produce reversible hypothalamic-pituitary-adrenal
(HPA) axis suppression. If HPA axis suppression is noted,
reduce the frequency of application, or substitute a
less potent corticosteroid.
- If skin infections are present, an appropriate antifungal or antibacterial agent should be used. If a
favourable response does not occur promptly, the
corticosteroid should be discontinued until the
infection is adequately controlled.
- The treated skin area should not be bandaged.
- Use on the face, underarms or groin areas is not recommended unless directed by the physician.
- As with other corticosteroids, therapy should be discontinued when control is achieved. If no improvement is seen within 2 weeks, contact the physician.
- Avoid contact with the eyes.
- Use in pediatric patients below 2 years of age is not
recommended.

DOSIS
Dewasa dan anak-anak > 2 tahun: Oleskan lapisan tipis
MEFUROSAN krim pada bagian yang sakit sekali
sehari.

DOSAGE
Adults and children > 2 years: Apply a thin film of
MEFUROSAN cream to the affected skin areas once
daily.
ON MEDICAL PRESCRIPTION ONLY

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

KEMASAN
Tube dengan berat bersih 10 g
No. Reg.: DKL0422239429A1

PRESENTATION
Tube with net weight of 10 g
Reg. No.: DKL0422239429A1

PENYIMPANAN
Simpan di tempat sejuk (15- 25 C) dan kering.

STORAGE
Keep in a cool (15- 25 C) and dry place.

Dibuat oleh : PT CAPRIFARMINDO LABS.

Bandung - Indonesia
Untuk
: PT SANBE FARMA
Bandung - Indonesia

Manufactured by: PT CAPRIFARMINDO LABS.

Bandung - Indonesia
For
: PT SANBE FARMA
* BF 020 - 3
Bandung - Indonesia

* BF 020 - 3