You are on page 1of 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENTINGNYA DUKUNGAN KELUARGA DALAM


MEMBINA KELUARGA KECIL SEHAT JIWA
Disusun untuk Memenuhi Kompetensi Praktek Profesi Ners Departemen CMHN di
Desa Bandungrejo Kecamatan Bantur Kabupaten Malang

Disusun Oleh :
Amildya Dwi Arisanti
NIM. 140070300011209

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
PENTINGNYA DUKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBINA
KELUARGA SEHAT JIWA
Disusun untuk Memenuhi Kompetensi Praktek Profesi Ners Departemen CMHN
di Desa Bandungrejo Kecamatan Bantur Kabupaten Malang

Oleh :
Amildya Dwi Arisanti
140070300011155

Telah diperiksa kelengkapan pada :


Hari : Rabu
Tanggal : 2 Maret 2016
Dan dinyatakan memenuhi kompetensi

Perseptor Klinik

Perseptor Akademik

Ns. Soebagijono, S.Kep, M.M.Kes.

Ns. Retno Lestari, S.Kep, MN

NIP. 19681009 1999003 1003

NIP. 19800914 200502 2001

Pokok Bahasan

: Pentingnya Dukungan Keluarga Dalam Membina


Keluarga Kecil Sehat Jiwa

Sasaran

: Masyarakat Desa Bandungrejo

Tempat

: Rumah Warga (Rumah Ibu)

Hari/Tanggal

: Kamis, 3 Maret 2016

Waktu

: 30 menit

Penyuluh

: Amildya Dwi Arisanti

A. Latar Belakang
Stres adalah pola adaptasi umum dan pola reaksi mengahadapi
stressor, yang dapat berasal dari dalam di individu maupun dari
lingkungannya. Stresor dapat bersifat tunggal, majemuk, berulang, mupun
terus menerus. Salah satu stresor yang dialami siswa adalah persiapan
dalam menghadapi ujian nasional. Stresor tersebut dapat berupa persiapan
kenaikan standar kelulusan maupun tekanan dari diri sendiri (Kreitner dan
Knicki, 2005). Selain itu, meningkatnya tingkat pendidikan akan meningkatkan tantangan pelajaran dan mengakibatkan peningkatan stres akademis.
Jika kondisi ini berlangsung terus maka siswa akan mengalami masalah
penyesuaian diri secara terus menerus (Southem & Jones, 1991).
Stres dapat menimbulkan dampak - dampak negatif, seperti mengganggu proses pikir, mengurangi konsentrasi, dan mengganggu proses
pembuatan keputusan (Kaplan, 1996). Stres juga dapat mengakibatkan efekefek subjektif seperti kelelahan, harga diri menurun; efek tingkah laku
misalnya kehilangan nafsu makan dan tidak tenang; efek fisiologi seperti
tekanan darah meningkat, sulit bernafas; dan efek kognitif seperti kesulitan
berkonsentrasi (Cardwell, 1996).
Menghadapi stresor berarti memberi individu yang bersangkutan
pelajaran agar lebih terampil di kemudian hari dengan kemungkinan
memperkembangkan berbagai kemampuan dan strategi pengatasan stresor
yang serupa. Penatalaksanaan terhadap stres tentunya berjalan seiring
dengan

pemunculan

keluaran

dari

stres

tersebut.

Terdapat

tiga

penatalaksanaan stres yang dikemukakan oleh Potter dan Perry (2005), yaitu
mengurangi situasi yang mengangkan, menurunkan respon fisiologis
terhadap stres dan meningkatkan respon perilaku dan emosional terhadap
stres dengan penerapan metode menejemen stres.

Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk menurunkan stres pada


remaja selama mempersiapkan diri dalam menghadapi Ujian Nasional
dengan menggunakan teknik menejemen stres.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Peserta mampu mengetahui dan memahami menejemen stres dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta memahami pengertian stres
2. Peserta memahami faktor penyebab stres (stresor)
3. Peserta mengetahui tanda dan gejala stres
4. Peserta mengetahui dampak stres
5. Peserta memahami cara menejemen stres
6. Peserta mampu mengaplikasikan manajemen stres terhadap
berbagai stresor dengan tepat
C. Manfaat
1. Meningkatkan pemahaman siswa-siswi tentang stres
2. Meningkatkan pemahaman dalam mengenali tanda dan gejala stres.
3. Mencegah dampak negatif dari stres
4. Meningkan kemampuan siswa-siswi dalam menejemen stres
D. Sasaran
Tahlil rutin ibu-ibu di desa Bandungrejo RT. RW.
E. Tempat dan Waktu
Tempat
: Rumah ibu
Waktu
: Hari Kamis, 3 Maret 2016 jam 13.30 WIB
F. Metode
Metode yang digunkan adalah ceramah dan tanya jawab
G. Media
Media yang digunakan adalah leaflet
H. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Pendahuluan

Waktu
5 menit

Kegiatan Penyuluh
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan sub
topik yang akan
dibahas
4. Menjelaskan maksud,
tujuan, dan kontrak
waktu

Kegiatan Pasien
1. Menjawab
salam
2. Memperhati
kan dengan
baik
3. Mendengar
kan dengan
seksama

Metode
Ceramah

Media
-

5. Menggali
pengetahuan peserta
tentang materi
Penyajian

penyuluhan
15 menit 1. Menjelaskan tentang
pengertian stres
2. Menjelaskan faktor-

1. Mendengar
dengan

faktor penyebab stres


3. Menjelaskan tanda

seksama
2. Memperhati
kan dengan

gejala stres
4. Menjelaskan dampak

baik
3. Bertanya

stres
5. Menjelaskan
mengenai

Ceramah
dan tanya

Leaflet

jawab

mengenai hal
yang belum
dimengerti

manajemen stres
6. Menjelaskan bentuk
dukungan keluarga
dalam membina
Penutup

kelurga sehat jiwa


10 menit 1. Memberikan
kesempatan peserta
didik untuk bertanya
2. Memberikan
pertanyaan kepada
peserta didik
3. Menyimpulkan
kegiatan belajar
4. Mengucapkan salam
penutup

1. Bertanya jika

Ceramah

lembar

ada yang

dan tanya

evaluasi

belum

jawab

mengerti
2. Menjawab
pertanyaan
3. Mendengar
dengan
seksama
4. Menjawab
salam
penutup

I.

Evaluasi
a. Struktur
1. Adanya koordinasi dengan pihak tahlilan di Desa Bandungrejo
untuk menentukan waktu dan tempat penyuluhan
2. Adanya persiapan yang baik terkait materi dan sarana yang
digunakan
b. Proses
1. Jumlah peserta penyuluhan minimal 10 orang
2. Media yang digunakan adalah leaflet

3. Waktu oenyuluhan 30 menit


4. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan
dimulai
5. Pemateri diharapkan menguasai materi yang baik
6. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan
penyuluhan berlangsung
7. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
c. Hasil
Pelakasanaan pre dan post test dapat terlaksana dengan baik
dikarenakan penyuluhan dilakukan di ruangan yang kondusif, sehingga
dapat meningkatkan konsentrasi saat menjawab pertanyaan yang
diberikan.
J. Materi (terlampir)

PRE TEST PENYULUHAN KESEHATAN JIWA


MANAJEMEN STRES
1. Apa yang dimaksud dengan stres?
a. Stres adalah keadaan yang penuh dengan tekanan dan ancaman
b. Stres adalah penyakit yang sulit disembuhkan
c. Stres adalah penyakit yang diturunkan oleh kelurga
2. Manakah yang merupakan penyebab stres dari lingkungan?
a. Cuaca, suara bising, dan cacat.
b. Kegemukan, masa pubertas, dan penyesuaian diri dengan teman.
c. Kepadatan penduduk, cuaca, perceraian orang tua.
3. Gelisah, cemas, tidak sabar, mudah tersinggung dan marah merupakan
tanda tanda stres dari aspek.....
a. Motorik
b. Emosi
c. Perilaku
4. Apakah tujuan dari manajemen/penanganan stres?
a. Untuk meningkatkan tantangan hidup
b. Untuk mengatasi gangguan mental dan emosional
c. Untuk meminimalkan kemampuan/ kualitas hidup seseorang
5. Manakah kegiatan dibawah ini yang dapat digunakan untuk mengurangi
stres?
a. Pijat dan nafas dalam
b. Ngobrol dengan teman dan membaca buku
c. Semua benar

POST TEST PENYULUHAN KESEHATAN JIWA


MANAJEMEN STRES
1. Apa yang dimaksud dengan stres?
a. Stres adalah keadaan yang penuh dengan tekanan dan ancaman
b. Stres adalah penyakit yang sulit disembuhkan
c. Stres adalah penyakit yang diturunkan oleh kelurga
2. Manakah yang merupakan penyebab stres dari lingkungan?
a. Cuaca, suara bising, dan cacat.
b. Kegemukan, masa pubertas, dan penyesuaian diri dengan teman.
c. Kepadatan penduduk, cuaca, perceraian orang tua.
3. Gelisah, cemas, tidak sabar, mudah tersinggung dan marah merupakan
tanda tanda stres dari aspek.....
a. Motorik
b. Emosi
c. Perilaku
4. Apakah tujuan dari manajemen/penanganan stres?
a. Untuk meningkatkan tantangan hidup
b. Untuk mengatasi gangguan mental dan emosional
c. Untuk meminimalkan kemampuan/ kualitas hidup seseorang
5. Manakah kegiatan dibawah ini yang dapat digunakan untuk mengurangi
stres?
a. Pijat dan nafas dalam
b. Ngobrol dengan teman dan membaca buku
c. Semua benar

MATERI PENYULUHAN
A. Definisi
Stres adalah pola adaptasi umum dan pola reaksi mengahadapi stressor,
yang dapat berasal dari dalam di individu maupun dari lingkungannya.

Dalam arti umum stres merupakan pola reaksi atau respons penyesuaian
seseorang terhadap situasi yang dipersepsikan mengancam atau tekanan
terhadap kesejahteraan orang yang bersangkutan (Kreitner dan Knicki,
2005).
B. Penyebab Stres (Stresor)
Terdapat tiga sumber utama stres, yaitu:
1. Lingkungan, misalnya cuaca, suara bising, kepadatan penduduk,
tekanan waktu, sandar prestasi, penyesuaian diri dengan teman,
pasangan, dan perubahan dalam keluarga.
2. Fisik,yaitu perubahan bentuk tubuh, misalnya masa pubertas, hamil,
haid, kecelakaan atau cacat, perubahan berat badan.
3. Pikiran. Pikiran menjelaskan dan menterjemahkan

pengalaman

perubahan dan menentukan kapan menekan tombol panik. Bagaimana


kita memberi makna atau lebel pada pengalaman dan antisipasi ke
depan, bisa membuat kita rileks atau stres.
Karnadi (1998) mengungkapkan bahwa

manusia

sering

memperoleh kemajuan dan stres yang disertai prestasi fisik maupun


ketrampilan. Hal ini merupakan hal yang sehat asalkan tetap percaya diri,
dan dapat mempergunakan enersi dan ketegangan yang timbul dari
tuntutan tambahan tersebut. Kondisi emosional tertentu juga dapat
merupakan stresor sekunder, kebosanan dengan kurangnya rangsangan
atau minat pada pekerjaan, menganggur, atau pensiun dapat menimbulkan
depresi, apati, dan stres. keraguan akan apakah masih dibutuhkan atau
dihargai dapat menimbulkan citra diri yang buruk dan rasa terasing.
Kesedihan atau kehilangan pasangan dengan pengaruh yang dalam dan
berkepanjangan dan bila kesedihan tetap tidak dapat diatasi dapat
mencetuskan sakit mental atau fisik.
C. Tanda dan Gejala Stres
Tanda-tanda fisik seseorang mengalami stres adalah sebagai berikut:
1. Gerakan motorik yang tidak disadari berupa:
a. Menggigit kuku
b. Mengepalkan tangan
c. Mengencangkan rahang
d. Mengetuk-ngetuk jari
e. Menggesek-gesek gigi
f. Menarik bahu
g. Mencubit kulit muka
h. Mengetuk-ngetukkan kaki
i. Menyentuh rambut
j. Gemetar

2. Aspek emosi ditandai sebagai berikut:


a. Cemas
b. Depresi
c. Kecewa
d. Marah atau bermusuhan
e. Tidak berdaya
f. Tidak sabar
g. Mudah tersinggung
h. Gelisah
3. Aspek perilaku, ditandai sebagai berikut:
a. Agresif
b. Gangguan pola tidur
c. Mengerjakan beberapa hal sekaligus
d. Ledakan emosional
e. Meninggalkan pekerjaan yang belum selesai
f. Reaksi berlebihan
g. Berbicara terlalu keras atau cepat
D. Dampak Stres
Penatalaksanaan stres yang tidap tepat dapat menimbulkan perubahan
dalam hidup seseorang. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan
fisiologis, psikologis, dan perilaku.
1. Dampak Fisiologis
Secara umum gangguan fisik pada orang yang mengalami stres antara
lain:
a.
b.
c.
d.
e.

Mudah masuk angin


Kepala pusing
Kejang otot (kram)
Mengalami kegemukan atau penurunan berat badan
Menderita penyakit tertentu seperti penyakit jantung, hipertensi,

gangguan menstruasi, maupun gangguan pernafasan.


2. Dampak Psikologis
a. Keletihan emosi
b. Jenuh
c. Konsentrasi menurun
d. Gangguan mental
3. Dampak Perilaku
a. Prestasi belajar menurun
b. Tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran
c. Membolos
d. Suka mengantuk
e. Daya ingat menurun
f. Tidak mampu mengambil keputusan dengan tepat
E. Manajemen Stres
Manajemen stres merupakan kemampuan penggunaan sumber daya
(manusia) secara efektif untuk mengatasi ganguan atau kekacauan mental
dan emosional yang mucul karena tanggapan (respons). Tujuan dari
manajemen stres adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu agar

menjadi lebih baik. Menejemen stres dapat dikatakan sebagai kecakapan


seseorang dalam menghadapi tantangan dengan cara mengendalikan
tanggapan secara proporsional.
Manajemen stres dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya
melakukan pernafasan dalam, mandi santai dalam bak, tertawa, pijat,
membaca, kecanduan positif seperti melakukan yang disukai secara teratur,
istirahat teratur, dan ngobrol.
1. Nafas dalam
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan
keperawatan yang dalam hal ini berperan sangat penting bagi tubuh
kita seperti:
a. Memperlambat denyut jantung
b. Mengatur tekanan darah
c. Menghilangkan ketegangan otot
d. Mengembalikan keseimbangan mental dan emosional
Adapun cara untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah
sebagai berikut:
Tahap persiapan
a. Kaji dan berikan informasi terkait dengan pelaksaan tindakan
b. Sediakan waktu selama 5 10 menit
c. Atur posisi duduk/ berbaring yang nyaman
Tahap pelaksanaan
a.
b.
c.
d.
e.

Putar musik dengan suara perlahan dan rileks


Tutup mata, dan letakkan satu tangan pada perut kanan atas
Tarik nafas dalam secara perlahan lahan lewat hidung.
Hembuskan secara perlahan lewat mulut
Fokuskan pada pernafasan anda, dan rasakan pergerakan keluar

masuknya udara pada tubuh anda.


f. Ulangi sampai anda merasakan rileks
g. Buka mata perlahan-lahan
Tahap terminasi
a. Evaluasi perasaan klien setelah prosedur dilakukan
b. Evaluasi manfaat yang dirasakan
2. Pijat (massage)
Pijat adalah rangsangan pada kulit dan jaringan dibawahnya dengan
tingkat tekanan tangan yang berubah-ubah untuk menurunkan nyeri,
memberikan relaksasi, dan/ atau memperbaiki sirkulasi.
Pelaksanaan :
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman, hangat, dan tenang.
b. Posisikan diri dengan nyaman untuk pemijatan
3. Relaksasi otot progresif

Relaksasi otot progresif adalah teknik menegangkan dan merilekskan


otot-otot. Peregangan dilakukan selama 5 7 detik, kemudian rileks
selama 20 3- detik. Saat inspirasi otot ditegangkan, lalu ekspirasi
secara

perlahan

ketika

lekasasi

otot.

Dengan

berkurangnya

ketegangan otot dan emosi, merangsang pelepasan endorphin


sehingga menimbulkan relaksasi.
Indikasi: Nyeri, kecemasan, insomnia
Tujuan yang diharapkan: Mengurangi kecemasan, nyeri, mual,
insommnia, dan meningkatkan kontrol diri
Tahap persiapan
a. Lakukan pengkajian dan berikan informasi berkaitan dengan
tindakan
b. Nyalakan musik
c. Atur posisi pada tempat duduk atau di tempat tidur yang nyaman.
Gunakan bantal untuk menopang lengan, buat klien dalam posisi
nyaman.
d. Jaga pelaksanaan prosedur untuk tidak terputus selama 15 30
menit.
Tahap pelaksanaan
a. Kurangi cahaya lampu dan putar musik pelan-pelan
b. Instruksikan klien tutup mata pelan-pelan, anjurkan tarik nafas
dalam dan hembuskan secara perlahan (3 -6 kali) dan rileks (saat
menginstruksikan pertahanan suara lemah lembut.
c. Mulai proses penegangan dan relaksasi diiringi tarik nafas dan
hembuskan secara perlahan wajah, rahang, mulut (kedipkan mata
dan kerutkan wajah dengan rileks), leher (tarik dagu ke leher lalu
rileks), dan tangan kanan (genggam lalu rileks)
4. Memperbanyak Berdzikir dan berdoa
Menurut pandangan islam, ketika seseorang sedang mendapatkan
musibah yang tentu saja dapat menimbulkan keadaan tertekan, islam
mengajarkan

untuk

memperbanyak

berdzikir

dan

bersabar.

Memperbanyak berdoa kepada Tuhan dan meminta bantuan-Nya


untuk memperoleh jalan keluar terbaik.
5. Mengungkapkan masalah yang dimiliki kepada anggota keluarga
terdekat
Dalam keadaan tertekan karena adanya masalah, sebaiknya tidak
dipendam atau dipikirkan sendiri. Memendam masalah akan semakin
memperburuk keadaan karena kondisi stressful akan semakin
meningkat. Dengan mengungkapkan masalah kepada keluarga

terdekat akan membantu seseorang tersebut menemukan jalan keluar


dari masukan pemikiran orang lain sehingga beban lebih berkurang.

Daftar Pustaka
Kabo, Peter. 2008. Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung Koroner
Kesaksian Seorang Ahli Jantung dan Ahli Obat. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.

Agustini. 2006. Terapi Salat Tahajut : Menyembuhkan Berbagai Penyakit. Jakarta


: Hikmah.
Ibung, Dian. 2008. Stres pada Anak usia 6 12 tahun. Jakarta : Elex Media
Komputindo.

LEMBAR OBSERVER
Topik

: Pentingnya Dukungan Keluarga Dalam Membina Keluarga Kecil Sehat Jiwa

Sasaran

: Ibu-ibu pengajian tahlil rutin Desa Bandungrejo


RT. 3 RW.1

Tempat

: Rumah Ibu Rumiati

Hari/Tanggal

: Kamis, 3 Maret 2016

Waktu

: 13.00 14.00 wib

Jam
13.00 Wib

Kegiatan
Pembukaan

1.
a.
b.

Perkenalan anggota penyuluhan


Penyampaian maksud dan
tujuan dari penyuluhan

c.
13.10 Wib
13.15 Wib

Pembacaan sususan acara

2.

Pretest

3.

Penyampaian materi
a.

13.30 Wib

Penyampaian materi
manajemen stres

4.

Pertanyaan

1) Nama penanya : Emi Susianti


Pertanyaan

: Bagaimana menyikapi stress karena suami


yang tergoda wanita lain?

Jawab

: Jika suami tergoda wanita lain, berarti ada


yang salah pada diri sang istri. Istri harus
instrospeksi diri lagi apa yang kira-kira
membuat suami melirik wanita lain. Apakah
karena istri tidak pernah berdandan, tidak
pernah ber-kata lemah lembut pada suami,
atau tidak bisa melayani suami dengan
baik. Setelah tahu permasalahannya, istri
harus membenahi diri dan mengkomunikasikan dengan suami

13.35 Wib
13.40 Wib
13.55 Wib
14.00 Wib

5. Posttest
6. Pemberian doorprice
7. Penutup
a.
b.

Kesimpulan
Ucapan terimakasih

Bandungrejo, 3 Maret 2013


Observer

(Fitri Octavia H.)

BERITA ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Nama Kegiatan

: Pendidikan Kesehatan Pentingnya Dukungan Keluarga


Dalam Membina Keluarga Kecil Sehat Jiwa

Hari/ Tanggal

: Kamis / 3 Maret 2016

Pukul

: 13.00 14.00 WIB

Tempat

: Rumah Ibu Rumiati

Pengisi Acara

: Amildya Dwi Arisanti

Jumlah Peserta

: 40 Orang

Kronologis acara

1.

Pembukaan

2.

Perkenalan anggota penyuluhan

3.

Penyampaian maksud dan tujuan dari penyuluhan

4.

Pembacaan sususan acara

5.

Pretest

6.

Penyampaian materi

7.

Pertanyaan

8.

Posttest

9.

Pemberian doorprice

10.

Penutup

Pertanyaan

1. Bagaimana menyikapi stress karena suami yang tergoda wanita lain?


Evaluasi
1

Evaluasi terstruktur
Mahasiswa membuat proposal SAP dengan judul Menejemen

stres pada remaja.


Mahasiswa meminta perizinan untuk melaksanakan penyuluhan
Menejemen stres pada kader Sehat Jiwa Desa Bandungrejo RT. 3

RW. 1 Kec. Bantur


Mahasiswa mempersiapkan media penyuluhan Menejemen stres
pada ibu-ibu tahlil berupa leaflet

Evaluasi proses
Para peserta mendengarkan materi yang disampaikan.
Suasana selama proses penyuluhan berlangsung cukup kondusif.
Para peserta cukup antusias bertanya mengenai materi yang

disampaikan.
Para peserta mengungkapkan pendapatnya secara terbuka.

Evaluasi Hasil
Pengkajian tingkat pengetahuan peserta sebelum penyuluhan :
a. Terdapat 40% peserta mampu menjelaskan sekilas materi

yang akan diberikan dalam penyuluhan


Pengkajian tingkat pengetahuan peserta setelah penyuluhan:
a. Terdapat 3% peserta mampu mengutarakan pendapatnya

b. Terdapat 97% peserta mampu menjawab pertanyaan yang


diajukan dengan tepat

Malang, 3 Maret 2016


Perseptor Klinik

Ketua Kelompok

Ns. Soebagijono, S.Kep, M.M.Kes.


NIP. 19681009 1999003 1003

Amildya Dwi Arisanti


NIM. 140070300011155

Perseptor Akademik

Ns. Retno Lestari, S.Kep, MN


NIP. 19800914 200502 2001

You might also like