Professional Documents
Culture Documents
mengindikasikan
bahwa
perusahaan
yang
memiliki
komisaris
mandatory terhadap peraturan yang berlaku, akan tetapi hasil penelitian ini
tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Xie et al (2003), dalam
Sanjaya (2008).
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga, frekuensi pertemuan
komite audit memiliki hubungan tidak signifikan dan positif terhadap
manajemen laba. Hal ini berarti frekuensi pertemuan komite audit tidak
efektif mengurangi tingkat manajemen laba. Hal ini mungkin dikarenakan
pembentukan komite audit dalam perusahaan hanya bersifat kewajiban atau
mandatory terhadap peraturan yang ada, sehingga ada kemungkinan bahwa
pertemuan komite audit jarang dihadiri baik oleh pihak manajemen maupun
auditor eksternal, sehingga masalah-masalah yang terdapat dalam proses
pelaporan keuangan tidak terungkap sehingga tidak diketahui oleh komite
audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sugeng Pamudji dan Aprillya Trihartati (2008) bahwa frekuensi pertemuan
komite audit ternyata tidak efektif mengurangi tingkat manajemen laba,
akan tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Vafeas (2005) dalam sanjaya (2008).
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat, komitmen waktu komite
audit memiliki hubungan tidak signifikan dan negatif terhadap manajemen
laba. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen waktu komite audit tidak
efektif untuk mengurangi tingkat manajemen laba. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugeng Pamudji dan Aprillya
5.3. Saran
Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya memperbanyak jumlah sampel
penelitian yang digunakan, tidak hanya perusahaan manufaktur tetapi juga
bidang industri lainnya. Periode penelitian juga perlu diperpanjang sehingga
memberikan hasil penelitian yang lebih baik dan memadai. Penelitian
selanjutnya sebaiknya menambah jumlah variabel independen yang diteliti,
seperti proses pemilihan komisaris independen, hasil rapat komite audit,
ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, kualitas audit, audit fee, dan
masih banyak lagi. Data keuangan akan lebih valid jika diperoleh secara
langsung dari perusahaan yang dijadikan sampel (data primer).
Bagi perusahaan, diharapkan agar terus memperhatikan proporsi
komisaris
independen,
jabatan
rangkap
yang
dipegang
komisaris