Professional Documents
Culture Documents
PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PEMELIHARAAN LISTRIK DC
Konstruksi baterai
55
8.2
PEMELIHARAAN LISTRIK DC
Karakteristik Baterai
Baterai timah hitam (Load-Acid storage baterai)
Baterai dengan tegangan 125 Volt terdiri dari 58 sel Ukuran baterai lebih besar
bila dibandingkan dengan baterai alkali
; sehinga memerlukan ruangan
yang lebih besar.
Berat jenis (specific grafity ) elektrolitnya tergantung dari keadaan pengisian
(Charge)
Suhu elektrolit sangat mempengaruhi terhadap nilai berat jenis elektrolit ,
semakin tinggi suhu elektrolit semakin rendah nilai berat jenisnya dan
sebaliknya.
Harga berat jenis elektrolit tergantung dari tipe baterai dan pabriknya.
Umurnya dapat mencapai 7 sampai 8 tahun
Tegangan terminal = 2 Volt
Tegangan pengisian (charge) :
Pengisian terapung (permanen floating)
: 2,18 Volt
Pengisian secara cepat
: 2,25 Volt
Pengisian dengan harga tertinggi
: 2,37 Volt
Tegangan tertinggi pada akhir pengisian
: 2,7 Volt
Tegangan pengosongan (discharge) tanpa rectifier
: 2,0 - 1,8 Volt
Tegangan terendah setelah pengosongan
: Lebih besar dari 1,8 Volt
Tegangan nominal
: 1,2 Volt
Tegangan pengisian (Charger) :
Pengisian secara terapung (Permanent floating)
: 1,40 - 142 Volt
Pengisian secara cepat
: 1,45 Volt
Pengisian dengan harga tinggi
: 1,50 - 1,65 Volt
Tegangan pengosongan (discharge) tanpa rectifier
: 1,30 - 1,25 Volt
(dalam keadaan normal 10 jam)
8.3
56
PEMELIHARAAN LISTRIK DC
tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. UPS merupakan sistem
penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai
benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. Pada Operasi
pembangkitan tenaga listrik UPS digunakan untuk membackup peralatan yang tidak
boleh mati meskipun terjadi kehilangan catu daya di sisi sumber tegangan, seperti
DCIS dan computer yang memegang peranan penting sebagai control otomatis
maupun server.
8.3.1 jenis-Jenis Sistem UPS
Terdapat beberapa macam UPS, diantaranya :
A. Sistem static UPS
Sistem UPS ini dikembangkan pada sekitar 1960 ketika mulai dikembangkannya
rangkan dengan menggunakan solid state. Sistem UPS ini menggunakan sumber
tenaga DC sebagai sumber tenaga pengganti sementaranya melalui rangkaianrangkaian inverter. Rangkaian-rangkaian inverter ini berfungsi untuk merubah
tegangan DC ini menjadi tegangan AC dengan amplitudo dan frekuensi yang sama
dengan supply tenaga listrik yang sesungguhnya. Pada siste menggu ini sumber
DC yang digunakan adalah sumber tenaga tidak bergerak, dalam hal ini adalah
baterai.
57
PEMELIHARAAN LISTRIK DC
58
PEMELIHARAAN LISTRIK DC
59
PEMELIHARAAN LISTRIK DC
60
8.4
PEMELIHARAAN LISTRIK DC
8.4.1
Baterai charger digunakan untuk mengisi baik baterai yang baru maupun batera
eksisting yang menurun kekuatannya akibat pengosongan (discharge). Macam-macam
sistem pengisian baterai sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Cycle charging.
Boost dan quick charging.
Floating charging.
Equalizing charging.
Trickle charging.
1. Cycle Charging
Pengisian dengan cara Cycle Charging digunakan untuk mengisi kembali baterai
setelah mengalami proses pengosongan sebagian atau proses pengosongan secara
normal. Pengisian secara ini biasanya dibutuhkan waktu antara 5 samapai 10 jam. Arus
yang dibutuhkan untuk pengisian. Cara ini adalah antara 20 - 25 A setiap 100 Ah dari
kapasitas, dengan metode pengisian arus tetap. Besar arus pengisian ini dikurangi secara
Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
61
PEMELIHARAAN LISTRIK DC
: 2,18 Volt/sel
Baterai alkali
Pada saat baterai diisi, secara otomatis arus yang besar mengalir ke baterai untuk
mengembalikan keadaan pengisian penuh. Oleh karena itu tegangan dari alat pengisi
baterai harus dijaga, harus mempunyai tegangan out-put minimum yang cukup untuk
pengisian arus tinggi sebesar 1,52 Volt/sel untuk baterai alkali dan 2,37 Volt/sel untuk
baterai timah hitam.
4. Equalizing Charging
Dalam sel-sel dari suatu baterai yang beropersi dengan floating charging akan selalu
terjadi sedikit perbedaan dalam kondisi kimia antara sel yang satu dengan sel lainnya. Hal
ini akan mengakibatkan beberapa sel akan mencapai pengisian penuh dan berakibat
menurunnya kapasitas baterai. Keadaan dimana terdapat perbedaan kondisi kimia ini
disebut out off balance. Tujuan
dari
equalizing
charging
adalah
untuk
mengembalikan
out of balance menjadi
balance (seimbang) lagi, dimana
setiap sel mempunyai harga yang mendekati sama, sehingga dapat menghindarkan
penggaraman belerang pada plat-plat aktifnya. Equalizing charge dilaksanakan dengan cara
manaikan tegangan baterai sesuai dengan yang ditentukan dalam buku petunjuk masingmasing pabrik. Pengisian berlangsung sampai semua sel
barhenti mengeluarkan gas.
Pembacaan tegangan dan berat jenis elektrolitnya menunjukkan baterai telah diisi penuh
sesuai dengan harga yang ditentukan dalam petunjuk masing-masing pabrik.
62
PEMELIHARAAN LISTRIK DC
5. Trickle Charging
Pengisian dengan cara trickle charging adalah pengisian baterai dengan arus konstan.
Besarnya arus konstan dipilih untuk mendapatkan arus rata-rata yang dibutuhkan untuk
mengisi baterai sampai penuh (full-charge) dan ditambah arus kompensasi untuk
melayani beban. Pada umumnya trickle charging digunakan pada baterai yang tidak
terlalu sering terjadi proses pengosongan seperti pada mesin stationer yang besar
dan starting turbin. Setelah terjadi pengosongan, maka diperlukan pengisian dengan
arus tinggi (higth-rate charge), untuk mengembalikan kapasitas baterai penuh. Dari
macam-macam pengisian tersebut diatas umumnya yang digunakan di pusat-pusat
pembangkit adalah :
Floating Charging
Equalizing Charging
Cicle Charging
8.4.2
CATATAN ;
Sebelum dilakukan pengisian air suling (sebelum membuka tutup lubang pengisian ) maka
permukaan atas baterai perlu dibersihkan. Hal ini dimaksudkan pada saat membuka tutup
jangan sampai ada kotoran yang ikut masuk kedalam sel.
63
8.5
PEMELIHARAAN LISTRIK DC
Memeriksa Baterai
Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat 3 kelompok
pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu:
1. Pemeriksaan Visual
2. Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran
3. Pengujian Beban
8.5.1
Kotak baterai :
Kotak baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi secara visual, jenis
kerusakan kotak baterai antara lain: kotak retak akibat benturan, mengembang akibat over
charging, bocor akibat keretakan atau mengembang
64
PEMELIHARAAN LISTRIK DC
3. Jumlah elektrolit
Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodic. Bila pengisian berlebihan (over charging)
maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan. Pemeriksaan jumlah
elektrolit dapat dilakukan dengan cepat karena kotak dibuat dari plastic yang tembus
pandang. Jumlah elektrolit harus berada diantara garis Upper Level dan Lower Level.
4. Kabel Baterai
Kabel baterai dialiri arus yang sangat besar, dengan arus sebesar itu kabel akan panas.
Panas pada kabel menyebabkan elasitas kabel menurun, isolator muda pecah dan terkupas,
hal ini terjadi terutama pada isolator dekat dengan terminal baterai.
5. Kebocoran Arus
Adanya kebocoran arus listrik menyebabkan baterai mengalami pengosongan,.
65
8.6
PEMELIHARAAN LISTRIK DC
Baterai cadangan harus bersih disimpan diruangan yang bersih dan kering.
Baterai Asam
8.7
Pengujian Baterai
Baterai biasanya tidak digunakan secara terus menerus, hanya dibutuhkan pada saat-saat
tertentu misalnya terjadinya black out, maka baterai harus siap dan andal memasok
arus searah ke peralatan. Untuk memastikan kesiapan keandalan, agar pada saat
dilakukan pengujian terhadap baterai Pengujian -pengujian pada baterai antara lain :
Pegukuran tegangan per sel baterai dengan menggunakan volt meter.
Volt meter yang digunakan dengan kelas 0,5 yang mempunyai batas ukur 3 volt dengan
penunjukan 0 ditengah dan sedapat mungkin dapat terbaca sampai seper seratus volt
(dua angka dibelakang koma)
Pengukuran berat jenis elektrolit, digunakan adalah Hydrometer
Hydrometer terdiri dari sebuah selinder gelas kaca, dimana bagian luar selinder
dilengkapi dengan bola karet dan mulut pipa karet dan didalam sellinder diisi dengan
Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
66
PEMELIHARAAN LISTRIK DC
sebuah areometer. Bila bola karet ditekan dengan mulur pengisap pipa karet
dimasukan kedalam sel baterai, maka setelah bola karet tidak ditekan atau dilepas
akan mengalirlah cairan elektrolit dan besar berat jenis dari cairan dapat dibaca dengan
mudah.
Pengujian pengosongan baterai (discharge)
Seluruh baterai dikosongkan melalui sebuah tahanan yang dapat diatur (reostat)
Besar arus pengosongan adalah 0,2 kali kapasitas baterai (Ah)
Waktu pengujian adalah 2,5 jam atau hentikanlah percobaan tersebut
bilamana tegangan baterai telah turun mencapai 105 volt untuk baterai dengan
sistem tegangan nominalnya 125 volt.
Buat grafik dari data-data hasil pengujian tersebut (tegangan fungsi waktu)
Baterai dapat dikatakan kapasitasnya masih baik (kuat) bilamana dalam
pengujian pengosongan dengan cara tersebut diatas dalam waktu 2,5 jam
tegangan baterai belum mencapai 105 volt, sebaliknya dinyatakan
kapasitasnya telah menurun (telah lemah) bilamana dalam waktu kurang
dari 2,5 jam tegangan baterai telah mencapai 105 volt.
Pada pengukuran suhu elektrolit jangan menggunakan thermometer biasa
(mercury) pergunakanlah spirit thermometer (thermometer berisi alkohol). Penggunaan
thermometer mercury apabila pecah akan menimbulkan hubungan singkat antara
elemen, karena air raksa mempunyai sifat penghantar, dan hal ini akan mengakibatkan
rusaknya sel baterai
67