Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Alfa Centaury Hidayatullah
( 1304505077 )
Teknologi Informasi
Teknik
Universitas Udayana
2013
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Bahasa adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis.
Bahasa juga yang paling baik dalam menunjukkan identitas kultural suatu bangsa dan salah
satu faktor pendukung kemajuan suatu bangsa karena bahasa merupakan sarana untuk
membuka wawasan bangsa terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang.
Sebagaimana kita ketahui bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata yang
masing-masing mempunyai makna, kumpulan kata atau kosa kata itu oleh ahli bahasa
disusum secara alfabetis, atau menurut urutan abjad, disertai penjelasan artinya dan
kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon. Untuk mengungkapkan gagasan,
pikiran atau perasaan, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu
sesuai dengan aturan bahasa. Aturan atas pemakaian bahasa atau kita gunakan sebagai
pedoman berbahasa yang disebut tata bahasa.
Bahasa Indonesia mempunyai sejarah jauh lebih panjang dari pada Republik
ini sendiri. Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun
1928,yang merupakan bahasa serapan dari Bahasa Melayu. Saat itu bahasa Indonesia
dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai perekat
bangsa. Saat itu bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan antar etnis (lingua franca) yang
mampu merekatkan suku-suku di Indonesia. Dalam perdagangan dan penyebaran agama pun
bahasa Indonesia mempunyai posisi yang penting.
B.
Rumusan Masalah
Mengapa bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia?
BAB II PEMBAHASAN
Dalam pengertian awam, istilah bahasa Melayu mencakup sejumlah bahasa yang
saling bermiripan yang dituturkan di wilayah Nusantara dan di Semenanjung Melayu.
Sebagai bahasa yang luas pemakaiannya, bahasa ini menjadi bahasa resmi di Brunei,
Indonesia (sebagai bahasa Indonesia), dan Malaysia (juga dikenal sebagai bahasa Malaysia);
bahasa nasional Singapura; dan menjadi bahasa kerja di Timor Leste (sebagai bahasa
Indonesia). Bahasa Melayu merupakan lingua franca bagi perdagangan dan hubungan politik
di Nusantara sejak sekitar A.D 1500-an. Migrasi kemudian juga turut memperluas
pemakaiannya. Selain di negara yang disebut sebelumnya, bahasa Melayu dituturkan pula di
Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand Selatan, Filipina Selatan, Myanmar Selatan, sebagian
kecil Kamboja, hingga Papua Nugini. Bahasa ini juga dituturkan oleh penduduk Pulau
Christmas dan Kepulauan Cocos, yang menjadi bagian Australia. Bahasa Melayu termasuk
dalam bahasa-bahasa Melayu Polinesia di bawah rumpun bahasa Austronesia.
Selanjutnya, bukti-bukti tertulis bermunculan di berbagai tempat, meskipun dokumen
terbanyak kebanyakan mulai berasal dari abad ke-18. Sejarah penggunaan yang panjang ini
tentu saja mengakibatkan perbedaan versi bahasa yang digunakan. Ahli bahasa membagi
perkembangan bahasa Melayu ke dalam tiga tahap utama, yaitu Bahasa Melayu Kuna (abad
ke-7 hingga abad ke-13), bahasa Melayu Klasik yang ditulis dengan huruf Jawi (sejak abad
ke-15) dan bahasa Melayu Modern (sejak abad ke-20). Ragam bahasa Indonesia lama dipakai
sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri
ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu. Bahasa Melayu inilah
yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia. Bahasa melayu berkembang berdasarkan interaksi
dengan lingkungan sosial yang bersinggungan antar ruang dan waktu, yang mana terjadi
suatu hal yang sedang mempengaruhi penggunaan bahasa.
dikenal khalayak dan tidak terlalu sulit dipelajari. Kriteria ini terpenuhi oleh Bahasa Melayu
sehingga akhirnya bahasa inilah yang dipilih dan ditetapkan sebagai Bahasa Indonesia atau
Bahasa Nasional. Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa
Melayu. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang dipergunakan untuk orang yang
berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguna kurang memahami budaya
Jawa, ia dapat menimbulkan kesan negatif yang lebih besar. Selain itu bahasa Melayu
mempunyai peranan yang sangat penting di berbagai bidang atau kegiatan di Indonesia pada
masa lalu. Bahasa ini tidak hanya sekedar sebagai alat komunikasi dibidang ekonomi
(perdagangan), tetapi juga dibidang visual (alat komunikasi massa) dan politik (perjanjian
antar kerajaan).
Bahasa Melayu adalah bukti eksistensi peradaban dunia sebagai varian sosial dan
varian regional, hal yang harus diperhatikan adalah bahasa Indonesia dan bahasa lain
digunakan oleh kelompok orang yang berbeda dan di tempat yang berbeda pula. Berbagai
teori mengatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan varian dari bahasa Melayu. Bahasa
Indonesia yang telah menjadi alat komunikasi sehari-hari di Indonesia mempunyai banyak
kata serapan yang didapat dari bahasa Melayu. Selain dipengaruhi oleh bahasa Melayu dan
bahasa asing, perkembangan bahasa Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan bangsa
Indonesia sendiri
Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus
menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa
daerah dan asing. Bagaimanapun kita harus tetap menghormati berbagai kebudayaan dan
bahasa daerah yang ada di Indonesia termasuk Bahasa Melayu yang sangat berperan dalam
terciptanya Bahasa Indonesia. Semua itu dapat dipersatukan dalam bahasa satu yaitu Bahasa
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu (diakses pada tanggal 11 oktober 2013)
http://massofa.wordpress.com/2008/09/15/lahirnya-bahasa-indonesia/
( diakses pada tanggal 12 oktober 2013)
http://aisyahrifa.blogspot.com/2013/01/alasan-bahasa-melayu-diangkatmenjadi.html (diakses pada tanggal 12 oktober 2013)
http://boeroet22cool.blogspot.com/2010/11/mengapa-bahasa-melayudiangkat-sebagai.html ( diakses pada tanggal 12 oktober 2013)