You are on page 1of 21

DERMATITIS

ATOPIK
OLEH : RAHIM, A., DEWI, C.K., WIDIANTO, L.
PEMBIMBING : dr. M. Darwis Toena, Sp. KK, FINSDV, FAADV

ABSTRAK

Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit kronik, disertai gatal yang sering
terjadi pada anak, namun juga dapat terjadi pada orang dewasa.

Disfungsi barrier kulit dan disregulasi sistem imun.

Manifestasi utama: pruritus disertai: eritema, edema, xerosis, erosi, ekskoriasi,


krusta, dan likenifikasi.

Kasus: laki-laki (40 tahun),dengan keluhan bintil-bintil yang gatal di bagian


leher, kedua lipatan lengan, dan lipatan kaki kiri. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan kriteria Hanifin dan Rajka. Pasien diberikan terapi: tablet
sefadroksil 2 x 500 mg, loratadin 1 x 10 mg, krim desoksimetason 0,05%, dan
krim asam fusidat 2%.

PENDAHULUAN

Dermatitis atopik (DA) adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif,
disertai gatal yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak.

Faktor risiko DA: wanita : pria (rasio 1.3 : 1), riwayat atopi, faktor lingkungan,
dan riwayat sensitif terhadap wol, bulu kucing, anjing, ayam, burung, dan
sejenisnya. Faktor pemicu DA adalah makanan, tungau debu rumah, sering
mengalami infeksi di saluran napas atas (kolonisasi Staphylococus aureus).2

Konsep dasar terjadinya DA adalah disfungsi barrier kulit dan disreguralis


sistem imun.1,4,5

Diagnosis DA berdasarkan kriteria Hanifin dan Rajka.2,6

Penatalaksanaan DA meliputi modifikasi gaya hidup dan terapi farmakologis.


2,5,7

Mekanisme
patogenik DA

LAPORAN KASUS

Laki-laki (40 tahun), dengan keluhan utama bintil-bintil yang


gatal di bagian leher, kedua lipatan lengan, dan lipatan kaki kiri.

Bintil-bintil menjadi kemerahan karena digaruk oleh pasien.


Keluhan muncul sejak 2 minggu yang lalu sebelum datang ke
rumah sakit. Awalnya keluhan hanya berupa rasa gatal yang
bertambah gatal pada saat berkeringat. Namun beberapa hari
setelahnya muncul bercak merah meluas yang panas dan sedikit
nyeri di bagian lipatan kaki kiri.

LAPORAN KASUS
RPD

Keluhan serupa sebelumnya (-)

Riwayat rhinitis alergika (+)

Riwayat asma, alergi makanan, kencing manis, dan tekanan darah (-)

Riwayat kontak (-)

RPK

Keluhan serupa dalam keluarga (-)

Riwayat asma, alergi makanan, diabetes melitus (-)

LAPORAN KASUS

Pasien mengaku sempat berobat ke dokter 1 minggu yang lalu.


Penelusuran data rekam medik pasien menunjukkan diagnosis
awal pasien adalah dermatitis kontak iritan dengan infeksi
sekunder.

Pengobataan yang didapatkan adalah tablet sefadroksil 2 x 500


mg, metilprednisolon 2 x 4 mg, dan salep

LAPORAN KASUS
Keadaan Umum

Tampak sakit sedang

Kesadaran

Komposmentis

Antropometri

Tinggi Badan : 170


cm

Tanda Vital
Tekanan Darah

120/80 mmHg

Frekuensi Nadi

84 x/m

Frekuensi
Pernapasan

12 x/m

Suhu

36,5 C

Berat Badan : 65 kg

LAPORAN KASUS
Status Dermatologis
Lokalisasi

Regio fossa kubiti bilateral, region antebrakii


bilateral, regio fossa poplitea kiri, regio leher
belakang

Efloresensi

Tampak plakat eritematosa berskuama halus.


Tampak bekas ekskoriasi dan fisur pada kedua
lipatan lengan. Tampak edema difus dengan
batas tidak jelas pada lipatan kaki kiri.

LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUS
Diagnosis banding :

Dermatitis Atopik dengan infeksi sekunder

Dermatitis kontak iritan dengan infeksi sekunder

Dermatitis kontak alergika dengan infeksi sekunder

Tinea intertriginosa dengan infeksi sekunder

Diagnosis Kerja :

Dermatitis Atopik dengan infeksi sekunder

Penatalaksanaan :

tablet sefadroksil 2 x 500 mg, loratadin 1 x 10 mg, krim desoksimetason


0,05%, dan krim asam fusidat 2%.

LAPORAN KASUS
Prognosis
Quo ad vitam

Ad bonam

Quo ad sanasionam

Dubia ad bonam

Quo ad kosmetikan

Dubia ad bonam

PEMBAHASAN
ANAMNESIS
KASUS

Literatur

Gatal pada fossa kubiti bilateral, region antebrakii


bilateral, regio fossa poplitea kiri, regio leher
belakang.
Kriteria Hanifin dan Rajka
Gatal bertambah saat berkeringat.
Riwayat rhinitis alergika (+).

PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN FISIK
KASUS

Literatur

Lokasi :
Regio fossa kubiti bilateral, region antebrakii
bilateral, regio fossa poplitea kiri, regio leher
belakang
Efloresensi:
Tampak plakat eritematosa berskuama halus.
Tampak bekas ekskoriasi dan fisur pada kedua
lipatan lengan.
Tampak edema difus dengan batas tidak jelas pada
lipatan kaki kiri.
Xerosis (+)

Kriteria Hanifin dan Rajka

PEMBAHASAN
DIAGNOSIS
KASUS

Literatur

3 Kriteria Mayor dan 3 Kriteria


Minor

Kriteria Hanifin dan Rajka

PEMBAHASAN
DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING
KASUS
Dermatitis
sekunder

atopik

dengan

Literatur
infeksi

Dermatitis kontak iritan dengan


infeksi sekunder
Dermatitis kontak alergika dengan
infeksi sekunder
Tinea Intertriginosa dengan infeksi
sekunder

Leung, 2008; AAD, 2014;


Kim, 2015.

PEMBAHASAN
Penatalaksanaan
KASUS
1.
2.
3.
4.

Tablet sefadroksil 2 x 500 mg,


Tablet loratadin 1 x 10 mg,
Krim desoksimetason 0,05%,
Krim asam fusidat 2%.

LITERATUR

Leung, 2008; Sularsitro


& Djuanda, 2010; AAD,
2014; Kim, 2015

PEMBAHASAN
PROGNOSIS
KASUS
Quo ad vitam

Ad bonam

Quo ad sanasionam

Dubia ad bonam

Quo ad kosmetikan

Dubia ad bonam

LITERATUR
Leung, 2008;
Sularsitro & Djuanda,
2010; AAD, 2014;
Kim, 2015

Terimakasih

You might also like