Professional Documents
Culture Documents
A.
PENGKAJIAN INDIVIDU
I. PENGKAJIAN
A. DATA BIOGRAFI
Nama
: Ny. C
Jenis kelamin
: Perempuan
Golongan darah
:Tempat & tanggal lahir
: Ngawi,70 tahun
Pendidikan terakhir
: Tidak Sekolah
Agama
: Islam
Status perkawinan
: Kawin
Tinggi badan/berat badan
: 150 cm/40 Kg
Penampilan
: Duduk bersandar pada dinding diatas tempat tidur,
tampak
berpakaian kurang rapi, dan membalas salam.
Alamat
: Sidorejo Basri Kidul, Ngawi
Orang yang mudah dihubungi: Klien tidak mempunyai keluarga di Magetan
Hubungannya dengan klien : Alamat & telepon
: Tanggal pengkajian
: 5 Maret 2002; jam 11.30 WIB
B. Riwayat Keluarga
Genogram
Keterangan
: Meninggal
: Meninggal
: Klien
C. Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan saat ini
Alamat pekerjaan
Berapa jarak dari rumah
Alat transportasi
:Pekerjaan sebelumnya
: Berapa jarak dari rumah
: Alat tranportasi
: Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan
: -
Mendengarkan radio.
:: -
F. Sistem Pendukung
Perawat/bidan/dokter/fisiotherapi
:Jarak dari rumah
:Rumah Sakit
:km
Klinik
:km
Pelayanan keehatan di rumah
: Makanan yang dihantarkan
:Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga
Lain-lain
:
G. Diskripsi kekhususan
Kebiasaan ritual
Yang lainnya
jaraknya
jaraknya
: -
H. Status Kesehatan
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu
Untuk satu tahun terakhir ini klien sering sakit pinggang, tetapi pada bulan ini tidak
terjadi lagi, alasan mengapa masalah sakit pingggang terjadi tidak diketahui.
Penanganannya dengan minum banyak dan obat yang diberikan oleh klinik panti.
Klien juga merasakan keadaan tubuhnya menjadi sangat lemah yang dirasakan mulai
masuk ke panti. Kadang-kadang bila dibuat jalan agak jauh mudah capek dan mau
jatuh saja, untuk menjaga kemungkinan tersebut klien jadi enggan untuk ikut kegiatan
panti
Status kesehatan umum selama lima tahun yang lalu :
Sering mumet, untuk mengatasinya dengan istirahat dan kalau perlu minta obat
penurun sakit nya kepada petugas kesehatan yang ada di Panti.
Keluhan utama
: Nyeri ulu hati.
Provokative/Paliative, Nyeri ulu hati dirasakan klien kalau tidak makan
pagi oleh karena nafsu makan kurang dan klien tidak sanggup berjalan
jauh untuk mengambil makanan dan hanya menunggu makanan yang
diambilkan oleh teman satu panti, akan berkurang bila klien sudah makan
Quality/Quantity, dengan kondisi badan yang lemah untuk berjalan
kadang-kadang dirasakan ingin jatuh, tetapi tidak sampai jatuh, untuk
menjaga hal itu klien jadi enggan untuk melakukan aktivitas, tetapi klien
masih mampu berjalan tanpa bantuan alat.
Region, Ini dirasakan pada daerah ulu hati, sehingga klien agak merasa
enggan untuk beraktivitas
Severity scale, pada kondisi yang demikian membuat pergerakan fisik
terganggu dan mengganggu aktivitas sehari-hari
Timing, Masalah ini dirasakan sejak 5 tahun yang lalu dan semakin
bertambah saja pada hari kehari.
Obat-obatan
NO
1
NAMA OBAT
Pil bulat putih
(antalgin)-
Status imunisasi
:Alergi
:
Obat-obatan
:
Makanan
Fa
ktor lingkungan
DOSIS
3 x 1 sehari
KET
untuk mengurangi
mumet atau pusing.
::-
4. APGAR Keluarga= Adaptasi (1), Partnersif (1), Growth (2), Affection (2) dan
Resolve (1).
L. Data Penunjang
1. Laboratorim
:2. Radiologi
:3. EKG
:4. USG
:5. CT- Scan
:6. Obat obatan
: Antalgin 3x1 tablet
II. ANALISA DATA
N
O
1
1
DATA (SIGN/SYMPTOM)
2
Subyektif :
- Klien mengeluh nyeri ulu hati.
- Klien mengatakan tidak ada
nafsu makan dan hanya minum
kopi pada pagi hari.
- Klien mengatakan bahwa
badannya terasa lemas dan
maunya tiduran saja karena
kalau dibawa beraktivitas nyeri
uluhatinya akan bertambah
Obyektif :
- Klien tampak hanya tiduran saja
di tempat tidur sambil
mendengarkan radio
- Penurunan fleksibilitas,
keseimbangan badan menurun
- Tubuh kurus, kekuatan otot
menurun.
Subyektif :
- klien mengatakan mampu
(makan, minum, toileting
sendiri), membersih kamar dan
tempat tidur dan perabot
lainnya, untuk cuci-cuci dibantu
oleh petugas)
- klien mengatakan tidak mau
dibantu dalam membersihkan
kamarnya
Obyektif :
- klien sepertinya menampakan
adanya curiga pada orang lain
terutama orang yang belum
dikenal
- petugas mengatakan bahwa
teman satu kamrnya pernah
dicurigai mengambil barangnya
INTERPRETASI
(ETIOLOGI)
3
MASALAH
(PROBLEM)
4
Peningkatan
produksi asam
lambung
Kurangnya
pengetahuan dan
ketidak cukupan
pergerakan
Kurangnya
perawatan
mandiri
Subyektif :
- Klien mengatakan jarang untuk
membersihkan tempat tidur.
- Klien mengatakan mandi 2 kali
sehari dan jarang menggunakan
sabun mandi.
III. PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan rasa nyaman ; nyeri ulu hati berhubungan dengan peningkatan
asam lambung
2. Kurangnya perawatan mandiri berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan dan kelemahan pergerakan fisik.
RASIONAL
Mengurangi keasaman
RASIONALISASI
RASIONAL
Lakukan
HE
tentang 1
pengaruh stress terhadap
ttimbulnya penyakit infeksi.
2 HE
agar
klien
aktif 2
melakukan latihan fisik
Aktivitas dapat
imunologi.
meningkatkan
status
V. PROSES KEPERAWATAN
N
DX.
O KEP
TUJUAN/KRITERI
A
1
2
3
1
Dx. 1 Tujuan
:
Setelah dilakukan tindakan perawatan klien
mengerti terjadinya
proses terjadinya
penyakit dan mau
menghindari faktor
penyebab penyakit
tersebut.
Kriteria :
- Klien mengerti
tentang proses
terjadinya
penyakitnya/pr
oses penuaan
- klien mau
bekerja sama
dalam
meningkatkan
kesehatan dan
pergerakannya
- klien mau
RENCANA KEPERAWATAN
INTERVENSI
RASIONAL
4
1. Ciptakan rasa saling
percaya
5
1. Saling percaya dasar
utama dalam menemukan
dan memecahkan
masalah.
IMPLEMENTASI
6
Tanggal 27 November 2001
1. Menciptakan rasa saling
percaya antara perawat-klien
dalam komunikasi terapeutik :
Memperkenalkan diri dan
disambut oleh klien dengan
menjabat tangan.
Duduk dekat klien sambil
memegang tangannya, klien
tersenyum
Membuat kontrak dalam
menemukan, merencanakan
dan memecahkan masalahnya
dan klien bersedia dan
senang.
2. Mengkaji tingkat pengetahuan
tentang faktor penyebab
keluhan (perubahan usia,
kebiasaan,penyakit ).
3. Melibatkan lansia dalam
mengidentifikasi masalah dan
rencana keperwatan (melalui
pengkajian yang dijawab oleh
EVALUASI
7
Tanggal
S
Klien dapat
memperkenalkan
dirinya dan
mau bekerja
sama dalam
mengatasi masalahnya sesuai
de-ngan
kontrak.
Klien
mengatakan
dapat
melakukan
aktivitas
sehari-hari
tanpa
menggunakan
alat bantu
seperti,
berjalan,
menerima
keadaan
tersebut dan
tetap
beraktivitas
sesuai
kebutuhan
sehari-hari
3. Partisipasi dalam
meingkatkan saling
percaya dan
mempermudah dalam
perencanaan dan
kemandirian.
4. Timing yang baik akan
memuat kebiasaan yang
baik pula dan proses
adapatasi mengikutinya.
5. Reinforcement
meingkatkan semangat
untuk berubah dan tetap
mempertahankan yang
suah bisa dilakukan.
6. Kemampuan yang ada
diikuiti dengan
peningkatan membuat
lansia menjadi mandiri
dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
7. Solidaritas antar teman
menciptakan sosialisasi
dan kebersamaan dalam
kehidupannya.
mandi, ke
toilet dan
berolah raga
ringan serta
membersihkan
di lingkungan
kamarnya
walaupun
minimal.
Klien
mengatakan
rutin mengikuti
tarawih yang
diadakan oleh
pihak panti.
-
7. Mengidentifikasi teman
terdekat yang dapat
memberikan bantuan /suport
kepada klien.
-
Klien mampu
berjalan
menuruni
jalan yang
turun pergi ke
ruang
bimbingan
Klien
duduknya
kurang baik
karena
kyfosis
dalam
memenuhikebutuhan
sehari-hari.
-
(postur tubuh
yang
bungkuk)
Klien pergi ke
kamar mandi
untuk
mengambil
wudlu akan
sholat di
kamarnya.
A.
Masalah teratasi.
N
O
DX.
KEP
Dx. 2
RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN/KRITERIA
3
INTERVENSI
4
1. Ciptakan lingkungan
yang bebas dari
bahaya :
Tempatkan
klien pada tempat
tidur yang rendah
Amati lantai
yang licin dan
membahayakan
klien
Berikan
penerangan yang
cukup
Tempatkan
klien pada ruangan
tertutup dan mudah
diobservasi
Ajarkan
klien tentang
pentingnya
menggunakan alat
pengaman di
ruangan, seperti
RASIONAL
5
1. Lingkungan yang aman
dan kondusif mencegah
terjadinya kecelakaan
IMPLEMENTASI
EVALUASI
pegangan pada
dinding.
2. Berikan support
ambulasi sesuai dengan
kebutuhan :
Kaji
kebutuhan ntuk
berjalan
Ajarkan
klien untuk
meminta bantuan
Ajarkan
klien waktu
berjalan, olah raga,
aktivitas lainnya
untuk mencegah
trauma
3. Bantu klien dalam
melakukan ADL
4. Beri waktu dan jadual
untuk ektivitas seharihari
6. Rokok dapat
menggunakan alat
pengaman di
ruangan, seperti
tongkat/kruk bila
diperlukan
2. Memberikan support
ambulasi sesuai dengan
kebutuhan :
Mengkaji
kebutuhan untuk
berjalan (mampu
pergi ke toilet,
tempat pertemuan,
dan ke mesjid
tanpa alat bantu)
Mengajarkan klien
untuk meminta
bantuan terutama
mengambil nasi
atau yang
diperlukan pada
teman sewisma
(Ny. Minem).
Mengajarkan klien
waktu berjalan,
olah raga, aktivitas
lainnya untuk
mencegah trauma
dengan istiraha
berhenti
merokok atau
minum kopi.
Klien
mengatakan
rutin
mengikuti
tarawih yang
diadakan oleh
pihak panti.
Klien sedang
berpuasa
O
-
Klien dapat
berjalan tanpa
bantuan alat
dan tidak
jatuh.
Klien mampu
melakukan
aktivtas ke
toilet dan
bersih tempat
tidurnya
walaupun
minimal.
A
Masalah teratasi
sebagian
meningkatkan terjadinya
asidosis
6. Anjurkan lansia untuk
melakukan aktivitas
sehari-hari dan
diselingi istirahat sesuai
dengan tingkat
kemampuannya.
dan menjaga
stamina
fisik/badan.
3. Mengajarkan pada klien untuk
berhenti secara pelan-pelan
bila lelah dari berjalan, tidak
menaiki tangga dan
mengangkat beban berat.
4. Mengajarkan pentingnya diit
bagi kekuatan otot dan
tulang :
Mengajarkan diit
yang mengandung
banyak kalsium
(ikan laut, bayem,
telor, dan daging)
Menganjurkan
pada klien untuk
mengurangi dan
atau berhentu
merokok atau
minum kopi
5. Menjelaskan efek dari
merokok terhadap pemulihan
tulang
P
Lanjutkan implemetasi
(1,2,3,4)
I
Melanjutkan implemetasi
1,2,3 dan 4
Jumat 30
Niovember 2001