You are on page 1of 18

BAB III

A.

PENGKAJIAN INDIVIDU

I. PENGKAJIAN
A. DATA BIOGRAFI
Nama
: Ny. C
Jenis kelamin
: Perempuan
Golongan darah
:Tempat & tanggal lahir
: Ngawi,70 tahun
Pendidikan terakhir
: Tidak Sekolah
Agama
: Islam
Status perkawinan
: Kawin
Tinggi badan/berat badan
: 150 cm/40 Kg
Penampilan
: Duduk bersandar pada dinding diatas tempat tidur,
tampak
berpakaian kurang rapi, dan membalas salam.
Alamat
: Sidorejo Basri Kidul, Ngawi
Orang yang mudah dihubungi: Klien tidak mempunyai keluarga di Magetan
Hubungannya dengan klien : Alamat & telepon
: Tanggal pengkajian
: 5 Maret 2002; jam 11.30 WIB
B. Riwayat Keluarga
Genogram

Keterangan

: Meninggal
: Meninggal
: Klien

C. Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan saat ini
Alamat pekerjaan
Berapa jarak dari rumah

: Mengikuti kegiatan kerja bakti, bersih-bersih


kamar
: Kegiatan sosial di Panti Sosial Tresno Werdha
"Bahagia"
:-

Alat transportasi
:Pekerjaan sebelumnya
: Berapa jarak dari rumah
: Alat tranportasi
: Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan

: -

D. Riwayat Lingkungan Hidup


Type tempat tinggal
: Wisma Arjuna Panti Sosial Tresno Werdha "Bahagia"
Magetan
Kamar
: 8 kamar
Kondisi tempat tinggal
: Cukup bersih
Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah : Perempuan 8 orang
Derajat privasi
: klien tinggal dengan 2 orang dalam satu kamar
dengan tempat
tidur dua buah,lemari dua buah.
Tetangga terdekat
: Wisma Bima
Alamat dan telepon
:E. Riwayat Rekreasi
Hobbi/minat
Keanggotaan dalam organisasi
Liburan/perjalanan

Mendengarkan radio.
:: -

F. Sistem Pendukung
Perawat/bidan/dokter/fisiotherapi
:Jarak dari rumah
:Rumah Sakit
:km
Klinik
:km
Pelayanan keehatan di rumah
: Makanan yang dihantarkan
:Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga
Lain-lain
:
G. Diskripsi kekhususan
Kebiasaan ritual
Yang lainnya

jaraknya

jaraknya

: -

: Klien jarang menjalankan sholat oleh karena


tidak punya mukena
:-

H. Status Kesehatan
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu
Untuk satu tahun terakhir ini klien sering sakit pinggang, tetapi pada bulan ini tidak
terjadi lagi, alasan mengapa masalah sakit pingggang terjadi tidak diketahui.
Penanganannya dengan minum banyak dan obat yang diberikan oleh klinik panti.
Klien juga merasakan keadaan tubuhnya menjadi sangat lemah yang dirasakan mulai
masuk ke panti. Kadang-kadang bila dibuat jalan agak jauh mudah capek dan mau
jatuh saja, untuk menjaga kemungkinan tersebut klien jadi enggan untuk ikut kegiatan
panti
Status kesehatan umum selama lima tahun yang lalu :
Sering mumet, untuk mengatasinya dengan istirahat dan kalau perlu minta obat
penurun sakit nya kepada petugas kesehatan yang ada di Panti.

Keluhan utama
: Nyeri ulu hati.
Provokative/Paliative, Nyeri ulu hati dirasakan klien kalau tidak makan
pagi oleh karena nafsu makan kurang dan klien tidak sanggup berjalan
jauh untuk mengambil makanan dan hanya menunggu makanan yang
diambilkan oleh teman satu panti, akan berkurang bila klien sudah makan
Quality/Quantity, dengan kondisi badan yang lemah untuk berjalan
kadang-kadang dirasakan ingin jatuh, tetapi tidak sampai jatuh, untuk
menjaga hal itu klien jadi enggan untuk melakukan aktivitas, tetapi klien
masih mampu berjalan tanpa bantuan alat.
Region, Ini dirasakan pada daerah ulu hati, sehingga klien agak merasa
enggan untuk beraktivitas
Severity scale, pada kondisi yang demikian membuat pergerakan fisik
terganggu dan mengganggu aktivitas sehari-hari
Timing, Masalah ini dirasakan sejak 5 tahun yang lalu dan semakin
bertambah saja pada hari kehari.
Obat-obatan
NO
1

NAMA OBAT
Pil bulat putih
(antalgin)-

Status imunisasi
:Alergi
:
Obat-obatan
:
Makanan

Fa
ktor lingkungan

DOSIS
3 x 1 sehari

KET
untuk mengurangi
mumet atau pusing.

::-

Penyakit yang diderita: Gastritis


I. Aktivitas Hidup Sehari-hari
Indeks Katz, Skore A (Lansia mandiri)
Oksigenasi, Kebutuhan O2 (40% (220-U) = 40% (220-72) = 40%x148, RR 20
kali/menit, pernafasan dada
Cairan dan eklektrolit, Minum air putih 3-4 gelas perhari, ditambah dengan kopi
1 gelas.
Nutrisi, menu makan nasi , lauk, sayur, frekuensi 2 kali sehari karena klien jarang
sarapan pagi. Dan tidak ada makanan pantangan.
Eliminasi, BAK lancar, kuning agak pekat, frekuensi 2-3 kali sehari, BAB 1 kali
sehari konsistensi lunak-liat kuning.
Aktivitas, Kegiatan yang rutin dilakukan adalah mengikuti kegiatan yang ada di
Panti (bila kondisinya memungkinkan) seperti, bersih-bersih kamar, senam,
bimbingan dan mental agama.
Istirahat dan tidur, untuk istirahat sudah cukup siang 2-3 jam, malam 6-7 jam.
Tetapi kadang-kadang tidak bisa tidur mulai jam 21.00 sampai dengan 02.00 WIB,
karena merasa terganggu dengan teman satu kamar (takut kalau temannnya
mengamuk).
Personal hygiene, Cukup, klien mampu mandiri dalam mandi, makan, toeliting,
memindahkan barang yang diperlukan
Seksual, Kebutuhan seksual menurun

Rekreasi, Menonton TV, mengikuti kegiatan yang ada di Panti


Psikologis,
Persepsi klien, Sikap menerima proses menua dan panti adalah tempat
yang dianggap lebih tenang

Konsep diri, Perubahan fungsi tubuh yang menurun dirasakan klien.


Emosi, tidak marah, sabar, tawakkal, kadang-kadang masih curiga pada
orang yang belum dikenalnya.

Adaptasi, mudah beradaptasi dengan lingkungannya

Mekanisme pertahanan diri, pesimis dalam memandang kehidupan.


J. Tinjauan Sistem
Keadaan umum
Tingkat kesadaran
GCS
Tanda-tanda vital

: Klien terlihat lesu, kurang beraktivitas


: Komposmentis
:E4 V 5 M 6
Total : 15
: Nadi 60 kali/menit kuat reguler, temperatur 36,5 C, RR: 20
kali/menit,Tekanan Darah :120/80 mmHg
1. Kepala
: Raut wajah simetris,kulit keriput, rambut putih, gigi
(+)
2. Mata-Telinga-Hidung
:
a) Penglihatan, Kornea normal, respon terhadap sinar (+), Lensa tidak keruh,
daya akomodasi baik, lapang pandang cukup baik, visus 6/6
b) Pendengaran, kemampuan (daya) pendengaran pada telinga masih baik,
membran tympani baik, tidak ada penggumpalan serumen.
c) Hidung, pembau (+), sinusitis (-)
3. Leher
: tidak ada massa, tidak ada pembesaran kelenjar.
4. Dada dan punggung
:
a) Paru-paru, pernafasan cepat dan dangkal 20 kali/menit, , reguler, retraksi
(-), Wh -/-, Rh -/-, batuk (-),
b) Jantung, tensi 120/80 mmHg, Nadi 60 Kali/menit kuat, reguler, suhu akral
hangat.
5. Abdomen dan pinggang :
a) Sistem Pencernaan, Status gizi kurang, tinggi badan 150 cm, berat badan
35 Kg, intake makan kurang, anoreksia -, BU (+) lemah,hati dan liver tak
teraba.
b) Sistem Genetourinaria, warna kencing agak pekat, kuning, inkontinesia -,
frekuensi 2-3 kali/hari, minum 3-4 gelas/hari)
6. Ektremitas atas dan bawah atropi otot, ketidakaquatan gerakan sendi, keterbatasan
gerak, kekuatan otot menurun, kemampuan berjalan +, gerakan sendi +,
7. Sistem immune
: (+)
8. Genetalia
: BAK lancar
9. Reproduksi
: menurun
10 Persarafan
: daya ingat (+), kesadaran baik, gangguan sensoris ( -),
motorik (+), Lambat dalam merespon dan waktu
untuk berfikir.
11 Pengecapan
: Kemampuan pengecapan dalam batas normal
12 Penciuman
: Kemampuan penciuman dalam batas normal
13
Kulit
: Perabaan ( +) normal, turgor menurun kemunduran
dalam merasakan sakit
K. Status Kognitif / Afektif / Sosial
1. Short Porteble Mental Status Questionaire ( SPMSQ )
=3
2. Mini - Mental State Exam ( MMSE )
= 25
3. Inventaris Depresi Beck
= Depresi ringan

4. APGAR Keluarga= Adaptasi (1), Partnersif (1), Growth (2), Affection (2) dan
Resolve (1).
L. Data Penunjang
1. Laboratorim
:2. Radiologi
:3. EKG
:4. USG
:5. CT- Scan
:6. Obat obatan
: Antalgin 3x1 tablet
II. ANALISA DATA
N
O
1
1

DATA (SIGN/SYMPTOM)
2
Subyektif :
- Klien mengeluh nyeri ulu hati.
- Klien mengatakan tidak ada
nafsu makan dan hanya minum
kopi pada pagi hari.
- Klien mengatakan bahwa
badannya terasa lemas dan
maunya tiduran saja karena
kalau dibawa beraktivitas nyeri
uluhatinya akan bertambah
Obyektif :
- Klien tampak hanya tiduran saja
di tempat tidur sambil
mendengarkan radio
- Penurunan fleksibilitas,
keseimbangan badan menurun
- Tubuh kurus, kekuatan otot
menurun.
Subyektif :
- klien mengatakan mampu
(makan, minum, toileting
sendiri), membersih kamar dan
tempat tidur dan perabot
lainnya, untuk cuci-cuci dibantu
oleh petugas)
- klien mengatakan tidak mau
dibantu dalam membersihkan
kamarnya
Obyektif :
- klien sepertinya menampakan
adanya curiga pada orang lain
terutama orang yang belum
dikenal
- petugas mengatakan bahwa
teman satu kamrnya pernah
dicurigai mengambil barangnya

INTERPRETASI
(ETIOLOGI)
3

MASALAH
(PROBLEM)
4

Peningkatan
produksi asam
lambung

Nyeri ulu hati

Kurangnya
pengetahuan dan
ketidak cukupan
pergerakan

Kurangnya
perawatan
mandiri

padahal ada (lupa)


perawatan mandiri kurang
maksimal (kuku klien masih
panjang, seprei kotor, barang
sekitar kotor dan tidak rapi)
klien menolak jika kamarnya
dibersihkan)

Subyektif :
- Klien mengatakan jarang untuk
membersihkan tempat tidur.
- Klien mengatakan mandi 2 kali
sehari dan jarang menggunakan
sabun mandi.
III. PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan rasa nyaman ; nyeri ulu hati berhubungan dengan peningkatan
asam lambung
2. Kurangnya perawatan mandiri berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan dan kelemahan pergerakan fisik.

IV. PROSES KEPERAWATAN


Diagnosa Keperawatan 1 (tanggal 4 Maret 2002)
Gangguan rasa nyaman ; nyeri ulu hati berhubungan dengan peningkatan asam
lambung
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang
Kriteria :
-Klien akan mengekspresikan perasaan nyerinya
-Klien dapat tenang dan istirahat yang cukup
-Klien dapat mandiri dalam perawatan dan penanganannya secara sederhana
INTERVENSI
-

RASIONAL

Pantau tingkat nyeri pada daerah ulu hati,


terlokalisisr atau nyeri menyebar pada
abdomen atau pinggang.
Menganjurkan kepada klien untuk sarapan
pagi dan tidak minum kopi dahulu sebelum
sarapan
Ajarkan pada klien tentang alternatif lain untuk
mengatasi dan mengurangi rasa nyerinya.
Kaji obat-obatan untuk mengatasi nyeri ulu
hati
Antasida tablet

Mencegah terjadi peningkatan asam lambung dan


iritasi lambung

alternatif lain untuk mengatasi nyeri pengaturan


posisi, kompres hangat dan sebagainya.

Mengurangi keasaman

Kelelahan dan keletihan dapat menurunkan minat


untuk aktivitas sehari-hari.

Rencanakan pada klien tentang periode


istirahat adequat dengan berbaring dengan
posisi terlentang selama kurang lebih 15
menit
Ajarkan pentingnya diit bagi kekuatan otot dan
tulang :
Rujuk klien pada ahli gizi
Ajarkan diit yang mengandung banyak
kalsium
Ajarkan klien untuk mengurangi dan atau
berhenti minum kopi

Diagnosa Keperawatan 2 ( 5 Maret 2002)


Kurangnya perawatan mandiri berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan
ketidakcukupan pergerakan fisik.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien akan mengerti dan mau untuk
melaksanakan perawatan diri secara mandiri
Kriteria :
- Klien dapat dan mau untuk membersihkan dirinya sendiri.
- Klien tampak terlihat bersih dan rapi.
- Lingkungan tempat klien tampak bersih.
INTERVENSI

RASIONALISASI

1. Ciptakan lingkungan yang bebas dari


bahaya :

Tempatkan klien pada


tempat tidur yang rendah

Amati lantai yang licin


dan membahayakan klien

Berikan penerangan yang


cukup

Tempatkan klien pada


ruangan tertutup dan mudah
diobservasi

Ajarkan klien tentang


pentingnya menggunakan alat
pengaman di ruangan, seperti
pegangan pada dinding.
2. Berikan support ambulasi sesuai
dengan kebutuhan :

Kaji kebutuhan untuk


berjalan

Ajarkan klien untuk


meminta bantuan

Ajarkan klien waktu


berjalan, olah raga, aktivitas
lainnya untuk mencegah trauma
3. Ajarkanpada klien untuk berhenti
secara pelan-pelan bila lelah dari
berjalan, tidak menaiki tangga dan
mengangkat beban berat.

1. Lingkungan yang aman dan


kondusif mencegah terjadinya
kecelakaan

2. Ambulasi yang dilakukan tergesagesa dapat menyebabkan jatuh.

Diagnosa Keperawatan 3 (5 Maret 202)


Resiko terjadi penyakit infeksi b.d personal hygiene kurang, kamar kotor,
daya tahan tubuh yang menurun.
Tujuan :
Setelah dirawat klien tidak mengalami infeksi
Kriteria:
- Personal higiene baik
- Klien tahu pengaruh kebersihan dengan timbulnya penyakit infeksi
- Tanda-tanda infeksi tidak muncul
INTERVENSI
1

RASIONAL

Lakukan
HE
tentang 1
pengaruh stress terhadap
ttimbulnya penyakit infeksi.
2 HE
agar
klien
aktif 2
melakukan latihan fisik

Stress dapat meningkatkan kadar kortisol


yang bersifat imunosupresan.

HE agar klien makan 3


makanan dengan jumlah dan
kualitas yang cukup.

Makanan sebagai sumber energi, pembangun


serta vitamin yang bermanfaat bagi daya
tahan klien.

He dan beri contoh agar 4


klien menjaga kebersihan
lingkungannya setiap hari.

Lingkungan yang sehat akan mencegah


terjadinya perkembangan penyakit terutama
penyakit akbat lingkungan.

He agar klien teratur 5


menjaga kebersihan dirinya.
6 Bantu klien dalam
melakukan ADL.
6

Tubuh yang bersih akan mencegah


timbulnya penyakit seperti diare, dan
penyakit kulit.
Meningkatkan pengetahuan klien tentang
cara perawatan diri secara mandiri

Aktivitas dapat
imunologi.

meningkatkan

status

V. PROSES KEPERAWATAN
N
DX.
O KEP
TUJUAN/KRITERI
A
1
2
3
1
Dx. 1 Tujuan
:
Setelah dilakukan tindakan perawatan klien
mengerti terjadinya
proses terjadinya
penyakit dan mau
menghindari faktor
penyebab penyakit
tersebut.
Kriteria :
- Klien mengerti
tentang proses
terjadinya
penyakitnya/pr
oses penuaan
- klien mau
bekerja sama
dalam
meningkatkan
kesehatan dan
pergerakannya
- klien mau

RENCANA KEPERAWATAN
INTERVENSI

RASIONAL

4
1. Ciptakan rasa saling
percaya

5
1. Saling percaya dasar
utama dalam menemukan
dan memecahkan
masalah.

2. Kaji tentang faktor


penyebab terjadi
keluhan tersebut

2. Sebagai dasar untuk


mengetahui tingkat perkembangan perubahan
pergerakan terhadap
aktivitas sehari-hari.

3. Libatkan lansia dalam


mengidentifikasi

IMPLEMENTASI

6
Tanggal 27 November 2001
1. Menciptakan rasa saling
percaya antara perawat-klien
dalam komunikasi terapeutik :
Memperkenalkan diri dan
disambut oleh klien dengan
menjabat tangan.
Duduk dekat klien sambil
memegang tangannya, klien
tersenyum
Membuat kontrak dalam
menemukan, merencanakan
dan memecahkan masalahnya
dan klien bersedia dan
senang.
2. Mengkaji tingkat pengetahuan
tentang faktor penyebab
keluhan (perubahan usia,
kebiasaan,penyakit ).
3. Melibatkan lansia dalam
mengidentifikasi masalah dan
rencana keperwatan (melalui
pengkajian yang dijawab oleh

EVALUASI

7
Tanggal
S
Klien dapat
memperkenalkan
dirinya dan
mau bekerja
sama dalam
mengatasi masalahnya sesuai
de-ngan
kontrak.
Klien
mengatakan
dapat
melakukan
aktivitas
sehari-hari
tanpa
menggunakan
alat bantu
seperti,
berjalan,

menerima
keadaan
tersebut dan
tetap
beraktivitas
sesuai
kebutuhan
sehari-hari

masalah dan rencana


keperawatan

4. Beri waktu dan jadual


untuk ektivitas seharihari

5. beri feed back untuk


sikap dan perubahan
perilaku positif.
6. Anjurkan lansia untuk
melakukan aktivitas
sehari-hari dan diselingi
istirahat sesuai dengan
tingkat kemampuannya.

7. Identifikasi teman dekat


untuk membantu lansia

3. Partisipasi dalam
meingkatkan saling
percaya dan
mempermudah dalam
perencanaan dan
kemandirian.
4. Timing yang baik akan
memuat kebiasaan yang
baik pula dan proses
adapatasi mengikutinya.

5. Reinforcement
meingkatkan semangat
untuk berubah dan tetap
mempertahankan yang
suah bisa dilakukan.
6. Kemampuan yang ada
diikuiti dengan
peningkatan membuat
lansia menjadi mandiri
dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
7. Solidaritas antar teman
menciptakan sosialisasi
dan kebersamaan dalam
kehidupannya.

klien secara tepat walaupun


mikirnya agak lambat.
4. Memberikan waktu dan jadual
untuk aktivitas sehari-hari
sesuai dengan jadual di panti,
sehingga kondisi badannya
lebih enak dan nyamanberi
feed back untuk sikap dan
perubahan perilaku positif.
5. Menganjurkan klien untuk
melakukan aktivitas seharihari dan diselingi istirahat
sesuai dengan tingkat
kemampuannya.
6. Mengidentifikasi teman dekat
untuk membantu lansia dalam
memenuhi kebutuhan sehariO
hari.

mandi, ke
toilet dan
berolah raga
ringan serta
membersihkan
di lingkungan
kamarnya
walaupun
minimal.
Klien
mengatakan
rutin mengikuti
tarawih yang
diadakan oleh
pihak panti.
-

7. Mengidentifikasi teman
terdekat yang dapat
memberikan bantuan /suport
kepada klien.
-

Klien mampu
berjalan
menuruni
jalan yang
turun pergi ke
ruang
bimbingan
Klien
duduknya
kurang baik
karena
kyfosis

dalam
memenuhikebutuhan
sehari-hari.
-

(postur tubuh
yang
bungkuk)
Klien pergi ke
kamar mandi
untuk
mengambil
wudlu akan
sholat di
kamarnya.

A.
Masalah teratasi.

N
O

DX.
KEP

Dx. 2

RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN/KRITERIA
3

INTERVENSI
4

Setelah dirawat klien


dapat mengenal dan
melakukan tindakan
perawatan diri secara
mandiri.
Kriteria :
Lingkungan
aman dari bendabenda yang
berbahaya
Lantai tidak
licin
Klien dapat
bergerak dengan
poisisi yang benar
Tempat
tidur aman
Klien dapat
mengerti dan
menghindari
aktivitas yang
mengakibatkan
cedera/fraktur

1. Ciptakan lingkungan
yang bebas dari
bahaya :

Tempatkan
klien pada tempat
tidur yang rendah

Amati lantai
yang licin dan
membahayakan
klien

Berikan
penerangan yang
cukup

Tempatkan
klien pada ruangan
tertutup dan mudah
diobservasi

Ajarkan
klien tentang
pentingnya
menggunakan alat
pengaman di
ruangan, seperti

RASIONAL
5
1. Lingkungan yang aman
dan kondusif mencegah
terjadinya kecelakaan

IMPLEMENTASI

EVALUASI

Tanggal 27 November 2001


Tanggal 27 November
1. Menciptakan lingkungan yang 2001
bebas dari bahaya :
S
Mempertahankan
- Klien mampu
berjalan ke
klien berada pada
tempat
tempat tidur yang
pertemuan
rendah
Bimbingan
Mengamati lantai
tanpa alat
di kamar yang
bantu dengan
licin dan
diselingi fase
membahayakan
istirahat.
klien serta
Klien masih
melarang
terasa akan
mengepel dengan
jatuh bila
menggunakan
berjalan
minyak gas.
terlalu tetapi
Mempertahankan
dibuai
dan menjaga
istirahat.
penerangan
- Klien
kamarnya yang
mengatakan
cukup
masih belum
Mengajarkan klien
bisa untuk
tentang pentingnya

pegangan pada
dinding.
2. Berikan support
ambulasi sesuai dengan
kebutuhan :

Kaji
kebutuhan ntuk
berjalan

Ajarkan
klien untuk
meminta bantuan

Ajarkan
klien waktu
berjalan, olah raga,
aktivitas lainnya
untuk mencegah
trauma
3. Bantu klien dalam
melakukan ADL
4. Beri waktu dan jadual
untuk ektivitas seharihari

5. beri feed back untuk


sikap dan perubahan
perilaku positif.

2. Ambulasi yang dilakukan


tergesa-gesa dapat
menyebabkan jatuh.

3. Penarikan yang terlalu


keras akan menyebabkan
terjadinya fraktur
4. Pergerakan yang cepat
akan lebih mudah terjadi
kompresi vertebrae pada
klien dengan osteoporosi
5. Diit calsium digunakan
untuk mempertahankan
kalsium dalam serum,
mencegah bertambahnya
kehilangan tulang.
Kelebihan kafein akan
meningkatkan kehilangan
kalsium dalam urine.

6. Rokok dapat

menggunakan alat
pengaman di
ruangan, seperti
tongkat/kruk bila
diperlukan
2. Memberikan support
ambulasi sesuai dengan
kebutuhan :
Mengkaji
kebutuhan untuk
berjalan (mampu
pergi ke toilet,
tempat pertemuan,
dan ke mesjid
tanpa alat bantu)
Mengajarkan klien
untuk meminta
bantuan terutama
mengambil nasi
atau yang
diperlukan pada
teman sewisma
(Ny. Minem).
Mengajarkan klien
waktu berjalan,
olah raga, aktivitas
lainnya untuk
mencegah trauma
dengan istiraha

berhenti
merokok atau
minum kopi.
Klien
mengatakan
rutin
mengikuti
tarawih yang
diadakan oleh
pihak panti.
Klien sedang
berpuasa

O
-

Klien dapat
berjalan tanpa
bantuan alat
dan tidak
jatuh.
Klien mampu
melakukan
aktivtas ke
toilet dan
bersih tempat
tidurnya
walaupun
minimal.

A
Masalah teratasi
sebagian

meningkatkan terjadinya
asidosis
6. Anjurkan lansia untuk
melakukan aktivitas
sehari-hari dan
diselingi istirahat sesuai
dengan tingkat
kemampuannya.

Identifikasi teman dekat


untuk membantu lansia
dalam memenuhikebutuhan
sehari-hari.
7.

dan menjaga
stamina
fisik/badan.
3. Mengajarkan pada klien untuk
berhenti secara pelan-pelan
bila lelah dari berjalan, tidak
menaiki tangga dan
mengangkat beban berat.
4. Mengajarkan pentingnya diit
bagi kekuatan otot dan
tulang :
Mengajarkan diit
yang mengandung
banyak kalsium
(ikan laut, bayem,
telor, dan daging)
Menganjurkan
pada klien untuk
mengurangi dan
atau berhentu
merokok atau
minum kopi
5. Menjelaskan efek dari
merokok terhadap pemulihan
tulang

P
Lanjutkan implemetasi
(1,2,3,4)
I
Melanjutkan implemetasi
1,2,3 dan 4

VI. CATATAN PERKEMBANGAN


N HARI/TGL/JAM DX. PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
TT
O
D
1
Rabu, 6 Maret
1
S :
2002
- Klien merasa dirinya capek sehingga tidak
mengikuti kegiatan bimbingan agama di
tempat pertemuan yang ada
- Klien mengatakan repot dengan
membersihkan kukunya yang masih panjang
dengan menggunakan silet
- Klien mengatakan masih belum bisa untuk
berhenti minum kopi, mau makan daging,
ayam, sayur, dan ikan asin.
O :
- Klien dapat berjalan tanpa bantuan alat dan
tidak jatuh.
- Klien mampu melakukan aktivtas ke toilet
dan bersih tempat tidurnya.
- Tampat di meja makan klien sisa makan
sahur dengan lauknya ikan laut (pindang)
A
Masalah teratasi sebagian
P
Lanjutkan implemetasi (1,2,3,4)
I
Melanjutkan implementasi 1,2,3,4
S
- Klien mengatakan bahwa jadual
hari inii kamis, tanggal 29
November 2001 waktunya olah raga
Kamis, 2002
dan klien mau bergabung unutk
mengikuti senam lansia yang
diadakan oleh mahasiswa PSIK FK
Unair.
- Klien merasa dirinya capek
sehingga tidak mengikuti kegiatan
bimbingan agama di tempat
pertemuan yang ada
- Klien dalam berbuka puasa
mengkonsumsi makanan dengan
lauk ayam dan sayur sop sedangkan
sahurnya dengan ikan pindang.
- Klien mengatakan masih belum bisa
untuk berhenti minum kopi dan
merokok.
- Klien mau bekerja sama dalam
membersihkan dan merapikan
semua barang yang di kamarnya.
O
- Kien mampu mengikuti kgerakan
yang dicontohkan oleh instruktur
walaupun tak sempurna.

Jumat 30
Niovember 2001

Dalam pelaksanaannya kurang lebih


20 menit klien merasa capekdan
isitirahat dengan duduk di tempat
duduk yang ada di wisma Pandu.
- Klien dapat berjalan tanpa bantuan
alat dan tidak jatuh.
- Klien mampu melakukan aktivtas
ke toilet dan bersih tempat tidurnya
walaupun minimal.
- Kamar tampak rapi setelah
dibersihkan dengan bantuan perawat
A Masalah teratasi sebagian
P Lanjutkan implemetasi (1,2,3,4)
I Melanjutkan implementasi 1,2,3,4
S
- Klien mengatakan bahwa jadual
hari ini jumat, tanggal 30 November
2001 waktunya teman perawat
terakhir dalam membantu mengatasi
masalah Tn. K.
- Klien mau diajak duduk di tempat
ruang tamu dan kumpul dengan
penghuni wisma lainnya denga
berjalan tanmpa alat.
- Klien dapat mengatakan bahwa
masalahnya sementara tidak apa-apa
dan sudah mampu beraktivitas
sendiri, minum cukup 4-5
gelas/hari, merokok dan minum
kopi sudah mengurangi dari
biasanya.
- Klien mengatakan perasaan senang
ada Mahasiswa Perawat, mudahmudahan semat sampai tujuan
begitu juga dengan kami.
- Klien mengucapkan terima kasih
dan berjabatan tangan dengan
perawat dan menyebutkan nama
perawat.
O
- Klien mau dan mampu mengikuti
kegiatan perpisahan yang diadakan
ruang pertemuan
- Klien dapat mengikuti acara
pertemuan tersebut sampai berakhir
walaupun duduknya masih sering
melorot.
- Klien dapat berjalan tanpa bantuan
alat dan tidak jatuh.
A Masalah teratasi

You might also like