You are on page 1of 14

Mesin Arus Searah

Pertemuan 10

Suatu mesin listrik, generator atau motor, akan berfungsi


bila memiliki :
kumparan medan yang berfungsi menghasilkan medan magnet
kumparan jangkar yang berfungsi mengibaskan ggl pada
konduktor-konduktor yang terletak pada alur-alur jangkara, dan
celah udara yang memungkinkan berputarnya jangkar dalam
medan magnet.

Motor DC
Pada mesin arus searah kumparan medan yang
berbentuk kutub sepatu merupakan stator dan kumparan
jangkar merupakan rotor. Bila kumparan jangkar
berputar dalam medan magnet membangkitkan
tegangan (ggl) yang berubah-ubah arah setiap setengah
putaran sehingga merupakan tegangan bolak-balik e(t) =
Emaks sin t yang dapat diperlihatkan seperti pada Ga .
Untuk memperoleh tegangan searah diperlukan alat
penyearah yang disebut komutator dan sikat.

Rumus Dasar
Berdasarkan teori elektromagnetik dapat diturunkan tiga
rumus dasar untuk mesin arus searah yaitu tegangan
induksi, kecepatan dan kopel elektromagnetik.
Ea menyatakan tegangan ggl, C menyatakan konstanta,
p menyatakan jumlah kutub, a menyatakan jalur paralel
konduktor jangkar dan Z menyatakan jumlah konduktor
jangkar
Tegangan Induksi

E a Cn

Di mana

p Z
C x
a 60
3

Kecepatan
Pengaturan kecepatan
mengubah Ea dan .

dapat

dilakukan

dengan

dapat

dilakukan

dengan

Ea
n
C
Kopel Elektromagnetik
Pengaturan kecepatan
mengubah Ea dan .
T= CIa
4

Generator DC
Tegangan dc yang dipasangkan pada kumparan medan yang
mempunyai tahanan Rf yang menghasilkan arus If dan
menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan
dibangkitkan pada generator. Jika generator dihubungkan
dengan beban dan Ra adalah tahanan generator.
Generator Berpenguatan Bebas

+ Vf

Vt = I f R f
Rf

Ea

Beban

Ea = Ia Ra+ Vt

Generator Berpenguatan sendiri


Generator searah seri

Rf
Ea

Vt

Beban

Vt = Ia Ra
Ea = Ia( Ra + Rf) + Vt
6

Generator shunt

Vt = If Rf
Rf

Ea

Vt

Beban

Ea = I a R a + V t

Generator kompon panjang


Rf1

Ea

Ia = If1 = IL + If2
Rf2
Beban

Ea = Vt + Ia (Ra+ Rt1)

Generator kompon pendek


Rf1

Ea

Rf2

Beban

Ia = If1+ If2 = IL + If2


Ea = Vt + If Rf1 + IaRa

Pengaturan kecepatan
Pengaturan kecepatan merupakan fungsi dari peubah ,
Ra atau Vt.
Pengaturan kecepatan dengan mengatur medan shunt
()
Fluks dalam kumparan medan dapat diatur dengan
mengatur arus medan If. Perubahan fluks menyebabkan
terjadi perubahan putaran rotor. Perubahan If dapat
diatur dengan mengatur besar tahanan variabel yang
dipasang secara seri dengan kumparan medan. Motor
yang diatur dengan cara memberikan tahanan seri
terhadap kumparan medan disebut motor shunt atau
motor kompon.

Pengaturan kecepatan dengan mengatur medan shunt

Ea

If

Pengaturan kecepatan dengan mengatur tahanan Ra

Ea

If

10

Pengaturan kecepatan dengan mengatur tegangan

11

Pengereman
Ada tiga jenis pengereman motor atau penghentian
motor , yaitu pengereman dinamik, pengereman
regeneratif dan pengereman mendadak.
Pengereman Dinamik
Pada pengereman dinamik, penghentian motor dapat
terjadi jika tegangan terminal Vt dihilangkan dan diganti
dengan tahanan R1 Setelah dihubungkan dengan R1
terjadi pengaliran energi ke R1 yang menyebabkan
kecepatan motor menjadi turun.

12

Pengereman dinamik
Rf
Ea

Pengereman Regeneratif
Pada pengereman regeneratif , energi yang tersimpan pada putaran
dikembalikan kepada sistem jala-jala. Cara ini biasa dipakai pada
kereta api listrik.Ketika kereta api berjalan menurun, kecepatan
motor laju sekali, karena Ea >Vt, yang mengakibatkan daya
dikembalikan kepada sistem jala-jala untuk keperluan lain. Pada saat
daya dikembalikan ke jala-jala, kecepatan menurun dan proses
pengereman berlangsung seperti pada pengereman dinamik.

13

Pengereman Mendadak
Pengereman mendadak adalah pengereman suatu
motor dalam waktu yang sangat singkat dan tibatiba, yaitu dengan cara membalik polaritas motor.
Tahanan R2 disisipkan antara titik X dan Y.

Ea
x

R2

14

You might also like