Professional Documents
Culture Documents
SEMESTER IV
TAHUN AKADEMI 2014/2015
KELOMPOK 5:
1 FANESYA TRIHANDINI
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
2013.07.0.0001
TERESA DORENA
2013.07.0.0009
JOHAN PRANATA GUNAWAN
2013.07.0.0022
EVA DEWI KUMARA
2013.07.0.0023
CAKRAWARTYA RAMADHI S.
2013.07.0.0039
MICHELLE MINTORO
2013.07.0.0057
CYNTHIA GUNAWAN
2013.07.0.0060
DEBBY ROSALINA
2013.07.0.0063
SYAIFUL HUDA
2013.07.0.0081
FITRI WAHYU RAHMAWATI
2013.07.0.0082
DWI AGNES VIVI PARAMITA
2013.07.0.0091
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keramik gigi adalah keramik yang digunakan sebagai salah satu komponen
untuk keperluan pembuatan restorasi atau protesa di kedokteran gigi. Sifat
kekerasannya, sifat kimia dan sifat termalnya merupakan pertimbangan utama
pemakaian bahan keramik. Keramik ini juga memiliki kelemahan yaitu mudahnya
patah.
Keramik
keramik berdiri sendiri, akan tetapi sekarang ini banyak atau sering yang dicampur
dengan logam.
Keramik gigi ini memiliki manipulasi yang agak rumit, yaitu dengan memerlukan
suhu yang benar-benar stabil agar tidak terjadi kerusakan pada keramik gigi tersebut
dan juga keterampilan operator sangat diperlukan untuk pembuatan keramik gigi.
1.2 JABARAN PEMICU
Pasien wanita berusia 20 tahun datang kedokter gigi untuk memperbaiki
giginya yang berlubang dan patah. Pasien ingin gigi tersebut dirawat supaya
Nampak seperti gigi asli dengan warna gigi yang sesuai dengan gigi asli dan
tahan lama. Dari anamnesis dan pemeriksaan klinis diketahui gigi 21 masih vital
dengan multiple karies (pada sisi mesial dan distal), patah sepertiga mahkota.
Rencana perawatan yang akan dilakukan oleh dokter gigi adalah dengan
membuatkan mahkota selubung jaket yang sewarna gigi, transulen dan cukup
kuat. Dapatkah saudara membantu dokter gigi tersebut dalam menentukan
bahan apakah yang paling tepat pada kasus diatas?
1.3 KEYWORDS
Mahkota selubung / jaket
Sewarna gigi
Translusen
Tahan lama
Tidak berubah warna
1.4 PETA KONSEP
KOMPOSIS
KEGUNAAN :
KLASIFIKASI
PROTESA
BRIDGE
SIFAT DAN
JAKET CROWN
KARAKTERISTIK
INLAY-ONLAY
KELEBIHAN DAN
VENEER
MELAPISI
LOGAM
KEKURANGAN
REPARASI
MANIPULASI
Pemilihan bahan :
DENTAL KERAMIK
FULL PORSELEN
PORSELEN FUSE METAL
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Macam Mahkota Selubung
Mahkota selubung adalah mahkota yang menyelubungi seluruh permukaan
gigi dan dapat dibuat pada gigi posterior maupun anterior, baik pada gigi yang
vital maupun nonvital
Macam mahkota selubung :
komposit)
Mahkota Jaket (Jaket Crown)
Restorasi yang menyelubungi seluruh permuaan mahkota klinis gigi
dan terbuat dari porcelain fuse metal / full porcelain
c)
titanium
Berdasarkan kegunaan keramik bisa dibedakan antara lain
Anasir (elemen) gigi tiruan lepasan
Vinir
Mahkota keramik logam
Mahkota keramik penuh (all porcelen)
Inlay dan onlay
Jembatan anterior
Berdasarkan metode pemrosesan keramik
Sintering
d)
Pengecoran
mesin
Berdasarkan bahan struktur pendukung
Reinforced Ceramic core System
Struktur pendungkung dari bahan keramik lain yang lebih keras,
hasilnya lebih rapuh. Biasanya dipakai restorasi yang mengutamakan
estetik
Resin Bonded Ceramics
Dukungan kekuatan keramik jenis ini justru ada pada enamel dan
dentin, resin berfungsi sebagai opacifier untuk melekatkan antara
komposisi,
prosedur
Pada
saat
porcelain
ditempatkan
dibawah
tekanan,
7. Kegunaan Keramik
a. Anasir keramik pada gigi tiruan lepasan
Dibuat di laboratorium, melalui pembakaran high temperature
fusing
Diaplikasikan bersama dengan resin akrilik sebagai basisnya
b. Mahkota keramik penuh
Restorasi mahkota penuh yang struktur pendukungnya terbuat
dari keramik
Dibuat untuk gigi anterior yang mengutamakan estetik
Untuk pasien yang alergi terhadap logam
c. Mahkota keramik-logam (ceramic fuse metal)
Merupakan restorasi mahkota penuh dengan
pendukung terbuat dari logam
Jenis Alloy, syarat-syarat :
o Tahan terhadap korosi
struktur
dirangkai,
dimana
logam
dipakai
sebagai
struktur
resin komposit
Hasil yang didapatkan tidak sebaik cara diluar mulut
9. Manipulasi Keramik
a. Compacting / Condensation (Pemadatan)
Powder + air (Plastic Mass)
Tujuan Pemadatan :
Membentuk bahan menjadi bentuk yang dikehendaki
Menghilangkan air sebanyak mungkin
Keberhasilan pemadatan tergantung oleh keahlihan operator
dan ukuran partikel bubuk
b. Pembakaran Padat
Tahap-tahap pembakaran :
Low biscuit stage (bahan mulai kaku dan flux mulai flow)
Medium biscuit stage (terjadi shringkage, kohesi lebih besar
antar partikel)
High biscuit stage (shringkage berhenti)
c. Pendinginan
Harus perlahan untuk mencegah retak sehingga kekuatan turun
d. Glaze dan Stain
Glaze (menghaluskan permukaan dengan cara diulaskan /
disemprotkan pada permukaan porcelain terdiri dari camp
suspense clay dan serbuk kaca)
Stain (memberi warna sesuai gigi asli)
e. Pembentukkan gelas / kaca
Gelas cair dapat dibentuk dengan cara ditiup, dituang, pressing,
ditarik / rolling
10. Kegagalan dalam pembuatan
a. Keramik mudah terlepas dari logam
Akibat lapisan oksida yang terbentuk pada permukaan logam yang
akan berikatan dengan keramik terlalu tebal sehingga ikatan menjadi
lemah
b. Keramik retak kecil (surface mikrocrack) pada beberapa bagian
Hal ini akibat perubahan suhu pada proses pendinginan yang terlalu
mendadak sehingga proses pengkerutan lapisan keramik bagian luar
dengan bagian inti tidak sama sehingga retakan mikro akan muncul.
Pada restorasi keramik-logam lapisan luar bisa terkelupas, pada
keramik penuh mahkota bisa pecah / fraktur
BAB III
PENUTUP
Dental keramik atau dental porcelain merupakahan bahan restorasi yang tidak
lagi di ragukan dan menjadi bahan percobaan atau di aplikasikan kedalam praktek
kedokteran gigi. Selain memiliki nilai estetik yang baik, serta memiliki kompatibilitas, sifat
fisik dan mekanik yang baik pula. Jadi sebagai dokter gigi harus dapat mengaplikasikan
bahan sesuai dengan yang dianjurkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. .Anusavice, 2004. Phillips, Ilmu Bahan Kedokteran Gigi, edisi 10, Jakarta,
EGC.
2. Combe, EC, 1992. Sari dental Material, cetakan 1, Jakarta, Balai Pustaka.
3. Getta P, SIfat-sifat dan Penggunaan Keramik Gigi di Bidang Kedokteran Gigi.
Available Elsevier at :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/8092/1/10600098.pdf
4. Power, JM., Wataha, JC. 2008. Dental Material; Properties and Manipulation,
St. Louis, Missouri, Mosby