You are on page 1of 10

MANAJEMEN PROYEK

MUHAMMAD IQBAL, ST., M.Sc


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE - ACEH

UNSUR-UNSUR PELAKSANA PEMBANGUNAN

1. Pemberi Tugas (Owner)


2. Perencana (Designer, Architect)
3. Kontraktor / Pemborong (Contractor)

MANAJEMEN PROYEK
PEMBERI TUGAS (OWNER)

Orang/Badan yang memberikan pekerjaan bangunan dan yang


membayar biaya pekerjaan bangunan. Pemberi tugas dapat
berupa perseorangan , badan/instansi/lembaga baik pemerintah
maupun swasta.

KONSULTAN TEKNIK

Orang/badan yang membuat perencanaan lengkap dari suatu


pekerjaan bangunan. Konsultan perencana dapat berupa
perseorangan yang berbadan hukum atau badan hukum yang
bergerak dalam bidang perencanaan pekerjaan bangunan.

KONTRAKTOR
Orang/Badan yang menerima dan menyelenggarakan pekerjaan
bangunan menurut biaya yang telah tersedia dan melaksanakan
sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat serta gambar-gambar
rencana yang telah ditetapkan.

MANAJEMEN PROYEK
TUGAS DAN KEWAJIBAN

PEMBERI TUGAS :
1. Menyediakan/membayar sejumlah biaya yang diperlukan untuk
terwujudnya suatu pekerjaan bangunan.
2. Menerima pekerjaan dan apabila sudah selayaknya dan tidak
keberatan untuk menyetujui (mengesahkan).

KONSULTAN TEKNIK:
1.
2.

Sebagai Perencana
Sebagai Pengawas.

MANAJEMEN PROYEK
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan manajemen proyek mencakup


tahapan kegiatan sejak awal pelaksanaan pekerjaan
sampai akhir pelaksanaan pekerjaan yang berupa hasil
pembangunan.

TAHAPAN MANAJEMEN PROYEK


1.
2.
3.
4.

Perencanaan (Planning).
Pengorganisasin (Organizing).
Pelaksanaan (Actuating)
Pengawasan (Controlling).

MANAJEMEN PROYEK
PROSES MANAJEMEN

Planning
Controlling

Organizing
Actuating

1.
2.
3.
4.

Perencanaan (Planning) : Menetapkan apa yang harus dilaksanakan oleh


anggota organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan.
Pengorganisasin (Organizing) : Pembagian tugas para anggota organisasi.
Pelaksanaan (Actuating) : Menggerakkan anggota organisasi secara efisien dan
efektif.
Pengawasan (Controlling) : Pengawasan dan pengendalian agar pelaksanaan
sesuai dengan rencana.

MANAJEMEN PROYEK
PROSES PERENCANAAN PEKERJAAN

Proses pelaksanaan pekerjaan perencanaan diawali oleh KONSULTAN


PERENCANA, dengan Tugas dan tanggung Jawab sebagai berikut:
1. Pembuatan gambar rencana (Gambar Bestek), meliputi Siteplan,
denah, tampak, potongan dan gambar detail termasuk perhitungan
konstruksi.
2. Penyusunan peraturan dan syarat-syarat (RKS), baik administratif
maupun teknis.
3. Penyusunan rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan.
4. Menyiapkan Dokumen Pelelangan.

Selanjutnya selama proses pembangunan, dilakukan kegiatan


pengawasan agar hasil pembangunan yang diperoleh dapat
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Pekerjaan
pengawasan ini lazim nya dilakukan oleh konsultan pengawas
(supervisor consultant).

MANAJEMEN PROYEK
PROSES PENGAWASAN PEKERJAAN

Proses pengawasan dilakukan oleh KONSULTAN PENGAWAS,


dengan Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut:
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Membimbing dan mengadakan pengawasan utama dalam pelaksanaan


Pembangunan.
Menyelenggarakan surat-menyurat yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
/ bangunan.
Mengatur, meneliti dan mengesahkan pembayaran angsuran biaya pelaksanaan
pekerjaan.
Membuat gambar tambahan bila dipandang perlu
Memeriksa dan memperbaiki gambar kerja yang dibuat kontraktor
Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan dan bulanan).
Menyiapkan dan menghitung kemungkinan adanya pekerjaan tambah-kurang
Mengawasi dan menguji kualitas mutu bahan-bahan bangunan.
Membuat gambar revisi

MANAJEMEN PROYEK
PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN

Proses pelaksanaan pembangunan dilakukan oleh KONTRAKTOR


PELAKSANA, dengan Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut:
1. Melaksanakan pekerjaan berdasarkan gambar bestek,
peraturan dan syarat yang telah ditetapkan, risalah
aanwijzing dan Rencana anggaran biaya
2. Menyerahkan pekerjaan apabila pekerjaan telah selesai
secara keseluruhan atau dapat pula diserhkan perbagian
pekerjaan sesuai ketentuan yang berlaku.

TERIMA KASIH

You might also like