Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
1. KHOIRUN NISA SAHID ( 3335120351)
2. SYAHRI RAHMAN ( 3335120701 )
Analisa Pulp Loss dan Pengaruh Chemical Retention Aid dan AKD
terhadap Pulp Loss dalam Proses Pembuatan Kertas
Disusun oleh :
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN JURUSAN .....................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
1.7.
1.8.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Diagram Alir Stock Preparation.................................................................... 15
Gambar 2.2 Aliran Steam dalam Proses Drying ............................................................... 20
Gambar 2.3 Struktur Molekul OBA ( Optical Brightening Agent) .................................. 27
Gambar 2.4 Bagan BOC Alkaline..................................................................................... 32
Gambar 2.5 Bagan Boil-out Alkaline................................................................................ 33
Gambar 2.6 Bagan Boil-out Acid...................................................................................... 34
Gambar 3.1 Pulper ............................................................................................................ 39
Gambar 3.2 Pulper Chest .................................................................................................. 40
Gambar 3.3 Double Disc Refiner...................................................................................... 41
Gambar 3.4 High Centrifugal Cleaner .............................................................................. 41
Gambar 3.5 Settling Tank ................................................................................................. 43
Gambar 3.6 Centrifugal Cleaner ....................................................................................... 44
Gambar 3.7 Horizontal Screen .......................................................................................... 45
Gambar 3.8 Head Box....................................................................................................... 46
Gambar 3.9 Dryer.............................................................................................................. 49
Gambar 3.10 Size Press..................................................................................................... 50
Gambar 3.11 Vibro Screen................................................................................................ 50
Gambar 3.12 Calender ...................................................................................................... 51
Gambar 3.13 Mesin Rewinder .......................................................................................... 52
Gambar 4.1 Diagram Alir Pengolahan Air Bersih ............................................................ 55
Gambar 4.2 Aliran White Water ....................................................................................... 56
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Temperatur pada Group Dryer.......................................................................... 49
Tabel 4.1 Jumlah Konsumsi Bahan Kimia untuk Pengolahan Air Bersih ........................ 54
Tabel 4.2 Standar Kualitas Air Limbah Industri Menurut Pemerintah ............................. 57
Tabel 4.3 Standar Kualitas Air Limbah Industri di PT. Indah Kiat Pulp &
Paper Tanggrang Mill....................................................................................... 57
BAB I
PENDAHULUAN
2
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
daerah tropis untuk memproduksi kertas tulis dan kertas cetak. Sementara PT.
Berkat Indah Agung menyediakan akses ke sumber kayu tersebut.
PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk memiliki 3 buah mesin kertas. Pada
tahun 1977, pabrik ini mulai berproduksi secara komersial dengan menggunakan
2 buah mesin dengan kapasitas produksi sebesar 100 ton/hari. Pada Juni 1982,
pabrik ini menambahkan 1 buah mesin kertas sehingga meningkatnya kapasitas
produksi menjadi 150 ton/hari. Pada Maret 1984, perusahaan ini mencapai
kesuksesan dalam meproduksi produk komersial. Kemudian bulan April 1988
dilakukan modifikasi dan reparasi mesin kertas sehingga total produksi kertas
menjadi 250 ton/hari.
Pada bulan Januari 1986 Sinar Mas Group mengakuisisi 67% total saham
PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Sedangkan Chung Hwa Pulp International
Corporation dan Yuen Foong Yue Global Investment Corporation masingmasing sebesar 23% serta 10% saham sisanya. PT. Indah Kiat Pulp & Paper
melakukan saham perdana (IPO) di Indonesia baik di BEJ (Jakarta) maupun
BES (Surabaya) pada bulan Juni 1990. Perusahaan menawarkan saham perdana
senilai US$ 326 juta per 13% dari total sahamnya. Jumlah ini pernah tercatat
sebagai yang terbesar di bursa saham.
PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk meraih sertifikat ISO 9002 mengenai
sistem kualitas dari badan sertifikat Internasional SGS ICS pada bulan Agustus
1995, Sertifikat ISO 14001, BS7750 dan swiss Certification pada bulan
September 1996 serta sertifikat OHSAS mengenai sistem kesehatan dan
keselamatan kerja pada bulan Oktober 2007. Hal ini menjadikan PT. Indah Kiat
Pulp & Paper, Tbk sebagai perusahaan kertas pertama di dunia yang menerima
sertifikat-sertifikat diatas. Penghargaan tersebut menyatakan bahwa perusahaan
telah memenuhi standar tertinggi sistem manajemen lingkungan.
PT.Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk. Tangerang memiliki tiga mesin kertas
Foudrinier, yang memiliki lebar trim 2,75 m dan total kapasitas produksi
sekitar 135.000 ton/tahun. Jenis kertas yang diproduksi di IKPP Tangerang Mill
adalah kertas budaya, antara lain kertas cetak, kertas fotokopi, kertas komputer,
kertas duplikator, dll. Pada tahun 2006, saham kepemilikan PT. IKPP dimiliki
Laporan Kerja Praktek
PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk-Tangerang
3
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
oleh empat perusahaan, antara lain PT. Puri Nusa Eka Persada (57,25%), Chung
Hwa Pulp Int (BUI),Co (16,11%), Yuen Foong Yue Invest Co (7,62%) dan
publik (19,02%).
PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk adalah salah satu perusahaan pulp dan
kertas terbesar di Asia di luar Jepang dan telah beroperasi selama lebih dari 30
tahun. Perusahaan ini memiliki tiga pabrik utama yang terletak di Tangerang,
Serang dan Perawang serta akses atas 300.000 hektar konsesi hutan di Sumatera.
Perusahaan ini telah mengakuisisi konsesi hutan yang luas dan berhasil
menanam 123.000 hektar Hutan Tanaman Industri (HTI) sampai pada Desember
1996, sehingga menjadikan Indah Kiat mampu memasok sendiri kebutuhan
bahan baku kayu mentah. Setiap tahun penanaman kembali HTI nya adalah
sekitar 20.000-30.000 hektar. Program penanaman hutan kembali tidak hanya
untuk memenuhi suplai kebutuhan bahan baku,tetapi juga merupakan komitmen
terhadap sumber daya alam yang sangat berharga serta pelestarian lingkungan
ekologi bagi generasi mendatang.
Saat ini, PT. IKPP memiliki tiga pabrik yang terletak di tiga lokasi yang
berlainan; antara lain pabrik pulp dan kertas terintegrasi di Perawang - Riau,
industri pabrik kertas di Serang - Banten, serta IKPP Tangerang yang memiliki
kapasitas terkecil di antara dua pabrik lainnya, namun merupakan pabrik yang
paling menguntungkan.
4
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
5
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Kantor Utama
Bangunan ini terletak di Wisma Indah Kiat yang bersebelahan dengan PT.
Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk Tangerang. Bangunan ini merupakan
perkantoran untuk departemen yang tidak ada hubungannya secara langsung
dengan proses produksi kertas. Departemen Bisnis terletak di dalam
bangunan ini.
PT. Dian Swastika Sentosa
Perusahaan ini terletak di dalam kawasan PT. Indah Kiat Pulp and Paper
Tangerang Mill dan bergerak dalam bidang memproduksi listrik dan steam
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan di PT. Indah Kiat Pulp and
Paper Tangerang Mill.
Kantor Pabrik
Bangunan ini meliputi Mill Manager Office dan departemen Administrasi
(terdiri dari seksi General Affairs dan HRD).
Pabrik
Yang termasuk di dalam kawasan ini adalah seksi Stock Preparation, seksi
Paper Machine, seksi Finishing, dan seksi Converting.
Kantor Kantor Seksi
6
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
7
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Misi Perusahaan
Meningkatkan pangsa pasar global.
Menggunakan teknologi terkini dalam pengembangan produk-produk baru
dan pencapaian efisiensi pabrik.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan
pembangunan budaya.
1.8 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill
dipimpin oleh seorang Mill Head yang membawahi beberapa departemen yang
dibantu oleh seorang Mill Manager Office dimana setiap departemen dipimpin
oleh General Manager. Mill Head berperan dalam mengatur, merencanakan,
mengkoordinasi, mengarahkan, dan mengawasi seluruh produksi, finansial,
marketing,
pengembangan
produk,
dan
pengembangan
SDM,
dalam
8
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
9
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Departemen Engineering
Tanggung jawab kepala departemen engineering adalah koordinasi untuk
melakukan maintenance dan koordinasi masalah operasional seperti listrik,
steam dan air.
jawab
memperbaiki,
memelihara
sistem-sistem
yang
10
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
4.
Departemen Business
Tanggung jawab kepala departemen business adalah :
a. Koordinasi penyimpanan dan pengiriman produk kepada pelanggan.
b. Penerapan manual lingkungan dan pemenuhan sistem manajemen
lingkungan.
c. Memenuhi kebijakan perusahaan, tujuan dan sasaran perusahaan.
d. Bertanggung jawab dalam pembelian bahan baku, pencarian pasar
untuk memasarkan produk.
11
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
12
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
produksi, selain itu juga bertanggung jawab dalam tender serta pembukuan
operasi produksi.
BAB II
DESKRIPSI PROSES
14
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
lembaran pulp NBKP (Needle Bleached Kraft Pulp), LBKP (Leaf Bleached
Kraft Pulp) dan broke paper yang dihancurkan secara mekanis dan dilakukan
penambahan bahan kimia menjadi bubur pulp. Stock Preparation memiliki 3
unit, stock preparation 1 (SP#1) memproduksi kertas order khusus jenis QPP
dan produksi kertas Jepang, SP#2 dan SP#3 untuk produksi kertas warna. Secara
lengkap proses penyiapan bahan baku di Stock Preparation sebagai berikut :
a. Proses Pembuburan (Pulping)
Proses penghancuran bahan baku lembaran pulp (pulp sheet) menjadi
bubur kertas atau pulp dalam suatu alat pulper. Bahan baku yang dibutuhkan
berupa LBKP (Leaf Bleached Kraft Pulp) yaitu pulp serat pendek yang berasal
dari pohon yang berdaun lebar tumbuhan tropis. LBKP ini diperoleh dari PT.
Indah Kiat Pulp & Pulper, Tbk. Perawang. Untuk penghancuran pulper bahan
baku LKBP digunakan air proses (White Water) dan NBKP (Nadelholz
Bleached Kraft Pulp) yaitu jenis pulp serat panjang yang berasal dari pohon
berdaun jarum. NBKP diimport dari New Zealand, Argentina dan Amerika.
Pada proses penghancuran pulper berbahan baku NBKP digunakan air bersih
(Fresh Water). Lama proses pulping adalah 10 15 menit. Pada pulper 1, 2,
4, dan pulper 6 terpasang separator magnetic yaitu sebuah alat untuk
menyaring kawat pengikat yang ikut terbawa pada pulp. Untuk pulp LBKP
kemudian dialirkan ke pulper chest sebagai tempat penampungan sementara
sebelum ke High Centrifugal Cleaner (HCC), sedangkan untuk pulp NBKP
langsung dialirkan kedalam refiner karena pulp NBKP lebih bersih
dibandingkan dengan pulp LBKP. Konsistensi pulp di pulper dan pulper chest
masing-masing besarnya 4,5-5% dan 4-4,5%.
b. Proses Pembersihan (Cleaning)
Proses pembersihan menggunakan High Centrifugal Cleaner (HCC) yang
berjumlah 3 unit. Sebelum masuk kedalam High Centrifugal Cleaner (HCC),
bubur pulp masuk kedalam CRC (Consistency Recording Controller) untuk
menjaga konsistensi larutan agar tetap konstan. High Centrifugal Cleaner
(HCC) digunakan untuk memisahkan kotoran kotoran pada pulp seperti
kawat, pasir, dan lain-lainnya. Dalam alat ini pulp dikontakkan dengan air
Laporan Kerja Praktek
PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk-Tangerang
15
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
menggunakan gaya centrifugal. Kawat dan kotoran lain yang memiliki berat
jenis besar (lebih berat dari bubur pulp) akan terdorong kebawah dan
terkumpul di junk box dan pulp keluar sebagai outlet. Kemudian dari HCC,
bubur pulp dialirkan ke flow tank yang berfungsi sebagai tempat
penampungan sementara bubur pulp, sehingga laju alir dan tekanan bubur
pulp yang akan masuk kedalam refiner konstan dan kontinyu.
c. Proses Penggilingan (Refining)
Refining adalah proses penggilingan serat dengan menggunakan Double
Disk Refiner (DDR) untuk menghasilkan bubur pulp dengan derajat giling
(freeness) sesuai dengan gramatur yang diinginkan dan akan di produksi, serta
memperluas permukaan serat sehingga memperkuat ikatan anatra serat atau
memperoleh ikatan antar serat yang optimum. Sebelum masuk ke refiner, pulp
dilewatkan pada HDC (High Density Cleaner) sehingga kotoran yang berat
seperti pasir, logam, gumpalan pulp dan lainnya akan terpisah. Kemudian
dikontrol konsistensi bubur pulp dengan alat CRC (Consistensy Recording
Controller).
d. Proses Pencampuran (Mixing)
Pada proses pencampuran, pulp berserat panjang dan pendek dicampur
dalam sebuah alat yaitu mixing chest. Tujuan pencampuran ini agar tensile
strength (daya tahan kertas terhadap gaya tarik yang bekerja pada kedua ujung
kertas), smoothness dan lainnya dapat ditingkatkan. Setelah pulp tercampur
lalu dialirkan ke medium chest dengan dicampur cationic starch. Pada medium
chest dipasang alat total consistency recorder control yang berfungsi untuk
mengetahui total konsistensi campuran pulp. Konsistensi campuran pulp di
medium chest yaitu 3-3,5%.
16
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
a. Machine Chest
Setelah dari Stock Preparation bubur pulp ditampung di penampungan
semetara yang disebut machine chest,sebelum masuk kedalam machine
chest bubur pulp di injeksi bahan kimia yaitu OBA, Anionic dyes dan
internalsizing agent (AKD)
b. Fan Pump
Setelah masuk ke dalam machine chest bubur pulp dipompa ke fan pump
yang berfungsi sebagai pengatur jumlah aliran. Dalam fan pump, bubur pulp
ditambahkan dengan AKD (Alkyl Ketene Dimer) dan dyes. Dyes yang
digunakan dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan muatan yang dikandung
yaitu Anionic Dyes dan Cationic Dyes. Fungsi Anionic Dyes yang
ditambahkan di machine chest sebagai penghomogen bubur pulp sedangkan
produk yang dihasilkan berupa kertas warna maka Cationic Dyes dialirkan
dari fan pump. Setelah melalui fan pump bubur pulp kemudian dialirkan ke
cleaner.
c. Centrifugal Cleaner
Centrifugal cleaner berfungsi untuk memisahkan bubur pulp dari pasir dan
kotoran lainnya dengan menggunakan prinsip gaya sentrifugal dimana beban
yang berat akan turun ke bawah dan yang ringan akan ke atas. Masing-masing
PM memiliki 4 grup centrifugal cleaner. Pada grup 1 terdiri dari 36 centri
cleaner, untuk grup 2 terdiri dari 8 centri cleaner, sedangkan pada grup 3
Laporan Kerja Praktek
PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk-Tangerang
17
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
terdiri dari 4 centri cleaner, dan grup 4 terdiri dari 1 buah centri cleaner.
Aliran pulp yang sudah bersih (accept) dari CC1 (Centrifugal Cleaner Grup 1)
akan langsung dialirkan menuju horizontal screen dan aliran pulp yang masih
kotor (reject) akan dialirkan menuju CC2. Aliran accept dari CC2 dialirkan
menuju silo pit untuk dikembalikan ke CC1 dengan bantuan fan pump,
sedangkan aliran reject dari CC2 akan dilanjutkan ke CC3 untuk dibersihkan
kembali. Aliran accept dari CC3 dikembalikan ke CC2 sedangkan aliran reject
dari CC3 akan dialirkan menuju CC4 sebagai grup terakhir dalam proses
pembersihan pulp. Aliran accept dari CC4 dilanjutkan ke CC2 untuk
dibersihkan lebih lanjut sebelum masuk ke CC1 dan aliran reject dari CC4
langsung dialirkan menuju WWT (Waste Water Treatment).
d. Horizontal Screen
Pulp yang sudah bersih hasil dari Centrifugal Cleaner akan disaring
kembali menggunakan horizontal screen dengan berdasarkan perbedaan
ukuran partikel. Pada horizontal screen ditambahkan CaCO3 yang berfungsi
mengisi kekosongan dari bahan dan terjadi proses pemisahan dan penyaringan
untuk memisahkan pulp dari gumpalan-gumpalan dan kotoran lainnya. Pulp
masuk ke dalam screen karena adanya tekanan dari aliran. Kotoran seperti
pasir atau kawat yang masih tertinggal akan tertahan dan langsung dibuang ke
pembuangan pertama (primary reject). Selanjutnya serat-serat yang halus dan
sama ukurannya lolos melewati celah-celah diantara saringan dan langsung
dialirkan ke dalam head box sedangkan yang tidak lolos saringan atau reject
akan dialirkan ke pack pulper untuk disaring ulang. Bubur pulp yang lolos di
pack pulper akan dialirkan ke dalam silo pit, sedangkan bubur pulp yang tidak
lolos akan dialirkan ke WWT (waste water treatment).
e. Head Box
Tahap selanjutnya adalah pembuatan lembaran kertas yang berawal dari
head box. Sistem yang dipakai adalah system closed head box yang
merupakan head box bertekanan untuk menjaga agar turbulansi di dalam head
box tetap stabil. Tujuan utama head box adalah :
18
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
turbulensi
terkontrol
untuk
menghilangkan
gumpalan fiber.
4. Mengatur grammatur kertas yang diproduksi.
Setelah itu bubur pulp akan disebarkan secara merata di atas permukaan
plastic wire untuk memasuki proses dewatering.
f. Dewatering
Proses ini merupakan proses pengurangan kadar air yang terkandung
didalam bubur pulp dengan menggunakan dua cara. Pertama, meloloskan air
ke bawah plastic wire ketika bergesekan dengan hidrofoil. Sehingga pada wire
mulai terbentuk lembaran kertas yang masih basah. Air yang keluar selama
proses ini ditampung di wire tank. Setelah terbentuk lembaran kertas yang
masih basah, tahap selanjutnya yaitu wire dengan bantuan alat vacuum
sehingga sisa air yang masih terdapat pada lembaran kertas dapat terdorong
keluar dan ditampung di wire pit. Selama proses dewatering, ada sebagian
buburan pulp yang lolos dan tidak menjadi lembaran kertas. Buburan pulp ini
ditampung ke dalam couch pit. Kadar air (moisture content) setelah melewati
proses dewatering adalah 9095 %. Proses yang terjadi dari head box sampai
dewatering disebut proses internal sizing karena proses proses tersebut
membentuk bagian dalam kertas. Wire juga dibersihkan secara kontinu dengan
sistem shower sehingga wire tidak kotor dan selalu bersih.
g. Pressing
Setelah pengurangan kadar air dalam bubur pulp pada dewatering,
buburan digiling lagi di dandy roll agar betul-betul uniform, lalu buburan
dibentuk seperti lembaran (sheet). Dari dandy roll, lembaran dipress dengan
kekuatan 4-5 bar untuk mengeluarkan air yang terkandung. Lembaran kertas
mengalami proses pressing dengan cara dilewatkan pada 3 buah roll silinder
yang berputar. Proses pressing dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu :
Laporan Kerja Praktek
PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk-Tangerang
19
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
20
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SSA
Enzym
PVA
21
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2.2.3 Finishing-Converting
Kertas jumbo roll yang telah diproduksi pada bagian paper
machine diperiksa kualitasnya oleh seksi quality control. Kertas yang telah
memenuhi syarat akan dikirim ke bagian finishing-converting yang merupakan
tahapan terakhir dalam proses produksi kertas. Seksi Finishing bertanggung
jawab dalam mengadakan pengawasan dalam proses penyortiran dan
pengepakan secara manual lembaran kertas. Sedangkan seksi converting
bertanggung jawab dalam pemotongan roll kertas menjadi sheet atau mini roll
sehingga pada departemen Finishing Converting akan dihasilkan kertas dalam
bentuk roll, big sheet, dan cut size.
a. Finishing
Pada bagian finishing terjadi 3 tahapan proses, yaitu proses pemotongan,
penyortiran, dan pembungkusan (packing).
Pemotongan
Jumbo roll yang dihasilkan paper machine dipotong sesuai permintaan
konsumen. Umtuk memotong kertas digunakan mesin Rewinder dan
cutter. Mesin rewinder digunakan untuk memotong kertas dalam bentuk
roll yang lebih kecil. Sedangkan mesin cutter digunakan untuk
memotong kertas dalam bentuk lembaran atau sheet besar.
Penyortiran
Proses penyortiran dilakukan pada kertas dalam bentuk lembaran.
Penyortiran dilakukan untuk memisahkan lembaran kertas yang cacat
(kotor, bergelombang, sobek, warna belang, terdapat tanda cacat dari alat
Laporan Kerja Praktek
PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk-Tangerang
22
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
b. Converting
Converting terbagi menjadi 4 bagian yaitu Converting 1, 2, 3 dan 4 yang
masing-masing memproduksi produk yang berbeda.
23
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
24
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
yang
25
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Selain sifat-sifat diatas, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mill
menggunakan 2 jenis pulp dari perawang yaitu NBKP dan LBKP.
o NBKP (Needle Bleached Kraft Pulp)
NBKP merupakan salah satu jenis pulp yang berasal dari tumbuhan
dengan kayu lunak (softwood) yang sering ditemukan di daerah
bermusim dingin dan berdaun jarum seperti cemara, pinus ataupun
akasia. NBKP memiliki serat yang panjang (2,5 mm) dan kuat
sehingga cocok digunakan untuk menghasilkan kertas yang tipis dan
kuat, tetapi memiliki permukaan kertas yang kasar dan tidak memiliki
kehalusan (smoothness) yang baik. Pulp NBKP yang digunakan ini
diimpor dari Brazil dan Kanada dengan kebutuhan perbulan mencapai
1000 ton/bulan.
o LBKP (Leaf Bleached Kraft Pulp)
LBKP merupakan jenis pulp lain yang digunakan dalam pembuatan
kertas dengan serat yang lebih pendek (1,1 mm) dari tumbuhan
berkayu keras (Hardwood). Pulp ini berasal dari tumbuhan Kulim,
Kempas, dan Meranti. Tumbuhan jenis ini sering ditemui di daerah
tropis dan berdaun lebar. Kertas yang dihasilkan dari pulp ini lebih
tebal (BW 80 GSM) seperti karton dan kertas gambar. Pulp jenis ini
didatangkan dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Perawang dengan
kebutuhan 6000 ton/bulan.
o Broke Paper
Broke paper dihasilkan dari sisa-sisa hasil produksi yang tidak
terpakai atau yang tidak sesuai dengan spesifikasi pemesanan dari
Paper Machine ataupun Finishing-Converting. Kertas sisa ini
biasanya digunakan untuk pembuatan kertas warna, kertas ini
dibuburkan kembali sesuai dengan warna yang ingin diproduksi.
Terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan broke paper antara
lain
penghematan
bahan
baku
dan
meningkatkan
kecerahan
26
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Filler
CaCO3
dengan
struktur
Calcite
dan
ukuran
partikelnya
Filler CaCO3
Filler CaCO3 yang didapat dari supplier tidak dapat langsung
digunakan karena memiliki tingkat kemurnian yang tinggi,
sehingga perlu untuk diencerkan dengan menggunakan air bersih
sampai didapat nilai konsistensi sebesar 301% di dalam mixer
tank. Lalu larutan CaCO3 disaring untuk memisahkan kotorankotoran yang tersisa, setelah itu larutan dimasukkan ke dalam
service
tank
dan
ditambahkan
biocide
untuk
mencegah
perkembangan mikroorganisme.
27
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
tangki
yang
mengalami
pengadukan
sehingga
diperoleh
2.4.2
Cationic Starch
Cationic starch termasuk dalam Internal Sizing Agent yang
ketahanan
kertas
terhadap
air
dan
membantu
2.4.4
2.4.5
Dyes
28
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Dyes merupakan bahan pewarna pada kertas, selain itu dyes juga
dapat membuat warna kertas menjadi lebih putih. Terdapat 3 macam
dyes yang digunakan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang
yaitu serbuk dasar, pasta pigment dan serbuk Pergasol. Pewarna yang
sering digunakan diantara ketiga tersebut adalah serbuk pergasol.
Konsentrasi dyes tergantung pada warna yang diinginkan dan dibantu
dengan alat dosing pump.
2.4.6
2.4.7
Retention Aid
Retention Aid berupa padatan putih yang digunakan untuk
membantu retensi serat-serat halus agar tidak banyak jatuh pada saat
penyaringan. Penambahan Retention Aid dilakukan sebelum masuk ke
dalam horizontal screen.
2.4.8
Biocide
Biocide berupa larutan putih yang bersifat korosif dan termasuk
2.4.9
Defoamer
Cairan berwarna putih ini digunakan untuk menghilangkan busa-
busa pada pulp di dalam silo pit. Busa yang muncul umumnya akibat
Laporan Kerja Praktek
PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk-Tangerang
29
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
dari penggunaan bahan kimia yang berlebihan. Selain pada silo pit,
defoamer juga digunakan pada proses pengolahan limbah untuk
mengurangi suplai oksigen agar menghambat pertumbuhan bakteri
aerob.
2.4.11 Tapioka
Tapioka berfungsi untuk mengisi pori-pori pada kertas yang masih
kosong. Sebelum digunakan tapioka ini terlebih dahulu diolah dengan
cara dimasak dengan enzim untuk memutus rantai panjangnya.
2.4.12 Enzyme
Enzyme digunakan untuk memutus rantai panjang tapioka agar
viskositas tapioka sesuai dengan yang diinginkan. Enzym yang
digunakan berupa cairan berwarna hitam, korosif dan termasuk bahan
B3.
2.4.13 NaOH
Larutan berwarna kuning ini didapat dari seksi stock preparation,
umumnya digunakan saat boil out pada seksi paper machine untuk
membersihkan alat-alat proses dari sisa bahan kimia dan kotoran
mikroorganisme.
2.4.14 NaOCl
Larutan ini berfungsi untuk meningkatkan derajat putih kertas dan
mengatur kadar klorin bebas pada kertas. Pengaturan kadar klorin
Laporan Kerja Praktek
PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk-Tangerang
30
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2.4.16 Flokulan
Flokulan berfungsi untuk membantu mengikat lumpur dan
mengendapkan lumpur atau kotoran yang terkandung di dalam air
pada process water tratment dan juga pada settling tank. Flokulan
yang biasa digunakan adalah kuriflok yang berupa sebuk. Cara
pemisahan flokulan adalah sebagai berikut :
31
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
32
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
G
Gambar 2.4 Bagan BOC alkaline
Periksa pH, temperatur, alkalinity, dan turbidity
larutan soda, bila turbidity sampai batas jenuh dan
tidak bertambah lagi, tutup valve steam kemudian
alirkan larutan soda seperti pada bagan hingga soda
di silo pit habis.
Isi silo pit dengan air bersih secukupnya untuk
membilas soda yang tersisa sampai tidak ada busa
dalam air silo pit. Setelah itu, tutup sirkulasi ke
wire pit dan penuhkan silo pit dengan air bersih.
Sirkulasikan ke head box dan kembali lagi ke silo
pit. Bila air silo pit sudah cukup penuh, masukan
NaOCl 10 kg. Setelah jam alirkan ke nash
pump.
33
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
34
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2.5
Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan di PT. IKPP Tbk. Tanggerang Mill adalah
solar dan IDO (Industrial Diesel Oil). Bahan bakar ini disimpan dalam 2
buah tangki 900 m3 dan 1 buah tangki 250 m3.
2.6
35
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2.6.1
pH
yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kondisi
keasaman suatu bahan. Alat yang digunakan adalh pH meter
Konsistensi
Yaitu pengujian yang dilauan untuk menghitung konsentrasi bahan.
Alat yag digunakan adalah neraca teknis, oven, corong Buchner.
Berat jenis
Yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui berat jenis
bahan baku tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Alat yang digunakan adalah piknometer
Viskositas
Yaitu pengujian yang dilakukan untu mengetahui kekentalan suatu
bahan. Alat yang digunakan adalah viskometer.
Moisture Content
Yaitu pengujian yang dilaukan untu mengetahui kelembaban filler
CaCO3.
Bulk Density
Yaitu pengujian yang dilauan untuk menghitung densitas bahan
atau densitas (gumpalan)
Solid Content
Yaitu pengujian yang dilaukan untuk mengetahui kandungan
padatan filler.
2.6.2
Konsentrasi
36
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
dalam
proses
(satuannya
berat/berat,
berat/volume,
Viskositas
Yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kekentalan bahan
kimia yang digunakan. Alat yang digunakan adalah viskometer.
pH
yaitu pengujian yang dilakuan untuk menentuan keasaman bahan. Alat
yang digunakan adalah pH meter.
Fiber Classification
Yaitu pengujian yang dilakukan untuk menggolongkan serat-serat
berdasarkan panjang serat.
Freeness
Yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui derajat giling.
Satuannya cc CSF (centimeter cubic Canadian Standard Freeness).
Semakin tinggi nilai cc CSF, maka serat semakin kasar dan sebaliknya.
Alat yang digunakan adalah Freeness Tester. Langah-langkah
pengujian adalah sebagai berikut :
1. Ambil buburan pulp yang akan diuji sampai penuh dengan gayung.
2. Ratakan permukaannya dengan permukaan gayung
3. Encerkan dengan 1000 ml air bersih.
4. Masukkan ke dalam corong silinder peniris.
5. Hasil keluaran ada 2, yaitu pulp yang masak ke gelas ukur dan air
bersih yang dibuang.
6. Pulp yang diukur suhunya dan dilihat volumenya. Temperaturnya
buburan pulp pada keluaran DD-Refiner diperiksansetiap 30 menit
sekali.
7. Koreksi dengan tabel oreksi derajat giling terhadap temperatur 27o C
untuk CSF
37
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2.6.3
1.
Density
Yaitu pengujian yang dilaukan untuk menghitung massa kertas
pervolume kertas tertentu. Densitas kertas dapat ditentukan dari
gramatur dan thickness kertas (satuan = gram/cm3).
2.
Tearing Strength
Yaitu ukuran gaya yang dibutuhkan untuk menyobek kertas.
Tearing strenght ditentukan dengan menggunakan pendulum
berayun
yang
dijatuhkan
untuk
merobek
kertas.
Melalui
Gramatur
Yaitu ukuran pengujian yang dilakuan untuk menghitung berat
kertas perluas daerah permukaan tertentu (satuan = gram/m2). Alat
yang digunakan adalah Sample Punch.
4.
Tensile strength
Yaitu ukuran gaya yang dibutuhkan untuk memutuskan kertas
(satuan = kN/m). Alat yang digunaan Tensile Strenght Tester.
5.
Bursting strenght
Yaitu besarnya gaya yang dibutuhkan untuk menjebolkan kertas.
Bursting Strenght ditentukan dengan cara menjepit sampel kertas
pada suatu penjepit kertas dan diberikan tekanan (satuan = Kpa).
Alat yang digunakan adalah Mullen Burst O Matic Tester.
6.
Roughness
Yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengukur derajat kekasaran
permukaan kertas. Roughness diukur dengan cara mengalirkan udara
38
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Dirk count
8.
Stiffness
9.
10.
Brightness
11.
Porocity
12.
Colour testing
13.
Water absorbency
14.
Thickness
15.
pH surface
16.
Formation Index
17.
Water Resistance
18.
Surface Strenght
19.
Moisture content
20.
Ash content
21.
Opacity
39
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BAB III
ALAT PROSES DAN INSTRUMENTASI
: 8 Unit
40
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
3.1.2
Pulper Chest
Fungsi
: 22 Unit
3.1.3
Magnetic Stirer
Fungsi
: 3 Unit
3.1.4
Fungsi
41
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Bentuk
Jumlah
: 16 buah
Motor
: 400 HP x 8 P, 3000 V
3.1.5
Fungsi
Bentuk
Jumlah
: 3 Unit
Debit
: 2000/3000 l/menit
42
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
3.1.6
Flow Tank
Fungsi
Bentuk
Jumlah
: 2 Unit
Bentuk
Kapasitas : 70 m3
Bentuk
Kapasitas : 70 m3
Bentuk
Kapasitas : 70 m3
43
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Bentuk
Jumlah
: 3 Unit
Kapasitas : 150 m3
Bentuk
Kapasitas : 30 m3
44
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Bentuk
Jumlah
bubur
pulp
dengan
gaya
Jumlah
45
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
46
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jumlah
: 3 Unit
Ukuran
Untuk
mengurangi
kadar
air
dengan
hydrofoil
47
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jumlah
: 3 Unit
Komponen:
1. Breast Roll : Untuk penahan atau penunjang wire dan terbuat dari
stainless steel.
2. Forming Board : Untuk mengurangi kadar air pada bahan di atas
permukaan wire yang bergetar untuk mengatur formasi kertas.
3. Hydrofoil : Untuk mengatur jumlah pelepasan air dari bahan di atas
permukaan wire.
4.
Dandy
Roll
Untuk
memperbaiki
formasi
kertas
dan
48
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Bentuk : Roll
Komponen:
1. First Press (Pick Up)
2. Second press untuk menentukan thickness kertas dimana kadar air
hingga 50-60%
3. Third press (smoothing) untuk menghaluskan permukaan kertas
(untuk kertas dengan gramatur di atas 120 gsm)
4. Suction Press Roll : menghisap dan memindahkan kertas dari wire
part ke press part, mengurangi kadar air pada bahan kertas dari 78%
menjadi 60%, berukuran 710 mm x 3,5 m
5. Touch Roll : Untuk menghantarkan kertas dari pick up roll ke
second press, berukuran 600 mm x 3,5 m
6. Felt : Untuk mengurangi kadar air pada kertas, membantu
membawa kertas, dan menghisap kotoran dari kertas.
7. Wringer Roll : Untuk mengeluarkan air dan kotoran dari felt,
terbagi menjadi 2 bagian top roll dan bottom roll dengan ukuran 560
mm x 3,15 m
8. Suction Box : Untuk menghisap air dan kotoran dari permukaan
felt.
3.2.8 Dryer
Fungsi
Bentuk
: Silinder
Komponen:
1. Canvas : lebih memperluas permukaan kertas yang bersentuhan
dengan permukaan dryer sehingga pengeringan bisa lebih sempurna
dan merata, untuk membawa kertas dan menjaga kertas tetap rapi.
Laporan Kerja Praktek
PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk-Tangerang
49
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Lokasi
Temperatur oC
D1
50-60
D2
90-100
D3
100-120
D4
100-120
D5
110-130
4-5%
38% (sesudah lewat size press)
50
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Bentuk : Roll, dengan aliran masukan starch solution dari atas dan
bawah
3.2.10 Vibroscreen
Fungsi
Posisi
51
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
3.2.11 Calender
Fungsi
Bentuk
: Roll
Posisi
Bentuk
Cara Kerja: Pada calender pit, dry broke ditambahkan air yang
berasal dari silo pit, setelah itu menuju ke broke chest untuk
diolah lebih lanjut di seksi Stock Preparation.
52
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Bentuk
Jumlah
53
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah
: 2 Unit
Jumlah : 2 Unit
Jumlah : 3 Unit
BAB IV
SISTEM UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
Jumlah Kebutuhan
Alum
5050 kg/bulan
Caustic Soda
520 kg/bulan
NaOCl
2015 kg/bulan
Flokulan
41,4 kg/bulan
Clarifix
202 kg/bulan
55
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
56
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
paper machine diperoleh dari hasil dewatering yang telah ditampung dalam
wire pit, wire tank dan seal pit.
4.2 Steam
Dalam produksi kertas steam digunakan untuk proses pengeringan
lembaran kertas pada bagian Paper Machine. Steam yang digunakan pada proses
ini disuplai dari PT. Dian Swastika Sentosa yang merupakan anak perusahaan
dari group Sinar Mas dan bertugas juga menyuplai listrik untuk PT. Indah Kiat
Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill. Total boiler yang berada di PT. Indah Kiat
Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill sebanyak 5 unit dan masing-masing
pemakaian steam PM 1 sebesar 3,2 ton/ton kertas, PM 2 sebesar 3,1 ton/ton
kertas, dan PM 3 sebesar 3 ton/ton kertas.
4.3 Listrik
Listrik merupakan utilitas yang penting dalam produksi lembaran kertas.
Penggunaan listrik pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill
disuplai dari PLN dan PT. Dian Swastika Sentosa. Dalam memproduksi listrik,
PT. Dian Swastika Sentosa menggunakan 2 unit turbin gas dan 5 unit engine
generator. Seksi utility PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill hanya
bertanggung jawab dalam pengadaan komponen listrik dan instalasi listrik.
57
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Ph
6-9
COD
100 ppm
BOD
50 ppm
Suspended Solid
150 ppm
Tabel 4.3 Standar Kualitas Air Limbah di PT. Indah Kiat Pulp &
Paper,Tbk Tangerang Mill
Parameter
pH
7,03
COD
130,25 ppm
58
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
b.
BOD
20,28 ppm
Suspended Solid
25,8 ppm
potongan wire, plastik dan sisa kertas yang tercampur warnanya. Kertas
yang tercampur warnanya dikumpulkan menjadi satu yang akan dibuang
ke tempat penampungan untuk dijual kembali. Limbah hasil pengolahan
limbah cair yang berupa sluge akan dimanfaatkan sebagai pupuk untuk
tanaman padi, singkong dan lain-lain. Sedangkan limbah kawat besi,
plastik akan dikirim ke bagian General Affairs untuk disortir dan dijual.
Dari pengolahan limbah hasil produksi yang baik dalam memperhatikan
lingkungan sekitarnya, maka PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang
Mill memperoleh sertifikasi ISO 14001 dalam hal sistem manajemen
lingkungan. Untuk permasalahan sampah ditangani oleh seksi general
affairs.
4.5 Maintenence
Kegiatan maintenence ini dilakukan oleh dua seksi yaitu, seksi workshop
dan seksi electrical and instrument. Kegiatan maintenence ini bertujuan untuk
mengurangi kerusakan pada mesin-mesin produksi serta sarana dan prasarana.
Pada seksi workshop bertugas untuk maintenance, piping, civil, dan welding.
Seksi electrical and instrument bertanggung jawab dalam menangani pekerjaan
instrument elektronik dan otomasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan hasil kerja praktek di PT. Indah Kiat Pulp &
Paper,Tbk Tangerang Mill diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill memproduksi kertas
seperti kertas budaya dan kertas warna. Bahan baku pulp pembuatan
kertas didapatkan dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Perawang Riau
dengan jenis pulp LKBP dan NKBP.
2. Dalam memproduksi kertas, PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang
Mill cukup efisien dalam penghematan bahan baku karena menggunakan
kembali kertas yang rusak (broke paper) dan penggunaan kembali air
produksi.
3. Pengujian dari bahan baku dan bahan penunjang kertas bertujuan untuk
menghasilkan produk kertas dengan standar yang berkualitas.
4. Dalam proses produksi ditemukan kendala-kendala salah satunya
ketersediaan listrik PLN yang tidak stabil.
5.2 Saran
Setelah mendapatkan pengetahuan mengenai proses produksi pada PT.
Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang Mill, hal-hal yang dapat disarankan
sebagai berikut :
1. Perlu adanya peninjauan ulang mengenai alat safety seperti ear plug dan
helmet para karyawan di area produksi oleh manajemen K3.
2. Memberikan ruangan khusus untuk kontrol sistem alat produksi agar area
produksi lebih luas.
60
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
DAFTAR PUSTAKA
Disusun oleh :
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... iii
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................................... 1
1.3 Ruang Lingkup........................................................................................................ 1
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Filler Retention ....................................................................................................... 2
2.2 Mooisture Content................................................................................................... 3
3. METODOLOGI
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ........................................................................................................................ 3
4.2 Pembahasan............................................................................................................. 8
5. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan. ..................................................................................................... 13
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Diagram Alir Analisa Perhitungan Pulp Loss .......................................................... 3
Gambar 2. Grafik Hubungan antara Pulp Loss dengan pemakaian
Retention Aid....................................................................................................... 9
Gambar 3. Ilustrasi pengaruh Chemical Retention Aid terhadap ikatan serat
Pulp pada Mechine Chest ..................................................................................... 10
Gambar 4. Ilustrasi Pulp saat melewati wire.............................................................................. 11
Gambar 5. Grafik hubungan antara Pulp Loss dengan pemakaian AKD .................................. 12
ii
iii
1
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TUGAS KHUSUS
ANALISA PULP LOSS DAN PENGARUH CHEMICAL
RETENTION AID DAN AKD TERHADAP PULP LOSS
DALAM PROSES PEMBUATAN KERTAS
1.
1.1
Pendahuluan
Latar Belakang
Pulp merupakan salah satu bahan utama dalam proses pembuatan
kertas. Pulp Pulp merupakan hasil dari pemisahan serat dari bahan baku
berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai jenis pengolahannya
seperti mekanis, semi kimia dan kimia. Pulp yang digunakan dalam proses
pembuatan kertas terdiri dari dua jenis pulp yaitu LBKP dan NBKP. LBKP
(Leaf Bleached Kraft Pulp) yaitu pulp serat pendek yang berasal dari pohon
yang berdaun lebar tumbuhan tropis sedangkan NBKP (Nadelholz Bleached
Kraft Pulp) yaitu jenis pulp serat panjang yang berasal dari pohon berdaun
jarum. Dalam prosesnya pulp yang digunakan tidak semua terkonversi
menjadi kertas karena sifat pulp sendiri yang mudah menyangkut pada alatalat yang dilewati saat proses pembuatan kertas.
Hal inilah yang melatar belakangi dilakukan analisa perhitungan pulp
loss untuk mengetahui dalam satu hari produksi berapa jumlah pulp yang
terpakai dan berapa jumlah pulp yang hilang.
1.2
Tujuan
Tujua dilakukan analisa perhitungan pulp loss adalah untuk mengetahui
1.3
Ruang Lingkup
Pengumpulan dan pengambilan data didapat dari unit
Stock
Preparation,Paper Machine dan Quality Control di PT. Indah Kiat Pulp &
Laporan Kerja Praktek
PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk-Tangerang
2
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Paper,Tbk Tangerang Mill. Data yang diperoleh berupa pemakaian pulp dan
hasil produksi kertas serta parameter-parameter seperti Filler Retention ,
Moisture Content.
2. Tinjauan Pustaka
Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu
maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semi
kimia, kimia). Pulp adalah bahan berupa serat berwarna putih yang
diperoleh melalui proses penyisihan lignin dari biomassa ( delignifikasi).
Pulp digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas dan dapat
juga dikonversi menjadi senyawa turunan selulosa termasuk selulosa
asetat. Penyisihan lignin dari biomassa dapat dilakukan dengan berbagai
proses yaitu mekani, semikimia dan kimia.
Pulp yang digunakan dalam proses pembuatan kertas terdiri dari
dua jenis pulp yaitu LBKP dan NBKP. LBKP (Leaf Bleached Kraft Pulp)
yaitu pulp serat pendek yang berasal dari pohon yang berdaun lebar
tumbuhan tropis sedangkan NBKP (Nadelholz Bleached Kraft Pulp) yaitu
jenis pulp serat panjang yang berasal dari pohon berdaun jarum.
Pengunaan kedua jenis pulp diatas akan mempegaruhi jenis kertas
yang dihasilkan. Seperti pulp jenis LBKP akan menghasilkan kertas
dengan ketahanan yang lebih baik dari pada NBKP.
3
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
3. Metodologi
Metode yang digunakan untuk analisa perhitungan pulp loss
sebagai berikut :
sebagai berikut :
Studi Literatur
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Analisa Data
: 10 Agustus 2015
: 76.273 Ton
Moisture Content
: 4.89 %
Filler Retention
: 96.04 %
: 269 ppm
4
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
b. Data Operasional
Tanggal Produksi
: 11 Agustus 2015
: 43.601 Ton
Moisture Content
: 5.08 %
Filler Retention
: 90.12%
: 275 ppm
c. Data Operasional
Tanggal Produksi
: 12 Agustus 2015
: 53.568 Ton
Moisture Content
: 4.88 %
Filler Retention
: 95.42%
: 283 ppm
d. Data Operasional
Tanggal Produksi
: 13 Agustus 2015
: 83.151 Ton
Moisture Content
: 4.19 %
Filler Retention
: 96.82%
:228 ppm
5
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
e. Data Operasional
Tanggal Produksi
: 14 Agustus 2015
: 71.544 Ton
Moisture Content
: 4.86 %
Filler Retention
: 97.76%
: 236 ppm
f. Data Operasional
Tanggal Produksi
: 15 Agustus 2015
: 94.207 Ton
Moisture Content
: 5.37 %
Filler Retention
: 96.23%
: 206 ppm
g. Data Operasional
Tanggal Produksi
: 16 Agustus 2015
: 27.399 Ton
Moisture Content
: 5.37 %
Filler Retention
: 97.44%
6
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
: 275 ppm
h. Data Operasional
Tanggal Produksi
: 17 Agustus 2015
: 23.770 Ton
Moisture Content
: 5.37 %
Filler Retention
: 93.49%
: 264 ppm
i. Data Operasional
Tanggal Produksi
: 18 Agustus 2015
: 83.862 Ton
Moisture Content
: 4.96 %
Filler Retention
: 93.88%
: 265 ppm
j. Data Operasional
Tanggal Produksi
: 19 Agustus 2015
7
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
: 70.703 Ton
Moisture Content
: 5.02 %
Filler Retention
: 95.74%
: 245 ppm
k. Data Operasional
Tanggal Produksi
: 20 Agustus 2015
: 97.326 Ton
Moisture Content
: 4.97 %
Filler Retention
: 97.19%
: 263 ppm
4.2 Pembahasan
Pulp Loss merupakan suatu nilai yang menyatakan hilangnya pulp
atau pulp yang tidak terkonversi menjadi kertas. Pulp loss bisa terjadi
karena saat produksi banyak pulp yang tertahan pada alat-alat prosses
seperti pada bagian Refinering, saat melewati horizontal Screen pada alat
tersebut banyak pulp yang tertahan.
Pada proses horizontal screen, pulp melewati proses dengan wire
sebagai alasnya sekaligus proses dewatering. Pada proses itulah serat pulp
yang tidak memiliki ikatan yang kuat akan ikut jatuh turun ke bawah
bersama white water dan menambah angka pulp loss.
8
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Selain dipengaruhi oleh alat-alat pulp loss juga dapat terjadi karena
pengaruh bahan kimia yaitu Retention Aid dan AKD (Alkyil Ketene
Dimer). Pulp yang telah melewati proses di seksi Stock preparation akan
memasuki proses di seksi Paper machine. Dan sebelum memasuki seksi
Paper machine, Pulp akan diinjeksikan bahan kimia yaitu OBA, Retention
Aid dan internalsizing agent (AKD) di bagian alat machine chest.
Retention Aid adalah bahan kimia berupa padatan putih yang
digunakan untuk mengikat serat-serat,dan menstabilkan filler dalam pulp.
Terdapat dua jenis retention aid, yaitu Retention Aid anion dan Retention
Aid kation. Penambahan dua jenis Retention Aid ini tidak dilakukan dalam
waktu yang bersamaan. Diawali penambahan Retention Aid anion
kemudian selang 15-30 menit ditambahkan Retention Aid kation. Fungsi
dari Retention Aid anion sendiri adalah sebagai agen pengumpul serat,
sedangkan Retention Aid kation berfungsi sebagai pengikat serat atau
memperkuat ikatan antar serat. Penambahan bahan Chemical Retention
Aid ini tentu berpengaruh terhadap pulp loss. Karena dengan penambahan
Retention Aid akan membantu retensi serat-serat halus agar tidak banyak
jatuh pada saat penyaringan di wire pada proses dewatering di horizontal
screen. Retention Aid yang digunakan disini adalah Percol Poliakrilamida
(PAM)
AKD merupakaan Internal Sizing Agent yang berfungsi sebagai
pemberi ketahanan terhadap kertas sehingga saat kertas ditulis tinta tidak
akan menyebar. Sifatnya yang akan membuat AKD terikat dalam serat
sehingga cenderung berpengaruh terhadap pulp loss.
Dari pengolahan data yang dihasilkan, dapat dibuat grafik hubungan
pulp loss dengan pemakaian bahan chemical Retention aid berdasarkan
tanggal produksi yang dibuat dari tanggal 9 21 agustus 2015 dibawah ini.
9
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Pulp Loss
500
Retention Aid
400
300
200
100
0
10
15
20
25
Tanggal Produksi
10
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
11
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
dewatering, pulp yang jatuh dari wire bersama white water akan lebih
sedikit dibandingkan serat pulp yang tidak kuat karena tidak ada atau
sedikit penambahan chemical Retention aid.
Hubungan antara Pulp loss dengan bahan chemical AKD dapat dilihat
pada gambar 5 dibawah ini.
o Pulp Loss
o AKD
4
3
2
1
0
10
15
20
25
Tanggal Produksi
12
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
penggunaan AKD, serat yang hilang dan jatuh di wire cenderung semakin
sedikit.
5. Kesimpulan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa pulp Loss dapat disimpulkan, feed pulp tidak
seluruhnya terkonversi menjadi kertas dan pengaruh chemical Retention aid
dan AKD dapat mempengaruhi pulp loss yang di dapat. Saat pengunaan
retention aid yang besar maka didapat pulp loss yang kecil dan saat
penggunaan retention aid yang rendah didapat pulp loss yang tinngi. Dan
penggunaan AKD cenderung berpengaruh terhadap harga pulp loss. Semakin
sedikit penggunaan AKD, harga pulp loss cenderung besar.