Professional Documents
Culture Documents
Addri Muhtarom
F1D014028
Muhtarom
Pendahuluan
Pada abad ke-21 ini, peran dari marketing politik sangat berpengaruh
dalam proses politik di Indonesia. Salah satunya adalah dibutuhkannya marketing
politik dalam proses pemilihan calon presiden dan wakil presiden untuk
memperoleh suara terbanyak atau kemenangan dalam pemilihan umum.
Marketing politik itu sendiri adalah proses yang memungkinkan adanya
pertukaran di zona politik yang mengarah pada saat pemilihan umum, pemilihan
kepala daerah, dan pemilihan gubernur. Marketing politik atau pemasaran politik
tidak hanya dilihat dari periode kampanye saja tetapi, partai politik harus terus
memperhatikan, menampung, dan menyalurkan aspirasi rakyat. Pemasaran politik
yang dimaksud memberikan informasi mengenai kandidat atau calon Presiden dan
Wakil Presiden, visi, misi dan program yang akan dilakukan oleh masing-masing
kandidat melalui saluran-saluran komunikasi yang diarahkan kepada rakyat
Indonesia. Marketing politik sukses diterapkan partai politik pada pemilihan calon
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Pada tahun 2014 ini, telah dilaksanakan pemilihan umum calon Presiden
dan Wakil Presiden periode 2014-2019. Pemilihan umum dilakukan secara
langsung oleh rakyat Republik Indonesia sehingga lebih terciptanya pemilihan
yang sesuai dengan hati nurani rakyat, jujur dan adil. Pemilihan umum ini
dimenangkan oleh kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yaitu pasangan no urut 2,
Joko Widodo dan Jusuf Kalla atau akrab dengan sebutan Jokowi-JK. Hasil dari
perhitungan akhir, Jokowi-JK mendapatkan perolehan 70.997.859 suara
sedangkan rivalnya dari kubu Koalisi Merah Putih (KMP) pasangan Prabowo
Subianto dan Hatta Rajasa atau akrab dengan sebutan Prabowo-Hatta dengan no
urut 1 mendapatkan perolehan 62.576.444 suara.1 Dari hasil tersebut,
membuktikan bahwa rakyat Indonesia benar-benar peka terhadap kemajuan
bangsa Indonesia yang membutuhkan sosok pemimpin yang bukan hanya sekedar
janji manis dan gagah perkasa, namun rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin
1. Eka K. Roban. Hasil Pemilu Jokowi-JK, Diakses pada tanggal 2 Desember 2014,
http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/07/22/jokowi-jk-unggul-84-juta-suara-ini-hasilfinal-rincian-perolehan-tiap-provinsi-versi-kpu.
Muhtarom
2. Indra Bastian, Akuntansi untuk LSM dan Partai Politik (Jakarta: Erlangga, 2007), 51.
Muhtarom
Muhtarom
dan mengajak orang untuk turut ktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai.
Ketika terjadi perbedaan pendapat di tengah masyarakat, partai politik berupaya
untuk mengatasinya. Namun, semestinya hal ini dilakukan bukan untuk
kepentingan pribadi atau partai itu sendiri melainkan untuk kepentingan umum.
Secara garis besar peran dan fungsi partai politik dapat dibedakan menjadi
dua. Pertama, peran dan tugas internal organisasi. Dalam hal ini, organisasi partai
politik memainkan peran penting dalam pembinaan, edukasi, pembekalan,
kaderisasi dan melanggengkan ideologi politik yang menjadi latar belakang
pendirian partai politik. Kedua, partai politik juga mengemban tugas yang lebih
bersifat ekstrenal organisasi. Disini peran dan fungsi organisasi partai politik
terkait dengan masyarakat luas, bangsa dan negara.
Kemenangan Jokowi-JK dalam pemilihan umum 2014, tidak luput dari
dukungan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang
terdiri dari partai PDIP, Nasdem, PKB dan Hanura. Dalam proses pemilihan
umum, keempat partai tersebut membuat tim sukses yang bertujuan dalam
menyukseskan dan memenangkan kandidat yang diusungnya. Tim sukses dipilih
berdasarkan keahlian yang dimiliki dari masing-masing individu dan dipilih
melalui hasil kesepakatan bersama.
Bagian-bagian dalam tim sukses Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yaitu
sebagai berikut:
1. Penasihat
Penasihat betugas untuk memberikan usulan dan saran terhadap kebijakan yang
akan dilaksanakan oleh kandidat serta mempertimbangkan baik buruknya jalan
yang akan diambil oleh kandidat tersebut untuk memperoleh kemenangan.
Contohnya: Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai
Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum
Partai Hanura Wiranto;
2. Pengarah
Muhtarom
Muhtarom
tugasnya, tenaga ahli diatur melalui mekanisme job description yang sesuai
dengan bidang keahliannya.
Contohnya: Sukardi Rinakit, Andreas Pareira, Arie Sumarmo, Arief Budimanta,
Ady Prasetyono, Heri Achmadi, Ida Fauziah, M Prakosa, Muhtosim Arief,
Musdah Mulia, Pataniari Siahaan, Rizal Sukma, Syaifullah Mashum, Sakti Wahyu
Trenggono, Sihar Sitorus, dan Silverius Sonny;
7. Tim survei
Tim survei berarti meninjau tempat yang akan dipilih sebagai lokasi kampanye
dan menentukan lokasi mana yang menunjang kapasitas penduduk.
Contohnya: Dolfie, Abdul Malik Haramain, Chris Watubun, M Fariza, Y Irawady,
Harry Ashar, Hendra Kusumah, Sarwoto, Susaningtyas Nero Handayani
Kertopati, dan Yunandar Perwira;
8. Tim debat
Tim debat bertugas berkoordinasi dengan tim ahli untuk mempersiapkan debat
visi-misi calon Presiden dan Wakil Presiden di hadapan publik dan memberikan
informasi-informasi penting ke calon Presiden dan Wakil Presiden yang
diusungnya.
Contohnya: Maruarar Sirait, Akbar Faisal, Helmi Faisal Zaini, Poempida
Hidayatullah, dan Samual Watimena;
9. Tim penggalangan
Tugas dari tim penggalangan dana adalah mencari uang di luar partai untuk
menambah modal dalam proses sebelum dan sesudah kampanye.
Contohnya: Jenderal TNI (Purn) Farchrul Rozi, Ameliiyani, Budiman Sudjatmiko
(desa), Christine Hakim (budaya), Djafar Badjeber, Edy Junaidi, Franky Sibarani
(pengusaha), Iqbal Alan Abdullah, Mindo Sianipar (tani dan nelayan), Puti Guntur
Soekarno (guru), Richard Samberra dan Utut Adianto (atlet), Rieke Diah Pitaloka
(buruh), dan Samuel Koto;
10. Tim penggerak pemilih
Tugasnya adalah memberikan blusukan-blusukan ke rumah penduduk dan
membuat rencana yang bertujuan untuk menarik simpati massa agar mendukung
kandidat yang didukungnya.
Muhtarom
Muhtarom
Marketing Politik
Sejak Konsep marketing diutarakan Kotler ditahun 1972 mengemukakan
bahwa marketing berlaku baik pada sektor publik dan non-komersial. Cakupan
dari marketing ini sangatlah luas.Marketing politik merupakan metode dan konsep
aplikasimarketing dalam konteks politik, marketing dilihat sebagai seperangkat
metode yang dapat memfasilitasi kontestan (individu atau partai politik) dalam
memasarkan insiatif politik, gagasan politik, isu politik, ideologi partai,
karakteristik pemimpin partai dan program kerja partai kepada masyarakat atau
kontestan.6 Marketing menurut Bruce I Newman adalah proses memilih customer,
menganalisa kebutuhan mereka dan kemudian mengembangkan inovasi produk,
advertising, harga dan strategi distribusi dalam basis informasi. Marketing dalam
pengertian Bruce bukan dalam pengertian marketing biasa, melainkan produk
politik berupa imeg politisi, platform, pesan politik dan lain-lain yang dikirim ke
audiens yang diharapkan menjadi konsumen yang tepat.7 Contoh penerapan
marketing yang paling nyata di Indonesia adalah positioning dalam kampanye
politik. Mengingat keberagaman masyarakat Indonesia, maka positioning seorang
kandidat ataupun parpol harus dilakukan secara berbeda untuk setiap segmen
Muhtarom
8. Miriam Budhiardjo, Partisipasi dan Partai Politik (Jakarta: PT.Gramedia, 1982), 12.
9. Mochtar Masoed, Negara, Kapital dan Demokrasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2003), 43.
Muhtarom
aktivitas politik yang meliputi kampanye, iklan politik melalui media massa cetak,
audio (radio), maupun audio visual (televisi), serta media lainnya seperti spanduk,
pamflet, selebaran, bahkan komunikasi antar pribadi yang berbentuk face to face
(tatap muka) atau lobby yang berisi janji politik lainnya guna meyakinkan pemilih
sehingga pada pencoblosan dapat menentukan pillihannya terhadap salah satu
partai politik yang menjadi peserta pemilihan umum untuk mewakilinya dalam
badan legislative maupun eksekutif.10
Adapun tujuan pemilihan umum Asas pemilu menurut UU No.23 tahun
2003, tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, menurut Undang-Undang
No.23 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, yaitu pemilu
presiden dan wakil presiden diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih
Presiden dan Wakil Presiden yang memperoleh dukungan yang kuat dari rakyat
sehingga mampu menjalankan fungsi-fungsi kekuasaan pemerintah negara dalam
rangka tercapainya tujuan nasional sebagaimana diamanatkan Undang-Undang
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1. Langsung
meliputi: Artinya rakyat pemilih mempunyai hak untuk secara langsung
memberikan suaranya sesuai dengan kehendak hati nuraninya tanpa perantara.
2. Umum
Artinya semua warga negara yang telah berusia 17 tahun atau telah menikah
berhak untuk ikut memilih dan telah berusia 21 tahun berhak dipilih dengan tanpa
ada diskriminasi.
3. Bebas
Artinya rakyat pemilih berhak memilih menurut hati nuraninya tanpa ada
pengaruh, tekanan, atau paksaan dari siapa pun.
4. Rahasia
Artinya rakyat pemilih dijamin oleh peraturan tidak akan diketahui oleh pihak
siapa pun dan dengan jalan apa pun siapa yang dipilihnya atau kepada siapa
suaranya diberikan.
10. John T. Ishiyama, Ilmu Politik Dalam Paradigma Abad Ke-21 (Jakarta: PT. Kencana,
2013), 456.
Muhtarom
Muhtarom
unjuk rasa. Dalam hal ini, efek komunikasi politik yang diharapkan adalah
terciptanya pemahaman terhadap sistem pemerintahan dan partai-partai politik, di
mana nuansanya akan bermuara pada pemberian suara dalam pemilihan umum.12
Pemberian suara ini sangat menentukan dalam kemenangan Jokowi-JK di pemilu
2014.
Komunikasi politik menurut McNair memiliki lima fungsi dasar, yakni
sebagai berikut.
1. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai keadaan yang sedang
dialami oleh bangsa indonesia itu sendiri.
2. Mendidik masyarakat terhadap arti dan signifikansi fakta yang ada.
3. Menyediakan diri sebagai platform untuk menampung aspirasi rakyat sehingga
bisa dijadikan sebuah topik dalam menjalankan kebijakan.
4. Membuat publikasi yang ditujukan kepada calon Presiden dan Wakil Presiden.
5. Menyalurkan program-program yang akan dijalankan oleh masing-masing
kandidat yang diusungnya kepada media massa.13
Sedangkan pemilihan umum adalah salah satu pilar utama dari sebuah
demokrasi. Salah satu konsepsi modern diajukan oleh Joseph Scumpeter, yang
menempatkan penyelenggaraan pemilihan umum yang bebas dan berkala sebagai
kriteria utama bagi sebuah sistem politik agar dapat disebut sebagai sebuah
demokrasi. Pemilu merupakan cara yang paling kuat bagi rakyat untuk
berpartisipasi dalam demokrasi perwakilan modern. Joko Prihatmoko mengutip di
dalam Journal of Democracy, bahwa pemilu disebut bermakna apabila
memenuhi tiga kriteria, yaitu keterbukaan, ketepatan, dan keefektivan. sebagai
salah satu sarana demokratis. Pemilihan umum merupakan salah satu bentuk
pendidikan politik yang terbuka dan bersifat massal, sehingga diharapkan dapat
berfungsi dalam proses pendewasaan dan pencerdasan pemahaman politik
masyarakat. Melalui pemilu akan terwujud suatu infrastruktur dan mekanisme
demokrasi serta membangkitkan kesadaran masyarakat mengenai demokrasi.
12. Hafied Cangara, Komunikasi Politik: konsep, teori dan strategi (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2009), 75.
13. Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat, Paradigma, Teori, Tujuan, Strategi
dan Komunikasi Politik Indonesia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), 34.
Muhtarom
Masyarakat diharapkan pula dapat memahami bahwa fungsi pemilu itu adalah
sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat, keabsahan pemerintah, dan
pergantian pemerintahan secara teratur.
komunikasi politik yang dilakukan oleh partai politik terhadap masyarakat
sangat diperlukan dalam menghadapi sebuah pemilihan umum.14 Keberhasilan
suatu strategi komunikasi politik oleh partai politik dalam merencanakan dan
melaksanakan, akan ikut berperan pada hasil perolehan suara partai politik dalam
pemilu. Strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh partai politik harus
menyesuaikan dengan sistem politik yang ada di Indonesia. Oleh karena itu,
sistem politik mau tidak mau turut mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
komunikasi yang dilakukan oleh partai politik. Melihat bahwa komunikasi politik
merupakan salah satu masukan yang menentukan bekerjanya semua fungsi dalam
sistem politik, Bisa dikatakan komunikasi politik sebagai bagian dari sistem
politik merupakan satu konsepsi yang menyatakan bahwa semua gejala sosial,
termasuk gejala komunikasi dan politik, adalah saling berhubungan dan saling
mempengaruhi.15
Penggunaan media sangatlah penting dalam proses kampanye dan
sosialisasi politik pada pemilu. Dalam konteks politik modern, media massa
bukan hanya menjadi bagian yang integral dari politik, tetapi juga memiliki posisi
yang sentral dalam politik. Media massa merupakan saluran komunikasi politik
yang banyak digunakan untuk kepentingan menyebarluaskan informasi, menjadi
forum diskusi publik dan mengartikulasikan tuntutan masyarakat yang beragam.
Semua itu dikarenakan sifat media massa yang dapat mengangkut informasi dan
citra secara massif dan menjangkau khalayak yang begitu jauh, beragam, dan luas.
Dengan karakter yang dimilikinya, media menjadi kekuatan yang bisa
menyatukan dan menggiring opini masyarakat kepada salah satu partai politik
perserta pemilu dengan memberikan arah ke mana mereka harus berpihak dan
prioritas- prioritas apa yang harus dilakukan. Dengan kemampuannya, media
Muhtarom
Muhtarom
Kesimpulan
17. Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa (Jakarta: Rajagrafindo Persada,
2012), 63
Muhtarom
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari pulau-pulau dan memiliki segudang
masalah, mulai dari kemacetan, banjir dan masalah sosial. Jumlah penduduk yang
semakin meningkat tidak didukung dengan lahan yang ada mengakibatkan banjir
karena tidak adanya lahan resapan air pada saat hujan. Saat inilah rakyat
membutuhkan ide segar yang tentunya pemikiran dan kebijakan baru yang
berjangka panjang, bukan yang semata-mata berjangka pendek untuk kepentingan
pribadi atau kelompok sehingga Indonesia menjadi lebih baik. Seperti yang
dikampanyekan Jokowi-JK Revolusi Mental yang dalam kampanyenya banyak
mengumbar janji dan program-program yang akan dijalani ketika terpilih. Dalam
kampanyenya, peran tim sukses sangat dibutuhkan untuk dapat menjalankan
marketing politiknya. Tim sukses dibentuk melalui seleksi secara ketat. Melalui
seleksi tersebut dapat menghasilkan aktor-aktor politik yang bisa mengelola
elemen-elemen marketing politik. agar marketing politik dapat efektif, maka
partai atau politisi harus mampu merumuskan satu fokus atas sasaran yang dituju.
Partai politik melalui tim suksesnya harus mampu mengenali simpatisannya.
Dengan demikian, maka partai politik akan mampu merumuskan citra kandidat
atau kontestan yang diinginkan dan fokus dalam membidik tujuannya.
Pengelolaan marketing politik membawa pengaruh besar terhadap
elektabilitas sebuah partai politik dan calon kandidatnya. Pengaruh tersebut
membawa citra positif yang dimiliki Jokowi-JK sebagai pemimpin yang ideal.
Pada dasarnya pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang memiliki pencitraan
positif dan memiliki program kebijakan yang bagus pula. Tanggung jawabnya pun
sangat tinggi yang akan membawa jakarta baru nantinya yang diserukan pada saat
kampanye. Namun, cara Jokowi-JK berkampanye merupakan permainan cerdas
dari tim suksesnya dalam meraup suara. Cara berkampanye itu adalah terobosan
baru yang efektif. Serta bersih dari kesan buruk kampanye-kampanye kandidat
lain yang setelah pemilu selesai hanya bisa mengotori lewat atribut kampanyenya.
Kampanye lewat media jejaring sosial, blusukan, membuat branding atau ciri khas
ini termasuk kampanye yang hemat, efisien dan sederhana.
Muhtarom
Saran
Pada akhirnya, semua ini merupakan sebuah pembelajaran politik bagi
partai politik maupun koalisi dan juga masyarakat. Agar bisa lebih kritis dan
cerdas dalam memilih pemimpin yang baru. Serta, bagaimana pengelolaan
elemen-elemen marketing politik bisa memberikan pengaruh besar terhadap
kemenangan pada saat pemilu. Dipihak lain masyarakat Indonesia juga harus
memperlihatkan kesadaran politik dan berpartisipasi dalam memilih, dari hasil
pemilu masih terdapat sekian pensen masyarakat yang golput. Selain itu, memiliki
banyak uang dan kekuasaan tidak selalu memberikan jaminan untuk menang dan
hanya dapat mengotori Indonesia lewat kampanyenya. Menjadikan Jokowi-JK
sebagai contoh kampanye yang hemat, sederhana namun efektif dalam menarik
simpatik masyarakat Indonesia. Pasangan yang memiliki slogan Salam 2 Jari itu
harus mampu memenuhi harapan publik mengurai benang kusut permasalahan di
Indonesia.
Bibliografi
Ardial. Komunikasi Politik. Jakarta: Indeks, 2010.
Arifin, Anwar. Komunikasi Politik: Paradigma, Teori, Aplikasi, Strategi
Komunikasi Politik Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2003.
Bastian, Indra. Akuntansi untuk LSM dan Partai Politik. Jakarta: Erlangga, 2007.
Budhiardjo, Miriam. Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta: PT. Gramedia, 1982.
Budianto, Heri. Media dan Komunikasi Politik. Jakarta: Pusat Studi Komunikasi
dan Bisnis UMB, 2011.
Budiarjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2008.
Cangara, Hafied. Komunikasi Politik: konsep, teori dan strategi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2009.
Firmanzah. Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 2008.
http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/05/23/1833256/Ini.Tim.Sukses.
Pemenangan.Jokowi-JK.di.Pilpres.
Muhtarom
http://www.pengertianahli.com/2014/2/pengertian-partai-politik-menurutahli.html
http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/07/22/jokowi-jk-unggul-84-jutasuara-ini-hasil-final-rincian-perolehan-tiap-provinsi-versi-kpu.
Ishiyama, John T. Ilmu Politik Dalam Paradigma Abad Ke-21. Jakarta: PT.
Kencana, 2013.
Masoed, Mochtar. Negara, Kapital, dan Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003.
Newman, Bruce I. Handbook of Political Marketing. California: Sage Publication,
1999.
Tamburaka, Apriadi. Agenda Setting Media Massa. Jakarta: Rajagrafindo Persada,
2012.