You are on page 1of 8

TES SENSITIFITAS KUMAN TERHADAP ANTIBIOTIK

(ANTIBIOTIC SENSITIVITY TEST)


Pemeriksaan uji kepekaan kuman terhadap antibiotika ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui obat-obat yang paling cocok (paling poten) untuk kuman penyebab
penyakit terutama pada kasus-kasus penyakit yang kronis,
2. Untuk mengetahui adanya resistensi bakteri terhadap berbagai macam antibiotika.
Secara garis besar suatu kuman akan resisten terhadap suatu antibiotika karena beberapa faktor,
antara lain :
1. Kuman tersebut memang resisten terhadap antibiotika yang diberikan,
2. Akibat pemberian dosis dibawah dosis pengobatan/rasional,
3. Akibat penghentian obat sebelum kuman tersebut betul-betul terbunuh oleh antibiotika.

Penentuan kepekaan kuman terhadap antibiotika ini dapat dilaksanakan dengan 2 cara, yaitu cara
difusi dan cara dilusi.
A. Cara difusi
a. Kirby Bauer
Dilakukan pada medium Muller Hinton (MH) agar dalam petri disk dengan menggunakan
cakram antibiotik yang mempunyai konsentrasi tertentu.
Teknik metode kepekaan antibiotika Kirby Bauer sebagai berikut :
1. Pembuatan larutan 0,5 Mc. Farland

1% BaCl2 (16 l)

1% H2SO4 (3,3 l)

2. Masukkan 4-5 koloni kuman ke dalam medium TSB (Trypticase Soy Broth)
3. Buat kekeruhan biakan kuman sesuai dengan kekeruhan 0,5 Mc. Farland (dengan
latar belakang hitam)
4. Celupkan lidi kapas steril ke dalam biakan cair kuman
5. Peraslah lidi kapas yang telah basah pada dinding dalam tabung
6. Usapkan lidi kapas tersebut pada seluruh permukaan medium MH, ulangi prosedur ini
2x lagi sambil memutar plate 60, kemudian biarkan plate 3-5 menit pada suhu ruang

tapi tidal lebih dari 15 menit, supaya medium benar-benar kering sebelum ditempeli
cakram antibiotika
7. Ambillah cakram antibiotika dengan pinset yang telah disediakan
8. Letakkan cakram antibiotika di permukaan medium agar dan sedikit ditekan
9. Inkubasi pada suhu 37C selama 24 jam dan lihat hasilnya pada keesokan harinya
10. Ukur diameter zona hambat yang terbentuk
b. Sumuran
1. Langkah 1-6 sama dengan cara Kirby Bauer
2. Buat sumuran pada agar dengan garis tengah tertentu menurut kebutuhan
3. Teteskan larutan antibiotika yang digunakan pada sumuran
4. Inkubasi pada suhu 37C selama 18-24 jam
5. Ukur diameter zona hambat yang terbentuk
c. Pour Plate
1. Langkah 1-3 sama dengan cara Kirby Bauer
2. Dengan menggunakan cara khusus, ambillah satu mata ose dan masukkan dalam 4ml
agar base 1,5% yang mempunyai temperatur 50C (diambil dari waterbath)
3. Setelah larutan kuman tersebut dibuat homogen, tuanglah pada medium MH
4. Tunggulah sebentar sampai agar tersebut membeku, letakkanlah cakram antibiotika
5. Inkubasi pada suhu 37C selama 15-20 jam
6. Bacalah dengan disesuaikan standar masing-masing antibiotika
Tabel 1 Interpretasi diameter zona hambat dan korelasinya dengan MIC

No

Antibiotik

disk
(gr)

Resisten()

Intermediate

10

11

12-13

11

Staphylococcus
Hemophylus

Ampicilin
Kuman Perut&

Korelasi dengan MIC

Zona diameter (mm)

Isi

(gr/ml)
Sensitif

Resisten()

Sensitif (<)

14

32

12-13

14

32

20

21-28

29

0,2

19

20

2,0

17

18-22

23

32

16

(>)

Enterococcus

Carbenillin
Proteus

50

Pseudomonas

12

13-14

15

250

125

Cephalotin

30

14

15-17

18

32

10

Chloramphenicol

30

12

13-17

18

25

12,5

Clindamycin

14

15-16

17

Erythromycin

15

13

14-17

18

Gentamycin

10

12

13

Kanamycin

30

13

14-17

18

25

Methicilin
Staphylococcus

10-13

14

10

Neomycin

30

12

13-16

17

10

11

Penicilin G

10

Staphylococcus

unit

20

21-28

29

0,1

11

12-20

22

32

1,5

Kuman lain
12

Polimixin B

300

9-11

12

50

13

Streptomycin

10

11

12-14

15

15

14

Tetracyclin

30

14

15-18

19

12

15

Vancomycin

30

10-11

12

16

Sulfa

250-

12

13-16

17

35mg/100ml

10mg/100ml

300
17

Sulfamethoprin

25

10

11-15

16

200

35

18

Nitrofurantoin

300

14

15-18

19

100

25

19

Nalidic acid

30

13

14-18

19

32

12

B. Cara dilusi
a. Metode makro broth dilution
1. Buatlah seri pengenceran antibiotika
2. Pertumbuhan kuman dalam media cair yang dipakai mengandung 106 CFU/ml
3. Dari masing-masing pengenceran antibiotik diambil 1ml, dimasukkan dalam tabung,
kemudian tambahkan 1ml suspensi kuman
4. Untuk kontrol bisa dipakai

Suspensi antibiotika

Suspensi kuman

Media

Aquades yang digunakan + media

5. Inkubasi pada suhu 35C selama 15-20 jam


6. Cari MICnya
Note : Konsentrasi Hambat Minimal (KHM)/Minimal Inhibitory Concentration (MIC) dari
suatu antibiotika adalah konsentrasi terkecil antibiotika yang mampu menghambat
pertumbuhan kuman.
Tabel 2 Pelarut dan Pengencer antibiotika
No

Antibiotika

Pelarut

Pengencer

1.

Ampicillin

Buffer fosfat ph 8,0 +0,14

Buffer fosfat ph 0,1 M

2.

Carbenicillin

Aqua

Aqua

3.

Cephalotin

Buffer fosfat 0,1 M ph 6,0

Aqua

4.

Chloramphenicol

Ethanol

Aqua

5.

Clindamycin

Aqua

Aqua

6.

Cycloserine

Aqua

Aqua

7.

Erythromycin

Ethanol

Aqua

8.

Ethambuthol

Aqua

9.

Flucilosin

Saline 0,85%

Saline 0,85%

10.

Gentamycin

Buffer fosfat 0,1 M ph 8

Aqua

11.

Isoniazid

Aqua

Aqua

12.

Kanamycin

Buffer fosfat 0,1 M ph 8

Aqua

13.

Nalidic acid

Naoh 1 N

Aqua

14.

Nitri furantoin

Dimethyl paramide

Aqua

15.

Oxacillin

Aqua

Aqua

16.

P Amino salisilat

Aqua

Aqua

17.

Penicilin

Aqua

Aqua

18.

Polymixyn

Aqua

Aqua

19.

Rifampicin

Dimethyl sulfacid

Buffer fosfat ph 7

20.

Streptomycin

Aqua

Aqua

21.

Sulfanamide

Aqua

Aqua

22.

Tetracyclin

Aqua

Aqua

23.

Vancomycin

Aqua

Aqua

b. Metode agar dilusi


Dapat untuk mendeteksi mikroba campuran atau yang terkontaminasi
Cara mengerjakan adalah sbb :
1. Lakukan pengenceran antibiotik dalam berbagai konsentrasi (10 konsentrasi), seperti
di bawah ini :
Tabel 3 Pengenceran antibiotika
larutan antibiotika

Aquadest steril

Konsentrasi

konsentrasi akhir pada petri (1 ml

(vol)

(mgr/IU/ml)

antibiotik + 9 ml agar)

volume

mgr/IU/ml

mgr/IU/ml

log 2

6,4

2000

3,6

1280 (I)

128

1280 (dari I)

640

64

1280

320

32

1280

160 (II)

16

160 (dari II)

80

160

40

160

20 (III)

20

10

20

0,5

-1

20

2,5

0,25

-2

2. Campur tiap pengenceran antibiotika dengan medium MH dengan perbandingan 1 : 9


pada temperatur 50C. Setelah tercampur homogen dituang pada petri diameter 10
mm, 25ml tiap petri, setelah agar beku disimpan pada 4C dan sebaiknya digunakan
sebelum 24jam
3. 4-5 koloni kuman yang diperiksa disuspensikan dalam media kaldu yang cocok (ex :
TSB) dengan kekeruhan :

Enterobacteriaceae 5 x 107 9 x 107 CFU/ml

Pseudomonas aerugenosa 108 5 x 108 CFU/ml

Kemudian suspensi tersebut diencerkan dengan garam fisiologis atau MH Broth


dengan perbandingan 1 : 20
4. Hasil pengenceran di atas diambil 0,001 0,002 ml dengan ose khusus, ditanam pada
media yang sudah mengandung antibiotik di atas dengan diameter penanaman 5-8

mm. juga pada media yang sudah mengandung antibiotika kontrol. Kemudian
inkubasi pada suhu 35C selama 16-20 jam
5. Untuk kontrol pada setiap seri pemeriksaan :

Ditanam juga Staphylococcus aureus ATCC 25923, E.coli AT 25922, P.


aerugenosa

Agar MH tanpa antibiotika, tanpa penambahan darah

Agar MH tanpa antibiotika dengan penambahan darah

Gambar tes sensitifitas

Disk method

Tube method

Zona hambat

Antibiotic sensitivity test


Tugas mahasiswa :
1. Lakukan langkah-langkah seperti petunjuk dan amati !
2. Gambarlah alat dan media yang ada dalam demonstrasi (warna gambar sesuai dengan
asli)!
3. Buat laporan praktikum masing-masing kelompok satu laporan dengan ketentuan sebagai
berikut :

Ditulis di folio bergaris (tulis tangan)

Terdiri dari :
o Judul praktikum
o Tujuan praktikum

o Dasar teori
o Alat dan bahan
o Hasil pengamatan
o Pembahasan
o Kesimpulan dan
o Daftar pustaka

Laporan dikumpulkan paling lambat seminggu setelah pelaksanaan praktikum

You might also like