Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
- DHF atau Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
aedes aegepti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat
-
II.
KLASIFIKASI
Berdasarkan derajat penyakitnya,DHF dibedakan menjadi 4 yaitu:
1. Derajat I
Demam disertai gejala klinis lain dan uji tourniket
positif,
III.
ETIOLOGI
Etiologi penyakit DHF dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Virus dengue sejenis arbovirus.
2. Virus dengue yang tergolong dalam family Flaviridae dan dikenal dengan 4
serotif:
IV.
V.
C.
PEMERIKSAAN FISIK
Terdiri dari 4 tes yaitu:
1. Pemeriksaan Darah Lengkap
- Trombosit menurun
- HB meningkat lebih dari 20 %
- HT meningkat lebih dari 20%
- Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3.
- Protein darah rendah
- Ureum pH dapat meningkat.
- Na dan Cl rendah.
2. Pemeriksaan serologi: uji HI (Hemoglutination Inhibition Test)
3. Rongent Thorax. : efusi pleura
4. Uji test tourniket : positif.
INSIDEN
Wabah pertam terjadi pada tahun 1780-an secara bersama di Asia,afrika dan
amerika Utara.penyakit ini dikenali dan dinamai pada tahun 1779. Kasus DBD di
Indonesia termasuk terbesar di dunia setelah Thailand. Setiap tahunnya penyakit ini
ditemukan pada tahun 1968 hingga 1998. Rata rata 18 ribu penderita dirawat dan
dari jumlah tesebut sekitar 700 sampai 750 penderita meninggal.
KLB demam berdarah terjadi di Indonesia,tepatnya di Jakarta, pada tahun 1998
yang mencapai 15.452 dan angka kematian 134 orang. Penyakit ini adalah siklus 5
tahun dan penderita utamanya dadalah anak-anak.
VI.
PROGNOSIS
Infeksi dengue umumnya mempunyai prognosis baik,DF dan DHF tidak ada yang
mati. Kematian dijumpai pada waktu ada perdarahan yang berat,syok yang tidak
teratasi,efusi pleura, dan asites berat serta kejang. Kematian juga bias disebabkan oleh
sepsis karena tindakan dan lingkungan bangsal rumah sakit yang kurang bersih.
Kematian terjadi pada kasus berat yaitu pada muncul komplikasi pada system saraf,
kardiovascular, pernafasan,darah,dan orang lain.
MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinis berfariasi diantaranya:
- Demam ringan atau demam tinggi(> 370C) yang tiba- tiba dan
-
X.
KOMPLIKASI
Adapun komplikasinya:
- Pendarahan luas
- Shock atau rejatan
- Efusi pleura
- Penurunan kesadaran
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan penyakit DHF terdiri dari :
a. Pencegahan.
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk virus Flavivirus demam
berdarah. Pencegahan utama demam berdarah terletak pada penghapusan
faktor nyamuk DBD.
Cara pencegahan DBD :
- Bersihkan tempat penyimpanan air.
b. Terapi
- Bagian terpenting adalah terapi suportif. Pasien disarankan agar
-
yang berlebihan.
Tirah baring.
Transfuse platelet dilakukan jika junlah platelet menurun drastis.
Pengobatan alternative dengan jus jambu biji.
Minum yang banyak; 1,5 -2 liter/24 jam (susu, iar gula,the,sirup atau
XI.
PENGOBATAN
Pengobatan DBD dibedakan berdasarkan tingkat keparahan:
a. Pada pasien DBD tanpa penyulit.(derajat I dan II)
- Medikamentosa yang bersifat simtomatis. Untuk hiperpireksia dapat diberi
kompres, antipiretik golongan asetaminofen,eukinin,atau dipiron dan
-
sekunder.
- Pemasangan infuse NaCl atau RL sesuai kebutuhan.
b. Pada pasien DBD dengan tanda shock
- Pemasanan infuse dipertahankan selana 12- 48 jam dan setelah shock
-
teratasi
Dapat diberikan plasma atau plasma ekspander atau dekstran atau preparat
B. ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien/biodata (anak)
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat kesehatan keluarga
nadi lemah.
Grade II Kesadaran CM,keadaan umum lemah,nadi
teratur.
b. Kepala dan leher
Kepala tersa nyeri,muka
(flusy),mata
tampak
anemis,hidung
kemerahan
karena
terkadang
demam
mengalami
Adanya
-
perasaan
menangis,merengek,kacau.
Makanan dan cairan
Anoreksia,mual, muntah,
tidak
perubahan
berdaya,ansietas,
rasa,
penurunan
BB,
pharingitis, disfagia.
Neurosensorik
Perubahan dalam rasa, pusing,penurunan koordinasi.
Nyeri
Nyeri abdomen,sakit kepala, nyeri tulang dan sendi.
Pernafasan.
Ada cuping hidung/tidak.
Tujuan :
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
gangguan cairan volume tubuh dapat teratasi.
Kriteria Hasil :
Intervensi :
Tujuan :
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
hipertermi dapat teratasi.
Kriteria Hasil :
Suhu tubuh kembali normal
Intervensi
Tujuan :
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
gangguan pemenuhan nutrisi dapat diatasi
Kriteria Hasil :
Intak nutrisi klien ( anak ) mengkat
Intervensi :
R / Mencegah mual
4. Beri minunm air hangat jika anak mengeluh mual
R / Mencegah mual
5. Kolaborasikan dengan dokter dalam member obat anti emetic
6. Kolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan diet
4. Kurang pengetahuan keluarga tentang proses penyakit berhubung dengan
kurangnya informasi
Tujuan :
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan
pengetahuan keluarga terhadap penyakit meningkat
Kriteria Hasil :
Keluarga klien mengerti tentang proses penyakit
Intervensi :
Tujuan :
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan shoch
hipovolemik dapat teratasi
Kriteria Hasil :
Volume cairan tubuh kemballli normal , kesadaran compos mentis
Intervensi :
POHON MASALAH
Infeksi virus
dengue
Viremia
Reaksi
antigen
antibodi
Kurang
informasi
Kurang
pengetahuan
suprepresi sumsum
tulang
Infeksi
Mengaktifkan
sistem
komplemen
Histamin
dilepas
Tidak
nafsu
maka
n
Perubahan
nutrisi kurang
dari
kebutuhan
tubuh
Hepatomega
li
Acites
Mual
dan
muntah
dema
m
Hiperter
mia
Permeabilitas
membran
meningkat
Fungsi
trombosis
trobositopen
ia
Pendarahan
Kekurangan
volume cairan
Resiko syok
hipovolemi
Fungsi
koagulasi
DAFTAR PUSTAKA
Suriadi, Yuliani R. (2001). Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi I. Jakarta, CV Sagung Seto
Sumarno, S. 2002. Buku Ajar IKA infeksi dan penyakit tropis IDAI edisi 1. Edisi I . Jakarta: FKUI
Nursalam. 2005. Asuhan keperawatan Bayi dan Anak .Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. 2005. Asuhan keperawatan Bayi dan Anak .Jakarta: Salemba Medika
Christanty , Effendy. 1995. Perawatan Pasien DHF. Jakarta : EGC