Professional Documents
Culture Documents
Gastroenteritis
NAMA KELOMPOK
1. ELIS NIAWATI
2. ERNITA ESTI VINANI
3. WAHYU AWALUDIN
PENGERTIAN
Gastroenteritis adalah suatu keadaan pengeluaran
tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya,
ditandai dengan peningkatan volume, keenceran,
serta frekuensi lebih dari 3 kali dan pada neonatus
lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir
darah. (Hidayat, 2006 : 12)
Etiologi
1. Faktor Infeksi
- Infeksi enteral
- Infeksi Parenteral
2. Faktor Malabsorpsi
3. Faktor Makanan
4. Faktor Psikologis
PATOFISIOLOGI
Gastroenteritis dapat ditularkan melalui rute rektal oral dari orang ke orang
beberapa fasilitas keperawatan harian juga meningkatkan resiko diare.
Transport aktif akibat rangsang toksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam
usus halus, sel mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatkan sekresi
cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa
intestinal sehingga menurunkan area permukaan intestinal.
Iritasi usus oleh suatu patogen mempengaruhi lapisan mukosa usus, sehingga
terjadi peningkatan produk-produk sekretorik, termasuk mukus. Iritasi oleh
mikroba juga mempengaruhi lapisan otot sehingga terjadi peningkatan
motilitas menyebabkan banyak air dan elektrolit terbuang karena waktu yang
tersedia untuk penyerapan zat-zat tersebut dikolon berkurang. Individu yang
mengalami diare berat dapat meninggal akibat syok hipovolemik dan kelainan
elektrolit.toksin colera yang ditularkan melalui bakteri kolera adalah contoh
dari bahan yang sangat merangsang motilitas dan secara langsung dapat
menyebabkan sekresin air dan elektrolit ke dalam usus besar sehingga unsurunsur plasma yang penting ini terbuang dalam junlah yang besar.
Lanjutan
*Gangguan absorpsi cairan dan elektrolit dapat menyebabkan pandangan dan
PATOFLOW
Komplikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pemeriksaan Penunjang
1.Pemeriksaan Feses
2.Pemeriksaan Darah
3.Pemeriksaan Elektrolit tubuh
4.Duodenal Intubation
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pemberian cairan: jenis cairan, cara memberikan cairan,
jumlah pemberiannya, cara memberikan cairan dalam terapi
dehidrasi.
2. Belum ada dehidrasi: per oral sebanyak anak mau minum
atau
satu gelas setiap defekasi.
3. Dehidrasi ringan: satu jam pertama 25-50 ml / kg BB per
oral,
selanjutnya 125 ml / kg BB.
4. Dehidrasi sedang: satu jam pertama 50-100 ml/kg BB per
oral,
selanjutnya 125 ml / kg BB.
5. Dehidrasi berat: untuk anak umur satu bulan 2 tahun berat
badab 3 10 kg.
ASUHAN KEPERAWATAN
1.Pengkajian
A. Biodata umum:
Tempat tinggal di darah sanitasi buruk
B. Riwayat kesehatan:
Riwayat gastroentritis, Glardiasis, Penyakit
seliakus, Sindrom iritabilitas kolon, Otitis Media
akut, Tondilitas, ensefalitis dan lainnya.
C. Riwayat kesehatan dahulu;
Pernah mengalami diare, pernah menderita penyakit
pencernaan.
D. Riwayat kesehatan keluarga:
Pernah menderita penyakit saluran pencernaan.
E. Keluhan utama:
Anak sering menangis, tidak mau makan dan minum,
badan lemas.
F. Pemeriksaan fisik:
a). Keadaan umum:
Tampak lemah dan kesakitan
b). Tanda vital:
Berat badan menurun 2%, (dehidrasi ringan), Berat
badan menurun 5% (dehidrasi sedang), Berat badan
menurun 8% (dehidrasi berat), TD menurun karena
dehidrasi, RR meningkat karena hpermetabolisme
cepat dan dalam (kusmaul), suhu meningkat bila
terjadi reaksi inflamasi, nadi meningkat (nadi
perifer melemah).
c). Mata: cekung.
d). Mulut: mukosa kering
e). Abdomen: torgor jelek
e). Kulit: kering, kapilari refil > 2.
Diagnosa Keperawatan
1. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan diare
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan menurunnya intake dan
absobsi makanan dan cairan
3. Kurangnya pengetahuan orang tua berhubunngan
dengan kurangnya informasi.
*Perencanaan keperawatan
1. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan diare
Tujuan: keseimbangan cairan dapat di pertahankan dalam
batas normal.
K H : pengisian kembali kapiler < 2, turgor elastis, membran
mukosa lembab, berat badan tidak menunjukan
penurunan.
Intervensi
Anak di istirahatkan
Rasional : meningkatkan sirkulasi.
Beri cairan per oral : susu(ASI atau susu formula yang
mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh,
misalnya LLM, Almiron atau sejenisnya.
Berikan terapi infus : NaCL dan NaHCO3.
Pemberian obat anti diare, antibiotik dan anti piretik
sesuai program
Rasional : menurunkan pergerakan usus dan muntah.
TERIMA KASIH