KEMENTERIAN AGAMA R.I.
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM
Jalan Muhammad Husni Thamrin No. 6, Jakarta 10710
Website: www.kemenag.go.id; bimasislam@kemenag.go.id
Telepon: (+6221) 31924509-3193056-3920774 - Hunting: 3812871 Fax: 3800175
PO.BOX. 3733 JKP 10037
akarta, 28 Oktober 2015
Kepada
‘Yth. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
se-Indonesia
SURAT EDARAN
Nomor : DJ.U/PW.O1/ 2734/2015
TENTANG
STATUS JABATAN PENGHULU DAN KEPALA KUA KECAMATAN
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sehubungan dengan adanya persoalan perbedaan pemahaman mengenai rangkap jabatan Penghulu
dan Kepala KUA serta keperluan pendaftaran ulang E-PUPNS, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1, Berdasarkan KMA 517 Tahun 2001 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan Agama
(KUA) bahwa KUA Kecamatan dipimpin oleh scorang kepala sebagai pejabat struktural eselon IV.b.
dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Departemen Agama (Kementerian Agama)
Kabupaten Kota;
2. Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2007, Kepala KUA Kecamatan bertindak
sebagai Pegawai Pencatat Nikah (PPN) dapat melaksanakan (ugas:
a, Melakukan pemeriksaan persyaratan, pengawasan dan pencatatan peristiwa nikah/ rujuk,
pendaftaran cerai talak, cerai gugat dan melakukan binbingan perkawinan.
b. Menandatangani akta nikah, akta rujuk, kutipan akta nikah (buku nikah) dan kutipan akta rujuk.
¢. Dalam melaksanakan tugasnya PPN dapat mewakilkan kepada Penghulu atau Pembantu PPN.
3. Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 62. Tahun 2005 Tentang Jabatan
Fungsional Penghulu dijelaskan bahwa Penghulu adalah Pegawai Negeri Sipil sebagai Pegawai
Peneatat Nikah yang diberikan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh
Menteri Agama atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yan}
berlaku untuk melakukan pengawasan nikah/rujuk menurut agama Islam dan keg
kepenghuluan.
4. Berdasarkan peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 436 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 748 ‘Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan PNBP NR dinyatakan bahwa Kepala KUA dan penghulu
yang melakukan layanan pengawasan dan pencatatan nikah di luar Kantor berhak mendapatkan
biaya transport dan honor yang bersumber dari dana PNBP NR.
5, Terkait dengan hal tersebut di atas, maka penghulu fungsional yang diangkat menjadi Kepala KUA
Keeamatan agar diberhentikan sementara dari jabatan fungsional penghulu.
6. Bahwa untuk penataan jabatan Kepala KUA dan penghulu ke depan, kami sedang melakukan revisi
regulasi terkait organisasi dan tata kerja KUA Kecamatan dan jabatan fungsional penghulu
Demikian surat edaran ini kami sampaikan agar dapat ditindaklanjuti sebagaimana mestinya
‘Tembusan:
1. Menteri Agama RI.
2. Sckretaris Jenderal Kementerian Agama.
3, Inspektur Jenderal Kementerian Agama.