You are on page 1of 5

MODUL

BAB GINEKOLOGI (ILMU KANDUNGAN)

A. INFEKSI
1. Infeksi Menular Seksual
2. Infeksi TORCH dalam Kehamilan
3. Pelvic Inflamantory Disease (PID)
4. Mastitis (Infeksi pada Payudara)
5. Penyakit noninfeksi (Prolaps Organ Panggul , Fistula Urinarius,
Inkontinensia Urin)
B. TUMOR
1. Tumor Jinak Alat Genital
2. Tumor Ganas Alat Genital
3. Tumor Jinak Payudara
4. Tumor Ganas Payudara
5. Patologi Anatomi Tumor Alat Genital dan Payudara
6. Radiologi Tumor (Mamografi, USG, dan MRI)
7. Endometriosis
C. INFERTILITAS
1. Infertilitas Wanita
2. Infertilitas Pria
3. Teknik Reproduksi Berbantu (TRB)
4. Metode Kontrasepsi wanita
5. Metode Kontrasepsi pria (plus teknik VTP)
6. Kependudukan
7. Gangguan Haid dan Dysfungsional Uterine Bleeding (DUB)
8. Amenorea
D. Ginekologi Sosial

A. INFEKSI
A.1. Infeksi Menular Seksual
Infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, jamur. Penularannya melalui hubungan
seksual

Selama masa kehamilan, perempuan mengalami beberapa perubahan yang nantinya akan
beresiko terjadinya infeksi. Perubahan itu berupa :
1. Perubahan imunologik
Selama hamil terjadi supresi imunokompetensi ibu yang akan meningkat sesuai
dengan usia kehamilan . contoh : kondiloma akuminata dan herpes genital lebih
sering dijumpai wanita hamil daripada wanita tidak hamil
2. Perubahan anatomic
Dinding vagina menjadi hipertrofi dan penuh darah. Serta serviks juga mengalami
hipertrofi dan semakin luas daerah epitel kolumnar pada ektroserviks yang
terpajan mikroorganisme yang akan mengakibatkan mudahnya terpajan infeksi .
Beberapa penilitian menyebutkan, serviks menghasilkan mucus pada saat hamil
yang berfungsi sebagai penghalang masuknya Mikroorganisme . namun penelitian
itu beum terlalu valid.
3. Perubahan flora microbial servikovaginal
Saat hamil spesies anaerob dalam vagina berkurang. Prevalensi dan kuantitas
laktobasilus meningkat. Dikarenakan Ph vagina, kandungan glikogen dan
vaskularisasi genital bagian bawah
Dampak infeksi menular seksual pada perempuan hamil tergantung pada :
-

Organism penyebab
Lamanya infeksi
Usia kehamilan saat terinfeksi

Hasil konsepsi yang tidak sehat dikarenakan infeksi menular seksual, akan mengakibatkan:
-

Kematian janin (sbortus spontan atau lahir mati)


BBLR (premature, restriksi pertumbuhan janin dalam rahim)
Infeksi congenital dan perinatal (kebutaan, pneumonia neonates, retardasi mental)

A. GONORE
Semua infeksi yang disebabkan oleh Neisseria Gonorrhoeae. Gambaran klinik dan
perjalanan penyakit perempuan berbeda dengan pria, Karen anatomi dan
fisiologinya berbeda
Keluhanyang paling sering adalah bertambahnya duh tubuh genital, disuria
kadang kadang poliuria, perdarahan antara masa haid, menoragia
Daerah yang sering terinfeksi adalah serviks yang akan menyebabkan serviks
hipereis, erosi dan mengeluarkan secret purulen
Diagnosis
-

Menemukan N. Gonorrhoeae sebagai penyebab. Ditemukan dapat berupa


mikroskopik dan kultur

Pengobatan
-

Tanpa komplikasi dengan pemberian dosis tunggal

Sefiksim 400 mg per oral


Seftriakson 250 mg per intramuscular
Siprofloksasi 50 mg per oral
Infeksi ini sering ditemukan pada trimester pertama sebelum korion berfusi dengan
desidua dan mengisi kvum uteri
Pada ophtalmia neonatorum yang ditransmisikan selama proses persalinan
Pemberian : seftriakson 50-100mg / kgBB intramuscular. Dengan dosis Max 125
mg/kgBB

B. SIFILIS
Merupakan infeksi sistemik oleh treponema palidum yang mengenai seluruh
tubuh. Seperti kulit, mukosa, jantung dan system saraf pusat.
Ditularkan melalui kontak seksual pada masa kehamilan
Ada beberapa pembagian sifilis :

Sifilis primer
Berupa tukak, timbul didaerah genital eksterna dalam 3 minggu setelah kontak.
Pada perempuan terletak pada labia mayora, labia minora atau serviks. Lesi awal
tidak nyeri. Permukaan nekrosis dan ulserasi yang berjumlah 1 atau banyak
dengan tepi meninggi, teraba keras, batas tegas.
Lesi sekunder
Ditandai dengan demam, nyeri kepala, limfadenopati generalisata
Sifilis laten
Ditandai gejala klinik yang mengindikasikan organism ini masih tetap ada di
dalam tubuh. Fase ini berlangsung bertahun-tahun.

Diagnosa pada kehamilan :


-

Menemukan T.Pallidum dalam specimen dengan menggunakan mikroskop lapangan


pandang gelap
Tes non treponemal (reagen)
Untuk melacak IgG dan IgM terhadap lipin yang ada di permukaan sel treponema

Tata laksana

Bagi alergi penisilin dan tidak hamil


- Doksisiklin per oral x 100 mg (30 hari)
- Tetrasiklin per oral 4x50mg/hari (30 hari)
Bagi alergi penisilin dan hamil
- Penisilin dengan cara desentisasi
- Eritromisin per oral 4 x 500 mg per hari (30 hari)
Untuk semua bayi yang baru lahir dari ibu yang seropositif
- Benzatin penislin 50.000 IU/kg dosis tunggal intramuscular

C. HERPES GENITAL
1. Primer
Tanpa didahului oleh pajanan infeksi VHS1 / VHS2
2. Non primer. Dapat berupa :

a. Episode penyakit yang terjadi pada seseorang dengan riwayat pajanan VHS
1/VHS2
b. Reaktivasi dari infeksi genital asimtomatik
c. Infeksi genital pada seseorang dengan orobialis
Gejala
-

Diawali dengan rasa terbakar, gatal di daerah lesi


Demam dan nyeri otot
Vesikel berkelompok dan dasar eritem yang mudah pecah dan menimbulkan erosi
multiple
Kelenjar getah bening membesar dan nyeri

Transmisi
-

Melalui kontak seksual dengan pasangan yang telah terinfeksi


Secara vertical dari ibu ke janin yang dikandungnya
70 % ini feksi pada neonates terjadi pada persalinan pervaginam . bayi berkontak
langsung melalui jalan lahir dengan duh vagina ibu yang terinfeksi
Saat janin dikandungan. Secara asendens dari serviks atau vulva atau transplasenta.
Janin yang resiko tinggi, sehingga timbul lesi pada kehamilan.

Diagnosis
-

Vesikel berkelompok dengan dasar eritema


Riwayat gejala berulang
Uji Tzank di laboratorium
Deteksi virus dengan kultur
ELISA untuk menentukan adanya antigen atau antibody di VHS dalam serum
oenderita
Tes IgM tidak dapat dipakai pada saat terjadi perlepasam virus

Tatalaksana
-

Terapi supresif siklovir pada minggu 4 terakhir kehamilan dapat mencegah rekunsi
Herpes genital saat partus
Seksio sesar pada semua perempuan hamil ang Herpes genital lesi primer saat
menjelang kelhairan
Dosis asiklovir
Asiklovir per oral 5 x 700 mg/hari (7 hari)
Lesi berat intervena 3-5 mg/kgBB (7-10 hari)
Infeksi rekuren
Asiklovir 5 x 200 mg/hari (5hari)
Valasiklovir 2x500 mg/hari

Pada neonates
10 mg /kg BB intravena (tiap 8 jam ) selama 10 -12 hari

D. KONDILOMA AKUMINATA
DIsebabkan oleh papiloma virus. Lesi dapat berproliferasi selama kehamilan dan
sering mengalami regresi spontan setelah persalinan.
Jarang ditransmisikan pada neonates, tetapi terdapat laporan adanya papiloma tosis
laring dan respiratorik pada bayi dan anak. Rute transmisi bias berupa transplaseta,
perinatal, ataupun postnatal.
Diagnosis
Diagnosis klinik sudah cukup. Walaupun pemeriksaan serotip hPv tersedia, tapi tidak
terlalu diperlukan
Tata laksana
-terapi dapat dipertimbangkan, terutama pada pasien asimptomatik, Karen lesi bias
rapuh selama kehamilan atau mengganggu proses persalinan.
- krioterapi dan trikloroasetik selama kehamilan
-kauterisasi karena area genital sangat vascular selama kehamilan dan perdarahan
berlebihan dapat terjadi pada elektrokauterisasi .

A.2. Infeksi TORCH dalam Kehamilan

You might also like