Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok bagi manusia,
Makanan merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang guna
kelangsungan
hidupnya.Untuk
itu
sangat
penting
bagi
manusia
untuk
memperhatikan makanan dan minuman sehat yang sebaiknya dikonsumsi agar tidak
mengganggu kesehatan dan keyakinan masyarakat.
Dengan semakin berkembangnya produsen makanan di Indonesia,
keamanan pangan menjadi salah satu isu yang menyita perhatian beberapa
organisasi kesehatan di dunia.Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Food and
Agriculture Organization (FAO) saat ini memberikan penekanan bagi seluruh negara
agar
memperkuat
sistem
keamanan
pangan.Negara-negara
diminta
untuk
Lelya Hilda 3
mengetahui bahwa ada resiko besar atas banyak macam penyakit.Babi diketahui
sebagai inang dari banyak macam parasit dan penyakit berbahaya. Sangat penting
untuk diperhatikan bahwa sistem biochemistry babi mengeluarkan hanya 2% dari
seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan 98% sisanya tersimpan dalam tubuhnya.2
Bagi Muslim, isu kehalalan makanan merupakan sesuatu yang seringkali
berulang. Penanganan akan isu ini lebih banyak bersifat sesaat atau hanya untuk
meredam situasi seketika. Padahal, dengan pola konsumsi pangan modern yang
semakin kompleks dan bervariasi, penyelesaian secara tuntas menjadi amat
penting.Salah satu kendala yang sering dihadapi dalam menangani isu makanan
halal adalah ketiadaan metode yang benar-benar ampuh untuk menganalisa
substansi tidak halal dalam bahan pangan.
Salah satu konsep halal dalam Islam adalah makanan haruslah tidak
mengandung sedikitpun lard atau lemak pangan yang diturunkan dari binatang
babi. Kehadiran komponen lemak babi ini, serendah berapapun kandungannya
dalam bahan pangan, akan membawa makanan tersebut menjadi haram untuk
dikonsumsi. Sebenarnya beberapa metode analisa kimia untuk mendeteksi
kewujudan lemak binatang dalam makanan cukup tersedia, meskipun dengan
tingkat akurasi dan sensitivitas yang berbeda-beda.Namun, kebanyakannya, sulit
dilakukan atau membutuhkan waktu yang banyak.
Memakan yang halal dan thayib akan berbenturan dengan keinginan syetan
yang menghendaki agar manusia terjerumus kepada yang haram. Oleh karena itu
menghindari yang haram merupakan sebuah upaya yang harus mengalahkan
godaan syetan.Mengkonsumsi makanan halal dengan dilandasi iman dan taqwa
karena
semata-mata
mengikuti
perintah
Allah
merupakan
ibadah
yang
Ibid
3 Imam Al-Ghazali,
Halal
bagi
setiap
produsenproduk
pangan.
Namun
demikian
Apriyantono., Sistem Sertifikasi Halal di Indonesia, Seminar Pangan, Teknologi Pangan dan Gizi,
Fakultas Teknologi Pertanian, IPB.
5 Dwi Mariatni, Upaya Mendeteksi daging Babi Dalam Makanan Jadi Melalui Uji DNA , (Bogor: IPB,
2000), hlm.14.
6 T. Susanto, Mencermati Label pada Produk Makanan, (Jakarta: Suara Hidayatullah, 1995), 02/VII/
Juni 1995.
7LPPOM-MUI, Awas Abon Babi, Jurnal LPPOM MUI : Halal, No.18/III/November-Desember 1997.
4A.
Lelya Hilda 5
Sampel
kemudian diolah menurut prosedur untuk dianalisa sifat fisiokokimia dan dengan
kromatografi gas (GC).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
1.
Lemak sapi
Lemak babi
Lemak ayam
Bobot jenis
0.820
0.,812
0.7989
Indeks Bias
1.500
1.498
1.500
Titik leleh
42.7
36.8
33.9
Bilangan iod
46.45
71.97
62.79
Bilangan penyabunan
228.45
255.90
247.28
asam
lemak
pada
masing-masing
sampel
pembanding.
Lelya Hilda 7
diisukan tercemar atau tercampur dari lemak babi diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 2. Sifat fisikokimia hasil pengamatan dari 4 sampel
Parameter
Cake Abon
Bakso
Risol
Burger
Bobot jenis
0.7980
0.820
0.7980
0.7980
Indeks Bias
1.500
1.500
1.500
1.500
Titik leleh
33.9
42.7
33.8
33.89
Bilangan iod
62.79
46.45
62.80
62.80
Bilangan
247.48
228.45
247.49
247.47
penyabunan
risol dan burger lebih cenderung pada sifat-sifat dari lemak ayam.
2.
Ayam
sapi
babi
007
0.1
0.37
0.3
0.62
4.50
1.20
6.98
1.23
1.60
27.02
28.68
7.22
1.58
0.2
15.45
1.21
24.88
35.29
19.88
41.12
5.35
30.22
13.45
0.50
0.20
0.1
0.1
0.40
0.3
Lelya Hilda 9
masyarakat selama ini. Hasil untuk komposisi asam lemak sampel A1, A2, A3
dan A4 dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:
Tabel 4. Komposisi Asam Lemak Sampel
Asam Lemak
A2
A3
A4
0.1
0.37
0.1
0.60
4.55
0.61
0.62
6.72
1.20
6.90
6.92
27.05
28.72
27.00
27.10
1.58
15.35
1.21
15.40
15.35
35.25
19.90
35.30
35.20
5.35
30.20
5.30
5.33
0.48
0.57
0.50
Asam Arakidonat
0.1
0.5
0.1
C20:4
0.0
0.39
0.1
0.1
Pembahasan
Sebelum analisa dilakukan dengan alat GC-MS pengujian fisikokimia
masing-masing sampel yang dibandingkan dengan sampel pembanding,
menunjukkan
bahwa
hasil
yang
diperoleh
mendukung
hasil
selanjutnya.Perbedaan dengan standar hanya sedikit, hal ini dapat saja terjadi
karena bahan asal yang berbeda, umur maupun jenis kelamin dari sampel yang
dipakai.
Untuk mengetahui komposisi relatif asam lemak jenuh (Saturated fatty
acid/SFA) dan asam lemak tak jenuh tunggal (Monounsaturated fatty acid/MUFA)
serta asam lemaktak jenuh ganda (Polyunsaturated fattyacid/PUFA), masingmasing sampel lemak dianalisis dengan alat GCMS melalui metode
transesterifikasi dengan cara menderivatisasi asam lemak menjadi senyawa
turunannya yakni metil ester asam lemak (fatty acid methyl ester). Derivatisasi
dilakukan untuk menurunkan titikdidih dari masing-masing asam lemak agar
lebihmudah diuapkan dan dipisahkan sehingga menghasilkan pemisahan
dengan resolusi yang lebih baik. Pemisahan derivat asam lemak (fattyacid methyl
Lelya Hilda 11
ester) dilakukan dalam kondisi suhukolom 70oC dan dinaikkan sampai 300oC
dengan kenaikan 10oC/menit dengan laju alir 1,15 mL/menit.
Lemak babi yang dicampurkan di dalam mutton body fat(MBF)
menunjukkan spektrum yang berbeda secara signifikan pada berbagai rentang
frekwensi penyerapan C-H stretching (CH stretching absorption), seperti pada
3010-3000, 1120-1095, dan 968-966 cm-1. Spectral bands akan dicatat (recorded),
diinterpretasikan serta diidentifikasi. Setiap frekwensi dan region, misalnya,
akan memberikan interpretasi yang berbeda- beda. Perbedaan konsentrasi
lemak babi yang terdapat dalam makanan juga dengan nyata terlihat dalam
perbedaan spektral bands yang diperoleh.
Lemak
dan
minyak
merupakan
sumber
energi
yang
efektif
dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Satu gram lemak atau minyak
dapat menghasilkan 9 kkal sedangkan karbohidrat dan protein hanya
menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati,
mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, lenolenat, dan
arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat
penumpukan kolesterol.
Dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai
media penghantar panas, seperti minyak goreng, shortening (mentega putih),
lemak (gajih), mentega, dan margarin. Penambahan lemak juga dimaksudkan
untuk menambah kalori, serta memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan
pangan.
Hasil penelitian ini menunjukkan walaupun tidak mengandung lemak
babi tetapi mengandung lemak hewani, baik dari sapi maupun dari lemak
ayam yang banyak mengandung sterol yang disebut kolesterol. Komposisi
asam lemak penyusun lemak hewani termasuk asam lemak rantai panjang.
Asam lemak bebas dalam bentuk rantai panjang (C14-C22) hasil hidrolisis
trigliserida, memiliki ukuran molekul yang besar sehingga tidak bisa langsung
diserap oleh usus, dengan bantuan enzim diangkut oleh miselus dalam bentuk
emulsi dan dilepas ke dalam sel epitel usus, dan ditampung di dalam saluran
getah bening, lalu disusun kembali menjadi lipoprotein. Lipoprotein ini akan
dipasok ke dalam aliran darah dan sampai ke hati dan dihasilkan berupa
energi, kolesterol dan sisa lemak8. Kolesterol dan sisa asam lemak terbentuk
karena dalam proses metabolisme asam lemak rantai panjang akan membentuk
LDL (low density lypoprotein) yang merupakan hasil akhir metabolisme lemak
dari VLDL (very low density lypoprotein) melalui hasil antara yang dikenal
dengan nama IDL (intermediate density protein), LDL sangat berperan dalam
proses penimbunan kolesterol yang menyebabkan terjadinya aterosklerosis
serta meningkatnya resiko terjadinya penyakit jantung koroner (PJK), kanker,
diabetes dan obesitas.9
Bagi manusia, komposisi asam lemak dalam daging ternak penting
diketahui
karena
asam
lemak
tersebut
dianggap
berimplikasi
pada
kandungan
asam
yang
tinggi
semakin
Halal
zatnya,
prosesnya,
penyembelihannya
dan
halal
cara
Biochem, 69(10):1811-1818.
9 K.G. Nevin, and Rajamohan, T., 2008, Influence of Virgin Coconut Oil on Blood Coagulation Factors,
Lipid Levels and LDL Oxidation in Cholesterol Fed Spraguee Dawley Rats, e-SPEN, the European e-Journal of
Clinical Nutrition and Metabolism, 3:e1-e8.
Ibid.
10
Komposisi Asam Lemak Total dari Otot Dan Campuran Lemak Dan Otot Ayam, Babi,
Kambing, Kerbau dan Sapi( Bogor: IPB, 1999), hlm. 10.
11Sardjono,
Lelya Hilda 13
harus melihat logo bertanda halal pada produk tersebut apabila ada keraguan
untuk membelinya.
Makanan halal maupun haram sama-sama memiliki pengaruh besar
dalam kehidupan seseorang, dalam akhlak, kehidupan hati, dikabulkan doa,dan
sebagainya. Orang yang senantiasa memenuhi dirinya dengan makanan
yanghalal, maka akhlaknya akan baik, hatinya akan hidup dan doanya akan
dikabulkan. Sebaliknya, orang yang memenuhi dirinya dengan makanan yang
haram maka akhlaknya akan buruk, hatinya akan sakit, dan doanya tidak
dikabulkan. Dan, seandainya saja akibatnya itu hanya tidak dikabulkannya doa,
tapi juga merupakan kerugian yang besar. Sebab, seorang hamba tidak terlepas
dari kebutuhan berdoa kepada Allah SWTmeskipun hanya sekejap mata.
Bahwa Islam telah memberi batas wewenang untuk menentukan halal
dan haram, yaitu dengan melepaskan hak tersebut dari tangan manusia,
betapapun tingginya kedudukan manusia tersebut dalam bidang agama
maupun duniawinya. Hak tersebut semata-mata ada ditangan Allah.12
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa poduk pangan yang dianalisa sebanyak
empat sampel berupa cake abon, bakso, risol dan burger yang diisukan mengandung
lemak babi ternyata memberikan hasil negatif. Sampel yang dianalisa merupakan
lemak ayam yaitu cake abon, risol dan burger sedangkan bakso merupakan lemak
sapi. Tidak ditemukan lemak babi pada produk pangan tersebut menunjukkan
bahwa untuk saat ini makanan tersebut aman dikonsumsi dari segi ada tidaknya
lemak babi dalam suatu produk pangan, tetapi kehalalan makanan bukan hanya
dapat
dilihat
dari
kandungan
lemak
babi,
juga
dari
mana
12 Yusuf Qhardawi,
Halal dan Haram Dalam Islam, (Jakarta: Bina Ilmu, 1993), hlm. 20.
diperoleh,
DAFTAR PUSTAKA
Al Ghazali, Imam, Mutiara Ihya Ulumuddin, Bandung:PT. Mizan Publika, 2008.
Apriyantono, A, Sistem Sertifikasi Halal di Indonesia, Seminar Pangan, Teknologi
Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB.
David, F and P. Sandra, Column Selection for Analysis of Fatty Acid Methyl Esters,
Research Institute For Chromatography, USA, Agilent Technology, 2005.
LPPOM-MUI, Awas Abon Babi, Jurnal LPPOM MUI : Halal, No.18/III/NovemberDesember 1997
Mariatni, Dwi, Upaya Mendeteksi daging Babi Dalam Makanan Jadi Melalui Uji DNA,
Bogor: IPB, 2000.
Mudhafier, Fadhlan, Menguak Keharaman Makanan, Jakarta: Zakia Press, 2004.
Mayasari, Nura , Memilih Makanan Halal, Jakarta: Qultum Media, 2007.
Nasiruddin, Muhammad, Fakta Ilmiah Mengapa Daging babi Haram di
Konsumsi(http://m-nasirudin.blogspot.com/2012/12/fakta-ilmiah-mengapadaging-babi-haram.html), diakses tanggal 16 April 2013, pukul 09.35WIB.
Nevin, K.G. and Rajamohan, T., 2008, Influence of Virgin Coconut Oil on Blood
Coagulation Factors, Lipid Levels and LDL Oxidation in Cholesterol Fed Spraguee
Dawley Rats, e-SPEN, the European e-Journal of Clinical Nutrition and
Metabolism, 3:e1-e8
Nurcholis,Abu Riyadl Nurcholis,Logo Halal Pada Kemasan Produk Makanan
(http://www.hang106.or.id/berita-133-logo-halal-pada-kemasan-produkmakanan.html), diakses tanggal 17 April 2013, pukul 22.14 WIB.
Pavia, et.al., Introduction to Organic Laboratory Techniques (4th Ed.), Washington:
Thomson Brook, 2006).
Qardhawi, Yusuf .Halal Haram dalam Islam , Surakarta: Era Intermedia, 2000.
Reni Chandra, Keamanan Pangan, Badan POM RI: Jakarta, 2007, Buletin BPOM RI,
Volume 11/ Tahun VI/2007.
Saeful Anwar, Makanan dan Minuman Dalam Islam, Bandung: UPI, 2010.
Sandra Hermanton, dkk. Profil, dan Karakteristik Lemak Hewani (Ayam, Sapi dan
Babi) Hasil Analisa FTIR dan GCMS, Jakarta: Jurnal Sains dan Teknologi.,
2010.
Lelya Hilda 15
Sardjono, Komposisi Asam Lemak Total dari Otot Dan Campuran Lemak Dan Otot Ayam,
Babi, Kambing, Kerbau dan Sapi, Bogor: IPB, 1999.
Shinohara, H. et.al., 2005, Effect of Randomly Interesterified Triacylglycerols Coanting
Medium and Long Chain Fatty Acids on Energy Expenditure and Hepatic Fatty Acid
Metabolism in Rats,Biosci. Biotechnol. Biochem, 69(10):1811-1818.
Susanto, T., Mencermati Label pada Produk Makanan, Jakarta: Suara Hidayatullah, 1995,
02/VII/ Juni 1995
Wijaya, Yoga Permana, 2009, Fakta Ilmiah tentang Keharaman Babi,
(http://yogapw.wordpress.com), diakses pada tanggal 25 April 2011 pukul
09.00 WIB.