You are on page 1of 1

Hukum Benford

Menurut Alberct (2012) Pada tahun 1938, Frank Benford diterapkan pengamatan
Newcomb ini untuk berbagai jenis data set. Menurut Hukum "Benford, "digit

pertama dari set data acak akan dimulai dengan 1 lebih sering daripada dengan
2, 2 lebih sering daripada dengan 3, dan seterusnya. Bahkan, Hukum Benford
secara akurat memprediksi untuk berbagai jenis data keuangan bahwa angka
pertama masing-masing kelompok angka dalam satu set nomor acak akan sesuai
dengan pola distribusi diprediksi.
Hukum Benford ini berlaku occurringnumbers tonaturally, seperti total faktur dan biaya
produk. Itu tidak
berlaku untuk nomor yang ditetapkan atau yang dihasilkan, seperti sekuensial nomor
faktur dan SSN. Angka-angka harus terjadi secara alami di dunia nyata. Hukum Benford
yang telah terbukti efektif memodelkan ukuran danau, harga saham, dan angka
akuntansi.

Menurut mufti (2010) Benfords Law atau hukum Benford adalah sebuah hukum yang
dapat

memperkirakan frekuensi kemunculan sebuah angka dalam serangkaian data

numerik. Jika data numerik tersebut dihasilkan tanpa ada unsur kesengajaan, maka
frekuensi kemunculan angka tersebut akan sesuai 4 dengan harapan frekuensi dalam
Benfords Law. Sebaliknya, jika ada unsur kesengajaan oleh manusia untuk
menciptakan sebuah kombinasi angka dan dimasukkan dalam sebuah data set, maka hasil
analisa Benfords Law akan menunjukkan bahwa ada angka tertentu yang lebih banyak
atau lebih sedikit muncul dari yang diperkirakan . Menurut Benfords Law banyak
digunakan dalam berbagai bidang, karena
kemampuannya untuk mendeteksi anomali data pada sebuah data set. Anomali data
tersebut, jika ditelusuri lebih lanjut, dapat membantu untuk mendeteksi fraud
ANALISIS PENGGUNAAN BENFORDS LAW
PADA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Muhamad Mufti Arkan
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2010)

DALAM PERENCANAAN AUDIT

You might also like