Professional Documents
Culture Documents
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan mengenai hasil pengumpulan data penelitian
dan pembahasaannya. Data-data tersebut merupakan hasil dari kuesioner dan
observasi tentang Pengetahuan perawat tentang pengendalian infeksi dengan
kejadian infeksi pada pasien di RSU Unit Swadana Dr. R. Sosodoro
Djatikoesomo Bojonegoro.
Penyajian data dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu data umum dan data
khusus. Data umum meliputi karakteristik demografi responden, seperti umur,
jenis kelamin dan pendidikan. Sedangkan data khusus meliputi pengetahuan
perawat tentang pengendalian infeksi dengan kejadian infeksi pada pasien di
RSU Unit Swadana Dr. R. Sosodoro Djatikoesomo Bojonegoro.
Data diolah dengan menggunakan uji statistik spearmans rho untuk
mengetahui tingkat signifikan dan mengukur hubungan antar variabel.
4.1
4.1.1
Data Umum
Gambaran umum lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSU Unit Swadana Dr. R. Sosodoro
Djatikosoemo Bojonegoro pada bulan Juli 2006 sampai dengan bulan Agustus
2006, tepatnya di 5 (lima) ruangan yaitu Ruang Asoka, Sakura, Flamboyan,
Anyelir dan Nusa Indah.
1. Ruang Sakura
47
48
Jumlah perawat
Dokter spesialis
: 1 orang.
Tata usaha
: 1 orang.
: 131,79%.
2. Ruang Asoka
Jumlah perawat
Dokter spesialis
: 2 orang.
Tata usaha
: 1 orang.
: 62,27%.
3. Ruang Flamboyan
Jumlah perawat
Dokter spesialis
: 2 orang.
Tata usaha
: 1 orang.
: 73%.
4. Ruang Anyelir
Jumlah perawat
Dokter spesialis
: 3 orang.
Tata usaha
: 1 orang.
: 395,23%.
48
49
Dokter spesialis
: 1 orang.
Tata usaha
: 1 orang.
: 70,33%.
1. Umur
25%
20-30 tahun
75%
31-40 tahun
Umur
Sumber : Data primer dari pengisian angket tanggal 5 Juli s/d 5 Agustus 2006.
49
50
2. Jenis kelamin
31.25%
68.75%
Perempuan
Laki-laki
Jenis Kelamin
Sumber : Data primer dari pengisian angket tanggal 5 Juli s/d 5 Agustus 2006
12.5%
87.5%
SPK
D III Keperawatan
Pendidikan
Sumber : Data primer dari pengisian angket tanggal 5 Juli s/d 5 Agustus 2006
50
51
Data khusus
Jumlah
Prosentase
3
2
0
5
60%
40%
0%
100%
Sumber : Data primer dari pengisian angket tanggal 5 Juli s/d 5 Agustus 2006
Jumlah
0
0
5
5
Prosentase
0%
0%
100%
100%
Sumber : Data primer dari pengisian angket tanggal 5 Juli s/d 5 Agustus 2006
Dari data yang dihasilkan diatas dapat dilihat bahwa kejadian infeksi
nosokomial mayoritas kejadiannya rendah (100%).
51
52
Tinggi
Sedang
Rendah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
2
0
5
60
40
0
100
nosokomial
No.
Pengetahuan perawat
1
2
3
Sumber : Data primer dari pengisian angket tanggal 5 Juli s/d 5 Agustus 2006
4.2
4.2.1
Pembahasan
Pengetahuan perawat tentang pengendalian infeksi
Dari hasil penelitian pada tabel 4.1 memberikan gambaran bahwa
52
53
dengan jenis penyakit menular dan pada pertanyaan no. 15 yaitu tentang ruang
lingkup universal precaution dan nilai terendah pada no. 13 yaitu tentang tujuan
universal precaution.
Pengetahuan juga proses mengingat yaitu suatu aktivitas kognitif dimana
orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau
berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh dimasa lampau atau dipelajari. Selain itu
pengetahuan tentang sesuatu juga akan mempengaruhi tugas dan tanggung
jawabnya yang lebih diaplikasikan sebagai peran baik secara langsung maupun
tidak langsung, terlebih lagi berhubungan dengan profesi dirinya.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi pengetahuan menurut (Nursalam,
2001 : 34) adalah umur, semakin cukup umut, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari hsil penelitian
distribusi responden berdasarkan umur sebagian besar berumur 20-30 tahuan
(75%), 31-40 tahun (25%) yang dalam tahap memungkinkan daya pikir dan
proses recording memory masih baik.
Hal tersebut diatas berarti bahwa sebagian besar responden mengerti dan
memahami pengetahuan pengendalian infeksi yang sangat erat kaitannya dengan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai perawat terutama dalam pencegahan
terjadinya infeksi di lingkungan kerjanya. Disamping responden baru saja
mendapatkan pengetahuan mendasar yang cukup dan continue sehingga secara
langsung responden tahu dan mengerti tentang pengendalian infeksi. Dan juga
perawat telah melaksanakan protap rumah sakit yang telah ditetapkan dengan
tepat dan didukung dengan pendidikan terakhir perawat yang rata-rata D III
Keperawatan. Motivasi responden tentang pentingnya pengetahuan pengendalian
53
54
infeksi juga merupakan faktor yang dapat mendukung pula, serta umur responden
yang pada tahap perkembangannya mampu menyimpan memori atau ingatan
yang cukup baik. Akan tetapi ada sebagian kecil responden yang masih memiliki
pengetahuan cukup, yang bisa disebabkan oleh belum mengerti dan tingkat
pemahaman yang kurang sehingga hal ini perlu mendapat perhatian. Pada
hakekatnya keberhasilan program perawat ditentukan oleh perilaku petugas
dalam melaksanakan perawatan yang sempurna pada penderita. Perubahan
perilaku inilah yang memerlukan proses belajar dan mengajar yang terus
menerus. Program pendidikan hendaknya tidak hanya ditekankan pada aspek
perawatan yang baik saja tetapi kiranya juga aspek epidemiologi dari infeksi
nosokomial yang terjadi. Jadi untuk meningkatkan pengetahuan perawat yang
lebih baik, hendaknya perawat dengan penuh kesadaran selalu mengikuti seminar
yang diadakan rumah sakit.
4.2.2
Kejadian infeksi
Pada tabel 4.2 dapat dilihat hasil observasi dari 5 ruangan yaitu Ruang
Sakura, Ruang Asoka, Ruang Flamboyan, Ruang Anyelir dan Ruang Nusa Indah
di RSU Unit Swadana Dr. R. Sosodoro Djatikoesomo kejadian infeksi
nosokomial mayoritas rendah (100%). Hal ini dibuktikan setelah dilakukan
observasi dari kejadian di 5 ruangan didapatkan bahwa infeksi nosokomial yang
banyak terjadi yaitu plebitis non infeksi dan lainnya tidak terjadi.
Infeksi nosokmial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit yang timbul
atau terjadi setelah 72 jam perawatan pada pasien rawat inap dan terjadi pada
pasien di rawat lebih lama dari masa inkubasi suatu penyakit (Sjaifoellah Noer,
1996 : 531).
54
55
khususnya
pengetahuan
pengendalian
infeksi.
Keberhasilan
55
56
56
57
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
simpulan sebagai berikut :
5.1.1
57
58
Bagi responden
Bagi instansi
58
59
ini belum bisa mewakili secara kualitatif, sehingga perlu dilakukan penelitian
dimasa mndatang dengan lingkup yang lebih luas. Disamping itu juga dapat
mengetahui tentang hubungan adanya beberapa faktor lain yang dapat
mempengaruhi terjadinya suatu infeksi di rumah sakit.
ABSTRAK
Pengetahuan yang bersifat mendasar sangat diperlukan oleh seseorang
untuk mengetahui dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya khususnya
dalam bidang keperawatan, pengetahuan tentang pengendalian infeksi merupakan
landasan penting yang didalamnya menyangkut pengawasan, pelaksanaan dan
pencegahan guna menurunkan terjadinya infeksi lebih lanjut. Kejadian infeksi
merupakan kejadian yang banyak terdapat dimiliki rumah sakit, dimana terjadi
melalui kontak, baik langsung maupun tidak langsung antara host dan mikroba.
Penelitian ini dilaksanakan di RSU Unit Swadana Dr. R. Sosodoro
Djatikoesomo Bojonegoro tepatnya di 5 ruangan yaitu ruang Sakura, Asoka,
Flamboyan, Anyelir dan Nusa Indah yang dilaksanakan pada tanggal 5 Juli
sampai dengan 5 Agustus 2006. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
hubungan pengetahuan perawat tentang pengendalian infeksi dengan kejadian
infeksi pada pasien. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan
menggunakan metode Cross Sectional. Populasinya dengan menggunakan
perawat di lima ruangan yang berjumlah 40 responden secara keseluruhan dan 16
responden yang dijadikan sampel dengan tehnik pengambilan sampel Simple
random Sampling. Pengumpulan data dengan memakai kuesioner untuk
memperoleh data independent yaitu tentang pengetahuan perawat tentang
pengendalian infeksi, sedangkan dengan observasi untuk memperoleh data
dependent yaitu tentang kejadian infeksi nosokomial.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan pengetahuan perawat
tentang pengendalian infeksi dengan kejadian infeksi dengan nilai yang
signifikan dimana coeficient correlation sebesar 0,913 dan nilai rho tabel
(2.tailed) 0,03 karena rho kurang dari standart kemaknaan maka H0 ditolak.
Kesimpulan dari penelitin ini yaitu pengetahuan perawat tentang
pengendalian infeksi yang baik akan dapat menurunkan kejadian infeksi menjadi
rendah. Hendaknya perawat yang langsung memberikan pelayanan kesehatan
59
60
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1997) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
. (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Kebijakan Pengendalian infeksi Dan Gugus Kendali Mutu. (2003). Pelatihan
Universal Precaution Untuk Para Medis. Makalah Seminar di RSUD Dr.
R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. 20-23 Oktober.
Marison J. Moya. (2004). Manajemen Luka. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam, (2001). Pendekatan Praktis Metode Riset Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta.
. (2003). Pendekatan Praktis Metode Riset Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Salemba Medika.
Perry&Potter, (2005). Fundamental Keperawatan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka.
Prawirohardjo Sarwono. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka.
60
61
61