Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang
dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk.
Program keluarga berencana oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai
unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang
seimbang. Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur
sangat lama yaitu pada tahun 70-an dan masyarakat dunia menganggap
berhasil
menurunkan
angka
kelahiran
yang
bermakna.(BKKBN,
hormonal
yang
ada
yaitu
kontrasepsi
suntik
dan
pil
hormon
merupakan
kelompok
kontrasepsi
yang
yang
harus
dilakukan
untuk
meningkatkan
cakupan
kontrasepsi, cara kerja, efek samping, manfaat dan kerugian metode tersebut,
gejala dan tanda yang perlu ditindak lanjuti di klinik atau fasilitas kesehatan,
kembalinya kesuburan dan perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual
(IMS) (Saifuddin, 2006:U-25). Dalam praktek di lapangan dalam
memberikan pelayanan kontrasepsi kepada calon peserta KB
tenaga
pemasangan
implan
dan
pasca
pemasangan
implan
(Saifuddin,2006:U-4).
1.2 Identifikasi Faktor Penyebab Masalah
Karena banyak perempuan yang mengalami kesulitan di dalam
menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya
metode yang tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang
persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi implan. Dari uraian diatas
maka penulis tertarik mengambil studi kasus dengan judul Asuhan Kebidanan
pada Ny. E P1001 usia 23 tahun dengan pemasangan Kontrasepsi Implan di
BPM Sunarmi, S.ST Desa Karangsemi, Kecamatan Gondang, Kabupaten
Nganjuk.
pada
pemsangan
kontrasepsi
implan
secara
komprehensif
1.6.2 Manfaat Praktis
1.
2.
Bagi institusi
Bahan
kepustakaan
dan
perbandingan
pada
pemasangan
kontrasepsi implan
3.
Bagi penulis
Penerapan ilmu yang diperoleh selama diperkuliahan serta
mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan
secara langsung, nyata dan menyuluruh pada pemasangan
kontrasepsi implan
4.
Bagi pasien
untuk
menentukan
rencana
tindakan
keperawatan
(Notoatmodjo,2002:30).
3) Observasi
Adalah suatu prosedur yang berencana antara lain meliputi :
melihat, dan mencatat jumlah data taraf aktifitas tertentu yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo,2002:93).
4) Studi kepustakaan
Mempelajari buku-buku dengan masalah yang ada hubungannya
dengan kasus peserta KB Implan (Nursalam,2003:50).
5) Studi dokumentasi
Cara pengumpulan data dengan melihat data yang sudah ada dalam
status klien. Catatan medik maupun dari hasil pemeriksaan
penunjang (Nursalam,2003:25).
BAB 1
: PENDAHULUAN
: TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka meliputi konsep dasar keluarga berencana,
konsep dasar konseling, konsep dasar kontrasepsi, konsep dasar
kontrasepsi implan dan konsep dasar asuhan kebidanan menurut
Hellen Varney.
BAB 3
: TINJAUAN KASUS
Tinjauan kasus meliputi pengkajian, identifikasi diagnosa
masalah dan kebutuhan, identifikasi diagnosa dan masalah
potensial,
identifikasi
kebutuhan
segera,
konsultasi
dan
: PEMBAHASAN
Pembahasan berisi tentang kesenjangan antara tinjauan pustaka
dan tinjauan kasus
BAB 5
: PENUTUP
Penutup meliputi kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN