Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari beberapa unsur kualitas hidup
yaitu mortalitas, morbilitas dan status gizi. peningkatan derajat kesehatan
masyarakat msaih ditemukan berbagai masalah yang menghambat pembangunan
kesehatan. salah satu masalah dalam mencapai derajat kesehatn tersebut adalah
tingginya angka kesakitan dan kematian di Indonesia setiap tahunnya.
dalam tubuh manusia banyak terdapat sistem yang saling kerja sama dalam
mempertahankan kehidupan. sistem pencernaan merupakan salah satu sistem yang
penting dalam tubuh karena hasilnya nanti berupa energi yang sangat penting dalam
proses metabolisme dan kelangsungan hidup setiap sel ditubuh. dalam sistem
pencernaan banyak organ-organ yang penting, salah satunya adalah lambung. di
Lambung nanatinya terjadi pemecahan dan penyerapan karbohidrat dan lapisan
mukosa lambung menghasilkan asam lambung (HCL) yang dalam kadar normalnya
fungsinya sangat penting.
Lambung (Gaster) bisa mengalami kelainan seperti peradangan pada
dinding lambung (Gastritis) jika pola hidup seperti pola makan dan diet yang tidak
normal atau mengkonsumsi jenis obat-obatan bisa mengakibatkan gastritis atau
maag.
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai di
Klinik penyakit dalam (IPD Jilid II Edisi 3). Gastritis akut merupakan penyakit
yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh sendiri (Patofisiologi
Sylvia dan Wilson) dan + 80 90% yang dirawat di ICU menderita gastritis akut.
perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan harus memahami dan memberikan
peran dan asuhan yang tepat karena komplikasi dari gastritis ini cukup berbahaya
dan bisa mengakibatkan kematian.
1
Menurut data WHO, jumlah penderita gastritis di Dunia pada tahun 2008
mencapai lebih dari 230 juta jiwa dan diperkirakan akan meningkat menjadi 350
juta jiwa pada tahun 2030. Data dari studi global menunjukkan bahwa jumlah
penderita dengan gastritis telah mencapai 366 juta jiwa. 4,6 juta jiwa diataranya
meninggal dunia dan biaya perawatan kesehatan untuk penderita gastritis sendiri
telah mencapai 465 miliar dolar.
Di Indonesia sendiri penderita gastritis terus bertambah, menurut data
Depkes tahun 2008. Prevalensi gastritis di Indonesia adalah 5,7%, namun hanya 1,5
persen saja yang terdiagnosa. jika data Riskesdas (riset kesehatan dasar) 2007
menyebutkan ada 12,5 juta jiwa penduduk indonesia mengalami gastritis, maka
secara epidemiologi diperikirakan pada tahun 2030 prevalensi gastritis di indonesia
mencapai 21,3 juta orang (gastritis care, 2004). Data tersebut juga menunjukkan
indonesia masuk dalam 10 besar negara terbanyak menderita gastritis, dengan india
menempati peringkat pertama, kedua cina dan ketiga amerika serikat. Hasil riset
kesehatan dasar tahun 2007 juga menyebutkan bahwa proporsi penyebab kematian
akbat gastritis pada kelompok usia 45 54 tahun di daerah perkotaan menduduki
ranking ke 2 yaitu 14,7% dan daerah pedesaan, gastritis menduduki ranking ke-6
yaitu 5,8%.
Data dinas kesehatan provinsi Sumatera Selatan diketahui bahwa jumlah
penderita penyakit gastritis pada tahun 2009 sebanyak 725 orang penderita,
sedangkan pada tahun 2010 sebanyak 728 penderita dan pada tahun 2011 sebanyak
732 orang penderita.
Dari data Dinas Kesehatan Kota Palembang diketahui bahwa jumlah
penderita penyakit gastritis pada tahun 2009 sebanyak 429 orang penderita,
sedangkan pada tahun 2010 sebanyak 425 penderita dan pada tahun 2011 sebanyak
432 orang penderita.
Berdasarkan data dari Medical Record RSUD Palembang BARI jumlah
penderita gastritis pada tahun 2009 terdiri dari 110 orang penderita, pada tahun
2010 terdiri dari 121 orang penderita, dan pada tahun 2011 sampai dengan bulan
oktober terdiri dari 80 orang.
Tujuan Umum
Agar
mahasiswa
dapat
menerapkan
ilmu
pengetahuannya
dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gastritis yang dirawat diruang
perawatan wanita RSUD Palembang BARI dan untuk memberikan informasi
mengenai gastritis pada para pembaca agar dapat menjadi referensi untuk
pembelajaran dan upaya preventif dalam mencegah penyakit gastritis.
1.2.2
Tujuan Khusus
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Tahun 1986 s.d 1995 : dr. Jane Lidya Jilahelu Sebagai kepala
Tanggal I Juli 1995 s.d Juni 2000 : dr. Eddy Zarkaty Manasir, SpOG
Tanggal 14 November 2000 s.d Sekaian dr. Hj. Indah Puspita, H.A,
Definisi
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu
Anatomi Fisiologi
a. Anatomi
Lambung terletak oblik dari kiri ke kanan menyilang di abdomen atas tepat
dibawah diafragma. Dalam keadaan kosong lambung berbentuk tabun J, danbila
penuh berbentuk seperti buah alpukat raksasa. kapasitas normal lambung 1 sampai
2 liter. secara anatomis lambung terbagi atas fundus, korpus dan antrum pilorus.
Sebelah atas lambung terdapat cekungan kurvatura minor, dan bagian kiri bawah
2.
4.
Lapisan mukosa yang terletak disebelah dalam, tebal, dan terdiri atas
10
dari daerah arteri seliaka atau trunkus seliaka, yang mempecabangkan cabang
cabang yang mensuplai kurvatura minor dan mayor. Dua cabang arteri yang penting
dalam klinis adalah arteri gastroduodenalis dan arteri pankreas tikoduodenalis
(retroduodenalis) yang berrjalan sepanjang bulbus posterior duodenum. Tukak
dinding postrior duodenum dapat mengerosi arteria ini dan menyebabkan
perdarahan. Darah vena dan lambung dan duodenum, serta berasal dari pankreas,
limpa, dan bagian lain saluran cerna, berjalan kehati melalui vena porta.
b. Fisiologi
a. Mencerna makanan secara mekanikal.
b. Sekresi, yaitu kelenjar dalam mukosa lambung mensekresi 1500 - 3000 ml.
gastric juice (cairan lambung) per hari. Komponen utamanya yaitu mukus, HCL
(hydrochloric acid). pensinogen. dan air. Hormon gastrik yang disekresi
langsung masuk kedalam aliran darah.
c. Mencerna makanan secara kimiawi yaitu dimana pertama kali protein
dirobah menjadi polipeptida
d. Absorpsi, secara minimal terjadi dalam lambung yaitu absorpsi air, alkohol,
glukosa, dan beberapa obat.
e. Pencegahan, banyak mikroorganisme dapat dihancurkan dalam lambung
oleh HCL.
f. Mengontrol aliran chyme (makanan yang sudah dicerna dalam lambung)
kedalam duodenum. Pada saat chyme siap masuk kedalam duodenum, akan
terjadi peristaltik yang lambat yang berjalan dan fundus ke pylorus.
2.2.3
ETIOLOGI
Lapisan lambung menahan iritasi dan biasanya tahan terhadap asam yang
11
Tidak ada bakteri lainnya yang dalam keadaan normal tumbuh di dalam
lambung yang bersifat asam, tetapi jika lambung tidak menghasilkan asam,
berbagai bakteri bisa turnbuh di lambung. Bakteri ini bisa rnenyebabkan
gastritis menetap atau gastritis sementara.
2.
berat, yang disebabkan oleh penyakil berat atau trauma (cedera) yang terjadi
secara tiba - tiba.
Cederanya sendiri mungkin tidak rnengenai lambung, seperti yang terjadi pada
luka bakar yang luas atau cedera yang menyebabkan pendarahan hebat.
3.
Penyakit Crohn
4.
Gastritis karena virus atau jamur bisa terjadi pada penderita penyakit
sehingga lapisan lambung menjadi sangat tipis dan kehilangan sebagian atau
seluruh selnya yang menghasilkan asam dan enzim. Keadaan ini biasanya
terjadi pada usia lanjut. Gastritis ini juga cenderung terjadi pada orang-orang
yang sebagian lambungnya telah diangkat (menjalani pembedahan gastrekiomi
parsial). Gastritis atrofik bisa menyebabkan anemia pernisiosa karena
mempengaruhi penyerapan vitamin B 12 dan makanan.
7.
12
membesar dan memiliki kista yang terisi cairan. Sekitar 10% penderita penyakit
ini menderita kanker lambung.
8.
diketahui.
Sel plasma (salah satu jenis sel darah putih) terkumpul di dalam dinding
lambung dan organ lainnya.Gastritis juga bisa terjadi jika seseorang menelan
bahan korosif atau menerima terapi penyinaran kadar tinggi
2.2.4
Klasifikasi
luar, seperti bahan kimia misal lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid
mekanis iritasi bakterial, obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin
(aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa
lambung)
kelainan badan).
b. Gastritis Kronik lnflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus
benigna atau maligna dan lambung, atau oleh bakteri Helicohucier pylory (H..
Pylory). Gastritis kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe
B. Dikatakan gastnitis kronik tipe A jika mampu rnenghasilkan imun sendini.
Tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa.
Penurunan pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia
pernisiosa berkcmbang pada proses ini. Gastritis kronik tipe 13 lebih lazim.
Tipe ini dikaitkan dengan infeksi helicobnacter pylon yang menimbulkan ulkus
pada dinding lambung. (sumber : David Ovedorf: 2002)
2.2.5
Patofisiologi
13
14
melemah dan rapuh sehingga asam lambung dapat menembus lapisan tersebut.
Dengan demikian baik asam lambung maupun bakteri menyebabkan luka atau
tukak. Sistem kekebalan tubuh akan inerespon infeksi bakteri H. Pylon tersebut
dengan mengirimkan butir - butir leukosit, selT - killer, dan pelawan infksi
lainnya. Namun demikian semuanya tidak mampu melawan infeksi H. Pylon
tersebut sebab tidak bisa menembus lapisan lambung. Akan tetapi juga tidak
bisa dibuang sehingga respons kekebalan terus meningkat dan tumbuh.
Polyrnorph mati dan mengeluarkan senyawa perusak radikal superoksida pada
sel lapisan lamhung. Nutrisi ekstra dikirim untuk mcnguraikan sel leukosit,
namun nutrisi itu juga merupakan sumber nutrisi bagi H. Pylon. Akhirnya,
keadaan epitel lambung semakin rusak sehingga terbentuk ulserasi superfisial
dan bisa menycbabkan hernoragi (pcrdarahan).Dalam beberapa hari gastritis
dan bahkan tukak lambung.
15
16
17
Manifestasi Klinis
a. gastritis akut sangat bervariasi, mulai dari sangat ringan asimtomatik sampai
sangat berat yang dapat membawa kematian. pada kasus yang sangat berat,
gejala yang sangat mencolok adalah :
1.
4.
5.
darah samar pada tinja dan secara lisis akan dijumpai tanda tanda anemia
defisiensi dengan etiologi yang tidak jelas.
6.
b. Gastritis kronis
1.
2.
3.
4.
Cepat kenyang.
Pemeriksaan Diagnostik
Penatalaksanaan gastritis secara umum adalah menghilangkan faktor utama
yaitu etiologinya, diet lambung dengan porsi kecil dan sering, serta Obat-obatan.
Namun secara spesifik dapat dibedakan sebagai berikut:
18
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan gastritis secara umum adalah menghilangkn faktor utama
yaitu etiologinya, diet lambung dengan porsi kecil dan sering, serta Obat - obatan.
Namun secara spesifik dapat dibedakan sebagai berikut
a. Gastritis Akut
1.
cairan IV.
3.
gunakan sari buah jeruk yang encer atau cuka yang di encerkan.
19
5.
: Timing (waktu)
Kapan gejala mulai timbul? Seberapa sering gejala terasa? Apakah tiba tiba atau bertahap?
Aktivitas / Istirahat
Sirkulasi
20
c)
lntegritas Ego
Gejala : Faktor stress akut atau kronis (keuangan, huhungan kerja), perasaan tak
berdaya.
Tanda : Tanda ansietas, misal: gelisah, pucat, berkeringat, perhatian menyempit,
gemetar, suara gemetar.
d) Eliminasi
Gejala : Riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena perdarahan
gastromteritis atau masalah yang berhubungan dengan gastrointestinal,
misal: luka peptik/ gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi area gaster.
Perubahan pola defekasi/ karakteristik feses.
Tanda : Nyeri tekan abdomen, distensi, bunyi usus sering hiperaktif selama
perdarahan dan hipoaktif setelah perdarahan, karakteristik feses : diare,
darah warna gelap, kecoklatan atau kadangkadang merah cerah, bau
busuk (steatorea), konstipasi dapat terjadi akibat perubahan diet dan
penggunaan antasida, saluaran urin menurun dan pekat.
e) Makanan / Cairan
Gejala
Tanda
: Muntah berwarna kopi gelap atau merah cerah dengan atau tanpa
bekuan darah, membrane mukosa kering, penurunan produksi mukosa,
turgor kulit buruk (perdarahan kronik).
f) Neurosensori
Gejala
21
Status mental : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dan agak cenderung
tidur, disorientasi/ hingung, sampai pingsan dan koma (tergantung
pada volume sirkulasi/ oksigenasi).
g) Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Nyeri digambarkan sebagai tajam, rasa terbakar, perih, nyeri hebat tibatiba dapat disertai perforasi. Rasa ketidaknyamanan/disstres samarsamar setelah makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis akut).
Nyeri epigastrium kini sampai ke tengah/ menyebar ke punggung terjadi
1-2 jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulus gaster). Nyeri
epigastrium menyebar sampai ke punggung terjadi kurang lebih 4 jam
setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan makanan/
antasida (ulkus duodenal). Tak ada nyeri (varises esofegeal/ gastritis).
Faktor pencetus: makanan, rokok, alkohol, penggunaan obatobatan
tertentu (salisilat, resenfin, antibiotik, ibuprofen), stressor psikologis.
Tanda
h) Kearnanan
Gejala : Alergi terhadap obat / sensitif misal ASA.
Tanda
i) Penyuluhan / pembelajaran
Gejala
22
2.3.2
Diagnosa Keperawatan
berhubungan
dengan
perubahan
status
kesehatannya.
Tujuan : Terjadinya penurunan atau hilang rasa nyeri, dengan kriteria klien
melaporkan terjadinya penurunan atau hilangnya rasa nyeri
No
Intervensi
Rasional
1 Kaji tingkat nyeri, beratnya (skala Berguna dalam pengawasan keefektivan
0 10)
posisi
semi
fowler
dapat
Anjurkan
klien
untuk
kerja
asam
lambung
Anjurkan
klien
untuk
tetap
Sebagai indikator untuk melanjutkan
intervensi berikutnya
23
rasa nyeri
atau
dapat
nyeri
dan
terkontrol
6
Kolaborasi
dengan
Menghilangkan
rasa
mempermudah
kerjasam
dengan
obat analgesik
DP 2
Tujuan
No
Intervensi
1 Pantau dan dokumentasikan dan Untuk
haluaran tiap jam secara adekuat
Rasional
mengidentifikasikan
Timbang BB Klien
anoreksia,
dan
kulit,
timbang
24
kemampuan
menelan,
adanya
Kaji
pola
diet
klien
disukai/tidak disukai.
Monitor intake dan output secara spesifik, meningkatkan intake diet klien.
periodik
defisit
mempertahankan/menunjukkan
cairan,
perubahan
dengan
kriteria
keseimbangan
cairan,
Awasi jumlah dan tipe masukan Klien tidak mengkonsumsi cairan sama
cairan, ukur haluaran urin dengan sekali mengakibatkan dehidrasi atau
akurat
Diskusikan
menghentikan
strategi
muntah
penggunaan laksatif/diuretik
akibat
muntah
dan
atau
25
Identifikasi
rencana
meningkatkan/mempertahankan
keseimbangan
misalnya
cairan
jadwal
memperbaiki
keseimbangan
untuk
optimal, berhasil
masukan
cairan.
5
Berikan/awasi hiperalimentasi IV
DP 4
Mengetahui
Rasional
sejauh mana
tingkat
untuk
26
ada
yang
berkuasa
BAB III
TINJAUAN KASUS
27
3.1 Pengkajian
Tanggal MRS
Pengkajian dilakukan
a. Identitas Pasien
Nama
: Ny. A
Umur
: 48 tahun
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Status Pernikahan
: Menikah
Alamat
Diagnosa Medis
: Gastritis
No. RM
: 32.46.37
: Tn. G
Umur
: 50 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Wirausaha
Alamat
: Suami
28
: Lemah
Kesadaran
: Compos Mentis
Sakit/Nyeri
Berat (8 10)
Status gizi
Sedang (4 7)
Ringan (0 3)
Tenang
Gelisah
Menahan Nyeri
: 2x/hari
- Kuku
Hitam
Bersih
- Rambut
Kotor
Bersih
29
- Kulit
Masalah Keperawatan
Kotor
Bersih
: - Nyeri
- Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Data Sistemik
a.
Pendengaran
Normal
Kerusakan Ka/ki
Normal
Normal
Tuli Ka/ki
Tinitus
Kaca Mata
Lensa Kontak
Normal
Sistem Penglihatan
Nyeri tekan
ada OD/OS
Tidak OD/OS
Lapang Pandang
Normal
Kesimetrisan Mata
Simetris
tidak simetris
Kelopak Mata
Normal
Ptosisi
Hemianopa
Kuadrantanopa
eksoftalamus
Kemerahan
Lesi Krusta
Kelopak Mata
c.
: tidak ada
Sistem Pernapasan
Frekuensi
: 20 x / menit
Batuk
: tidak
Suara Nafas
Normal
Ronchi basah/kering
Bunyi nafas
Vaskuler
Onko vaskuler
Bronkeal
Sputum
lendir
tidak ada
d.
Sistem kardiovaskuler
darah
30
Tekanan Darah
: 180/80 mmHg
Denyut Nadi
: 74x/menit
Bunyi Jantung :
Normal
Irama :
teratur
tambahan
Kekuatan
Kuat
Lemah
Akral
Hangat
Dingin
Edema
tidak teratur
tidak ada
ada di
Kesadaran
: GCS :
Bicara
berbicara spontan
aphas
lancar
tidak lancer
Masalah Keperawatan : tidak ada
f.
Sistem Gastrointestinal
Nafsu Makan
Diet
: Bubur Biasa
Porsi Makan
Keluhan
mual muntah
Bibir
normal
kering
normal
lesi
normal
meningkat
normal
tidak ada
pecah-pecah
hematemesis
kurang
Kemampuan menelan :
Normal
nyeri telan
BAB
Normal
Konstipasi
menurun
kesulitan
Sistem Musculusekletal
Rentang Gerak
Penuh
Masalah Keperawatan :
Terbatas
tegap
tidak ada
tidak tegap
ada
diare
31
h.
Sistem Integumen
Warna Kulit
Normal
pucat
sianosis
Tugor
Baik
buruk
Luka
tidak ada
Memar
tidak ada
ada
Kemerahan
tidak ada
Ikterik
Jenis
Tanggal
Hasil
Nilai Normal
Hematokrit
45
P = 37 43%
Trombosit
111.000
150.000 40.000/uL
Hemoglobin
11,8
P = 12 14 g/dL
Leukosit
8000
5000 10.000/uL
Basofil
01%
Eosofil
13%
Batang
26%
Segmen
47
50 70 %
Limfosit
44
20 40 %
Monosit
28%
70
SGOT
61
< 31 u/I
SGPT
73
< 31 u/I
Pemeriksaan
06 Maret 2012 Darah
Hitung Jenis
07 Maret 2012
2
BSS
Glukosa
Sewaktu
32
Ureum
09 Maret 2012 Creati
3
32
20 40
0,59
0,6 1,1
Endoscopy
Esofagus :
Kesimpulan
Lumen
Normal
Mukosa
(-)
Erosi
(-)
Massa
(-)
Variese
(-)
Gaster :
Lumen
Normal
Mukosa
Tampak
Hiperemisis
Dikorfus
Antrum
(+)
Erosi
Multiplediantrum
Ulkus
(+)
Heling Ulcer
Perdarahan
(-)
Massage
(-)
Duodenum :
Lumen
Normal
Mukosa
Normal
Massa
Terapi yang diberikan :
(-)
Gastritis Cronik
33
: Melayu
Aktifitasnya
: Berdagang
4. Riwayat Spiritual
Klien seorang muslim, klien melakukan shalat 5 waktu, tetapi semenjak
klien dirawat di Rumah Sakit, Klien jarang melaksanakan sholat
MK : Ansietas
3.1.6
3.1.7
Prioritas Masalah
1.
2.
3.
Diagnosa Keperawatan
34
ANALISIS DATA
35
Nama Pasien
: Tn A
Jenis Kelamin
:P
: PU. Perempuan
Hari / Tanggal
No
1 DS :
Data
Etiologi
Erosi pada lambung
: 07 Maret 2012
Masalah
Rasa Nyaman (nyeri)
Klien
mengatakan nyeri pada
ulu hati
Peningkatan produksi
HCL Lambung
Klien
mengatakan nyeri saat
Peradangan dan
abdomennya ditekan
Helicobactery
DO :
-
Metaplasia dengan
Klien
desquamosa
tampak kesakitan
-
Skala Nyeri
5 (sedang)
Elastisitas lambung
turun
Vital Sign
TD : 110/ 60 mmHg
Kekakuan
N : 78 x/menit
T : 38,0 0C
2
RR : 22 x/menit
DS :
Nyeri Epigastrium
Stress
berhubungan dengan
Perangsangan saraf
simpatis NV
MEningkatkan HCl
dalam lambung
perdarahan, mual,
muntah dan anoreksia
36
menimbulkan rasa
mual, muntah dan
anoreksia
Sel epitel kelumer
mengurungi
produksinya
Vasodilatasi sel
mukosa gastier
Mual dan muntah
DS :
-
Klien
Ketidakseimbangan
lambung
kebutuhan tubuh
Rangsangan di
Klien
mengeluh mual dan
medulla oblongata
Muntah
muntah + 2 kali
DO :
-
kebutuhan tubuh
Turgor
BB Sekarang : 42 kg
BB sebelum sakit : 48 kg
Klien tampak mual dan
muntah
37
38
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien
: Tn A
Jenis Kelamin
:P
: PU. Perempuan
Hari / Tanggal
No
Diagnosa Keperawatan
1 Rasa tidak nyaman (nyeri)
Tujuan
Setelah
Intervensi
1.
Mo
1.
: 07 Maret 2012
Rasionalisasi
Berguna dalam
dilakukan tindakan
keperawatan dalam
intensitas
kemajuan penyembuhannya
DS :
waktu 2 x 24 jam
Klien
atau hilang
hati
Klien
2.
2.
Setelah
Obs
mengidentifikasikan adanya
ervasi TTV
peningkatan nyeri
dilakukan tindakan
keperawatan dalam
abdomennya ditekan
waktu 1 x 24 jam
3.
dengan memberikan
kompres hangat terjadi
Peningkatan TTV
Beri
kan kompres hangat
39
Klien tampak
kesakitan
Skala nyeri 5
4.
(sedang)
Beri
kan posisi nyaman
5.
Anj
urkan klien untuk
menghindari makanan
yang dapat
meningkatkan kerja asam
lambung
1.
Awas
Perubahan TD dan
tindakan keperawatan
DS :
+ 2x/hari
menunjukkan kemajuan
DO :
i Tanda Vital
1.
Klien
tidak mengalami
2.
2.
Monit
memberikan pedoman
40
Setelah dilakukan
Perta
3.
aktivitas/muntah
tindakan keperawatan
dalam waktu 1 x 24
4.
dapat menunjukkan
4.
tinggi
kemajuan dengan
kriteria hasil :
selama pemberian
antasida
Mukusa
mencegah reflek
Ketidakseimbangan nutrisi
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
nutrisi
2. Timbang BB klien
menunjukkan kemajuan
DS :
-
Klien
Anjurkan
1.
2.
Menunjukkan faktor
Membantu
yang tepat
41
tidak mengalami
3. Berikan makanan
makan
Klien
mengatakan mual dan
anoreksia
-
3.
4. Monitor pola diet
klien
gaster
tindakan keperawatan
5. Monitor intake
4.
dalam waktu 1 x 24
periodik
kemajuan penyembuhan
muntah
klien
Meminimalkan
DO :
-
Mukosa Bibir
Klien tampak kering
Berguna dalam
dapat menunjukkan
5.
kemajuan dengan
kriteria hasil :
BB : 42 kg
Makan hanya
Mukusa
Bibir tidak kering
Hb
Normal
Membantu intervensi
42
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien
: Tn A
Jenis Kelamin
:P
: PU. Perempuan
Hari / Tanggal
Hari / tanggal
Selasa / 6 Maret
No
Dp
1
: 07 Maret 2012
Pukul
Implementasi
Evauasi tindakan
16.00
16.00
Mengobservasi TTV
2012
TD : 120 / 90 mmHg
N : 72 x/menit
R : 18 x/menit
Paraf
43
T : 370 C
16.15
16.30
11.00
11.00
Rabu / 7 Maret
11.15
Mengobservasi BB klien
BB Klien : 42 Kg
11.30
15.00
tapi sering
Memonitor status nyeri
akan makan
Klien mengatakan nyeri abdomen sedikit
2012
berkurang
15.00
Mengobservasi TTV
44
15.30
15.00
nyaman
nyaman
analgetik
Memonitor status nutrisi
Mengobservasi BB Klien
BB Klien : 42 Kg
tapi sering
makan
45
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien
: Tn A
Jenis Kelamin
:P
: PU. Perempuan
Hari / Tanggal
Hari / tanggal
Selasa / 6 Maret 2012
No DP
Pukul
Evaluasi/hasil
S : Klien Mengatakan nyeri sudah berkurang pada abdomen
O : KU Sedang
Skala Nyeri 2 3 (sedang)
TD : 120 / 90 mmHg
17.00
: 07 Maret 2012
N : 72 x/menit
T : 37,00C
RR : 18 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan (1, 2, 3, 4)
Paraf
46
47
TD : 110/70 mmHg
1
20.00
N : 76 x/menit
T : 36,80 C
RR : 22 x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
S : klien mengatakan masih mual dan muntah + 2x/hari
O : Mukosa bibir klien tampak sering,
BB : 42 Kg
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan (1, 2, 3)
BB : 42 Kg
A : Masalah Teratasi
48
P : Intervensi dihentikan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien
: Tn A
Jenis Kelamin
:P
: PU. Perempuan
Hari / Tanggal
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Jam
CP
Shift
Pagi
Nama
dan TT
perawa
t
Jam
09.00
15.00
Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
10.00
16.00
: 07 Maret 2012
CP
Shift
Sore
Nam
a
dan
TT
pera
wat
Jam
CP
Shift
Malam
S : Klien mengatakan
nyeri berkurang
O : skala nyeri 4.
TD : 100/70
RR : 24
N : 74
T : 36
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
21.00
S : klien mengatakan
masih nyeri
O : Skala Nyeri 3
TD : 110/70
RR : 24
N : 80
T : 36,5
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
22.00
S : Klien
mengatakan masih
Nam
a
&
TT
Pera
wat
49
dari kebutuhan
tubuh berhubungan
dengan intake yang
tidak adekuat
berkurang
O : mukosa bibir klien
masih tampak kering
TD : 100/70
RR : 24
N : 74
T : 36
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
50
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien
: Tn A
Jenis Kelamin
:P
: PU. Perempuan
Hari / Tanggal
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Jam
CP
Shift
Pagi
Nama
dan
TT
peraw
at
Jam
09.00
15.00
Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh berhubungan
dengan intake yang
tidak adekuat
10.00
16.00
: 08 Maret 2012
CP
Shift
Sore
Nama
dan
TT
peraw
at
Jam
CP
Shift
Malam
21.00
S : klien mengatakan
masih nyeri
O : Skala Nyeri 3
TD : 100/70
RR : 24
N : 72
T : 36,4
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
22.00
S : Klien
mengatakan masih
mual dan muntah
O : mukosa bibir
tampak kering
Makan hanya
porsi (tidak
Nama
& TT
Peraw
at
51
dihabiskan)
TD : 110/60
RR : 24
N : 80
T : 36,1
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
RR : 24
N : 80
T : 36
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
dihabiskan)
TD : 110/70
RR : 24
N : 72
T : 36,4
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
52
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien
: Tn A
Jenis Kelamin
:P
: PU. Perempuan
Hari / Tanggal
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Jam
CP
Shift
Pagi
09.00
Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh berhubungan
dengan intake yang
tidak adekuat
10.00
Nama
dan
TT
peraw
at
: 09 Maret 2012
Jam
CP
Shift
Sore
Nama
dan
TT
peraw
at
Jam
CP
Shift
Malam
15.00
S : Klien mengatakan
masih nyeri
O : skala nyeri 3
TD : 110/80
RR : 24
N : 80
T : 37
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
21.00
S : klien mengatakan
tidak nyeri lagi
O:TD : 110/70
RR : 23
N : 75
T : 36,3
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
16.00
S : Klien mengatakan
masih mual dan muntah
Klien mengatakan nafsu
makan berkurang
O : mukosa bibir klien
masih tampak kering
Makan hanya porsi
22.00
S : Klien mengatakan
tidak merasa mual dan
muntah lagi
O : mukosa bibir tidak
tampak kering lagi
Makan menghabiskan 1
porsi
Nama
& TT
Peraw
at
53
dihabiskan)
TD : 110/70
RR : 24
N : 68
T : 36,1
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
(tidak dihabiskan)
TD : 110/80
RR : 24
N : 80
T : 37
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
TD : 100/70
RR : 23
N : 75
T : 36,3
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
54
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien
: Tn A
Jenis Kelamin
:P
: PU. Perempuan
Hari / Tanggal
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Jam
09.00
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat
10.00
CP
Shift
Pagi
S : Klien mengatakan tidak nyeri lagi
O:A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
TD : 110/80
RR : 24
N : 82
T : 36,2
S : klien mengatakan tidak mual dan muntah lagi
Klien mengatakan sudah ada nafsu makan
O : - Mukosa bibir klien tidak tampak kering
- Makan menghabiskan 1 porsi
TD : 110/80
RR : 24
N : 82
T : 36,3
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
: 10 Maret 2012
Nama
dan
TT
perawa
t
Siang
Pulang
55
BAB IV
PEMBAHASAN
56
pada mukosa lambung. Diagnosa ini berdasarkan teori Doengoes (2000), karena
berdasarkan data yang didapatkan klien tampak meringis kesakitan dan skala
nyeri klien yaitu 5 (sedang).
2.
57
Rencana Keperawatan
Perencanaan merupakan mata rantai antara penerapan kebutuhan pasien
dengan melaksanakan tindakan keperawatan. Perencanaan keperawatan disusun
berdasarkan teori yang disesuaikan dengan kondisi pasien saat dikaji. Dalam
membuat perencanaan, penulis membuat perioritas masalah sesuai dengan
kebutuhan Maslow yaitu mengutamakan kebutuhan dasar biologis kemudian
menyusul kebutuhan yang lain. Pada prinsipnya perencanaan ini disusun dalam
rangka mengurangi dan mengatasi serta mencegah masalah kesehatan yang
mungkin pada pasien. Dalam membuat perencanaan diperlukan kolaborasi dengan
tim kesehatan yang lain seperti petugas lab, radiologi, dokter dan petugas kesehalan
lainnya. Pada prinsipnya perencanaan disusun dalam rangka mengurangi dan
mengatasi masalah pasien sehingga tindakan yang dilakukan tidak menyimpang
dari hasil yang diharapkan.
Pelaksanaan dan evaluasi keperawatan
Adapun diagnosa. tujuan, kriteria hasil, implementasi dan evaluasi dari
tindakan keperawatan yang dilakukan antara lain,
Nyeri berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung
Tujuan Jangka panjang yaitu rasa nyeri berkurang/hilang, intervensi yang
dibuat adalah kaji status nyeri, oberservasi TTV, berikan kompres hangat, berikan
posisi nyaman dan kolaborasi dengan tenaga medis untuk pemberian obat analgetik.
Pada tahap implementasi yaitu mengkaji status nyeri, mengobservasi TTV,
memberikan kompres hangat, memberikan posisi nyaman dan berkolaborasi dengan
tenaga medis untuk memberikan obat analgetik
Pada tahap evaluasi tanggal 9 Maret 2012 pukul 20.00, klien mengatakan
nyeri pada abdomen berkurang. masalah nyeri akut belum teratasi dan intervensi
dilanjutkan.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan intake
yang tidak adekuat.
58
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada gangguan sistem digestif :
gastritis khususnya pada pasien Ny. A yang dirawat di ruang perawatan wanita
59
mampu
mengumpulkan
data
dan
menemukan
masalah
nutrisi
kurang
dan
kebutuhan
tubuh
Bagi Pendidikan
60
Bagi mahasiswa
Agar mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapat dan
mengikuti proses pelaksanaan praktek lapangan biasa diikuti dengan baik, dengan
arahan atau bimbingan lapangan praktek dengan keperawatan medikal bedah.
7.
mempertahankan kualitas dan mutu pelayanan serta sarana dan prasarana dalam
memberikan asuhan keperawatan.
Perkerjaan Laboratorium
PERALATAN
3.
Standar Infus
4.
Perangkat infus
5.
61
6.
7.
Pengalas
8.
Tourniquet
9.
10.
Plester
11.
Gunting
12.
Nierbekken
13.
Kasa Steril
14.
Betadine
15.
Sarung Tangan
16.
BAHAN
Phantom Tangan
PERLENGKAPAN
1. Wastafel
2. Tempat Tidur
3. Alat Tulis
4. Jam Tangan
No
Langkah Kerja
1 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Key Point
2
62
4.
5.
6.
Gunakan sabun
Atur peralatan dan buka keamanan steril
Key Point
8.
Pastikan selang infus tidak ada gelembung udara
Gunakan sarung tangan
Key Point
10.
Pilih vena yang besar dan jelas terlihat
Pasang tourniquet 10 -12 cm diatas tempat yang akan ditusuk.
Key Point
Tourniquet harus menyumbat aliran vena bukan arteri
63
10
11
11.
12.
13.
Biarkan mengering + 30 detik
Lakukan Penusukan pada vena
Key Point
12
13
14
15.
buka klem roll dan perhatikan tetesan infus
Lakukan desinfeksi dan tutup dengan kasa steril
Key Point
16.
15
17.
Fiksasi tempat pemasangan infuse dengan plester
Beri tanggal dan jam pelaksanaan infus pada plester
Key Point
16
17
64
Key Point
18.
19.
Rendam sarung tangan dalam wadah larutan klorin 0,5%
Cuci tangan di bawah air mengalir
18
Key Point
20.
21.
gunakan sabun
Catat respon yang terjadi
19
Key Point
22.
Catat
Jenis
cairan,
waktu
pemasangan
dan
jumlah
tetesan/menit
23.
EVALUASI
1.
2.
3.
tindakan
4.
5.
benar
65
DAFTAR TILIK
TEHNIK PEMASANGAN INFUS
TANGGAL PENILAIAN
NAMA MAHASISWA
66
Beri tanda ( ) dalam kolom yang tersedia di sebelah kanan sesuai dengan tindakan
yang dilakukan oleh mahasiswa
NO
KEGIATAN
24.
Pastikan Semua Perhiasan Dilepas
25.
Lakukan dengan tujuh langkah
26.
Gunakan sabun
Atur Peralatan dan buka kemasan steril
27.
Buka Klem Roll
28.
Pastikan selang
gelembung udara
Gunakan sarung tangan
klien
tanpa
infus
untuk
menyentuh
tidak
ada
mengepalkan
SKALA
2
3
67
30.
Pilih vena yang benar dan jelas terlihat
Pasang tourniquet 10 12 cm diatas tempat yang akan
ditusuk
10
11
31.
Lakukan secara sirkuler
32.
gunakan kapas alcohol 70%
33.
Biarkan mengering+ 30 detik
Lakukan penusukan pada vena
12
13
14
15
36.
Desinfeksi dengan betadine, tutup dengan
kasa steril
37.
fiksasi tempat pemasangan infus dengan
plester
Beri tanggal dan jam pelaksanaan infus pada plester
16
17
68
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Azis. 2006. Pengantar Dasar Manusia, Aplikasi, konsep dan proses
keperawatan, Jakarta : Salemba Medika
BARI, RSUD, 2002. Profil RSUD Palembang BARI, Palembang : RSUD
Palembang BARI
Doengoes, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan
Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Soegeng
Soegiyanto,
2007.
Asuhan
Keperawatan
(http://infokesehatanplg.com/kasus-gastritis)
pada
gastritis
69
KATA PENGANTAR
Puji dan syukut atas kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
karuniaNya yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah di RSUD Palembang BARI
yang berjudul Asuhan Keperawatan pada Ny. A Dengan Gangguan Digestif :
Gastritis di Ruangan Umum Perempuan RSUD Palembang BARI.
Dalam Penulisan Laporan ini Kami mendapatkan Bantuan dan Bimbingan
dari berbagai Pihak, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan sebelumnya. kami selaku penulis laporan ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam pembuatan laporan ini, Kepada yang terhormat :
1.
Bina Husada
3.
70
10.
Ns.
Asnilawati,
S.Kep
Selaku
Pembimbing
STIK Bina
Husada Palembang
16.
Semua
Pihak
Yang
telah
membantu
dan
Penulis
71
iv
72
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1..................................................................................................................La
tar Belakang..................................................................................................1
1.2..................................................................................................................Tu
juan ...............................................................................................................3
1.3..................................................................................................................W
aktu ...............................................................................................................3
1.4..................................................................................................................Te
mpat ..............................................................................................................3
BAB II TINJAUAN KASUS
2.1 Profil RSUD Palembang BARI....................................................................4
2.1.1
2.1.2
2.1.3
Sejarah .............................................................................................4
2.1.4
Definisi .............................................................................................7
2.2.2
2.2.3
Etiologi .............................................................................................10
2.2.4
Klasifikasi.........................................................................................12
2.2.5
Patofisiologi .....................................................................................12
Patoflow............................................................................................15
2.2.6
2.2.7
2.2.8
Penatalaksanaan................................................................................18
73
Pengkajian.........................................................................................19
2.3.2
2.3.3
Intervensi..........................................................................................22
v
3.1 Pengkajian ....................................................................................................27
3.2 Analisa Data .................................................................................................36
3.3 Rencana Keperawatan ..................................................................................38
3.4 Tindakan Keperawatan ................................................................................39
3.5 Implementasi Keperawatan...........................................................................41
3.6 Evaluasi Keperawatan ..................................................................................44
3.7 Catatan Perkembangan .................................................................................47
vi vi
74
Oleh
KELOMPOK IV
1.
PURWANTO
(09.14201.31.32)
2.
MUTIA RAMADHANI
(09.14201.32.32)
3. RACHMIATY MEIDIANA
(09.14201.30.34)
BINA HUSADA
PALEMBANG
2012