You are on page 1of 63
362.198 2 Ind p PEDOMAN PELAYANAN MATERNAL DAN PERINATAL PADA RUMAH SAKIT UMUM KELAS B, KELAS C DAN KELAS D EDISI KEDUA Direktorat Bina Pelayanan Medik Spesialistik Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan 2009 Pedoman Pelayanan Maternal Dan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas B, Kelas C Dan Kelas D ¢ 2009, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI 15.5 cm X 21 cm xiv X 44 halaman ISBN No. 978 979 9254 740 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atau ‘seluruh isi buku ini dengan cara dan bentuk apapun juga tanpa seizin penulis dan penerbit 362.1982 Katalog dalam terbitan . Departemen kesehatan RI Ind indonesia. Depatemen Keschatan . Ditektorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal pada Rumah Sekit Umum Kelas B, Kelas C dan Kelas D- Jakarta Departemen Kesehatan RI, 2009 KATAPENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNYA sehingga tim penyusun dapat menyelesakkan buku Pedoman Pelayanan Maternal dan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas D, Kelas C danKelasB. Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2007 diketahui bahia Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di indonesia masih cukup tinggi yaitu AKI 228/100.000 KH dan AK: 34/1000 KH, sehingga penurunan AKI dan AKB tetap menjadi target upaya pelayanan Kesehatan. ‘Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 diketahui bahwa penyebab kematian Ibu terbanyak di Indonesia adalah perdarahan 28 %, Eklampsia 24%, infeksi 11% , partus macetllama 8% dan aborsi 5%. sedangkan Ponyebab kematian bayi baru lahir yang terbanyak adalah karena BBLR (29%), Asfiksia (27%), infeksi dan tetanus (15%) , masalah pemberian minum 10 %, gangguan hematologi 6 %, lain-lain 13 %. Oleh karena itu diperlukan pelayanan yang komprehensif meliputi upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabiltatif untuk memecahkan masalah penyebab kematian ibu dan bayi terutama pada periode perinatal. Untuk dapat memberikan pelayanan bu dan bayi baru lahir (matemal & perinatal) yang berkualitas selain tersedianya tenaga yang terampil juga dlibutuhkan dukungan fasiitas/sarana yang memadai dan sistem administra & manajemen yang bak é Buku pedoman ini disusun bersamasama antara Departemen Kesehatan dan Organisasiprofesi( PERINASIA, POGI, IDAl, PPNI dan IB) -Pedaman Pelsynsn Matra Dan Pert Pace Rurah Sat Unum Kae 8, Kees Con Kelas 0 Kami menyadari masin banyak kekurangan dalam penyusunannya. Untuk itt kamiterbuka terhadap masukan dari berbagai pihak demi perbaikan dimasa yang akan datang Akhir kata, semoga buku pedoman ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan membawa kebaikan dalam memberikan pelayanan Kesehatan bagi ‘bu dan BayiBaru Lahir dalam upaya menurunkan AKI dan AKB diindonesia NIP. 195208201978071001 Il Pedoman Pelayanan Maternal Dan Perinatal Pada Rumah Salt Umum Kalas B Keles C Dam Kelas D KATASAMBUTAN Puli syukur kta panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat-Nya kita berhasil menyusun buku Pedoman Peayanan Maternal Perinatal pada Rumah Sakit Umum Kelas B, Kelas C dan kelas D Dinarapkan buku ini dapat djedixan pedoman para petugas rumah sakit Kehususnya dibidang perinatologi disamping akan menambah khasanah + perpustakaan yang sudah ada Permasalahan Kesehatan ibu dan anak merupakan masalah nasional yang penyelesaiannya memerlukan Kerjasama semua pihak. Tingginya Angka Kematian tbu (AK!) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia merupakan Cerminan dari tidak tuntasnya penyelesaian masalah yang berlarutiarut Berdasarkan SDKI 2002-2003, AKI : 307/100.000 kelahiran hidup, sedangkan 'AKB : 35/1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Perinatal (AKP) diperkirakan 30/1000, terdapat 120.000 kematian bayibarutahir Dalam rangka menurunkan AKI dan AKB khususnya Angka Kematian PPerintal maka diperlukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah kesehatan ‘bu & Bayi. salah satunya adalah kegiatan pelayanan Kesehatan matemal dan perinatal yang berkualitas di rumah sakit, Untuk tu di butuhkan tersedianya tenaga yang terampil dan didukung dengan sarana prasarana yang memadai Kami harapkan buku ini bersama-sama dengan buku panduan tainnya dapat digunakan oleh semua petugas Kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan matemal dan perinatal, Semoga buku panduan ini dapat memberikan Pedoman Peloyans Mala Dan Paatl Pada Rurah Slt Unum Klos & Klas C Dan Klos OND kontribusi nyata dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayidilndonesia, Akhimya kepada semua pinak yang telah membantu sehingga dapat diterbitkannya buku pedoman ini saya ucapkan terimakasih dan mudah-mudahan buku nidipergunakan sebagai acuan dengan balk. 2008 Rx Jenderal Bina Pelayanan| "A IV. Pesan Felayonan Mota! Dan Paina Pac Ruan Sak Unum Kalas 8, Kelas C Dan Kas 0 ENTER! KESEHATAN RePUBLIK NDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 604/Menkes/ SKI Vil! 2008 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN MATERNAL PERINATAL PADA RUMAH SAKIT Menimbang UMUM KELAS B , KELAS C DAN KELAS D MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2. bahwa/Angka Kematan Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia khususnya angka Kematian Perinatal masih cukup tinggi, oleh karena itu peru upaya peningkatan kualites pelayanan Obstetri terutama pada sarana pelayananakesehatan ujukan; b. Bahwa peningkatan kualitas pelayanan obstetri mencakup pelayanan maternal dan perinatal yang harus diakukan dengan mengikuti perkembangan imu engetshuan dan tekhnologi khususnya dibidang kesehatan; .Bahwa bérdasarkan pertimbangan sebagai dimaksud pada hurut a dan b, perly ditetapkan Pedoran Pelayanan Materal Perinatal pada Rumah Sakit Umum Kelas B, Kelas C, dan Kelas D dengan suatu Keputusan Menteri Kesehatan; saan Plyaraniaenal Dn Psat! Pace Rurah Sak Umum Kel B Kala On Ketss DY Mengingat : 1. Undang — Undang No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1982 No, 100,Tambahan Lembaran NegaraNo. 3495) 2. Undang - Undang Nomor 22 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan DaerahLembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang- ‘Undang Nomor 8Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubalan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 4, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637); 5, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupeten! Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4737): VIL Pedoman Polyanan tem Dan Perinatal Pas RurahSakt Umm Kel B, elas Dan Kelas D Menetapkan Portama 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesta [Nomor 159b/ Menkes! Per! IV! 1988 tentang Rumah Sakit 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 'Nomor 1575! Menkes! Per! XI!2005 tentang Organisas| dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1295/ Menkes! Perl Xi 2007 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575! Menkes) Pest Xi2005, tentang Organisasi danTata Kerja Departemen Kesehatan 8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1333/Menkes/SKIXII1999. tentang. Standar Pelayanan Rumah Saki 9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 462/Menkes/SKiV/2002 tentang Safe ‘Community (Masyarakat Hidup sehat dan Aman) MEMUTUSKAN KEPUTUSAN MENTER! KESEHATAN TENTANG PEDOMAN PELAYANAN MATERNAL PERINATAL PADA RUMAH SAKIT UMUM KELAS B, KELAS C DAN KELAS, D. ‘Pedomsn Peisyanan Matera Can Perinatal Pace Rumah Satit Umum Keiss 8, Kes Can Kelas 0 WIN Kedua Ketiga Keempat Kelima Pedoman Pelayanan Meternal Perinatal pada Rumah Sakit ‘Umum Kelas B. Kelas C, Kelas D dimaksud dalam diktum kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusanini + Pedoman dimaksud dalam diktum kedua agar digunakan sebagai acuan bagi rumah sakit umum kelas B, Kelas C, eles D, milk Pemerintah maupun Swasta dalam penyelenggaraan pelayanan maternal perinatal Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan ini dlakukan oleh Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan melibatkan Organisasi Profesi terkait sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkandi : Jakarta Padatanggal : 10Juli2008 | KESEHATAN RL VIII Porn Ptayanan stems Da Pert! Pads Rush Salt Unum Kel 8, Klas Can Kelas D TIMPENYUSUN TIMPENYUSUN:: Direktur Bina Peayanan Medik Spesialistk Prof. Dr, Rulina Suradi, SpA (K) Dr. RinawatiRohsiswatmo, SpA(K) Dr. Ali Sungkar, SpOG (K) Or. Indra Sugiatno, SpA(K) Dr. Suginart, Mkes Dr. DwiNovitasan Ns. Yeni Rustina, S.Kep, MappSe., PhD KONTRIBUTOR Dr. Suryono$ | Santoso, SpOG Dr. Yudianto Budi saroyo, SpOG Dr. Sutomo, SOG. Dr. Ony Khansa, SpOG Dr. PutuTTii yasa, SpA Or. Firmansyah, SpA DrTiekResmisari rg. SriSaptarni, MARS Or. Eko Budi Priyanto 10. Dro. Annie Trisuslo, MARS Pedoman Pelayaren Meena Dan Peat! Pade Ramah abt Unum Ks 8, Kalas Dan Kalas 0 AX 11, Dra. EmiNurjasmi, MKes 412. Saida Simanjuntak, Skp, MARS 13, Bd, HeruHerdiawati, SH 14, Deswani X__PeomanPetayanan Sterna Dan Pinta Pade Punah Sali nur Kl 8, Klas Can els D DAFTAR ISI Kata Penganter.... ‘Sambutan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik.. SK Menteri Kesehatan Republik indonesia... Tim Penyusun, Daftar Is BABI — PENDAHULUAN...... Latar Betakang.... Dasar Hukum... Tyjuan ‘Sasaran. Ruanglingkup. moom> BAB Il DEFINISIDANFALSAFAH wero A. Definisi 8. Falsafah, BABII — PENGORGANISASIAN. A. Struktur Organisasi. 1" 8. Uraian Tugas dan FUNgS! ncn sriresanatl ©. Ketenagaan 7 rs 14 BABIV PELAYANANMATERNAL PERINATAL DIRUMAHSAKIT. 47 A. Konseppelayanan 7 8, Strata pelayanen. 7 Peioman Playenan Maema an Psat Pade Rue Sekt Unum Kels 8 Kelas COan Koss XL BAB V BABVL BABVI BABVIIL BABIX CC. Administrasi dan pengelolaan.....romnnenne 19 D. Alurpelayananpasien...... ss 20 E, Prosedurpelayana.nnsssnsninn a F. Pencatatan dan pelaporan, 22 G. SistemPembiayaan. B H. Sistemrujukan. 24 KESELAMATAN PASIEN (Patient Safety) A. Definis. B. Tujuan. C._ Stender Kesalaratan Patent. D. Program Pengamanan, ‘SARANA, PERALATAN DAN OBAT-OBATAN. A. Saranadan peralatan. B. Obat-obatan. PENGEMBANGAN PELAYANAN A. Pengembangan SDM. i 8. Pengembangan sarana prasarana dan praltan 35 ©. Pengembenganjenistayanan.... ne) PEMBINAAN DAN PENGAWASAN A. Tujuan pembinaan dan pengawasan. 37 B. Pembina... 37 . Pengawasan.... : 38 ._ Evaluasidan Pengendatan Mutu a 38 PENUTUP se LAMPIRAN XIL_ Pesaran Ploynan Metal Dan Peat Pada rch Saki Uru Kelas 8, Kels Den Kalas 0 BABI PENDAHULUAN A. LatarBelakang Kita semua mengetahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masin tinggi yaitu AKI : 228/100.000 kelahiran hidup dan AKB : 34/1000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Sedangkan target RPUMN Depkes 2004-2009 AKI : 226/100.000 KH dan AKB 26/1000 KH. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Persatuan Bangse-Bangsa (2000) telah disepakati berbagai komitmen tentang Tujuan Pembangunan Millenium (Milenium Development Goals) pada tahun 2018, ada dua sasaran ddan indikator yang secara khusus terkat dengan kesehatan ibu, bayi dan anakyaitu > Mengurangi Angka Kematian Bayi dan Balita sebesar 2/3 deri angka pada tahun 1990 (menjadi 20 dan 25/1000 KH}, + Mengurangi Angka Kematian Ibu sebesar dari AKi padatahun 1990 ( menjadi 125/100.000 keiahiran dup). ‘Survey Kesehatan Rumah Tanga tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab Kematian Ibu terbanyak di Indonesia adalah perdarahen 28 %, Eklampsia 24%, Infeksi 11% , partus macetllana 8% dan aborsi 5% sedangkan penyebab kematian bay'baru lahir yang terbanyak adalah karena BBLR (29%), Asfiksia (27%), infeksi dan tetanus (15%) , masalah pemberian rminum 109%, gangguan hematologi6 %,fan-iain 13 %, Pedoman Plgyanen Mele) Oan eral Pace Runa Sat Umm Kee 8 Kelas C Can Koes Didalam Angka Kematian Bayi tercakup Angka Kematian Perinatal, dimana kematian karena gangguan perinatal menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga 1986 adalah 42,3% dari kematian bayi pada usia 0-1. bulan. Mengingat kematian bayi khususnya dalam periode perinatal berkaitan erat dengan kesehatan ibu dimana AKI masih tinggi maka sungguh tepat apabila dalam buku ini juga dimuat hal-hal pokok mengenai obstetri. Dari sekilas gambaran tersebut diatas dapat diketahui betapa pentingnya pelayanan Maternal dan Perinatal sebagai kegiatan integrative di Rumah Sakit untuk terus ditingkatkan dalam upaya menurunkan AKI dan AKB. Hal - hal yang melatar belakangi kematian ibu yang menderita komplikasi obstetridalam bentuk* terlambat’, yaitu 1. Terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan ditingkat keluarga 2. Terlambat mencapai tempat pelayanan 3. Terlambatmendapat pertolongan medis yang memadai Komplikasi obstetri tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya dan mungkin saja terjadi pada ibu hamil yang diidentifkasi normal. Oleh karena itu kebijakan Departemen Kesehatan adalah mendekatkan pelayanan obstetri dan neonatal sedekat mungkin kepada setiap ibu hamil sesuai dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS) yang mempunyai 3 pesan kunci yaitu: 1. Persalinan bersih dan aman oleh tenaga terampil 2. Penanganan komplikasi kehamilan dan persalinan secara adekuat. 3. Setiap Kehamilan harus diinginkan dan tersedianya akses bagi penanganan komplikasi abortus tidak aman. 2. Fedoman Pelayanan Maternal Dan Perinat Pada Rumah Seki Umum Kelas B Kelas C Dan Kelas D Penyebab kematian pada masa prenatalineonatal pada umumnya berkaitan dengan kesehatan bu selama kehamilan, kesehatan janin selama didalam andungan dan proses pertolongan persalinan yang bermasalah. Oieh arena itu peru adanya strategi penurunan kematiankesakitan maternal perinatal dengan Sistem Pelayanan Matemal Perinatal Regional yaitu ] [ Penanggungjawab Pelayanan medis keperawatan/kebidanan | | admin & keuangan Keterangen = Garis Koorainasi — Cats nstrutsi Pedoman Pelayanan Maternal Dan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas B, Kelas C Den KelasD 44 B. Tugas Pokok dan Fungsi 4. Direktur Utama Merupakan penanggung jawab utama dalam pelayanan maternal dan perinatal. - Menetapkan tim/pokja Peristi dengan surat keputusan. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Propinsi/ Kabupaten/Kota) dan Organisasi profesi untuk kegiatan yang berkaitan dengan layanan maternal dan perinatal 2. TimiPokja = Sebagai koordinator penyelenggaraan pelayanan matemal dan perinatal di RS. = Berkoordinasi dengan unit/bagian lain terkait pelayanan maternal dan perinatal diRS Memberikan laporan penyelenggaraan pelayanan matemal dan perinatal di RS kepada Direktur Utama. = Membuat SPO (Standar Prosedur Operasional) pelayanan maternal & perinatal untuk unit-unitterkait. Pengelola sarana, prasarana dan SDM untuk pelayanan matemal dan perinatal - Melakukan evaluasi dan pengembangan pelayanan maternal & perinatal di unit-unit terkait. 3, Penanggung jawab layanan maternal Sebagai penanggungjawab layanan maternal adalah dokter yang bekerja dilnstalasi/bagian Obstetri & Gynekologi, tupoksinya: = Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan matemal meliputi 412. Pedoman Playonan MalrnlOan Perinatal Pade uma Saki Unum Kelas B, Kelas Dan Kles konseling, tindakan medis dan tindakan operatif. - Dibantu oleh tenaga pelaksana pelayanan : dokter umum terlatin, perawat terlatih, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, Bekerjasama dengan spesialisasi lain terkait pelaksanaan pelayanan matemal. - Tenaga pelayanan wajib memberikan pelayanan maternal sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku (SOP) serta memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar profesi. 4. Penanggung jawab layanan perinatal ‘Sebagai penanggungjawab layanan perinatal adalah dokter yang bekerja dilnstalasifbagian Anak, tupoksinya - Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan perinatal meliputi konseling, tindakan medis dan tindakan operatif. - Dibantu oleh tenaga pelaksana pelayanan : dokter umum terlatih dan perawat teriatih dan tenaga kesehatan lainnya - Bekerjasama dengan spesialisasilain terkait pelaksanaan pelayanan perinatal - Tenaga pelayanan wajib memberikan pelayanan neonatal sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku (SOP) serta memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar profesi. 5, Penanggung jawab layanan Keperawatan - Sebagai penanggungjawab penyelenggara adalah Perawatlbidan tertath - Bertanggungjawab dalam membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasiasuhan keperawatan, Pedoman Pelayanan Matomal Dan Perinatal Pada Rumah Sakt Umum Kelas B, Kelas C Dan Kelas 0 43 Dalam pelaksanaan sehari-hari berkolaborasi dengan tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya. Bertanggung jawab dalam pencatatan dan pelaporan pelayanan perinatal diRS. - Memberikan laporan status kesehatan pasien ke dokter. 6. Penanggung jawab layanan Kebidanan - Sebagai penanggungjawab penyelenggara adalah Bidan. - Bertanggungjawab dalam membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasiasuhan kebidanan. = Dalam pelaksanaan sehari-hari berkolaborasi dengan tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya. Bertanggung jawab dalam pencatatan dan pelaporan pelayanan maternal diRS. - Memberikan laporan status kesehatan pasien ke dokter. 7. Penanggung jawab administrasi & keuangan - Bertanggung jawab dalam pencatatan dan pelaporan administrasi/keuangan pelayanan maternal dan perinatal berdasarkan asuhan keperawatan. = Memberikan laporan kepada ketua Pokja. C. Ketenagaan . Kualifkasi ketenagaan yang herus ada pada pelayanan maternal dan perinatal di rumah sakit 4. Tenagamedis Dokter-dokter spesialis dan subspesialis i yang diakui oleh Departemen 414, Pedoman Petayanan Metamal Dan Perineal Pade Rumah Sakt Umum Kelas B, Kelas C Dan Kelas D Pendidikan & Kebudayaan dan Departemen Kesehatan. Harus memiliki latar belakang pendidikan, pelatinan dan pengalaman dalam bidangnya. 2. Tenaga Keperawatan (Bidan/perawat) Pelayanan perawatan di ruang maternal dan perinatal dilakukan oleh seorang perawat atau bidan yang memiliki pendidikan, pelatihan dan pengalaman mengenai perawatan matemal dan perinatal 3. Tenaga kesehatan lain Harus disediakan tenaga kesehatan lain seperti ahi gizi, farmasi sesuai dengan kompetensinya ‘Padoman Pelayanan Maternal Dan Perinatal Pade Rumah Sakit Umum Kelas, Kelas C Dan Kelas 415 16 Pedoman Peleyanan Matamal Dan Perinatal Pada Rumah Sait Umum Kelas 8, Kelas C Dan Kelas D BABIV PELAYANAN MATERNAL DAN PERINATAL ‘A. Konsep Pelayanan : B, Strata Pelayanan Maternal dan Perinatal Dilakukan secara kerjasama tim fearnwork) Pelayanan dilakukan sesuai standar Peralatan yang tersedia memenuhi ketentuan Sernua tindaken terdokumentasi dengan baik Harus ada sistem monitor dan evaluasi iS ‘Dalam menyelenggarakan pelayanannya di rumah sake, pelayanan maternal dan perinatal dibagi dalam beberapa strata pelayanan. Jenis pelayanan, Kompetensi SOM dan fasiitas/sarana pelayanan menentukan strata pelayanan dirumah sakittersebut atau sebaliknya. Stratal: Pelayanan Primer Pelayanan Maternal dan Perinatal Dasar (RS Kelas D dan jejaringnya), mencakup ‘= Pelayanan antenataldan postnatal = Pelayenan Persalinan normal dan penanganan persalinan resiko ringan-sedang : = Perdarahanpadakehamilan muda Abortus) ‘= Pelayanan Perinatallevel | Ibu-Bayirawat bersama /rawat gabung) = Perawatan Metode Kanguru untuk BBLR tanpa komplikasi + _Irisiasi Menyusu Dinidan pemberian ASI pada neonatus ‘PecernanPlayaan Malena! Dan Penal Pads Rumah Slt Um Kelas B, Klas CDan Kelas 47 ‘= Stablisasi dan rujukan pasien dengan kegawatdaruratan maternal dan neonatal = Imunisasi «= KeluargaBerencana Tenaga yang tersedia minimal. + Dokterumumteriath - Perawatteriatin, = Biden Stratall: Pelayanansekunder Pelayanan Maternal dan Perinatal Medik Spesialistk ( RS Kelas B Non Pendidikan dan Kelas C), mencakup 1 Pelayanan antenatal dan postnatal 1. Pelayanan Persalinan normal dan penanganan persalinan resko sedang dan tinggi 0 Perdarahan dalam kehamilan, persalinan dan nifas . Pelayanan Perinatal level 2 (MCU atau HCU) 0 Perawatan bayi dengan kelainan sedang-berat 0 Perawatan Metode Kanguru untuk BBLR 1 Inisiasi Menyusu Dini dan pemberian ASI pada neonalus 0 Imunisasi 0 Kelvarga Berencana Tenaga yang ersedia minimal: ~ Dokterspesials Obstetr& Ginekologi ~ Dokterspesialis Anak 48 PedomanPeleyenanWotorsl Dav Pera aca Rumah Sekt Unum Kes B Kelas C Dan Kets D - Dokterumum terlatin - Perawatteriatih - Bidan Strata Il: Pelayanan tersier Pelayanan maternal dan perinatal Medik spesialistik dan subspesialistik (RSKelas B Pendidikan, Rumah Sakit Kelas A) Pelayanan mencakup layanan matemal dan perintal spesialistk dan subspesialistik dengan fasiitas perawatan neonatal intensif (Level 3 NICUIPICU).. Tenaga yang tersedia minimal = Doktersubspesialis Dokter spesiais Obstetr & Ginekologi = Dokterspesials Anak = Dokterumumteriatih - Perawatterlatih - Bidan C. Administrasi dan pengelolaan pelayanan Administrasi dan pengelolaan pelayanan maternal dan perinatal merupakan bagian integral dari unit petayanan di rumah sakit yang diatur untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Adapun cakupan pelaksanaan administrasi dan pengelolaan sebagai Berikut a. Cakupan pelayanan ditentukan berdasarkan fungsi dan kemampuan rumah sekit Pedoman Pelayenan Metemal Dan Perinatal Pada Rum Sakt Umum Kelas &, Kelas C Dan Kelas. 1 b. Bagan pelayanan kegiatan administrasi digambarkan dengan jelas ddan dapat di ketahui umum. Dalam bagan pelayanan administrasi hharus tergambar tiga jalur sistem yaitu AiurPelayanan Pasien ‘AiurPencatatan dan Pelaporan ‘AlurKeuangan Ketigajalurtersebut harus dijabarkan datam prosedur tetap(Protap). c. Bagan organisasi harus dapat mencerminkan hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab dari staf medis, perawat dan non perawat, d. Harus ada kepala/mangjer yang dtetapkan untuk bertanggung jawab atas pengelolaan pelayanan matemal dan perinatal fe. Protap penatalaksanaan pelayanan matemal dan perinatal di rumah sakit harus ada (SPMuntuk bu dan anak). {. Tenagakesehatan yang ada pada pelayanan maternal dan perinatal dirumah sakit harus memenuhi kualifkasi 20. PeaemanPotayananMatomal Dan Pernt Pac Rurah Sob am Kelas Balas CDan Kelas D E. Prosedurpelayanan Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar presi, standar pelayanan RRS dan Standar Prosedur Operasional. Prosedur pelayanan matemal & perinatal adalah: 4, Melakukan identifkasipasien - Pasienbary 2. Bisa berasal dari_rujukan luar maupun dalam RS serta datang sendin ». Dilakukan anamnesa penyakit dan pengisian rekam medik yg barusecaralengkap. - Pasientama: a, Bisa berasal dari rujukan iuar maupun dalam RS serta datang sendit ». Ditakukan anamnesa penyakit dan pengisian rekam medik yg lama secara lengkap, 2. Tindakan pertama dilekukan seteiah pemeriksaan oleh tenaga medis (dokter). Pemeriksaan dilakukan secara sistematis melipuli anarmesa dan pemerksaan fisik 3. Setelah itu kolaborasi dengan tenaga keperawatan lainnya sesuai kewenangan masing-masing 4, Apabila akan dilakukan tindakan/operasi maka pasien dan keluarga diverkan informasi mengenai tindakanfoperasi yang akan dilakukan (teknik, fokasi dll, setelah setyju maka Keluarga menandatangani informed consent. 5, Pada kasus-kasus dengan resiko tinggi sebelum diberikan informasi, pasien harus ditanganiterlebih dehulu Pedoien Ployanan Mata Dan Paha! Pade Pura Sat Uru Kelas 8, Kelas CDen Kats 24 6. Jka pasien dirawat bersama oleh beberapa spesialisasi maka harus ada ddokter penanagungjawab Pasien (DPJP) 7. Apabila dipertukan dapat dilakukan pemerksaan penunjang seperti pemeriksaanlaboratorium, radiologidan sebagainya. 8. Pelayanan yang diberkan metiputi preventif, promot, kuratif dan rehabiltati 8. Pulang dan kunjungan kontrol - _Pasien dipulangkan setelah mendapat persetujuan dokter ~ Pada saat pulang ibu diberikan catatan mengenai Kesehatan ibu dan bayimenggunakan buku KIA atau sejenisnya. ~ _ Kunjungan kontrol dapat ditakukan di tempat pemberilayanan (RS) atau fasiltas kesehatan dluar RS (Puskesmas, Kinik, dokter/bidan ‘swasta) apabila pasion sebelumnya merupakan kriman/rujukan dari ‘sarana pelayanan Kesehatan tersebut F. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan pelaporan adalah keseluruhan proses pendataan pelaksanaan pelayanan matemal dan perinatal di rumah sakit dimana petugas pencatatan dan pelaporan serta jalur dan terapan telah ditetapkan secarajelas. a. Pencatatan Dalam pelayanan maternal dan perinatal di rumah sakit diperlukan mekanisme pencatatan yang akurat. ~ FormMP (Formuli Maternal Perinatal) Form ini mencatat data semua ibu bersalin / fas dan perinatal yang masuk ke rumah sekit. Pengisiannya dapat dilakukan oleh atau perawat. 22 Peden Potayanan tert Dan Penal Pada Rumah Sakt Umum Ks & KelaeC Dan Koss D = Form MA (Formul Medica! Audit) Form ii paki untuk menulis hasi/kesimou'an dari audit Maternal ‘maupun audit Perinatal. Yang mengis formulirini adalah dokter yang bertugas di Bagian Kebidanan dan Kandungan (untuk kasus ibu) atau Bagian Anak (untuk kasus perinata) b. Pelaporan ~ —_Intemal: Laporan harian tetap dilakukan di tiaptiap bagian di rumah ssakit yang nantiaya secara periodik (mingguen) diserahkan kepada penanggungjawab manajer pelayanan Maternal dan Perinatal Eksternal:Laporan dari rumah sakitke Dinas Kesehatan (LAP RS} Laporan bulanan ini berisi informasi mengenai kesekitan dan ematian (serta sebab Kematian) ibu dan bayi baru lahir di Bagian Kebidantan dan Penyakit Kandungan serta Bagian Anak. Penggunaan buku register di rumah sakit dalam pelayanan matemal dan perinatal bersi data-data dasar semua pasien termasuk maternal dan perinatal resko tinggi. Dari data tersebut diharapkan dapat membanty untuk melakukan analisa dan pencatatan selama penanganan guna kepentingan dalam peningkatan mutu maupun kinerja_pelayanan ‘maternal an perinataldi rumah sakit G. Sistem pembiayaan Pembiayaan untuk petayanan malernal & perinatal ditetapkan sesuaidengan peraluran yang ber‘aku atas dasar jenis pelayanan dan kelas perawatan. Sistem Pembiayaan 1. Sumber Pedonen Peloyaran Malema Dan Punt Pas Rumah Sekt Umum Kol 6, Kalas COan Kelas 0 23 Biaya sendiri Asuransi : Askes, Askes sukarela dl Perusahaan Subsidi pemerintah/pemeriniah daereh utk pasien tidak mampus e. Lain-lain 2. Pola tari terdir dai ~ Konsul dokter = Tindakan : a. Jasa medik b. Jasa Rumah Sakit Bahan dan alat H. Sistem Rujukan 1. Pengertianrjukan Sistem rujukan merupakan penyelenggaraan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab_secara timbal balk baik vertkal rmaupun horisontal, maupun struktural dan fungsional tethadap kasus penyakit atau masalah penyakit atau permasalahan kesehatan, Kegiatan rujukan mencakup a. Rujukanpasien Rujukan pasien internat adalah rujukan antar spesialis dalam satu rumah sakit. Rujukan ekstemal adalah rujukan antar spesials keluar rumah saki dengan mengikui sistem rujukan yang ada. b. Rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk peningkatan Kemampuan tenagakesehatan (dana, ala dan sarana) c. Rujukan manajemen 24 Pedoman Polyaren letersi Dan Poatl Pade Rumah Saft Umum Klas & Kae CDan Koss D Dapat berupa permintaan kepada unit yang lebih mampu atau bantuan kepada unit yang kurang mampu untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu, yang tidak dapat diatasi sendir. . Sistem pelayanan rujukan matemal dan perinatal Bila pasien maternal & perinatal tidak dapat ditangani sendiri segera rujuk ke sarana kesehatan yang lebih lengkap fasilitas dan tenaga kesehatannya. Harus ada koordinasi, mudah, sehingga tidak memperlambat pertolongan dan tidak merugikan pasien. Mudah, cepat dan tepat adalah yang utama. Rujukan internal rumah sakit berpedoman kepada prosedur rujukan didalam rumah sakit dan mekanisme kerja dibagian/instalasi Anak dan Obstetri & Ginekologi. Rujukan eksternal mengikuti mekanisme rujukan sesuai jenjang pelayanan. Persiapan Rujukan Pasien = Menyiapkan petugas yang terlatih untuk mendampingipasien. = Memberitahu penjelasan kepada pihak keluarga alasan pasien dirujuk kerumah sakit = Pada saat merujuk pasien harus disertakan surat rujukan dan resume medik pasien meliputi : riwayat penyakit, penilaian kondisi pasien yang dibuat saat kasus diterima perujuk, tindakan atau pengobatan yang telah diberikan dan keterangan lain yang perlu atau ditemukan sehubungan dengan kondisi pasien Dirumah sakit = Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa segala tindakan yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibudan bayinya -Pedornan Pelayanan Maternal Dan Perinatal Pada Rumah Saki! Umum Kelas 8, Kelas CDan Kelas 25, = Persiapan pihak Keluarga untuk memberikan darah jika dibutuhkan. * Pasion! keluarga diberi penjelasan mengenai_tindakan/ perawten yang akan diaksanakan. ‘SKEMA RUJUKAN RSKELASA/BPENDIDIKAN | Pelayanan mak Spesialisik dan RSEELASBNON | Penyanan onde posh eae PENDIDIKAN | he ssp tate i RSKELASC elyaan meer dn | sesatonk eters Pelaanan Metts dsr dan REKELASD enti tat lays nc dae Tipecinnini] MASWARAKATIKADERI BUMILPOSYANDU Keterangan : . Rujukan * Untuk RS diutamakan RS PONEK + Untuk Puskesmas diutamakan Puskesmas PONEK 26 Peder PoeyananMatoal Dan Perinat! Pade Rumah Sat Unum Kelas B Kelas CDon Kelas D BABY KESELAMATAN PASIEN (PATIENT SAFETY) A. Definisi Keselamatan pasien (Patient Safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana ‘rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, B. Tujuan ‘+ Terciptanya budaya keselamatan pasien dirumah sakt ‘© Meningkatnya akuntabiltas rumah sakitterhadap pasien dan masyarakat © Menurunnya kejacian tidak diharapkan (KTD) diRS. ‘+ Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian dak diharapkan C. Standar Patient Safety Standar keselamatan pasion (pationt safety) untuk pelayanan maternal & Perinatal adalah 1. Hakpasien Pasien/keluarga pasien mempunyai hak mendapatkan informasi tentang rencana dan hasilpelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD. 2. Mendidik pasien dan keluarga Edukesi kepada keluarga pasien tentang Kewajiban dan tanggungjawab keluarga dalam asuhan perawatan/asuhan kebidanan, Untuk keluarga pasien diajarkan cara mengurangi resiko terjadinya infeksi nosokomial sepertimencucitangan. ‘Pee Peloyanan Matera! Dan Paatal Pade Rumah Ska Unum Kel 8 Kalas C Dan Kelas O27 3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Rumah sakit menjamin Kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga (dokter, bidan/perawat, gi dl) dan antar unit pelayanan terkait 4, Penggunaan metode-metode peningkatan Kinerja untuk melakukan ‘evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien. RS harus terus memperbalki pelayanan, memonitor dan mengevaluas! kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif KTD dan mmelakukan perubahan untuk meningkatkan Kinerja dan keselamatan pasien 5, Peranpimpinan RS dalam meningkatkan keselamatan pasien Pimpinan mendorong dan menjarin implementasi program Patient safety melalui penerapan tujuh standar Patient Safety, Mendidikstaftentang keselamatan pasien RS menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan sesuai standar profesi, standar pelayanan RS dan Standar Prosedur COperasional untuk meningkatkan kompetensi staf dalam petayanan maternal an perinatal 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai Keselamatan pasien Komunikasi antara lenega Kesehatan dan keluarga pasien selama melaksanakan pelayanan dapat mencegah Kemungkinan terjadinya KTD. D. Program pengamanan ‘a. Program pengamanan Fasiltas dan Peralatan Sistem pemerikszan secara berkala harus dilakukan terhadap semua (28 _Pedomen Polyanen Maternal Oan Postal Pace Rumah Saki um Kes 8, Klas Can Kelas D peralatan untuk pertolongan matemal dan perinatal antara lain: alt alt lstik, gas medis (02), AC, saluranudara (ventilasi), peralatan anesthesi, alat-alat gawat darurat, dan alat-aatresusitasi, Daerah pengaman lstrik paling sedikt diperitsa 2 (dua) bulan sekali dan catatan daerah-daerah yang diperiksa, prosedur yang dikuti dan hasiinya harus disimpan dengan baik. Alat-alat ini harus dipelnara oleh teknisi yang teratn. Bila mungkin pemeliharaan oleh ahiiteknik/konsuitan dariluar rumah sakit b. Program pengamanan infeksinosokomial Harus ada sistem yang digunakan untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi nosokomial. Sistem ini harus merupakan bagian integral dari engendalian infeksi (Dali) dirumah sakit Pedeman Pelayanar Matera! Dan Panall Pads Runeh Sekt Umum Klas 8, Kaas Dan Kelas 0 29 80 PesnmenPeaysnan Mateal Oar Perinat Pace Ruch Sakt Unum Kol B. Kelas CDan Kalas D BAB VI SARANA, PERALATAN DAN OBAT-OBATAN ‘A. Sarana dan Peralatan Rancang bangun dari rang tindakan matemal dan perinatal maupun rewat inapnya harus sedemikian rupa sehingga: ‘+ Mudah dicapaioleh pasien ‘+ Penerimzzan pasien dilakukan dekat dengan pelayanan ‘+ Lal lintas harus teratur dan harus dicegah terjadinya kesimpang: lalutintas. + Adanya perbatasan yang jelas yang memisahkan antara pelayanan ‘umumdan khusus bagi matemaldan perinatal ‘= Kamar yang tenang untuk tempat pasien menunggu tindakan yang dliengkapidengan fasitas memada. ‘+ Ruang yang cukup untuk menyimpan peralatan, linen, obat farmasi termasuk bahan narkotik ‘+ Ruang untuk mendukung fungsi pendidikan/petatinan ‘+ Ruangltempat pengumpulan/pembuangan peralatan dan linen bekas pakai ‘+ Tersedia ruang istrahat dan kelengkapan yang cukup bagi petugas yang harus berada di ruang perawatan maternal dan perinatal dalam jangka lemaijaga (misalnya WC, mekanan, minuman, ruzng duduk) ‘+ Ruang rawatintensif(NICU, HCU, ICU) ‘+ Ruang Observasitindakan ‘+ Lengkap sesuai pelayanan (Poliklinik, R.Operasi, RRawatdll) ran ‘Peden Ployansn Mata! Dan Porat! Pads Ruah Salt Unum Ktes B, Kass CDan Kelas O34 ‘Sarana dan peralatan yang dibutuhken untuk pelayanan matemel dan perinatal tergantung pada strata pelayanan rumah sakit. Berkut ini adalah sarana dan eralatan_ yang diperlukan untuk melakukan Pelayanan maternal ddanperinatal: (Pamanan[ eas aac ca ain + 7 Raa pans’ —}+-Rag pak + Rug par sonra |* kamarberamn | fantom | + Ramat rain Thinning) cana] fang perenne | Roeny i me Samerans permis = = Rlsrp Ler i ra T Rtn pany prow | «fang ctor \ (on man Rng Dany seonat i + Rang ont honar |” Hamer mand | | fend |. tarp Oot» amar | | aang taese mare i Duong Pecans + |» RuoraTraas | Sane hump Pocnon «| ' = Raargpersatoa |” fanarnana ' i oo + Ruan pratan 8 + Rong oteewas |” shaSton | Diao peos” [+ Reang Ooenvae + ams som 1 Kama oocs | cae = Rinna an [eres | “ear — ang panic — Rug pom —— Rang pte ! TSongmoraneneter [1 Sphyenonatareer | NSpegnomnannter (2 Sensor | > Sozaise (2 Setup i (LSecoinona 5 Spacbmnanen 5 Boaraesneanin 1 Doppietoeta monitor 5. Gynoocotogcal table | 6 Seaminaton ime [fuse | 2 nsumen for Oogyn amar bersall Panu eet | 2 Baamineton mp 3 Dopplerocta mentor 4 Sesto 5 Serygromanameter 6. infoton stand 4 nfertwoighrg sale | Snygenset= |S Emergency ght 4 Dapplortoctalmentsr | 4 Doppleteta mentor § Gyreecoesies tebe |S Gynaccolasal ale. | 8 exameaconiamy—|6 Buammatensame | 7 Usa \7 usc Stravumen or Odgyn | Binarumen tox Od5y0 ‘xamnations | raminatons Kamer bers | amar versatin Parts | hPansce 2 Examnaton emo 5 Deppertocta monitor 2 Examination lap 5 Doppleroea moniter 4 Carctocegapm 1 Carsistocograpn 5 Steoskep 5 Sttoseoo 6 Sghygmomanometer | 8 Sphygmomenometer 7 inion stand 7 tntsion sand 3 invart weighing seae | 8 Insintneignng sale .Oeygen se owmetar | 9.‘Oxygan ast 10 cmerganey ight | Bower PEE aeraeeee eee ee eS | (82 _Padoman Polayanan Metoma Dan Penta Pode Rurnh Slit Unum Klos 8, Kelas CDan Hees D WO Rasasciston or [11 Resusctatan tev AGIA ] 10 Emergency ight ast 32, Resvectaton or | 11 Resusstaten fer 3 Resuscitation for | nian aut Inet ‘use 42. Resusctaten or pated 14 Sterisstce Inia 15. Sterieator 13 Dotvery inebument et] 13: USG 14. Betvory instrument | 16. Miner surgery 44 Sinker Ps instrument set 15 Delvery instrument “8 ance surgery 17 rorceps Naegele, ninonent sat Klen 18 Fercape Noogole | 18: Vacour Extractor 17 Vern Bxracter | {8 los se 38 Inka et 13 nus set FRuang nifavrawat | Ruang nifestawat Ruang alfasirawat ‘gatas gabung eabung A kt roeusaes Fkstresustae Mt resuetas| 2 Untoompaasi | 2 Untpompe ASt 2 Unt pompe AS! 3 Untmearesvsiasi | 3 Untmaresostasi | 5. Unt rej resus! 4 Sitcckop 4 Stacakap astroshop 5 Sanygromanometer | 5 Sahysinamanameter | 5 Sprygronsnometer Mote Mobile Mobie 8. Inuscn set 6 intsion set Sinton set 7 Hospi bea 1 Hospital ea | 7 Hsp bed 8. Termometer a temometer| B ermomotet Porinatal ' Serane | Ravat nap Ronatree Fewat nap Shuang taken | Rang tndokan rung tngokan 1 Rang eet = Ruang sol Ruan iota! © Ruangrawat {Runa raat ron fees |” Ruang rat nan Ruane ranetineas | sexs uang Days = sang rawat nus Spang tncavan | Ruang bay: = Ruang isos Ruang treakon Ruan bays + Rusng perawatan | Raang soles = Rung beakan Ruan persaatan | Rung eon = Runa perswaian bait | 1. uotgnt Pevailan sama dengan | Peraatan sama dengan 2 Respirator eins stomoay alas O dtarven & Sucton sum Pennacieg! Baby reubatr 4 tenpsteaurbay | Baby incunator 2 nam warmer 5 any scale 2 Inentwarmer 3. suecton pume 6 Timbargan beyl | 3. suction pam 4 Baby sea 7 Fesaing bes boy: | 4 Baby scale 5 infant stetexcope SS. nfartsteoscope | 8, Termometer 8 Tormomat 7 teenigrt 7. ales tant 8 spate tonave 8. etal ongue 9. Baby retuctaton set © Baby reuotatonset_| 0 titan pune 10 intuoon pur 1 ingobation sot fo 1 ntabton eter infant] inant 42 baby examnation | 12, baby examination be ‘a0. 13 ecamnatontanp | 13. examination ime Peden Poleyrsn Natoma! Dan Pert Pada Rurah Stl Unum Kl Kalas Can Kalas O33 Sistem pemeriksaan secara berkala harus diakukan terhadap semua peralatan untuk pertolongan maternal dan perinatal antara lain: alat-alat yang menggunakan listrik, gas medis (2), AC, saluranudara( ventlas’),peralatan anesthesi,alat-alat gawat darurat, dan alat-alatresusitasi. Daerah pengaman listrik paling sedikit diperiksa 2 (dua) bulan sekaii dan catatan daerah-daerah yang diperiksa, prosedur yang dikuti dan hasiinya harus disimpan dengan baik, Alatalat ini harus dipelihara oleh teknisi yang teratih. Bla mungkin pemeliharaan oleh ahliteknik’konsultan dariluarrumah sakit B.Obat-obatan Obat-obatan dibawah ini merupakan persyaratan minimal yang harus dipunyai RS. Dapat dtambahakan sesuai dengan jenis layanan yang disediakanRS. No | Nama obat Sawan 1 | Vitamin Ke ‘Amnpul 2 | Adrenatin ‘Rn! 3 | Dopami ‘Ampul 4 | Sulfas atropin ‘Asnpul 5 lars Fiacon & | Heparin Fiacon 7 | Cagiukonas 10% Flacon 8 | mgsoa Facon 9 | Laminat Ampul 10. | oitantin ‘ampul 12 | Diazepam Ampul 12 | ampicitin “Ampul 33. | gentamicin ‘amp! 14 |RNacto.9 % ott 35 | Nacis'% olf 16 |KcI3% Kot 17 | Bienat Flacon 38 | Dextrose 5% Kot 49 | Dextrose 10% ott 20 | Larutant 4 kolt 21 | Lanitan Keen 48 ott 22 | Lanuten Kaen 28 ott 23 | Aminosteri Carutan 2a | Lips Cartan 25 | Alkohol 70 % | Cartan 26 | Akonol at Cartan 27 | Betacin Cartan 34 PedaranPotayanan Mato Dan Pema Pa Rua Sait Unum Kets 8 Kelas CDan Kalas O BAB VIL PENGEMBANGAN PELAYANAN ‘A. Pengembangan SDM Pimpinan bertanggung jawab mengenai pendidikan berkelanjutan, orientasi dan program pelatitian staf untuk menjaga kemampuan dan meningkatkan pelayanan. Pendidikan berkelanjutan harus dikembangkan untuk tenaga dari Univagian tersebut, sehingga stat dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kerampuannya untuk melaksanzken tindakan dan prosedur baru sesuai dengan tuntutan masyarakat serta perkembangan lima Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran. Pengembangan SOM ditagi dalam ‘a. Pemenuhan tenaga (kuantitas) Programkegiatan yang berkaitan dengan perenuhan SDM + Melengkapi jumlah dan kualfikasi tenga yang diperlukan sesuai dengan tingkat pelayanan dimasing-masing RS. + Peningkatan jeniang kaitr dan pendidikan SDM melalui penerapan angka kredit dan jabatan fungsional serta penddikan berkelanjutan, b. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan (kualitas) + Pelatinan/seminarlworkshop + Pelatihan berkala dalam bentuk OTJ (On The Job Training) pert clikembangkan setiap bulan dalam memahami SOPIProtap. B. Pengembangan sarana, prasarana dan peralatan Disesuaikan dengan peningkatan Kelas rumah sakit_ menurut standar Departemen Kesehatan. Programkegiatan yang berkaitan dengan Pedoman Playanan Matemal Don Peat Pada Ruah Sat Unum Kale 8 Kelas C Dan Kos 0 35 pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan 2. Pembangunan dan pengembangan gedung b. Penyediaan peralatan untuk pelayanan matemal dan perinatal yang diperlukan oleh dokter dan tenaga lain yang terkait, termasuk sarana penunjangnya. C. Pengembangan jenis layanan ‘Datam mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan, sesuai dengan kebutuhan dapat dibentuk pelayanan spesialstk, pelayanan subspesialstik ddan tau pelayanan khusus. Dalam penyediaan pelayanan maternal dan perinatal dirumah sakt = Memberikan pelayenan, didalam maupun dwar gedung rumah sakit Melakukan pembinaan teknis maupun manajemen pada sarena kesehataniwlayah binaannya ~ Melaksanakan sistem rujukan sesuai Ketentuan yang beriaku. Melaksanakan program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi ‘36. Pedcman Potayanan tora On Pema! Pada Rumah Sakt Umum KelsB, Kelas Car Klas O BAB VIll PEMBINAAN DAN PENGAWASAN A. Tujuan Pembinaan dan pengawasan pelayanan maternal & perinatal bertyjuan untuk: 1. Pemenuhan kebutuhan pelayanan Kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat 2. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan 3. Keselamatan sien. 4, Pengembangan jangkauan pelayanan 5. Peningkatan kemampuan kemandiian RS. Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan dan Dinas Kesehatan PropinsiKabupaten/Kola dengan melibatkan organisasi profesi terkait (IDAI, POGI, PPNI, IB!) sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Pembinaan dan pengawasan dilakukan untuk hal yang betsifatteknis medis dan teknis perumahsakitan 8. Pembinaan Pembinaan meliputi bidang sumber daya manusia, sistem kerja pemeliharaan peralatan, kendali mutu, administra dan keuangan. Kegiatan embinaan yang dapat ilakukan antaraain Training Seminar Workshop PeerReview Case Management ‘Peon Pelayansn Maral Dan Pentel Pace Rumah Skt rum Kol 8 Kelas C Dan Koss 37 C. Pengawasan Pengawasan mencakup 1. Mangjemen (lermasuk kompetensi SOM) Teknis medi dan keperawatan Saranadanprasarana Keamanan dankeselamatan pasienilien Sistemrujukan RS juga harus metakukan pengawasan secara intemal terhadap pelaksanaan pelayanan matemal & perinatal, Pengawasan diizkukan dengan cara Monitoring indikator mutu playanan Menilatlaporan kegiatan berkala ‘Adanyakeluhanklion ataukasus Kunjungan lapangan Audit kinerjadan Audit medix D, Evaluasidan Pengendalian Mutu Harus ada prosedur evaluasi untuk meniai penampilan Kerja staf dan mut pelayanan maternal dan perinatal, Dalam hatin pengelolabertanggungjawab untuk melakukan evaluasipelayanan tersebut. Evaluasiterbagiatas 4. Evaluasiinternal ‘a. Melakukan evaluasi dan melaporkan prestasi kerja staf. Staf perlu

You might also like