Professional Documents
Culture Documents
dkk.; Hewan
Aktivitas Antikanker dan Induksi Apoptosis Fraksi Kloroform Daun Pepaya
Media Kedokteran
Vol. 22, No. 2, Mei 2006
...
Abstra
ct
The objective of this research was to evaluate activity of chloroform fraction
from daun papaya (Carica papaya L) as anticancer and induction of apoptosis activity in
myeloma cells culture in vitro. This
research consisted of two phase s , the first
phase was chloroform fractionation. The myeloma
cells were incubated in RPMI
media, Fetal Bovine Serum 1 0%. The concentration of chloroform fraction were 25 ,
50 ,100 ,150 , 200 dan 300 g/ml dissolved in DMSO. Each chloroform fraction
concentration added into myeloma cells culture and then incubated for 24 hours, at 37
oC in CO2 incubator. Anticancer acti vity was
determined by cell viability met hod
with trypan blue exclusion and
apoptosis induction activity
was determined by
ethidium bromide and acridine orange exclusion and analysis by fluores cent
daun
microscope. The result of this research showed that chloroform fraction from
papaya ( Carica papaya L) have anticancer activity with L C50 104,4
g/ml and induction of apoptosis activity in
myeloma cells culture in vitro . T
he result of identification compound by Thin Layer Chromatography and densitometry
showed alkaloid compounds in chloroform fraction. The result of this experiment
suggested to
isolation and identification compounds of chloroform fraction from
daun papaya ( Carica papaya L) which have anticancer and induction of apoptosis
activity .
Keywords: chloroform fraction, Carica papaya L, anticancer
, apoptosis.
Pendahulu
an
104
(Katzung,
1995).
Tumbuh-tumbuhan
merupakan salah satu sumber obat -obatan
kemoterapi yang potensial sehingga sampai
saat ini pencarian obat - obatan kemoterapi
dari
tumbuh -tumbuhan
masih terus
dilakukan.
Kanker terjadi karena adanya perubahan
men - dasar dalam fsiologi sel yang akhirnya
tumbuh menjadi malignan serta mempunyai
ciri -ciri umum sebagai berikut: (1) mandiri
dalam signal pertumbu - han, (2) tidak peka
terhadap
signal
antipertumbuhan,
(3)
menghindari apoptosis, (4) memiliki potensi
104
Sukardiman
dkk.; Hewan
Aktivitas Antikanker dan Induksi Apoptosis Fraksi Kloroform Daun Pepaya
Media Kedokteran
Vol. 22, No. 2, Mei 2006
...
replikasi
yang
tidak
terbatas ,
(5)
Wierberg, 2002). Oleh karena itu target
angiogenesis, (6) invasi dan metastase ke
pengem - bangan obat antikanker diarahkan
jaringan lain ( Manahan dan
pada
induksi/
pemacuan
apoptosis
(Fisher,1994), penghambatan angiogenesis
terutama untuk kanker solid seperti kanker
payudara (Keshet a nd Sasson, 1999; Jianguo
et al.,2002), faktor pertumbuhan dan growth
factor signaling (Gibbs,2000), regulasi cell
cycle dan checkpoint control (Saphiro and
Harper, 1999). Apoptosis merupakan program
bunuh diri dari sebuah sel. Program
ini
memiliki
peran
ya ng
penting
untuk
menjaga
homeostatis perkembang -biakan
sel
dan dengan adanya disregulasinya bisa
berakibat
t imbul- nya
macam-macam
penyakit ( Evan dan Litlewood,
1998).
Salah
satu
peran
pentingnya
adalah untuk
membatasi proliferasi sel yang tidak diperlukan
yang sekiranya akan dapat menyebabkan
kanker.
Pada sel- sel kanker program
apoptosis ini telah mengalami gangguan
sehingga sel akan mengalami metastasis
(Peter et al, 1997). Apoptosis dapat diamati
pada penampakan fsiologis, antara lain berupa
pengerutan sel,
kerusakan pada
plasma
membran dan adanya
105
105
Metode
Penelitian
Koleksi
Daun
Pepaya
Bahan yang digunaka n adalah daun
pepaya (Carica papaya L.) jantan yang
diambil di Sidoarjo pada tahun 2002 dan telah
dideterminasi di LIPI UPT Balai Konservasi
Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan,
Jawa Timur .
Pembuatan Fraksi Kloroform Daun
Pepaya
menghilangkan
kandungan
lemaknya
(
defatted). Maserasi dilakukan sampai ekstrak
menunjukkan warna yang jernih. Ampas yang
telah
dimaserasi
dengan
heksana
dan
dimaserasi lebih lanjut dengan metanol
suasana asam (pH 3) dengan penambahan
asam tartrat 1% (El-Sayyad,1984), dilakukan
berulang- ulang sampai ekstrak berwarna
jernih.
Tahapan
selanjutnya
adalah
membasakan ekstrak metanol- asam dengan
NH 4OH 5% sampai pH 9. Tahapan ini
bertujuan
untuk
menghidrolisis
alkaloid
dalam bentuk garam menjadi bentuk basenya
sehingga dapat ditarik oleh pel arut
organik seperti kloroform. Fraksi kloroform
yang didapat ke mudian diuapkan dengan
rotavapour
sehingga
didapatkan
fraksi
kloroform.
Uji Antikanker dan
Secara In
Vitr
o
Induksi Apoptsosis
Pembuatan larutan
stok
Sebanyak 50,0 mg fraksi kloroform kental
dari daun pepaya dilarutkan dalam media
RPMI 1640 ad
10,0 mL dengan bantuan 1,0 mL DMSO
sehingga
didapatkan konsentrasi larutan induk 5000
g/mL.
Dengan
pengenceran
bertingkat
didapatkan satu seri larutan uji dengan
konsentrasi 25, 50, 100, 150 , 200 dan 300
g/mL.
Sebagai kontrol negatif digunakan media
RPMI
Hasil
Pembahasan
dan
Tabel 1. Hasil Uji Aktivitas Antikanker Fraksi Kloroform Daun Pepaya (Carica papaya L.)
terhadap Kultur Sel
Kanker Mieloma
No
Konsentrasi Fraksi kloroform
Rata-rata persentasi viabilitas sel
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kontrol negatif
25 g/ml
50 g/ml
100 g/ml
150 g/ml
200 g/ml
300 g/ml
Kontrol positif (Etoposide) 10 g/ml
89,10
4,28
81,50
3,82
74,57
3,82
71,42
3,82
58,67
90
80
70
60
Persentasi 50
viabilitas sel 40
30
20
10
0
25
50
100
150
200
300
kontrol +
Gambar 1. Aktivitas antikanker fraksi kloroform daun pepaya ( Carica papaya L.)
terhadap kultur sel mieloma setelah diinkubasi selama 24 jam .
Aktivitas
Induksi
Apoptosis
Fraksi
Klorofom Daun
Pepa
ya
Sel kanker mieloma hasil perlakuan
dengan fraksi kloroform dari daun pepaya yang
diinkubasi selama
24
jam,
dilakukan
perhitungan sel
kanker yang mengalami
apoptosis . Sel hidup akan berwarna hijau
sedangkan sel kanker yang mengalami
apoptosis akan berwarna kuning atau orange
dengan bintik-bintik putih yang berpendar
(Spector, 1998) . Data sel kanker mieloma
yang mengalami apoptosis tertera pada Tabel
2.
Hasil penelitian menunjukkkan bahwa
harga
persen rata-rata sel apoptosis dari larutan uji
dengan konsentrasi 25 sampai 300 g/ml
secara berturut turut
adalah
3,76%;
7,86%;
13,67%;
16,86%; 28,5%;
36,97% dan
46,86%. Data tersebut
menunjukkan bahwa
sel mieloma yang
mengalami
apoptosis
setelah
diinkubasi
selama
24
jam
meningkat
dengan
meningkatnya konsentrasi.
Kematian sel kanke r mieloma secara
apoptosis karena pengaruh fraksi kloroform
daun pepaya (Carica papaya L) dengan
kandungan utama alkaloid diduga melalui
tahapan awal menghambat enzim DNA
Topoismerase II. Dengan dihambatnya aktivitas
enzim DNA Topoisomerase, maka proses t
erjadinya ikatan antara enzim dengan DNA sel
kanker
semakin
lama.
Sehingga
akan
terbentuk Protein Linked DNA Breaks (PLDB),
akibatnya terjadi fragmentasi atau kerusakan
DNA sel kanker dan selanjutnya berpengaruh
terhadap
proses replikasi sel
kanker .
Selanjutnya gen p53 sebagai gen s upresor
menghentikan
check point
dan memberi kesempatan
kepada DNA untuk memperbaiki diri. Bila
proses perbaikan gagal , p53
akan
merangsang
mitokondria
men geluarkan
sitokrom c ke sitosol, dan dalam hal
ini
akan dihalangi oleh
anti-apoptosis
member yaitu gen Bcl -2. Di dalam sitosol
sitokrom c bersama dengan
Apoptosis
Protease Activating Factor -1 (Apaf-1) dan procaspase 9 membentuk caspase 9, komplek
ini disebut apopto- some. Terbentuk caspase
9 sebagai caspase awal akan mengaktifkan
caspase eksekusioner , yaitu caspase 3,
60
50
40
Persentasi 30
viabilitas sel
20
10
0
0
25
50
100
150
200
300
kontrol +
Gambar 2. Efek induksi apoptosis fraksi kloroform daun pepaya ( Carica papaya L.)
terhadap kultur sel mieloma mencit setelah diinkubasi selama 24 jam .
Analisis harga LC 50, analisis anava dan
analisis LSD
Hasil analisis
LC50 dari larutan fraksi
kloroform daun pepaya (Carica papaya L)
yang dihitung dengan
menggunakan analisis Probit adalah 104,4
g/ml.
Data hasil pengamatan viabilitas sel dari
per - cobaan larutan fraksi kloroform daun
pepaya ( Carica papaya L.) yang telah didapat
kemudian dianalisis dengan menggunakan uji
anava satu arah. Dari
analisis diperoleh harga probabilitas ata u
signifikansi
< 0,05 pada derajat kepercayaan 95% (
= 0,05) dengan demikian Ho ditolak dan Ha
diterima.
Maka
dari
itu
dapat
ditarik
kesimpulan bahwa ada perbedaan hambatan
pertumbuhan sel mieloma antar
minimal 1 pasang kelompok perlakuan. Dari
hasil uji Anava satu arah, diketahui bahwa
fraksi kloroform daun
pepaya
( Carica
papaya
L)
memiliki
aktivitas antikanker
yang ditunjukkan dengan adanya per bedaan hambatan pertumbuhan sel mieloma
secara bermakna. Dari analisis LSD dapat
diketahui
bahwa
kelompok
uji
dengan
konsentrasi 50 g/mL ; 100 g/ml; 150 g/ml;
200 g/ml dan 300 g/ml memiliki perbedaan
hambatan pertumbuhan terha - dap kultur sel
mieloma
mencit
secara
bermakna
dibandingkan
dengan
kontrol
negatif
sedangkan kelompok uji dengan konsentrasi 25
g/ml tidak berbeda bermakn a dengan
kontrol negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa
fraksi kloroform daun pepaya (Carica papaya L)
masih memiliki aktivitas antikanker terhadap
kultur sel mieloma mencit.
Dari hasil uji anava satu arah, diketahui
bahwa fraksi
kloroform daun
pepaya
(
Carica papaya L) memiliki aktivitas induksi
apoptosis yang ditunjuk kan
atau
coklat
terhadap
dianggap
be reaksi
positif
Fasa diam
: Silica gel
60F 254
Fasa gerak
: Kloroform :
Metanol (5 : 1)
Penampak noda
:
Dragendorff
Harga Rf
: 0,4 (noda I); 0,78 (noda II);
0,95 (noda III)
0,95
Coklat
jingga
Gambar 4. Profl kandungan kimia fraksi kloroform daun pepaya ( Carica papaya L)
dengan menggunakan densitometer pada = 365 nm.
Kesimpul
an
Ucapan
Kasih
Terima
Daftar
Pustaka
Bangun, A., 1990. Antibodi Monoklonal,
Karya
Aksara, Jakarta, Halaman 16 -48.
Cotran
RS, Kumar V, Collin T.
Neoplasia in Robbins Path ologic
1999.
Basic